Anda di halaman 1dari 46

Mitologi Roland Barthes

Oleh: Juang Solala Laiya


“The real secret of magic is that
the world is made of words, and
that if you know the words that
the world is made of you can
make of it whatever you wish.”

–Terence McKenna, Food of The Gods.


Pendahuluan

Teori Semiotika Teori


Linguistik Roland Hegemoni
Struktural Barthes Kultural
MEMAHAMI

Strukturalisme
DALAM 5 MENIT
Linguistik Struktural

Ferdinand de Saussure

Bermula dari teori bahasa


(structural linguistic)

Menaruh perhatian pada tanda


bahasa, dalam kaitannya
dengan struktur hubungan
penanda dan petanda, dalam
proses pertandaan
(pemaknaan).
Dasar Pemikiran
Strukturalisme

Kritisi terhadap pandangan humanis:

Manusia mengarahkan dirinya sendiri (self-directing)

Manusia mahluk otonom

Manusia agen yang memiliki kehendak bebas


Gagasan Strukturalisme

Hidup manusia diatur oleh struktur:

Sosial

Kultural

Historikal

Politik

Agama

Dsb.
Prinsip Strukturalisme

Struktur-struktur tersebut
menentukan:

Nilai-nilai (values)

Keyakinan (believes)

Pilihan (choices)

Keputusan (decisions)
Semiotika Struktural

Kaum strukturalis meyakini bahwa setiap sistem


memiliki struktur—termasuk sistem pemaknaan.

Struktur merupakan “kenyataan” yang ada dibalik


“permukaan” makna.

Dalam memahami fenomena makna, kaum strukturalis


berusaha menemukan struktur yang tersembunyi
dibalik makna yang tampak dipermukaan.
MEMAHAMI

Teori Hegemoni
DALAM 5 MENIT
Teori Hegemoni

Antonio Gramsci

Lahir di Sardinia, Italia, 1891

Penganut Marxis yang berasal


dari kelas pekerja

Teori Hegemoni ditulis di dalam


penjara dibawah pemerintahan
fasis Mussolini.
Hegemoni Sebagai Kondisi

Dalam pandangan Marxis masyarakat modern ditandai


oleh eksistensi kelas subordinat (base) yang didominasi
oleh kelas dominan (superstructure).

Kelas subordinat memiliki tendensi untuk merebut


kekuasaan dari tangan kelas dominan, sementara kelas
dominan memiliki tendensi untuk mempertahankan dan
yang mereka miliki.

Hegemoni adalah kondisi ketika kelas subordinat tunduk


pada kekuasaan kelas dominan.
Hegemoni Sebagai Strategi

Sebagai strategi, hegemoni bertujuan meciptakan suatu kesadaran bahwa


kekuasaan kelas dominan dan kepatuhan kelas subordinat adalah kondisi
yang memang sudah seharusnya begitu.

Kesadaran tersebut dikondisikan bukan sebagai sesuatu yang ditanamkan,


melainkan berasal dari pemikiran kelas subordinat itu sendiri.

Untuk tujuan tersebut, kesadaran tersebut diselundupkan melalui struktur


tertentu (norma, etika, agama, norma, adat, selera, dsb) yang membuatnya
(seolah-olah) alamiah.

Ketika kesadaran (yang palsu) tersebut diterima sebagai kebenaran sejati,


maka hegemoni tercapai.
Catatan!

Pengertian “dominan” dan “subordinat” adalah makna-makna


yang labil dan terus-menerus bergeser.

Artinya “aktor dominan” pada suatu sistem boleh jadi adalah


“aktor subordinat” pada sistem yang lain.

Seorang pria boleh jadi adalah bagian dari kelas pekerja yang
ditindas dibawah sistem produksi kapitalis yang memarjinalkan
kepentingan kaum buruh, namun setiba dirumah, pria yang sama
bisa menjadi kekuatan dominan yang menindas istrinya dibawah
sistem patriarki yang memarjinalkan kepentingan kaum
perempuan.
Semiotika Roland
Barthes
Roland Barthes

Roland Barthes (1915-1980)


lahir di Cherbourg, France.

Seorang filsuf, penulis, kritikus


sosial dan sastra.

Fokus studi: strukturalisme,


pasca-strukturalisme, dan
semiotika.

Mencetuskan beberapa teori


seputar sinema, televisi, studi
khalayak, dan narasi.
“Seorang anti-otoritarian yang
berusaha menemukan cara
untuk menjelaskan bagaimana
bahasa digunakan secara
institusional, sistemik, dan
sosial untuk mengendalikan
(kesadaran) kita.”

~ Jonathan Culler,
Barthes: A Very Short
Introduction
“Tulisannya berusaha
menunjukkan bahwa makna-
makna yang kita terima sebagai
sesuatu yang alamiah
sesungguhnya adalah produk
sosio-kultural yang dialamiahkan
melalui pemitosan untuk tujuan
kekuasaan.”

~Daniel Chandler,
Semiotics for Beginner.
Denotasi & Konotasi
Bunga
Denotasi
Cinta
Konotasi
Denotasi Vs Konotasi

Denotasi Konotasi

Apa yang tertangkap indera? Apa maknanya?

Aktual Kontekstual

Literal Asosiatif

Universal Partikular
Definisi

Denotasi: menjelaskan relasi antara penanda dan


petanda yang menghasilkan makna primer yang
eksplisit dari suatu tanda (semacam makna kamus).

Konotasi: menggambarkan interaksi yang berlangsung


tatkala tanda bertemu dengan perasaan atau emosi
pembacanya dan nilai-nilai kulturalnya
Makna & Pemaknaan

Konteks/Kode/Struktur

Emosi,
nilai,
keyakinan,
pengalaman,
lingkungan,
Denotasi Konotasi
norma,
selera,
kebiasaan,
budaya,
dsb.
Makna & Pemaknaan

Konteks/Kode/Struktur

Emosi,
nilai, Tuhan
keyakinan,
pengalaman,
lingkungan,
Bunga Cinta
norma,
selera,
kebiasaan,
budaya, Pelacur
dsb.
Ini bukan
bunga

Ini gambar
bunga
Kemungkinan makna lain yang diakibatkan
oleh operasi kode/konteks/struktur
Mitos
Tingkat Pemaknaan

Denotasi Penanda Petanda

Tanda
Konotasi PETANDA
PENANDA

Mitos TANDA
Tingkat Pemaknaan

Tanda
Bunga Cinta
Tingkat 1

Uang adalah
Tanda Bunga adalah lambang cinta
lambang
Tingkat 2 PENANDA
kesungguhan

Tanda Nyatakan kesungguhan cinta


Tingkat 3 dengan bunga uang
Pemaknaan & Pemitosan

Pemaknaan

Denotasi Konotasi

Pemitosan
Ini bukan
bunga

Ini gambar
bunga
Kemungkinan makna lain yang diakibatkan
oleh operasi kode/konteks/struktur
Pengalamian (naturalisation)

Ketika yang makna yang semula konotasi diyakini


sebagai makna denotasi.

Konotasi menghasilkan “ilusi” denotasi, dimana


penanda dan petanda menjadi identik.

Dengan demikian, denotasi sesungguhnya adalah


konotasi yang mengalami proses “naturalisasi”.
Pengalamian (naturalisation)

Contoh Kasus:

Kita sudah “lupa” mengapa bunga dikonotasikan


dengan cinta, akibatnya bunga sebagai lambang cinta
menjadi makna yang denotatif.

Asosiasi bunga dengan cinta menjadi “alami”—kita


berpikir bahwa sudah seharusnya bunga adalah
lambang cinta, hal itu tidak perlu mempertanyakannya
lagi.
Pemaknaan & Pemitosan

kontek/kode/struktur
berpotensi
dimanipulasi oleh
pihak tertentu untuk
menggiring pembaca
Denotasi pada makna tertentu
Konotasi
demi tujuan tertentu
(sementara pembaca
tidak menyadari atau
merasa hal itu wajar)
Bayangkan Kemungkinan Ini

Konteks/Kode/Struktur
• Konspirasi pedagang
bunga Eropa abad
pertengahan untuk
meningkatkan
permintaan pasar
• Ditanamkan dalam
budaya Eropa melalui
Bunga desas-desus. Cinta
• Menyebar ke seluruh
dunia melalui
kolonialisme
• Diabadikan hingga
kini melalui cinema,
sastra, drama, iklan,
dll.
Kesimpulan
Fungsi Mitos

Menggiring pembacaan ke arah pemaknaan (penafsiran)


tertentu, dan bukan yang lain.

Membuat suatu relasi pemaknaan menjadi alami sehingga


tidak perlu dipertanyakan lagi.

Menyembunyikan struktur sesungguhnya dari makna


yang tampak dipermukaan.

Membuat produk kultural menjadi seolah-olah produk


natural.
Semiotika Roland Barthes

Ketika struktur mitos dibongkar maka kita akan


menyadari “kenyataan” dibalik hal-hal yang
sebelumnya kita terima sebagai sesuatu yang “alamiah”
sehingga tidak pernah kita pertanyakan lagi.

Melalui teori semiotika, Roland Barthes menawarkan


sebuah kerangka pikir untuk membongkar struktur
yang tersembunyi dibalik mitos.
Ideologi

Mitos menjadi ideologi ketika ia digunakan untuk


mengambil keuntungan dari cara simbolik kelompok
tertentu dalam memahami dunia dan memaknai posisi
mereka di dalamnya.

Ideologi adalah mitos yang dikonstruksi untuk tujuan-


tujuan kekuasaan.
Diskusi
Materi Diskusi

Buat analisis semiotik terhadap makna pisau yang


mungkin bagi para penggemar pisau dalam foto-foto
tersebut berdasarkan teori Roland Barthes.

Jelaskan bagaimana kode dan konteks digunakan untuk


menstruktur relasi antar tanda.

Mitos apa yang hendak dikonstruksi? Untuk tujuan apa?


Konsep Kunci

Tanda: adalah “sesuatu” yang merepresentasikan


“sesuatu yang lain” dalam kapasitas atau pandangan
tertentu.

Penanda: citra tanda sebagaimana yang ditangkap oleh


alat pengindera.

Petanda: gagasan atau konsep mental yang dirujuk oleh


tanda.
Konsep Kunci

Teks: kumpulan tanda-tanda yang disusun berdasarkan kode-


kode tertentu.

Kode: kerangka kerja (framework) dimana tanda dapat


dimengerti sebagai sesuatu yang masuk akal.

Pembacaan: proses menemukan makna yang terjadi ketika


pembaca (khalayak/audiens) berinteraksi atau bernegosiasi
dengan teks.

Konteks: keberadaan elemen atau lingkungan tertentu yang


menggiring pembacaan ke arah makna tertentu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai