A. PENDAHULUAN
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-
tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia
ini, di tengah-tengah manusia dan bersama sama manusia. Semiotika, atau dalam
istilah Barthes semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari kemanusiaan memaknai
hal-hal. Memaknai dalam hal ini tidak dapat di campuradukkan dengan
mengkomunikasikan. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa
informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga
mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda (Barthes, 1988 dalam Kurniawan,2001).
B. DENOTASI
Contoh denotasi pada kalimat berikut "Bunga desa itu menarik hati" kata bunga pada
kalimat tersebut memiliki arti bunga yang sebenarnya, bahwa terdapat bunga yang
Menarik hati peduduk di desa.
C. KONOTASI
D. MITOS
Selain denotasi dan konotasi, dalam Teori Semiotika Roland Barthes tidak
lepas dari mitos. Dalam pandangan Barthes, mitos bukan realitas unreasonable atau
unspeakable, melainkan sistem komunikasi atau pesan (message) yang berfungsi
mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku
pada periode tertentu (Budiman, 2001 dalam Rusmana, 2014). Mitos dalam Teori
Semiotika Roland Barthes dengan sendirinya berbeda dengan mitos yang kita anggap
tahayul, tidak masuk akal,ahistoris, dan lain lainnya, tetapi mitos menurut Teori
Semiotika Roland Barthes adalah sebagai gaya bicara seseorang.
Mitos terdiri dari tiga bentuk, yaitu penanda, petanda, dan tanda merupakan
sistem komunikasi yang berisi pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk tertulis
maupun tersirat. Barthes menyatakan bahwa mitos merupakan sistem komunikasi
juga, karena mitos ini toh merupakan sebuah pesan juga. Dalam mitos, penanda dapat
dilihat dari dua sudut pandang: sebagai representasi (menunjukkan sesuatu yang ada
di dunia) dan sebagai signifikasi (menunjukkan sesuatu yang tidak ada di dunia, tetapi
dapat diperbahas dalam konteks makna).
Penanda adalah hasil dari hubungan antara tanda dan petanda, petanda adalah
konsep yang diwakili oleh tanda, tanda adalah representasi dari sesuatu. Dalam
konteks mitos, penanda merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat
mitos, sedangkan tanda dan petanda membentuk sistem komunikasi yang
mengandung pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk tertulis maupun tersirat.
DAFTAR PUSTAKA
Roland, B., Dalam Anonim. (2018). Tampilkan Seksualiatas Pada Tayangan Animasi Anak Anak
Shau The Sheep. Jurnal Skripsi Universitas Semarang. https://repsitory.usm.ac.id.
10(12)2023.
Budiman, Dalam Rusmana. (2001). Makna Denotasi Konotasi Dan Mitos Dalam Film Who Am
I Kein Syestem 1 St Sicher. Jurnal Skripsi Universitas Sam Ratulangi.
https://perintis.kwikkiangie.ac.id.
11(12)2023.
Chaer. (2013). Makna Konseptual Dan Makna Asosiatif Narasi Iklan Rokok Di Televisi. Jurnal
Rusmana. (2014). Makna Denotasi, Konotasi Dan Mitos Dalam Film Who Am I Kein Syestem
1st
Rusmana. (2014). Makna Denotasi, Konotasi Dan Mitos Dalam Film Who Am I
Kein Syestem 1St Sicher. Jurnal Skripsi Universitas Sam Ratulangi.
https://ejournal.unsrat.ac.id 11(12)2023
Rasid. (2018). Peran Landasan Kultural Dalam Pendidikan Bagi Remaja. Jurnal
Pendidikan IPA Universitas Jember. https://jurnal.unej.ac.id 13(12)2023
MENELAAH NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK MELALUI LENSA SEMEOTIKA
BARTHES DENGAN MENGEKSPLORASI DENOTASI, KONOTASI DAN MITOS
DALAM PENGGAMBARAN KARAKTER
Berikut beberapa point yang mengandung pemaknaan denotasi, konotasi, dan mitos :