Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH

MAKALAH PENETILITIAN MENGENAI BERIMAN KEPADA ALLAH DAN


MALAIKAT
Oleh :
Baldatuz Zahroh
Indah Inayah Dirham
Diana Novalia
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Aqidah II. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semuanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................................................2
B. Batasan Masalah........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Beriman Kepada Allah...............................................................................................................4
1. Pengertian Iman Kepada Allah............................................................................................4
2. Sifat Wajib Bagi Allah.........................................................................................................5
3. Sifat Mustahil Bagi Allah....................................................................................................6
4. Tujuan Iman Kepada Allah..................................................................................................6
5. Meningkatkan Iman kepada Allah.......................................................................................7
6. Hikmah Iman kepada Allah.................................................................................................7
B. Beriman Kepada Malaikat.........................................................................................................8
1. Pengertian Beriman Kepada Malaikat..................................................................................8
2. Hakikat Wujud Malaikat......................................................................................................9
3. Sifat-sifat Malaikat............................................................................................................10
4. Tujuan Iman Kepada Malaikat...........................................................................................11
5. Hikmah Iman Kepada Malaikat.........................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa iman kehidupan manusia
seperti kapas yang diterbangkan angin kian kemari tanpa arah. Orang yang tidak beriman
hidupnya akan kacau tidak terarah. Dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang
hakiki. Sehingga agar manusia tidak terjerumus kepada kemaksiatan ataupun perbuatan buruk
maka iman akan mengontrol kehidupan manusia.

Pengaruh keimanan dalam kehidupan manusia akan membawa kepada hal-hal yang
baik. Iman akan menuntun manusia terhadap perilaku terpuji dan semakin mendekatkan diri
kepada pencipta yaitu, membuat seseorang menegakkan syariat, jihad di jalan Allah, akhlak
yang baik, melahirkan ketenangan batin, membebaskan jiwa dari penghambaan kepada selain
Allah, membangkitkan semangat juang menjalani kehidupan dan mencintai karena Allah
SWT.

Iman kepada Allah adalah mengakui adanya Allah yang maha pencipta semua
mahkluk, pada hakikatnya iman kepada Allah bagi manusia sudah terjadi ketika manusia
sudah terjadi ketikamanusia iyu dilahirkan, manusia membutuhkan perlindungan atau
pertolongan yang bersifat mutlak.

Iman kepada malaikat juga adalah bagian dari rukun Iman. Iman kepada malaikat
maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan
bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari
cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa.
Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui
jumlahnya.

Terkait keimanan kepada Allah dan Malaikat-malaikat-Nya, sudah bukan hal asing
jika sebagai muslim kita dituntut untuk mampu mempelajari dan memahami apa arti iman
kepada Allah dan malaikat. Dalam penulisan makalah diuraikan makna iman kepada Allah
dan malaikat, Manfaat beriman kepada Allah dan malaikat, dan Hikmah dari beriman kepada
Allah dan malaikat.

B. Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Makna Iman kepada Allah dan Iman kepada Malaikat.
2. Manfaat beriman kepada Allah dan malaikat.
3. Hikmah dari beriman kepada Allah dan malaikat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Beriman Kepada Allah
1. Pengertian Iman Kepada Allah
Allah adalah nama Dzat Maha Agung, pemilik tunggal semua sifat kesempurnaan dan
sama sekali bebas dari segala kekurangan. Dalam bahasa Arab kata “Allah” itu tidak pernah
dipakai untuk benda atau Dzat lain apa pun. Tiada bahasa lain memiliki nama tertentu atau
khusus untuk Dzat Yang Maha Agung itu. Nama-nama yang terdapat dalam bahasa-bahasa
lain, semuanya nama-penunjuk-sifat atau nama pemberian (pelukisan) dan seringkali dipakai
dalam bentuk jamak; akan tetapi, kata “Allah” tidak pernah dipakai dalm bentuk jamak. Kata
“Allah” dipergunakan di seluruh terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an.
Keimanan kepada Allah ini merupakan keimanan yang menduduki peringkat pertama.
Dari situ dengan sendirinya lahir keimanan pokok-pokok (iman) yang lain. Iman kepada
Allah ialah meyakini dan membenarkan keesaan Allah (Tauhid) dengan segala sifat yang
melekat pada-Nya. Adanya Iman kepada Allah SWT mewajibkan umat Muslim mempercayai
akan keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan alam semesta yang mencipatakan langit dan
bumi beserta isinya sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran Surat Al A’raf ayat 54:

