Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU :

DHIKA ALFATAH , M,Kom.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6:
1. MIKRAN (20010134)
2. SOFIYA DINASARI (20010265)
3. LISA AUNASYARAH (20010280)
4. FIQIH FADILAH (20010022)
5. TRIA (20010028)
6. AJRON (20010291)

JURUSAN ADMINISTASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BENGKULU .
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas
perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Bengkulu, April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang...........................................................................................1


B.     Rumusan Masalah......................................................................................1
C.     Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Bentuk stuktur Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi...............2


B. Fungsi Sistem Informasi manajemen........................................................7
C. Tingkat keberhasilan Sistem Informasi Manajemen.................................9

BAB III PENUTUP

A.     Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari adanya sistem dan informasi, karena
kalau tidak ada sistem maka informasi pun tidak dapat dihasilkan bahkan disalurkan, sistem
juga terdiri dari sistem terbuka dan tertutup, adanya sistem memungkinkan kita untuk
berhubungan dengan yang lain dan dapat bertukar informasi antara satu dengan yang lainnya.
Dibutuhkanlah konsep untuk merancang sebuah sistem dan dari sistem tersebut digunakan
untuk mengatur data menjadi sebuah informasi yang berguna sehingga informasi dalam
sistem informasi adalah memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap
sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Informasi mengubah
kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dalam sebuah situasi keputusan dan arena
itu mempunyai nilai dalam proses keputusan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana Bentuk stuktur Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi?
2. Bagaimana Fungsi Sistem Informasi manajemen?
3. Bagaimana Tingkat keberhasilan Sistem Informasi Manajemen?

C.    Tujuan Penulisan


       Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Bentuk stuktur Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi
2. Untuk mengetahui fungsi Sistem Informasi manajemen
3. Untuk mengetahui Tingkat keberhasilan Sistem Informasi Manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk Stuktur Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi


Pada tahun 1954 komputer pertama dipasang untuk sebuah penerapan bidang usaha:
pengolahan daftar gaji. Pada tahun 1974, hanya 20 tahun kemudian, ada lebih dari 100.000
komputer di Amerika Serikat dan kira-kira sekian pula di luar Amerika. Penolahan daftar gaji
melalui komputer, yang merupakan sebuah gagasan revolusioner pada 1954, hal tersebut kini
telah di anggap sebagai sebuah terapan rutin. Kini bidang dalam/pengolahan informasi adalah
sistem-sistem yang juga memberikan sumber-sumber informasi dalam mendukung fungsi
manajerial dan pengambilan keputusan. Sistem semacam itu secara umum disebut sistem
informasi manajemen atau SIM[1].
1. Definisi Sistem
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berkaitan & saling mempengaruhi
dalam melakukan  kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut kamus
Webster’s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan. Bahwa sistem adalah elemen-
elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.[2]

2. Hakikat Informasi
Menurut Martino (1968, p. 37-38), esensi suatu informasi itu merupakan suatu produk
atau hasil dari suatu proses. Proses itu sendiri terdiri atas keiatan-kegiatan mulai dari
mengumpulkan data, menyusun serta menghubung-hubungkan mereka, meringkas,
mengambil intisarinya, dan menginterpretasikannya sesuai dengan persepsi si penerima.
Semua kegiatan tadi harus mengarah kepada pemberian manfaat bagi si penerima agar
menjadi informasi. Oleh karena itu, informasi didefinisikansebagai secercah pengetahuan
yang berisi suatu unsur (surprise). Disamping itu, sebagaimana yang tersirat dalam istilah
informasi itu terdapat suatu konsep arus, artinya ia mengalir dari suatu orang kepada orang
yang lain, baik di dalam organisasi/ korporasi maupun dari dan ke luar organisasi[3].

3. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang informasi baik untuk
kepentingan operasi atau kegiatan manajerial.[4] Gagasan sebuah sistem informasi yang
demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer. Namun komputer membuat gagasan
tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk
mengumpulkan mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi.         

2
Komputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi.
Akibatnya, sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan
sistem-sistem yang diolah secara manual[5]. Sistem informasi manajemen digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida, dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk
pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga
terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
puncak manajemen[6].
Banyak para sarjana ahli manajemen mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen,
misalnya, Definisi dari Donald W. Kroeber dalam bukunya berjudul Management
Information Systems mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah
organisasi, sejumlah proses yang menyediakan informasi kepada manajer sebagai dukungan
dalam operasi dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Gordon B. Davis
mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem pemakai yang
terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen dan
fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan prosedur-prosedur manual.
model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan dan suatu
data base[7].
Namun, definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal
orang, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah ‘data
base’[8].

