Anda di halaman 1dari 6

PECAHAN

(Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Serta Sifat-Sifatnya)

1. Pengertian
Pecahan adalah bagian dari satu keseluruhan suatu kuantitas tertentu. Pada bentuk
a 1 5
bilangan pecahan biasanya dituliskan dalam bentuk contohnya , dan lain-lain.
b 2 2

Bilangan yang berada di atas garis pemisah disebut dengan pembilang, sedangkan
bilangan di bagian bawah disebut sebagai penyebut. pembilang adalah bilangan yang
dibagi dan letaknya di atas, sedangkan penyebut adalah bilangan yang membagi dan
2
letaknya di bawah, seperti contoh berikut ini: Pada contoh tersebut, pembilangnya
4
adalah 2 dan penyebutnya adalah 4.

2. Jenis-jenis

Perhatikan bilangan-bilangan berikut :


1 2 2 4 6 5 1 1
, , , , , , 1 , 2 , 0,5,1,25,3
2 4 5 7 5 2 2 2
Bilangan-bilangan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat bilangan, yaitu:
a. Pecahan sejati: Pecahan yang pembilangnya kurang dari penyebut dan FPB dari
pembilang dan penyebutnya adalah 1.
1 2 4
 Bilangan di atas yang termasuk bilangan pecahan sejati adalah , ,
2 5 7
2
 Untuk bilangan bukan bilangan pecahan sejati karena FPB dari pembilang
4
dan penyebutnya adalah 2.
2
 Seperti yang sudah dibahas sebelumnya pecahan adalah pecahan yang
4
1
ekuivalen atau senilai dengan
2
 Bilangan pecahan dengan penyebut 100 disebut persen. Bilangan pecahan
dengan penyebut 100 disebut permil.
Misal:
5
=5 %(Dibaca lima pesen)
100
5
=5 ‰(Dibaca lima persemil)
1000
b. Pecahan tidak sejati : Pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebut. Bilangan di
6 5
atas yang termasuk bilangan pecahan tidak sejati adalah dan
5 2
c. Bilangan campuran
 Bilangan campuran yang dimaksud adalah campuran antara bilangan bulat
dengan bilangan pecahan. Bilangan di atas yang termasuk bilangan
1 1
campuran adalah 1 dan2
2 2
 Bilangan campuran bisa diubah menjadi bilangan pecahan dengan cara
sebagai berikut :

a
Secara umum, jika ada bilangan campuranc dengan a dan b adalah bilangan
b
bulat positif dan c adalah bilangan bulat. Bisa diubah menjadi pecahan
a c × b+a
c =
b b
d. Bilangan desimal
 Sistem bilangan desimal bilangan tersusun dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8, 9.
 Bilangan yang termasuk bilangan desimal adalah 0,5; 1,25; dan 3
 Bilangan bulat juga termasuk ke dalam bilangan desimal
 Pada bilangan 1,25

3. Operasi Penjumlahan Dam Pengurangan Bilangan Pecahan


Dalam kehidupan sehari hari kita sering menemui masalah tentang penjumlahan dan
1 1
pengurangan pecahan bilangan pecahan. Seperti menjumlahkan 5 kg jeruk dengan 2 kg
2 3
2 1
apel, mengurangkan 7 kilogram beras oleh kg beras, dan lain lain. Untuk bisa
3 4
menjumlahkan atau mengurangkan bilangan-bilangan pecahan tersebu tperhatikan contoh
berikut.
1
 Nina membeli kg buah jeruk. Tetapi mengingat teman-temannya akan datang, ia
4
3
membeli lagi kg buah jeruk. Berapa kg berat jeruk keseluruhan? Pada contoh
4
tersebut kita dapat membuat bentuk matematikanya sebagai berikut
1 3 1+3 4
+ = = =1
4 4 4 4

Jadi, berat buah jeruk yang dibeli nina adalah 1kg.


1. Penjumlahan
a. Penjumlahan pecahan yang memilikipenyebut yang sama

1 2
Tentukan hasil dari +
4 4
Langkah penyelesaian
1 2
Penjumlahan + dapat dilustrasikan menggunakan pita pecahan berikut.
4 4
11
1. Buatlah arsiran yang melambangkan
34
(1)

2
2. Buatlah arsiran yang melambangkan
4
(2)

3. Gabungkan arsiran No.1 dan No.2


(3)

4. Berdasarkan gambar No.3 berapa bagian yang diarsir?

5. Berapakah nilai pecahan yang dilambangkan oleh daerah gambar No.3?

6. Hasil penjumlahan kedua pecahan :


1 2 3
+ =
4 4 4
b. Penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang tidak sama
1 1
Tentukanlah hasildari +
3 2
Langkah penyelesaian:
1. Ubah bentuk pecahan menjadi pecahan ekuivalen yang penyebutnya sama.
1 2 1 3
= dan =
3 6 2 6
2
2. Buatlah arsiran yang melambangkan seperti sebelumnya
6

❑3
3. Buatlah arsiran yang melambangkan ❑ seperti sebelumnya
6

4. Gabungkan arsiran No.3 dan No.4


1 1 2. 3. 5
Hasil penjumlahan keduapecahan: + = + =
3 2 6 6 6

2. Pengurangan
a. Pengurangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama
4 2
Contoh : − =¿
6 6
Langkah penyelesaian
4 2
Pengurangan − dapat dilustrasikan menggunakan pita pecahan berikut.
6 6
4
1. Buatlah arsiran yang melambangkan (1)
6

2
2. Buatlah arsiran yang melambangkan (2)
6

3. Kurangkan arsiran No.1 dan No.2(3)

4. Berdasarkan gambar No.3 berapa bagian yang diarsir?

5. Berapakah nilai pecahan yang dilambangkan oleh daerah gambar No.3?

6. Hasil pengurangan kedua pecahan :


4 2 2
− =
6 6 6

b. Pengurangan pecahan yang memilikipenyebut yang tidaksama


1 1
Tentukanlah hasildari −
2 6
Langkah penyelesaian:
1. Ubah bentuk pecahan menjadi pecahan ekuivalen yang penyebutnya sama
1 3 1 1
pecahan pertama = danpecahankedua =
2 6 6 6

6
2. Buatlah arsiran yang melambangkan pecahan pertama sama seperti pada
12
pengurangan yang penyebutnya sama

3. Buatlah arsiran yang melambangkan pecahan kedua sama seperti pada pengurangan
yang penyebutnya sama

4. Kurangkan arsiran No.3 dan No.4

5. Hasil pengurangan kedua pecahan:

1 1 3 1 2
− = − =
2 6 6 6 6

4. Sifat-Sifat Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan


a. Penjumlahan
 Komutatif: Sifat komutatif adalah sifat pertukaran. Sifat komutatif
penjumlahan pada bilangan pecahan dituliskan sebagai berikut:

a c c a
+ = +
b d d b

 Asosiatif : Sifat asosiatif adalah sifat pengelompokan. Sifat


asosiatif penjumlahan pada bilangan pecahan dituliskan sebagai
berikut:

a c e a c e
+ + = +( + )
b d f b d f

 Unsur Identitas : Unsur identitas penjumlahan pada bilangan


pecahan adalah bilangan 0 (nol). Artinya, semua bilangan pecahan
apabila dijumlahkan dengan 0 (nol), maka hasilnya adalah bilangan
pecahan itu sendiri. Sifat identitas penjumlahan bilangan pecahan
dituliskan sebagai berikut:
a a a
+0=0+ =
b b b

 Invers : Invers suatu bilangan pecahan artinya lawan dari bilangan


pecahan itu sendiri. Suatu bilangan pecahan dikatakan memiliki
invers jumlah, jika hasil penjumlahan bilangan pecahan tersebut
dengan inversnya (lawannya) hasilnya 0 (nol). Invers dari bilangan
pecahan a/b adalah bilangan pecahan -a/b, sedangkan invers dari
bilangan pecahan -a/b adalah bilangan pecahan a/b. Hal ini dapat
dituliskan bahwa untuk semua bilangan pecahan a/b, selalu
berlaku:

a −a −a a
+( )=( )+ =0
b b b b

b . Pengurangan
Pengurangan merupakan lawan dari penjumlahan, sehingga berlaku sifat berikut:

c () ( )
a b a −b
− = +
c c c

Anda mungkin juga menyukai