ِ ِِ ِ َّ ‫ِإ َّن ربَّ ُكم ٱللَّه ٱلَّ ِذى خلَق‬


ْ َّ‫ض ىِف ستَّة َأيَّ ٍام مُث‬
َ ‫ٱسَت َو ٰى َعلَى ٱلْ َع ْر ِش يُ ْغشى ٱلَّْي َل ٱلن‬
‫َّه َار‬ َ ‫ٱَأْلر‬
ْ ‫ٱلس َٰم َٰوت َو‬ َ َ ُ ُ َ
ِ‫يطْلُبهۥ حث‬
‫ب‬ ْ ‫ت بِ َْأم ِر ِهۦٓ ۗ َأاَل لَهُ ٱخْلَْل ُق َو‬
ُّ ‫ٱَأْلم ُر ۗ َتبَ َار َك ٱللَّهُ َر‬ ٍ ۭ ‫وم ُم َس َّخ َٰر‬
َ ‫ُّج‬
ُ ‫س َوٱلْ َق َمَر َوٱلن‬
َ ‫َّم‬
ْ ‫ٱلش‬‫و‬َ ‫ا‬ً‫يث‬ َ ُُ َ
ِ 1
َ ‫ٱلْ َٰعلَم‬
‫ني‬

Artinya:

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

1
Alfatih Qur’an, Mushaf Al-Qur’an Terjemah Perkata tanpa Takwil Asma Wa Sifat dengan Tajwid
Warna, Kode Angka, dan Transliterasi Latin, (Tangerang: Alfatih Qur’an, 2020), hal. 157
Seseorang yang meyakini Allah Swt. sebagai Tuhannya, ia setiap saat menyadari
bahwa segala sesuatu yang dikerjakannya pasti diketahui oleh Allah Swt. Dengan demikian,
orang tersebut selalu berusaha agar yang ia kerjakan mendapatkan keridaan di sisi-Nya. Hal
ini karena keimanan kepada Allah Swt. harus meliputi tiga unsur, yaitu keyakinan dalam hati,
ikrar dengan lisan, dan pembuktian dengan anggota badan.

Jika ada seseorang yang hanya meyakini dalam hati terhadap keberadaan Allah Swt.,
tetapi tidak membuktikannya dengan amal perbuatan serta ikrar dengan lisan, berarti
keimanannya belum sempurna. Ketiga unsur keimanan tersebut memang harus terpadu tanpa
bisa dipisahkan.

2. Sifat Wajib Bagi Allah


Sifat wajib bagi Allah ialah sifat-sifat yang wajib ada pada Allah. Iman kepada sifat
wajib bagi Allah ialah mengetahui dan meyakini secara utuh perkara-perkara yang wajib
adanya bagi Allah, yang berupa sifat wajib dan mustahil serta hak-hak lain yang ada pada
Allah SWT. Sifat wajib bagi Allah ada 20, yaitu:

a. Wujud, yang artinya ada.


b. Qidam, yang artinya Terdahulu.
c. Baqa, yang artinya Kekal.
d. Mukhalafatu lilhawaditsi, yang artinya Berbeda dengan makhluk.
e. Qiyamuhu Binafsihi, yang artinya berdiri sendiri.
f. Wahdaniyah, yang artinya Maha Esa.
g. Qudrah, yang artinya Maha Kuasa.
h. Iradah, yang artinya Berkehendak.
i. Ilmu, yang artinya Maha Tahu.
j. Hayat, yang artinya Maha Hidup
k. Sama’, yang artinya Maha Mendengar.
l. Bashar, yang artinya Melihat.
m. Kalam, yang artinya Maha Berbicara/ Berfirman.
n. Qaadirah, yang artinya Yang Maha Berkuasa.
o. Muridan, yang artinya Yang Maha Menghendaki.
p. ‘Aaliman, yang artinya Yang Maha Mengetahui.
q. Hayyan, yang artinya Yang Maha Menghidupkan.
r. Sami’an, yang artinya Yang Maha Mendengar.
s. Bashiiran, yang artinya Yang Maha Mengawasi.
t. Muthakalliman, yang artinya Yang Maha Berfirman.2

3. Sifat Mustahil Bagi Allah


Mustahil artinya sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Asifat mustahil bagi Allah ialah
sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi-Nya. Sifat mustahil ada 20, yaitu:
a. ‘Adam, yang artinya Mustahil Allah tidak ada.
b. Huduts,yang artinya Mustahil Allah baru.
c. Fana’ yang artinya Mustahil Allah Musnah.
d. Mumatsalahu ilaa ghairihi, yang artinya Musthil Allah membutuhkan kepada yang
lain.
e. Ta’addud, yang artinya Mustahil Allah terbilang.
f. ‘Ajzun, yang artinya Mustahil Allah Terbilang.
g. Karahatun, yang artinya Mustahil Allah terpaksa.
h. Jahlun, yang artinya Mustahil Allah bodoh.
i. Mautun, yang artinya Mustahil Allah mati.
j. Shamamun, yang artinya Mustahil Allah tuli.
k. ‘Amaa, yang atinya Mustahil Allah buta.
l. Bukmun, yang artinya Mustahil Allah bisu.
m. ‘Aajizun, yang artinya Mustahil Allah lemah.
n. Kaarihun, yang artinya Mustahil Allah terpaksa.
o. Jaahilun, yang artinya Mustahil Allah yang bodoh.
p. Mayyitun, yang artinya Mustahil Allah yang Mati.
q. Ashamman, yang artinya Mustahil Allah yang Tuli.
r. ‘Amaa, yang artinya Mustahil Allah yang Buta.
s. Abkamu, yang artinya Mustahil Allah yang bisu.3

4. Tujuan Iman Kepada Allah


a. Meyakini akan keesaan Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah.
b. Taat dalam melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-
larangan-Nya.
c. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
d. Menyadarkan diri dan memohon hanya kepada Allah yang Maha Kuasa.
2
Syahril Anwar, Buku Pintar Pelajar Agama Islam SD, SMP, SMA, (Jakarta Barat: Vicosta Publizer,
2013), hal. 21.
3
Syahril Anwar, Buku Pintar Pelajar Agama Islam SD, SMP, SMA, …, hal. 22.
e. Mempercayai pada yang ghaib.
f. Agar mendapat keselamatan dan kebahagian dalam hidup di dunia dan diakhiran.

5. Meningkatkan Iman kepada Allah


Setelah memahami sifat-sifat Allah SWT dan tanda-tanda adanya Allah melalui
fenomena alam sekitar. Seorang muslim yang beriman kepada Allah adalah ia yang
membenarkan keberadaan Allah, meyakini bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi,
Maha Mengetahui perkara yang nyata dan gaib, Rabb atas segala sesuatu, tidak ada yang
pantas disembah selain Allah, yang memiliki sifat sempurna dan tidak memiliki kekurangan.

Untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT, dapat ditempuh dengan langkah-
langkah sebagai berikut.

a. Mempelajari dan merenungkan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an.

b. Memerhatikan tanda-tanda kebesaran Allah melalui fenomena alam semesta.

c. Mempelajari ilmu pengetahuan.

Seorang muslim yang beriman kepada Allah memiliki sifat-sifat dan perilaku tertentu.
Beberapa sifat dan perilaku orang yang beriman kepada Allah antara lain:

a. Selalu merasakan kehadiran Allah.

b. Selalu berserah diri kepada Allah.

c. Melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangannya.

Perilaku tersebut tumbuh seiring dengan meningkatnya iman. Ketika imanmu telah
bertambah maka tak perlu diperintahkan untuk berbuat demikian, dan akan melakukannya
dengan senang hati.

6. Hikmah Iman kepada Allah


Siapa saja yang menyatakan dirinya telah beriman kepada sifat-sifat Allah swt.
haruslah berusaha mengejawantahkannya atau mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Sebab, keimanan yang sempurna tidak sekadar menunjukkan keyakinan dalam hati dan
mengikrarkan dengan lisan, namun harus membuktikan dengan amal perbuatan. Beriman
kepada sifat-sifat Allah swt. seharusnya akan membentuk pribadi muslim yang lebih baik.

Pertama, menumbuhkan keyakinan yang utuh tentang keberadaan dan keesaan Allah
swt. Seseorang yang memahami sifat-sifat Allah swt. sembari memperhatikan ciptaan-Nya,
segera sadar bahwa hanya Allah Yang Mahasempurna. Oleh karena itu, yang harus disembah
dan tempat memohon pertolongan hanya Allah swt. semata. Misalnya, ketika mengetahui
bahwa Allah swt. memiliki sifat iradat, kita akan sadar bahwa Yang Maha Menentukan
segala sesuatu adalah Allah. Sudah sepantasnya jika dalam setiap saat kita selalu berdoa dan
memohon kepada Allah swt.

Kedua, membentuk pribadi yang berkualitas. Kata mafhum bahwa Allah swt. Maha
Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui. Pemahaman tersebut akan menimbulkan
kesadaran bahwa manusia di hadapan Allah swt. hanyalah makhluk kecil yang teramat lemah.
Oleh karena itu, tidak ada artinya jika kita bersikap sombong. Kita harus rendah hati seraya
berusaha memperbaiki diri. Dengan demikian, kita pun termotivasi untuk selalu berusaha
menjadi pribadi yang lebih baik. Contoh, pemahaman sifat qudrat (Mahakuasa) Allah
mendidik kita bersikap optimis. Hal ini karena hanya dengan kekuasaan-Nya segala sesuatu
dapat terjadi. Tidak selayaknya kita putus asa, pesimistis, dan minder dalam menghadapi
sesuatu. Demikianlah yang seharusnya dimiliki oleh setiap pribadi muslim.

Ketiga, selalu jujur dalam bertindak dan berkata. Seseorang yang beriman kepada
Allah swt. akan bertindak dan berkata jujur. Hal ini karena ia merasa dan yakin bahwa Allah
swt. melihat dan mengetahui segala tingkah laku kita. Meskipun tidak ada manusia yang
mengetahui perbuatan yang kita lakukan, Allah swt. pasti melihat dan mengetahui.
Keyakinan bahwa Allah swt. Maha Melihat dan Maha Mendengar akan mendorong kita
untuk berbuat jujur.

B. Beriman Kepada Malaikat


1. Pengertian Beriman Kepada Malaikat
Allah telah menciptakan sejenis makhluk ghaib, yaitu malaikat. Disamping makhluk
lainnya malaikat tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia. Malaikat diberi
tugas-tugas khusus yangada hubungannya dengan wahyu, Rasul, manusia, alam semesta,
akhirat dan lain sebagainya.Disisi lain adapula malaikat yang diberi tugas untuk melakukan
sujud kepada Allah SWT secara terus menerus.

Menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia
ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-
tugas-Nya (QS. Al-Anbiya :19-20). Malaikat berarti makhluk langit. Sedangkan menurut
istilah syara‟ malaikat berarti makhluk gaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur
atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada
Allah. Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal
daripada Adam, manusia pertama (Q.S Al-Baqarah:30).

Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan makhluk lainnya. Percaya kepada
adanya malaikat terdapat dalamsalah satu darienam rukun iman yaitu pada rukun iman
kedua“iman kepada malaikat Allah”. Iman kepada malaikat berarti percaya bahwa malaikat
adalah makhluk Allah yang patuh pada-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya.

Kata malaikat adalah kata jama‟ dari kata malak yang berasal dari kata alukah yang
berarti risallah. Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka adalah
perantara antara Allah dan rasulnya, dalam menurunkan kitab-kitab-nya. Oleh karena itu,
barang siapayang tidak mengimani mereka maka ia kafir terhadap kitab-kitab dan Rasul-
Nya.4

2. Hakikat Wujud Malaikat


Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al-Qur‟an, bahwa malaikat ada yang
memilki sayap sebanyak 2, 3 dan 4, dalam surah Faathir ayat 1:

‫يد ىِف‬ َ َ‫َأجنِ َح ٍة َّم ْثىَن ٰ َوثُ ٰل‬


ُ ‫ث َو ُربَ َٰع ۚ يَِز‬ ‫ىِل‬ ۟ ِ ‫اع ِل ٱلْم ٰلَِٓئ َك‬
ِ ‫ضج‬ ِ َّ ‫اط ِر‬ ِ َ‫ٱحْل م ُد لِلَّ ِه ف‬
ْ ‫ى‬
ٓ ‫و‬ ‫ُأ‬ ‫اًل‬‫س‬ ‫ر‬
ُُ ‫ة‬ َ َ ِ ‫ٱَأْلر‬
ْ ‫ٱلس َٰم َٰوت َو‬ َْ
‫ٱخْلَْل ِق َما يَ َشٓاءُ ۚ ِإ َّن ٱللَّهَ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْى ٍء قَ ِد ٌير‬
5

Artinya :

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya
apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian dalam beberapa hadist dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap,
Israfil memiliki1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang
terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-„Asy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya
menyamai 1200 sayap Israfil. Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata

4
Taufiq, Ahmad,Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Karakter Berbasis Agama), (Surakarta: Yuma
Pustaka, 2010), hal.87
5
Alfatih Qur’an, Mushaf Al-Qur’an Terjemah Perkata tanpa Takwil Asma Wa Sifat dengan Tajwid
Warna, Kode Angka, dan Transliterasi Latin, (Tangerang: Alfatih Qur’an, 2020), hal. 434
telanjang, karena mata manusia tercipta dariunsur dasar tanah liat kering dari lumpur
hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya
terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli
malaikat bahkan sampai dua kali, yaitu wujud asli malaikat Jibril.

Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang
sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran islam, ibadah manusia dan jin bisa
menentukan pilihannya sendiri. Berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain.
Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat
melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis
kelamin laki-laki ataupun perempuan dan tidak berkeluarga.6

3. Sifat-sifat Malaikat
Malaikat adalah makhluk yang tidak dapat dilihat mata. Setiap muslim
hendaknya menyadari bahwa malaikat itu selalumengawasi segala tingkahlaku kita.
Malaikat sangat khusyuk menjalankan perintah Allah SWT, ia bertasbih, berdzikir, dan
berdoa kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai muslim yang beriman
hendaknyakitamerasa malu kepada masyarakat yang memuliakan kita, khusyuk dalam
beribadah dan ikhlas dalam beramal saleh. Jika kita meniru kekhusyukan mereka dalam
beribadah insyaAllah malaikat akan mendoakan kita agar mendapatakan ampunan dan
rahmmat Allah SWT, dan diantara sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut:
a. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya (nur).
b. Malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia walaupun berada di tengah mereka.
c. Malaikatdapat merubahdiri dalam wujud manusia yang rupawan seperti malaikat
yang datang bertamu kepada Nabi Luth, sehingga kaumnya terpedaya dengannya.
d. Malaikat mempunyaikekuatan yang luar biasa atasizin Allah SWT.
e. Malaikat senantiasa bertasbih siang dan malammemuji kepada Allah dan tidak
pernah durhaka kepada-Nya.
f. Malaikat tidak mempunyai hawa nafsu, dan karenanya mereka tidak makan dan
minum, tidak kawin dan tidak beranak. Mereka tidak tidur dan tidak
mempunyai sifat manusia, seperti sakit, lupa, tertawa, mengeluh, kecewa dan
sebagianya.

