Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
“DEFLASI”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia

Dosen Pengampu : Ombi Romli, S.Pd., SE., MM.

Disusun oleh :
1. Aldi Maulana (11012000254)
2. Bima Pahlawan (11012000581)
3. Dandy Yoga Pratama (11012000297)
4. Hani Rahayu (11012000260)
5. Selvia Mardayanti (11012000256)

Kelas : 5G Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, Kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan
Karunia-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang dalam materi pembahasan selama
semester 5 dengan mata kuliah “ Perekonomian Indonesia “ tepat sesuai dengan waktu yang telah
disepakati sebelumnya.
Dalam makalah ini, kami menyajikan dengan ringkas penyajian materi “ Deflasi “ ini
selama pembelajaran di semester 5 Perekonomian Indonesia, Kami harapkan agar para pembaca
dapat dimudahkan dalam memahami isi materi sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan
berbisnis dan juga dapat digunakan sebagai bahan acuan kedepannya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak Ombi Romli, S.Pd., SE., MM., selaku
dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang sudah memberi tugas atau materi selama
pembelajaran semester 5 ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, Kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Cilegon, 12 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN DEFLASI..............................................................................................3
2.2 JENIS JENIS DEFLASI.................................................................................................3
2.3 PENYEBAB DEFLASI...................................................................................................5
2.4 CARA MENGATASI DEFLASI...................................................................................6
2.5 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DEFLASI........................................................7
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................8
3.2 SARAN............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman, masalah-masalah yang terjadi saat ini


sangatlah kompleks. Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai
macam masalah yang pastinya berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada
negara-negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia.
Masalah perekonomian sudah tidak lazim di Indonesia salah satu contohnya adalah
masalah ekonomi yaitu inflasi dan deflasi. Masalah tersebut mewujudkan beberapa
efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial dan itu sangat membutuhkan
solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut agar tidak menghambat
langkah Negara untuk menjadi Negara yang lebih maju.
Dalam ilmu ekonomi, deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Deflasi
adalah suatu gejala atau keadaan dimana harga-harga barang secara umum
mengalami penurunan dan berlangsung secara terus menerus. Hal ini dapat
menyebabkan kelesuan dalam dunia ekonomi. Pengaruh inflasi cukup besar
pada kehidupan ekonomi, begitu pula dengan deflasi. Inflasi dan deflasi
merupakan bagian dari masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para
ekonom, pemerintah, maupun masyarakat umum.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, adapun


rumusan masalah yang dapat diambil yaitu:
1. Apa pengertian dari deflasi?
2. Apa jenis-jenis deflasi?
3. Apa penyebab inflasi dan deflasi?
4. Bagaimana cara mengatasi deflasi?
5. Apa dampak positif dan negatif dari deflasi?

1
1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:


1. Mengetahui pengertian dari deflasi
2. Mengetahui jenis-jenis deflasi
3. Mengetahui penyebab deflasi
4. Mengetahui dampak positif dan negatif dari deflasi
5. Mengetahui kebijakan dalam mengatasi deflasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DEFLASI

Deflasi adalah sebuah kondisi saat harga barang yang ada di dalam sebuah negara
mengalami penurunan. Penurunan harga barang-barang tersebut bisa terjadi secara
periodik, langsung maupun bersamaan. Hal tersebut tentu memiliki pengaruh di bidang
ekonomi. Ketika dilihat sepintas, hal ini mungkin akan menguntungkan banyak orang.
Orang-orang yang suka berbelanja bisa langsung belanja dalam jumlah yang besar.
Ketika hal ini terjadi, umumnya masyarakat akan langsung membelanjakan banyak
barang yang dibutuhkan oleh orang-orang tersebut.
Di saat-saat yang bersamaan, deflasi yang terjadi dalam sebuah negara ini akan
memiliki dampak yang lebih besar pada para pemilik usaha. Semua pemilik usaha akan
merasakan dampaknya, baik pemilik usaha barang maupun usaha jasa. Perusahaan akan
terus-menerus dirugikan akibat aktivitas transaksi itu. Hasilnya akan membuat para
pengusaha harus memutar otak. Biasanya para pengusaha akan menyiasatinya dengan
cara mengurangi biaya dalam memproduksi barang.
Selain itu, perusahaan juga kemungkinan akan melakukan pengurangan
karyawan. PHK atau pemutusan hubungan kerja dari perusahaan ke karyawannya bisa
dijadikan pilihan yang terbilang masuk akal. Hal itu terjadi karena ada beberapa pemilik
perusahaan yang tidak ingin mengurangi biaya produksinya pada sektor murah. Seperti
penggunaan bahan baku yang lebih murah. Ketika perusahaan mengambil langkah PHK,
maka perusahaan tersebut akan mempertimbangkan konsumennya. Perusahaan tidak
ingin mengambil risiko terjadinya perubahan produk yang akan mengganggu
kenyamanan konsumen.

2.2 JENIS JENIS DEFLASI

Setelah mengtahui pengertian deflasi, pembahasan selanjutnya adalah jenis-jenis


deflasi. Secara umum, jenis-jenis deflasi dibagi menjadi dua bagian. Terdiri dari deflasi
strategis dan deflasi sirkulasi. Pembagian dari deflasi tersebut berdasarkan jenis yang bisa
membantu para pembaca ketika memahami deflasi lebih jauh. Selain itu, supaya dapat
mengetahui penyebab timbulnya deflasi. Penjelasan dari kedua jenis deflasi adalah
sebagai berikut:
3
1. Deflasi Strategis

Deflasi strategis adalah deflasi yang timbul akibat adanya sebuah


penetapan kebijakan. Kebijakan tersebut mengenai pengendalian gejala-gejala
konsumsi yang berlebihan. Kondisi seperti ini diyakini bisa menekan kenaikan
dari harga produk-produk di pasaran. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
tersebut ternyata tidak dapat menekan angka konsumsi yang berlebihan pada
masyarakat. Akibatnya, justru akan menyebabkan penurunan harga. Penurunan
harga tersebut justru semakin meningkatkan konsumsi dari masyarakat. Salah
satu penyebab dari terjadinya deflasi strategis adalah karena ada kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank
Sentral juga menjadi salah satu penyebab deflasi. Banyak sekali negara yang
mengalami deflasi yang diakibatkan dari kebijakan Bank Sentralnya yang
mengatur perekonomian di dalam negara tersebut. Kebijakan tersebut adalah
kebijakan yang dapat menurunkan tingkat suku bunga. Hal itu akan membuat
konsumen mudah mendapatkan pinjaman dari bank.

Hal itu juga akan membuat produsen dapat berlomba-lomba untuk


menyimpang uang yang mereka punya di bank. Sembari menyimpang uang,
mereka akan mengharapkan mendapatkan bunga yang besar. Akan tetapi, hal itu
akan membuat peredaran uang menjadi langka. Setelah itu akan menyebabkan
harga akan mengalami penurunan. Kemudian kondisi perekonomian negara
tersebut tidak akan stabil. Deflasi yang terus menerus terjadi akan melumpuhkan
aktivitas. Tertuama pada sektor industry dan manufaktur.

2. Deflasi Sirkulasi

Jenis deflasi selanjutnya adala deflasi sirkulasi. Deflasi ini dapat


disebabkan karena kondisi yang tidak stabil di dalam sebuah kondisi
perekonomian. Deflasi ini akan berlangsung dalam transisi kondisi ekonomi
yang stabil menuju ekonomi merosot. Hal itu akan membuat kondisi menjadi
meresahkan. Deflasi sirkulasi akan muncul karena konsumsi serta daya produksi
yang ada di dalam negara tidak menunjukkan sebuah keseimbangan. Hal itu akan
menyebabkan harga-harga produk mengalami penurunan.

Penurunan harga tersebut terjadi di pasaran pada resesi ekonomi. Kondisi


seperti ini diawali dengan adanya penurunan secara signifikan pada kebutuhan
masyarakat oleh barang ekonomis yang dapat menimbulkan harga menjadi turun
secara drastis. Salah satu yang bisa menyebabkan hal ini terjadi karena produksi
barang yang sama dalam jumlah yang cukup berlebihan. Contohnya seperti yang
4
terjadi pada tahun 2008. Banyak negara-negara yang memproduksi minyak
mentah dengan berlebihan. Hal itu sehingga menyebabkan harga minyak menjadi
turun secara drastis.

2.3 PENYEBAB DEFLASI

Penyebab deflasi adalah sebagai berikut:


1. Banyaknya hasil produk serupa

Dalam meningkatkan persaingan, umumnya perusahaan akan berlomba-


lomba untuk meningkatkan produksi produk serupa. Produk atau jasa yang
diproduksi akan dibuat sedemikian rupa untuk merebut hati para konsumen.
Dalam hal ini, para perusahaan akan menempuh jalan dengan menekan harga
menjadi rendah. Hal itu dilakukan supaya memenangkan persaingan antar
perusahaan.
2. Permintaan hasil produksi menurun

Ada banyak produk yang dihasilkan para perusahaan yang tidak diiringi
dengan perhitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Para perusahaan dapat
memproduksi barang yang disesuaikan oleh permintaan konsumen dalam
menyiasatinya.