Struktur Sistem Informasi Manajemen


Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah
ditambah suatu sistem database, yakni beberapa aplikasi umum dan model dasar analisis
umum serta model keputusan.[9]
Yang lebih sederhananya penstrukturan sistem informasi manajemen. Dalam krangka
dasar sistem informasi terdiri dari :

3
1.      Hardware
2.      Software
3.      Brainware
Struktur  sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua :
1)      Sistem yang terstruktur (formal)
       Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang
berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi.
2)      Sistem nonformal
       Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku dilingkungan organisasi melalui saluran-
saluran tidak resmi tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang
bersangkutan. (Gordon 1999).
A. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan Manajemen
            Struktur sistem informasi Manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi
subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.[10] Dalam
kegiatan perencanaan terdapat pengendalian operasional yaitu proses penempatan agar
kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam
jangka waktu yang relative pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional
terdiri atas ; pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan.
(Gordon.1999).

Konsep Sistem Informasi Manajemen

1. Konsep Sistem
Konsep sistem merupakan unit kerja yang ada pada setiap organisasi membutuhkan
informasi dari berbagai sumber luar atau dalam organisasi dan yang bersumber dari unit-unit
kerja lain dari organisasi itu sendiri
Dalam satu organisasi terdapat arus informasi demikian yang berjalan dari satu unit ke
unit lainnya, agar masing-masing unit dapat bekerja mencapai tujuan masing-masing untuk
kemudian secara bersama-sama saling mendukung untuk mencapai tujuan organisasi. Kerja
sama informasi sebagai dukungan terhadap kegiatan organisasi dapat dikatakan sebagai kerja
sama mengelola informasi dalam satu organisasi di bawah satu atap atau satu lokasi kantor
yang sama. Kerja sama informasi ini harus berjalan lancar antara kantor satu dengan kantor
lain dalam organisasi yang sama, misalnya antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang atau

4
kantor-kantor perwakilan, serta antara kantor cabang atau perwakilan dengan kantor-kantor
cabang atau perwakilan lain-lainnya dalam lingkup organisasi yang sama. Kerja sama
informasi ini akan terjadi pula antar organisasi dalam satu kelompok, sehubungan dengan
berkembangnya kelompok-kelompok perusahaan yang merupakan gabungan dari organisasi-
organisasi dari berbagai kegiatan (usaha).
Pada umumnya setiap sistem terdiri dari Tiga elemen subsistem tersebut. Yang
dimaksud dengan sistem di sini adalah semua kegiatan yang menggunakan pendekatan
sistem, termasuk subsistem, subsubsistem, dan seterusnya. Kesemua sistem tersebut
mempunyai empat elemen. Contohnya adalah sistem dan subsistem pada perusahaan
produksi barang (manufacturing company). Di sini terlihat bahwa masukannya adalah bahan
mentah, pengolahannya dilakukan dengan menggunakan fasilitas pabrik, keluarannya adalah
barang jadi, dan umpan baliknya adalah terdiri dari usul perbaikan yang diberikan oleh unit
pengawasan mutu dari perusahaan bersangkutan atau dari para pelanggan.[11]

2. Konsep-konsep Pokok
Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan
teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh
sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer
harus juga termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi,
pemakaian informasi, dan nilai informasi[12].
Bagian 1 teks berisikan sebuah survei atas konsep-konsep tersebut. Tanggapan berikut
ini memperkenalkan konsep-konsep utama yang akan tercakup dalam bagian 1 secara
singkat.
Konsep Penjelasan
Informasi Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian. Yaitu
sehubungan dengan waktu dan mutu.
Manusia sebagai Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan
mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
Karena sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem,
Konsep sistem maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang
ancangan pada pengembangan sistem informasi.
Konsep organisasi dan Sistem informasi berada didalam sebuah organisasi dan

5
manajemen dirancang untuk mendukung fungsi manajemen.
Konsep pengambilan Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan
keputusan rancangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori
keprilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Nilai informasi Informasi mengubah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil
akan menentukan nilai informasi.
Gambar 2.2 Konsep-konsep pokok

Sebuah organisasi yang memiliki sistem informasi yang terancang baik secara umum
akan memiliki keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih
lemah. Sebuah anggapan yang mendasar menyatakan bahwa sistem informasi menambah
nilai suatu organisasi . informasi dipandang sebagai suatu sumberdaya seperti halnya dengan
tanah, buruh dan modal. Informasi bukan barang bebas. Ia harus diperoleh, diolah, disimpan,
diambil kembali, dimanipulasi dan dianalisis, didistribusikan dan sebagainya. Sebuah
organisasi yang memiliki sistem informasi yang terancang baik secara umum akan memiliki
keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah[13].

3. Konsep Sistem Diterapkan Pada Sistem Informasi Manajemen


Sebagai sebuah sistem, sistem informasi manajemen dan semua sub sistemnya dapat
ditelaah dan dipahami dalam lingkup konsep sistem yang diuraikan dalam bab tersebut.
Bagian ini mensurvei penerapan konsep sistem pada sistem pengolahan informasi.

Sistem Informasi Sebagai Sebuah Sistem :


Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut
sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem: masukan, pengolahan, dan
keluaran adalah cocok bagi kasus sistem pengolahan informasi yang paling sederhana dimana
semua masukan tiba pada saat bersamaan. Tetapi hal ini jarang terjadi. Fungsi pengolahan
informasi sering membutuhkan data yg telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu
sebelumnya. Karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file kedalam model sistem
informasi. Dengan begitu kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang
telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Setelah ditambahkan penyimpanan data, fungsi
pengolah informasi bukan lagi hanya mengubah data menjadi informasi tetap juga
menyimpan data untuk penggunaan kelak. Model dasar pengolahan informasi berguna dalam
memahami bukan saja keseluruhan sistem pengolahan informasi, tetapi juga untuk penerapan
pengolahan informasi secara tersendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis menjadi masukan,
penyimpanan, pengolahan dan keluaran.

6
B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Ada banyak manfaat dan fungsi dari sistem informasi manajemen. Fungsi dari sistem  ini
tidak terbatas pada pihak manajemen saja, melainkan juga bagi organisasi secara
keseluruhan. Ulasannya akan dibahas lebih lanjut di bawah ini:

1. Meningkatkan produktivitas serta penghematan dalam hal biaya di dalam organisasi


2. Meningkatkan kualitas dari SDM dikarenakan unit sistem kerja akan lebih
terkoordinasi serta sistematis
3. Mempermudah pihak manajemen dalam melakukan pengawasan, perencanaan,
pengarahan serta pendelegasian kinerja pada semua departemen yang mempunyai
koordinasi dan hubungan.
4. Meningkatkan efisiensi serta efektivitas data yang lebih realtime dan akurat.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen

SIM memiliki beberapa manfaat yang penting dalam keberlangsungan organisasi atau
perusahaan. Beberapa manfaatnya akan dibahas pada poin-poin di bawah ini:

1. Menyediakan informasi yang digunakan dalam penghitungan harga pokok produk,


jasa, serta tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen.
2. Menyediakan informasi yang digunakan untuk merencanakan, mengendalikan,
mengevaluasi, serta melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi dalam mengambil keputusan pentin
4. Meningkatkan efisiensi serta efektivitas data yang lebih realtime dan akurat.

Contoh Sistem Informasi Manajemen


Bentuk dari sistem informasi manajemen akan lebih mudah dipahami melalui contoh. Agar
lebih jelas, sila Anda simak contohnya yang bisa Anda terapkan dalam bisnis. Berikut
selengkapnya:

1. Executive Support System (ESS)


Sistem di atas akan membantu manajer untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan
perusahaan. Yakni dengan memakai bantuan dari grafik serta pendukung dari komunikasi
yang lain.

7
2. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work
System (CSCWS)
GDSS berfungsi untuk mencari solusi atas permasalahan untuk pengumpulan pengetahuan 
pada kelompok dan bukan individual. GDSS biasanya memiliki bentuk kuesioner, konsultasi,
serta skenario. Contoh dari GDSS adalah e-government.

3. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)


Sistem informasi ini memakai kecerdasan buatan dalam menganalisis pemecahan masalah
menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang sudah diprogram kedalamnya. Contoh dari ES
dan AI adalah sistem jadwal mekanik.

4. Decision Support System (DSS)


Selanjutnya, ada sistem informasi yang membantu manajer untuk mengambil keputusan
dengan mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contoh dari DSS adalah link elektronik.

5. Informatic Management System (IMS)


IMS memiliki fungsi untuk mendukung spektrum tugas di dalam organisasi. IMS juga bisa
dimanfaatkan dalam menganalisis pembuatan keputusan. Beberapa fungsi informasi dan
program komputerisasi bisa disatukan dalam IMS.