6
Syekh Hafidz Ahmad Al Hakami, “Berkah Aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah”,(Jakarta: Gema Insani,
1994), hal.120
g. Malaikat senantiasa tunduk dan patuh sepenuhnya kepada perintah Allah dan tidak
melanggar sedikitpun larangan-Nya.

4. Tujuan Iman Kepada Malaikat


Adapun tujuan iman kepada malaikat, antara lain:
a. Yakin dan percaya akan adanya malaikat-malaikat Allah dengan tugas-tugas yag telah
diberi-Nya.
b. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
c. Selalu waspada karena merasa selalu diawasi oleh malaikat.
d. Mempercayai pada yang ghaib.7

5. Hikmah Iman Kepada Malaikat


a. Semakin meyakini tentang kebesaran Allah SWT.
b. Bersyukur kepada Allah SWT, karena telah menciptakan malaikat untuk membantu
segala kehidupan dan kepentingan manusia.
c. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah, dan karena
mereka selalu membantu dan selalu mendoakan kita.
d. Bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba dalam
kebaikan.
e. Meningkatkan keimanan untuk mengikuti sifat dan perbuatan malaikat.

7
Syahril Anwar, “Buku Pintar Pelajar Agama Islam SD, SMP, SMA’, (Jakarta Barat: Vicosta Publizer,
2013), hal. 26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai umat yang meyakini ajaran Islam sebagai tuntunan kita didunia, maka sudah
menjadi hukum wajib bahwa kita harus beriman kepada Allah SWT Tuhan sang pencinta
alam semesta dan juga malaikat-malaikat Allah SWT. Kepercayaan bahwa Allah dan
malaikat itu benar ada harus tertanam pada hati seorang muslim, dengan keteguhan hati
meyakini bahwa Allah itu ada maka akan menjadi suatu hal yang membuat kita sadar betapa
Kuasanya Allah terhadap seluruh makhluk ciptaannya.

Ketika seseorang sudah beriman kepada Malaikat maka orang tersebut niscaya tidak
akan berbuat kejahatan dan tidak melanggar larangan Allah SWT. Sebab orang tersebut
percaya setiap perbuatan kita akan dicatat amal kebaikan serta keburukannya.

B. Saran
Penulis menyarankan, perlunya pembelajaran mendalam terkait Aqidah dan
keyakinan terhadap Allah dan malaikat-Nya. Sehingga tidak ada lagi kesalahan persepsi
dalam mengartikan sifat-sifat, terlebih bagi kita adalah mahasiswa muslim yang nantinya
menjadi penerus bangsa. Penulis juga menyarankan kepada masyarakat luas untuk turut
mempelajari atas materi yang ada. Sehingga kita sama-sama tau terlebih materi dasar yang
dibutuhkan dalam keyakinan kita semua.

Daftar Pustaka
Alfatih Qur’an, Mushaf Al-Qur’an Terjemah Perkata tanpa Takwil Asma Wa Sifat dengan
Tajwid Warna, Kode Angka, dan Transliterasi Latin. (Tangerang: Alfatih Qur’an.
2020).
Syahril Anwar, Buku Pintar Pelajar Agama Islam SD, SMP, SMA. (Jakarta Barat: Vicosta
Publizer. 2013)
Taufiq, Ahmad. Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Karakter Berbasis Agama).
(Surakarta: Yuma Pustaka. 2010).
Syekh Hafidz Ahmad Al Hakami. Berkah Aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah. (Jakarta: Gema
Insani. 1994).

Anda mungkin juga menyukai