3. Jumlah uang yang beredar menurun

Penurunan jumlah uang yang beredar rupanya dapat mengakibatkan


terjadinya deflasi. Hal ini dikarenakan ada banyaknya orang yang saling
berlomba untuk mendapatkan bunga simpanan tinggi dari bank. Masyarakat
tentu akan menyimpan uangnya di bank secara persamaan. Hal tersebut akan
membuat peredaran uang menjadi berkurang bahkan menjadi langka.

4. Persediaan barang yang ditawarkan mengalami peningkatan

Permintaan jumlah yang terjadi di pasar akan menyebabkan produksi


barang menjadi meningkat. meskipun terkadang bahwa fakta menunjukan situasi
yang sebaliknya. Perhitungan serta orientasi yang tepat akan turut menimbulkan
terjadinya deflasi. Produsen tidak akan lagi memikirkan jumlah permintaan
barang tersebut. Permintaan dari masyarakat akan menurun terhadap sebuah

5
produk. Akibatnya akan membuat perusahaan memutar otak untuk mencari cara
bagaimana menghabiskan produk yang dibuat olehnya.

2.4 CARA MENGATASI DEFLASI

1. Menerapkan kebijakan moneter

Bank sentral sering melakukan kebijakan moneter. Hal itu dilakukan


dalam rangka meningkatkan jumlah dari peredaran uang di tengah masyarakat.
Melalui adanya kebijakan moneter tersebut, maka akan berlaku sebuah kebijakan
yang bernama politik diskonto.
Politik diskonto adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menambah jumlah
uang yang beredar. Caranya dengan menurunkan atau menaikkan suku bunga
bank.Hal tersebut adalah langkah yang diambil untuk menurunkan tingkat suku
bunga yang ada. Oleh karena itu, masyarakat akan segera menarik uang yang
disimpan di dalam bank.

2. Menerapkan kebijakan fiscal

Cara selanjutnya dalam mengatasi deflasi adalah dengan menerapkan


kebijakan fiskal. Pemerintah memiliki peran untuk menentukan kebijakan fiskal
yang tepat. Hal itu digunakan dalam rangka mengatur kondisi perekonomian dari
sebuah negara kearah yang lebih baik. Caranya adalah dengan memperbaharui
pengeluaran dan penerimaan yang ada.

3. Menerapkan kebijakan non moneter

Kebijakan non meter juga disebut sebagai cara yang efektif dalam
mengatasi deflasi. Di dalam sebuah kebijakan non moneter, akan ada beberapa
langkah penting. Langkah tersebut akan membuat jumlah uang yang beredar di
masyarakat menjadi meningkat.

4. Menurunkan tingkat suku bunga

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi adalah
dengan menurunkan tingkat suku bunga. Melalui hal ini, maka jumlah uang yang
beredar akan bertambah di masyarakat. Masyarakat tentu akan memilih untuk
memegang kembali uang mereka sendiri, dibandingkan menyimpannya di bank.

6
Melalui adanya banyak peredaran uang di sebuah masyarakat, maka diharapkan
dapat meningkatkan jumlah pembelian barang sehingga deflasi dapat teratasi.

2.5 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DEFLASI

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari deflasi:

a. Dampak Positif :
1. Masyarakat mendapatkan harga barang yang murah.
2. Membiasakan hidup hemat bagi masyarakat.
3. Nilai mata uang rupiah lebih menguat.
4. Munculnya kesadaran menabung bagi masyarakat agar bisa memenuhi
kebutuhan.

b. Dampak Negatif :
1. Kebijakan PHK besar-besaran sehingga banyak masyarakat yang
kehilangan pekerjaan. Akibatnya tingkat pengangguran meningkat.
2. Pendapatan bisnis atau usaha menurun sebab harga barang menurun.
3. Kerugian yang dialami pemilik usaha menyebabkan cicilan kredit di bank
macet.
4. Devisa atau pendapatan negara menurun sebab tarikan pajak menurun
sebagai akibatt menurunnya pendapatan masyarakat.
5. Kegiatan perekonomian suatu negara mengalami resesi dan kemerosotan.
6. Produksi barang menurun karena permintaan dan daya beli terhadap
barang yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
7. Mengakibatkan para investor menarik modalnya karena kegiatan jual beli
lesu.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Untuk lebih tepatnya, Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan


terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi
ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari
jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga.
Contoh  kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga
barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran
semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga
barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika
permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money
demand) dari masyarakat meningkat.

3.2 SARAN

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan saran agar kami
bisa membuat makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua dan menjadi wawasan dalam memahami perekonomian yang terjadi di
Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.


Kasmir, 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja
Grapindi Persada.
Nopirin, 2013. Ekonomi Moneter. yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai