Abstrak. Taman kota Ayodia pada dasarnya merupakan ruang publik dan bagian
dari ruang terbuka hijau yang dapat digunakan sebagai sarana hiburan rekreasi
masyarakat. Masyarakat di Kota Jakarta Selatan saat ini merupakan masyarakat
yang sangat modern dengan aktivitas mobilitas yang tinggi sehingga menuntut
mereka untuk banyak beraktivitas di luar rumah dan sangat menyita waktu.
Penelitian ini menggunakan pemaknaan Semiotika Roland Barthes pada Taman
Kota Ayodia. Pemaknaan mencakup denotasi, konotasi dan mitos dari Taman Kota
sebagai bentuk komunikasi hiburan. Hasil denotasi memperlihatkan kesamaan dan
perbedaan dari gambaran fisik taman kota. Sedangkan hasil konotasi mengalami
pergeseran makna estetika taman kota Ayodia. Mitos yang muncul bagi penikmat
taman kota seperti menjadi tamu raja.
menjadi dasar dari perencanaan Taman dapat memenuhi mitos Ayodhya pada
Kota Ayodia, yaitu aman, nyaman dan ephos Ramayana. Karena taman ini
memberikan kebanggaan. Akan tetapi belum dapat memberikan kenyamanan
pada sebagian masyarakat pengunjung maksimal dalam bentuk gambaran
khususnya warga yang mengerti akan pengunjung sebagai tamu raja, ataupun
kondisi setiap harinya terutama para pengunjung sebagai raja. Bagi
lanjut usia dan wanita, masih merasakan pengunjung rutinnya ataupun
adanya bayangan rasa tidak aman pengunjung dari luar Jakarta, pihak
(insecure) dan kurang nyaman penyedia belum bisa memberikan atau
(uncomfortable). Disaat ruang terbuka menumbuhkan hubungan emosional
hijau seperti Taman Kota Ayodia antara sarana Taman Kota Ayodia
beserta keindahannya mengundang dengan pengunjungnya.
pengunjung lain yang sifatnya lebih
memberikan kesan mengganggu, seperti
Daftar Pustaka
pengamen dan preman musiman yang
sedang mabok pada jam malam dan Buku :
terkadang juga ada disiang hari Arnheim, Rudolf. (1977). The
membuat pengunjung lain untuk pergi Dynamics of Architectural Form,
meninggalkan taman dengan terpaksa. University of California Press, Los
Kurangnya perhatian petugas keamanan Angeles, USA.
dan kantor administratif untuk tempat Barbara, Allan and Pease. (2004). The
melakukan pelaporan, menjadikan Definitive Book of Body Language :
kurangnya nilai keamanan dan How to Read Others' Thoughts by
kenyamanan Taman Kota Ayodia. Their Gestures, Pease International,
Persaingan desain taman kota Australia.
sekarang menjadi tolok ukur Barthes, Roland (1968) Element of
perkembangan majunya suatu kota, Semiology, Hill and Wang Printings,
semua berlomba – lomba memberikan New York 1968.
kenyamanan bagi pengunjung kotanya, Barthes, Roland (1968) Elemen-Elemen
dalam penelitian ini yang dimaksud Semiologi, Jalasutra, Yogyakarta.
salah satunya adalah taman kota. Mulai Barthes, Roland (1957) Mythologies,
dari fitur air mancur bergerak, open Twenty-Fifth Printing, United State
wifi, toilet umum yang bersih dan of America 1991.
terawat, sampai pemenuhan kebutuhan Chandler, Daniel. (2002). Semiotics for
dasar air minum bersih bagi pengunjung Beginners, Routledge & Kegan,
taman. Sungguh sangat disayangkan hal London.
ini masih menjadi kendala bagi para Creswell, John. W. 2002. Research
pengunjung, air mancur yang sering Design: Desain Penelitian
tidak beroperasi, wifi masih harus Pendekatan Kualitatif dan
berbayar belum sepenuhnya free service Kuantitatif. Kik Press Jakarta.
karena masih menggunakan fasilitas Danesi, Marcel. (2010). Pesan, Tanda,
wifi id, toilet masih minim jumlahnya dan Makna : Buku Teks Dasar
dan kurang terawat serta tidak adanya Mengenai Semiotika dan Teori
petugas kebersihan toilet yang Komunikasi. Jalasutra, Yogyakarta.
ditugaskan untuk minimal standby Hall, Stuart, (1980).
sesuai waktu operasional. Taman Kota Encoding/Decoding The Media and
Ayodia sebagai ikon kota kebanggaan Language, Hutchison Print, London.
Jakarta selatan, belum sepenuhnya