Anda di halaman 1dari 10

TEORI SEMIOTIKA Pertemuan 6

(ROLAND BARTHES)
AWAL MULA TEORI
•Roland Barthes merupakan seseorang ahli terkemuka di ranah akademisi bidang humaniora
khususnya studi ilmu komunikasi.
•Barthes secara eksplisit mengikuti serta mengimplentasikan teori semiotika dari Ferdinand de
Saussure.
•Barthes mengembangkan teori semiotika lebih mendalam lagi pada analisis tanda berupa
makna denotasi dan konotasi.
•Aspek mitos menjadi tujuan akhir dari teori semiotika untuk menganalisis tanda oleh Roland
Barthes.
KONSEP TEORI
•Roland Barthes menekankan interaksi antara tanda dengan pengalaman dan kultural
penggunanya serta interaksi antara konvensi dalam tanda dengan konvensi yang dialami dan
diharapkan oleh penggunanya.
•Barthes mengenalkan “order of signification” dimana pertama mencakup denotasi (makna sesuai
realitas) dan kedua yaitu konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan
personal).
•Barthes mengungkapkan semiotika memiliki beberapa konsep inti yaitu
denotation dan conotation, signification dan metalanguage atau myth.
DENOTASI

Denotasi merupakan order of
signification (tingkat pertama).
Denotasi merupakan tanda yang
penandanya mempunyai tingkat
kesepakatan yang tinggi yang
menghasilkan makna sesungguhnya.
Selain itu, denotasi merupakan apa yang
dipikirkan sebagai sebuah literal, bersifat
tetap dan memiliki makna yang secara
ideal telah disepakati secara universal.
Contohnya seperti logo ataupun merk
motor “Yamaha”.
SIGNIFIKASI

Signifikasi dapat dipahami sebagai


sebuah proses yang berupa tindakan,
yang mengikat signifier dan signified,
dan yang menghasilkan sebuah tanda.
Sebuah tanda tergantung satu sama lain
artinya bahwa signified diungkapkan
melalui signifier dan signifier
diungkapkan dengan signified. Seperti
contohnya “Yamaha” bisa dikaitkan
dengan “salah satu merk motor dari
jepang” maka tanda & makna “yamaha”
pun muncul.
KONOTASI

Konotasi merupakan order of
signification (tingkat kedua).
Konotasi menjelaskan interaksi yang
terjadi ketika tanda bertemu dengan
perasaan atau emosi dari pengguna dan
nilai-nilai dalam budaya. Selain itu,
konotasi adalah makna kata yg bukan
sebenarnya atau bisa jadi hanya kiasan.
Contohnya seperti “Yamaha Semakin di
Depan”, “yang lain makin ketinggalan”
dsb.
MITOS

Konsep mitos sebagai sebuah sistem


komunikasi. Konsep mitos disini
bukanlah mitos seperti kisah mitologi
atau sejenisnya. Akan tetapi mitos di sini
adalah ideologi ataupun gagasan yang
terus diproduksi secara berulang-ulang
di mana suatu tanda berada. Mitos akan
menjadi penanda baru yang kemudian
memiliki petanda kedua dan membentuk
tanda baru. Seperti contohnya komeng di
iklan Yamaha. Komeng menjadi mitos
atau penanda baru di Yamaha.
CONTOH PENERAPAN TEORI

Video Postingan
Film Ritual Klip Iklan TV media
Musik sosial

Program
Kartun Majalah Komik Banner
acara TV

Billboard
CARA ANALISIS TEORI
Tentukan subjek dan objek yang akan dianalisis

Cari tanda/bahasa yang dianalisis

Pastikan bahwa setiap tanda/bahasa itu memiliki makna denotasi

Beri kelompok setiap makna denotasi kemudian cari signifikasinya (penanda & petanda)

Di setiap hasil signifikasi ada makna konotasi dan mitosnya pada setiap tanda/bahasa

Buat kelompok pada makna konotasi dan mitos

Beri kesimpulan dari hasil kelompok denotasi, konotasi dan mitos atas tanda/bahasa yang telah dianalisis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai