Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUJUAN – TUJUAN PENDIDIKAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu : Bapak Dr. Supadi, Dr.

DISUSUN OLEH :

1. Ghaisani Kahla Buchori (202212500810)


2. Isna Adpriyati Panjani (202212501223)
3. Jasmine Riftha Ardia Zahra (202212500799)
4. Rizki Amelia YT (202212500826)
5. Vanda Wey Rumbiak (202212501178)

KELAS :
Reguler Pagi-RH

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS INDRAPRASTA
Jl.Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13760

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelomok untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan, dengan judul “Tujuan-
tujuan Pendidikan”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………….…………………………………1 . 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………….…1 . 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………………………………………………………….…1 . 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan dan Kepribadian Pendidik
B. Macam-macam Tujuan di Dalam Pendidikan
C. Beberapa Pendapat Tentang Tujuan Pendidikan

BAB III
A. Penutup dan Kesimpulan

DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kegiatan masyarakat.


Meskipun Pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan
masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-
masing bangsa atau masyarakat menyebabkan adanya perbedaan penyelenggaraan
termasuk perbedaan system Pendidikan tersebut.
Tujuan pendidikan adalah kualifikasi yang diharapkan dimiliki murid setelah dia
menerima atau menyelesaikan program pendidikan pada lembaga tertentu. Indonesia
mengalami dua kali pergantian Undang-Undang Pendidikan. Yang pertama adalah UU
No.2 tahun 1945, dan yang kedua adalah UU No.2 tahun 1989 tentang system
Pendidikan nasional.
Pendidikan berperan penting dalam pembangunan bangsa ini, pendidikan yang
berkarakter akan menjadikan identitas individu maupun bangsa ini menjadi lebih toleran
yang bisa dibanggakan.

B. Rumusan masalah
Dari uraian diatas yang dapat dilihat bagaimana kompleksnya pembangunan
Pendidikan diatas di Indonesia, maka kami merumuskan makalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan ?
2. Bagaimana tujuan dan fungsi pendidikan ?
3. Apa macam-macam jalur pendidikan ?
4. Serta beberapa pendapat tentang tujuan dalam pendidikan

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan adalah untuk:
1. Mengetahui peranan Pendidikan di Indonesia saat ini ?
2. Mengetahui apa saja tujuan dan fungsi Pendidikan di Indonesia
3. Mengetahui macam-macam jalur Pendidikan di Indonesia
4. Mengetahui beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan dan Kepribadian Pendidik

Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO


Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui
peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and
Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang
maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be,
dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut
menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.

Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk
mendidik. Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan
mengupayakan pengembangan seluruh potensi peserta didik baik potensi efektif,
kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Beberapa ahli
pendidikan yang memberikan arti pendidik adalah :
Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang mempertanggung jawabkan sebagai
pendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab
tentang pendidikan peserta didik
Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa pendidik adalah orang yang
sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan peserta didik seorang
guru bertanggung jawab terhadap keberhasilan anak didik. Dia tidak hanya mampu
melakukan transformasi seperangkat ilmu (psychomotoric domain), tetapi juga
bertanggung jawab untuk mengejawatkan hal-hal yang berhubungan dengan
sikap (effective domain). 
Oleh karena itu pendidik profesional yang dapat menciptakan pembelajaran aktif
peserta didik dalam kegiatan. Pendidik yang profesional diyakini mampu mengantarkan
peserta didik dalam pembelajaran untuk menemukan, mengelola dan memadukan
perolehannya, dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengetahuan,
sikap, dan nilai keterampilan hidupnya, pendidik yang profesional juga mampu
membantu peserta didik berpikir, dan bertindak kreatif.
Telaah di atas eksistensi pendidik serta peningkatan karakter dalam literatur
pendidikan menyatakan bahwa pendidik harus memiliki karakteristik profesional, yaitu : 

1.      Komitmen terhadap profesionalitas yang melekat pada dirinya sikap dedikatif,


komitmen terhadap mutu proses hasil kerja (produk), dan sikap continuous
improvement (improvisasi berkelanjutan).
2.      Menguasai dan mampu mengembangkan serta menjelaskan fungsi ilmu dalam
kehidupan, mampu menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya. Dengan kata lain
mampu melakukan transformasi, internalisasi, dan implementasi ilmu kepada peserta
didik.
3.      Mendidik dan menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan berkreasi,
mengatur dan memelihara hasil kreasinya agar tidak menimbulkan malapetaka bagi
dirinya, masyarakat dan lingkungannya.
4.      Mampu menjadikan dirinya sebagai model dan pusat anutan (center of self
identification) dan teladan bagi peserta didiknya.
5.      Mampu bertanggung jawab dalam membangun peradaban di masa depan . 
karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yang berlandaskan pada
pendekatan nilai-nilai Al-Qur'an, antara lain   adalah : 

1.      Memiliki moral.
yaitu berakhlak mulia, dan memiliki budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat yang
baik sebagai contoh untuk anak didiknya.
2.      Mengedapankan kepalsuan ilusi.
Mau berjiwa besar serta mengakui kesalahan yang ada dan tidak melakukan
pembenaran terhadap kesalahan dengan mengutamakan kebenaran baik di dalam kelas
maupun di lingkungan sekolah.
3.      Mampu menciptakan kepalsuan ilusi.
4.      Menyembah Tuhan.
Yaitu agama dan tidak adanya Tuhan.
5.      Bijaksana
Karakteristik tertentu dari suatu sikap atau perilaku seorang pendidik dalam mendidik.
6.      Menyadari bahwa dirinya adalah contoh bagi anak-anak didiknya, dan menyadari
setiap kekurangan yang ada pada dirinya untuk dapat berubah menjadi seorang
pendidik yang lebih baik.
7.      Mengambil pengalaman
Seorang pendidik hendaklah bisa mengambil hikmah dari pengalaman-
pengalaman saat mengajar, agar bisa jadi pedoman untuk memperbaiki setiap
kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi. 
Ukuran ideal seorang guru sangat tergantung pada kemampuan dan pengalaman
intelektualitasnya. Guru harus memiliki “skill labor” sehingga mampu menyesuaikan
dengan subjek didik. Tidak cukup hanya itu saja, bahkan guru harus memiliki akhlak yang
baik serta memiliki ilmu dan keutamaan dalam semua gerak-geraknya.
Guru bisa dianggap sebagai pendidik yang memenuhi syarat yaitu apabila guru
memiliki kompetensi sebagai berikut :

1.    Kompetensi Idealisme
Selain motivasi jauh ke depan, seorang guru harus memiliki keterkaitan pada agama
falsafah bangsa, serta idealisme.
2.    kompetensi cendekia
Maksudnya ilmu yang akan diberikan harus dikuasai secara mendetail dan luas. Seorang
guru harus mampu mentransfer dan mentransformasikan pengetahuannya kepada anak
didik.
3.    kompetensi profesional  
Mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau pendidik yang
profesional.
4.    Kompetensi kepribadian
Seorang guru harus stabil, yang merasa dirinya gambir, bersemangat, positif, partisipatif
dan tidak pengeluh.
5.    kompetensi sosial
Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial yang berada di antara
masyarakat, pemerintah dan harapan orang tua serta anak-anak.

Dari kelima kompetensi tersebut di atas sebenarnya sudah ada pada setiap
individu tetapi penyajiannya berbeda-beda. 
Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatul Aulad dikatakan bahwa
seorang guru memiliki lima karakter dasar, yaitu :
1.      Ikhlas.
2.      Takwa.
3.      Ilmu.
4.      Sabar.
5.      jawab.

B. Macam-macam Tujuan didalam Pendidikan

Tujuan Pendidikan Secara Umum


Setiap individu memiliki sudut pandang berbeda mengenai tujuan pendidikan. Bahkan
tidak jarang antara anak dan orangtua mempunyai opini saling bertabrakan.

Selain mengembangkan bakat dan kecerdasan pelajar, pendidikan memiliki beberapa


tujuan lain, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh Ilmu Pengetahuan


Pengetahuan diberikan oleh pengajar kepada siswa dengan tujuan, agar pelajar bisa
menjadi individu dewasa yang memiliki sifat fungsional.

Manusia harus tahu baca, tulis, dan aritmatika bukan semata-mata untuk bertahan
hidup, tapi juga mampu mengangkat derajatnya.a

2. Menciptakan Individu Bijaksana


Seorang pelajar nantinya akan menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat. Supaya
siap menghadapinya, maka dibutuhkan keterampilan untuk dapat berbaur dan
memainkan peran sebagai seorang warga negara yang memiliki sikap bijaksana.

3. Membentuk Budaya dan Etos Kerja


Di sekolah, siswa akan belajar mengenai hal-hal yang kadang dianggap sepele, namun
memiliki peran sangat penting di masa depan.

Contoh kebiasaan yang akan membentuk pribadi siswa antara lain adalah,
menyelesaikan tugas tepat waktu, berperilaku baik, dsb.

4. Belajar Cara Bertahan Hidup


Di sekolah, para siswa bukan hanya akan mendapatkan informasi dalam bentuk materi
pelajaran berbeda, namun juga bagaimana cara bertahan hidup sebagai bekal saat
dewasa.

5. Memupuk Keyakinan dan Menumbuhkan Harga Diri


Pertikaian dan saling ejek mengejek di kalangan anak-anak merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari.

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen) Pasal 31, ayat
3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Tujuan Pendidikan Nasional
dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan
dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan,
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO Dalam upaya meningkatkan
kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan.
Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga
UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization)
mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan,
yakni:
(1) learning to Know
(2) learning to do
(3) learning to be
(4) learning to live together

Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ,


EQ dan SQ.

C. Beberapa Pendapat Tentang Tujuan Pendidikan

Adapun pengertian pendidikan menurut para ahli adalah seperti berikut:

Plato

Plato merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh di dunia. Filsuf satu ini diyakini
berperan penting dalam perkembangan filsafat Yunani Kuno. Selain dikenal sebagai seorang
filsuf, Plato juga dikenal sebagai peletak dasar agama-agama di barat. Menurutnya, pendidikan
adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan
sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan. Plato berpendapat
bahwa pendidikan direncanakan dan diprogram menjadi tiga tahap, yaitu pendidikan yang
diberikan hingga dua puluh tahun, pendidikan dua puluh tahun hingga tiga puluh tahun, dan
pendidikan tiga puluh tahun hingga usia empat puluh tahun.

H. Horne

Pendidikan adalah sebuah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi
bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar
kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
Aristoteles

Aristoteles adalah seorang ilmuwan dan filsuf terkemuka di dunia. Tak hanya fokus dengan satu
bidang, Aristoteles banyak melahirkan gagasan di semua cabang ilmu pengetahuan, seperti
etika, psikologi, ekonomi, dan kesenian. Tak heran, jika filsuf satu ini dikagumi dan
menginspirasi bagi banyak ilmuwan di dunia. Menurut Aristoteles, pengertian pendidikan
adalah salah satu fungsi dari suatu negara yang dilakukan demi tujuan negara itu sendiri. Ia
memandang bahwa pendidikan merupakan bekal untuk beberapa aktivitas atau pekerjaan yang
layak. Pendidikan semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai dengan
hasil analisis psikologis dan mengikuti perkembangan secara bertahap.

Dewey John

Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, yang
mungkin akan terjadi dalam pergaulan. Di mana proses tersebut melibatkan pengawasan dan
perkembangan dari orang dewasa dan kelompok di mana ia hidup.

Imam Al Ghazali

Imam Al-Ghazali merupakan tokoh muslim terkemuka di dunia. Beliau salah satu ilmuwan
terkenal yang mempelajari ilmu di bidang filsafat dan tasawuf. Melalui pemikirannya, Imam Al-
Ghazali menjadi salah satu orang yang berpengaruh bagi perkembangan dunia Islam. Pemilik
nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i ini
pernah memegang jabatan-jabatan sebagai naib konselor di Madrasah Nizhamiyah, sebuah
pusat pengajian tinggi di Baghdad. Melalui beberapa karya buku, beliau berhasil memberi
sumbangsih bagi perkembangan kemajuan umat manusia. Menurut pendapat Imam Al Ghazali,
pengertian pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai
akhir hayat melalui berbagai ilmu pengetahuan. Yang mana bentuk proses pengajaran
dilakukan secara bertahap dan menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat, menuju
pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna.
BAB III
PENUTUP

A. Penutup dan Kesimpulan

Pendidikan merupakan tiang berdirinya suatu bangsa dan negara, tanpa


Pendidikan dunia tidak akan pernah menjadi seperti sekarang ini. Di Indonesia,
Pendidikan masih belum menjadi prioritas masyarakat terutama masyarakat kecil, selain
karena perekonomian yang lemah, minat dan apresiasi yang kurang menjadi sebab
masih banyaknya anaa yang seharusnya mengeyam bangku pendidikan tetapi mereka
asyik di jalanan demi mendapatkan rupiah.

Oleh karena itu, peranan pemerintah sangat penting dalam pembangunan


Pendidikan Indonesia melalui keputusan-keputusan yang tepat untuk seluruh
masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

 https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/karakteristik-pendidik-dan-peserta.html?m=1
 https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli-lengkap-beserta-
tujuan-dan-manfaatnya-kln.html
 https://radarkudus.jawapos.com/

Anda mungkin juga menyukai