6. Office Automation System (OAS)


Contoh sistem informasi selanjutnya adalah OAS atau Office Automation System. Aplikasi ini
memiliki fungsi untuk melancarkan komunikasi diantara departemen di dalam perusahaan.
Caranya dengan mengintegrasi server komputer di setiap user perusahaan. Contoh OAS
adalah melalui email.

7. Supply Chain Management (SCM)


Pada sistem SCM, manfaat yang diperoleh dari manajemen adalah mengintegrasikan data
penting seperti suplai dari pemasok, produsen, hingga pengecer. Bahkan, sampai ke
konsumen paling akhir.  Biasanya sistem ini menjadi satu dengan sistem pembukuan
perusahaan pada software akuntansi.

Jika bisnis Anda belum menggunakan software akuntansi, Anda bisa mencoba untuk
menggunakan software akuntansi berbasis cloud seperti Accurate Online yang juga memilik

8
fitur persediaan yang akan membuat manajemen rantai pasok Anda menjadi lebih terukur.
Tertarik?

Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama sebulan melalui link
ini.

8. Enterprise Resource Planning (ERP)


Banyak perusahaan besar yang menggunakan sistem informasi manajemen ERP. Akan tetapi,
sistem ini juga bisa digunakan dalam skala kecil. ERP biasanya dipakai pada pengelolaan
manajemen serta melakukan pengawasan yang terintegrasi diantara unit-unit perusahaan.

C. Tingkat Keberhasilan Sistem Informasi Manajemen


Manajemen pada suatu perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, hal inilah
yang mengharuskan para manajer untuk secara teliti dalam memanfaatkan penerapan SIM
pada perusahaannya. Secara umum, penilaian kinerja SI bergantung pada keberhasilan dan
kegagalan SI tersebut. Masalah kegagalan SI dapat dianalisis dengan mengasumsikan bahwa
berdasarkan pengalaman kegagalan SI dimasa sebelumnya, akan memberikan pelajaran
penting untuk merumuskan strategi sukses bagi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan,
dan pengelolaan sistem informasi di masa berikutnya. Enam jenis kegagalan SI dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kegagalan Teknis
2. Kegagalan Proyek
3. Kegagalan Organisasi
4. Kegagalan Lingkungan
5. Kegagalan Pembangunan
6. Kegagalan Penggunaan
Sedangkan, Menurut O Brien dan Marakas (2009), alasan kegagalan penerapan
sistem informasi antara lain karena kurangnya dukungan manajemen eksekutif dan input dari
end-user, pernyataan kebutuhan dan spesifikasi yang tidak lengkap dan selalu berubah-ubah,
serta inkompetensi secara teknologi. Kegagalan implementasi system informasi manajemen
pada perusahaan bisa dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, seperti :
1. Rendahnya pemahaman tentang system informasi manajemen pada perusahaan di kalangan
pemimpin/ pemegang keputusan suatu perusahaan. Hal ini sangat penting, mengingat
pengambil keputusan perusahaan terletak pada pemimpin di perusahaan tersebut. Terdapat

9
beberapa resiko, apabila seorang pemimpin perusahaan kurang memahami implementasi SIM
pada perusahaannya, antara lain : Biaya yang berlebih-lebihan sehingga melampaui anggaran.
Melampaui waktu yang telah diperkirakan. Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja
yang berada dibawah tingkat dari yang diperkirakan. Gagal dalam memperoleh manfaat yang
diperkirakan. Untuk itulah seorang pemimpin perlu mengkaji sedemikian rupa mengenai
implementasi SIM pada perusahaannya sebelum memutuskan untuk menjalankan
penggunaan SIM pada perusahaannya.
2. Langkanya tenaga kerja yang ahli di bidang SIM Penggunaan SIM pada perusahaan harus
didukung dengan tenaga kerja yang handal dalalm penggunaannya. Oleh karena itu, biasanya
suatu perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan lain yang menyediakan jasa
pembuatan SIM yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3. Keterbatasan pendanaan Menunjang perusahaan dengan system teknologi informasi
membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tidak maksimalnya pendanaan juga menyebabkan
pengembangan SIM menjadi tidak totalitas.
4. Lemahnya infrastruktur komunikasi Perkembangan SIM pada perusahaan juga harus
ditunjang dengan infrasutruktur komunikasi yang memadai. Karena perkembangan SIM akan
menjadi tidak berarti jika tidak ditunjang oleh infrastruktur komunikasi yang ideal. Kegunaan
infrastruktur ini adalah agar informasi yang ada dapat segera diolah ataupun dinikmati oleh
bagian perusahaan terkait, tanpa terhalang jarak dan waktu.
Dan Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan Sistem Informasi Manajemen pada
Perusahaan Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan SIM sebagai
berikut:
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik
CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif dengan mendorong penerapannya
2. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih
rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif
pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga
mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai.
5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam
dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya kepada
manajer data atau keduanya.

10
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, SIM harus mampu memecahkan masalahmasalah
spesifik untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas: Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak sistem informasi,
perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem: Jika manajer tingkat atas mulai menerima
informasi dari sistem, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama,
karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat
atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
Sistem informasi memiliki peran penting dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi. Keberhasilan penggunaan SIM pada perusahaan
dipengaruhi oleh tenaga ahli yang mampu melakukan manajemen sistem informasi, adanya
dukungan dari atasan, dan support data yang baik. Kegagalan penggunaan SIM pada
perusahaan dapat disebabkan oleh kurangnya dukungan manajemen eksekutif dan input
dariend-user, pernyataan kebutuhan dan spesifikasi yang tidak lengkap dan selalu berubah-
ubah, serta lemahnya infrastruktur komunikasi dan pendanaan yang kurang memadai. 

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pengertian di atas, kami pemakalah berkesimpulan bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah Suatu proses pendekatan yang teroganisir dan terencana untuk
memberikan informasi yang tepat dan jelas serta dapat memberikan kemudahan dalam proses
manajemen dakwah. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen untuk harus banyak kita
galih lagi melalui media komputer. Masih banyak sekali hal-hal yang belum diketahui oleh
lembaga-lembaga atau perorangan yang belum mengetahui tentang betapa pentingnya sistem
informasi manajemen.
Sebagai sebuah sistem, sistem informasi manajemen menerima masukan data dan
instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar
sistem: masukan, pengolahan, dan keluaran adalah cocok bagi kasus sistem pengolahan
informasi yang paling sederhana dimana semua masukan tiba pada saat bersamaan.
Struktur  sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua :
1)     Sistem yang terstruktur (formal).
       Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang
berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi.
2)     Sistem nonformal.
       Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku dilingkungan organisasi melalui saluran-
saluran tidak resmi tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang
bersangkutan. (Gordon.1999)

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita rumuskan, kita pelajari
mendapatkan anugrah dan inayah dari Allah serta bermanfaat bagi kita semua. Dengan semangat
belajar yang tinggi pula kita dapat memahami dan mengerti tentang semua materi yang disampaikan.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dalam
makalah yang lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi.


Davis, Gordon B. Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen, bagian II Struktur
dan Pengembangannya.
http: Pengertian Sistem Informasi Manajemen Dakwah. adepriatna. Html
Manajemen Dakwah.ac.id/…/pengertian-sistem-informasi-manajemen
Scott, Goerge M. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. 1967 (Diambil dari Robert V. Head,
“Management                Information Systems: A Critical Appraisal”, Datamation, Mei,).
TRIMO, SOEJONO, DARI DOKUMENTASI KE SISTEM INOFRMASI MANAJEMEN,
Bandung.

[1] Gordon B. Davis, kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jakarta hal. 1
[2] Zulkifli amsyah.Manajemen Sistem Informasi. hal,27
[3] Soejono Trimo, DARI DOKUMENTASI KE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN,
Bandung hal. 2
[4] Goerge M. Scott. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta  Hal. 69
[5] Dunia Manajemen, Manajemen Dakwah.ac.id/…/pengertian-sistem-informasi-manajemen
diakses pada 12    oktober 2010 jam 13.00
[6] SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. (Diambil dari Robert V. Head, “Management
Information Systems: A Critical Appraisal”, Datamation, Mei 1967, hal. 23).
[7] Dunia Manajemen, Manajemen Dakwah.ac.id/…/pengertian-sistem-informasi-manajemen
diakses pada 12    oktober 2010 jam 13.00
[8] Gordon B. Davis, kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jakarta hal. 3
[9] Tata sutabri.Sistem informasi manajemen.hal,98
[10]  Gordon B. Davis. Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen, bagian II Struktur dan
Pengembangannya. Hal. 28
[11] Zulkifli amsyah.Manajemen Sistem Informasi.,hal,25-29.
[12] Zulkifli amsyah.Manajemen Sistem Informasi. Hal. 14
[13] Gordon B. Davis, kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jakarta hal. 15

13

Anda mungkin juga menyukai