yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW. Isra Mi'raj adalah mukjizat yang
diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada tahun kesepuluh
kenabiannya, tepatnya sebelum Beliau hijrah ke Kota Madinah.
"Isra Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah).
Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab,"
tulis buku di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Baca juga:
Bagaimana Cara Turunnya Wahyu Terberat yang Diterima Nabi Muhammad?
Isra Mi'raj menjadi mukjizat besar hanya untuk Rasulullah SAW karena
mustahil dilakukan oleh manusia pada masa kini. Kata Isra menjelaskan
perjalanan yang menembus ruang sehingga Rasulullah bisa menempuh jarak
Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat.
Di sisi lain, perjalanan Miraj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju
Sidratul Muntaha. Perjalanan inilah saat Rasulullah SAW menerima syariat
kewajiban sholat lima waktu dalam sehari dan didampingi oleh Malaikat Jibril
untuk menghadap Allah SWT.
Bukti bahwa Allah SWT memerintahkan sholat lima waktu pada saat Rasulullah
SAW melakukan Isra Mi'raj tertuang dalam hadits berikut. Hadist ini diambil
dari kitab Kitab Fadhail ash-Shahabah yang ditulis Bukhari.
Hal ini dikisahkan dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya:
Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala
dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman: “Wahai
Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat
(pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan
kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya)
sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan”.
Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam
seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada
Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya
telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. (HR.
Muslim)