Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Mandat
Melakukan kegiatan pada SMK untuk menciptakan tenaga kerja tingkat menengah
yang produktif, professional diperlukan perencanaan dn strategi yang tepat. Rencana
dan strategi harus mengacu kepada sistem perundang-undangan dan kultur daerah
masing-masing.

Penyusunan RENSTRA dengan mandate sebagai berikut:


1. PP No. 29 Tahun 1990tentang Pendidikan Menengah
2. PP No. 39 Tahun 1992 tentang Peran Masyarakat dalam Pendidikan
3. Kepmendikbud No. 0490/U/1992 tentang SMK
4. Kepmendikbud No. 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK
5. Kepmendikbud No. 0260/U/1994 tentang Struktur Organisasi Depdikbud
6. Keputusan Bersama PDK dan Kadin No. 0217/U/1994 dan No.
084/SKP/KU/VII/1994, tentang Pembentukan Majelis Pendidikan Kejuruan
7. UU No. 25 Tahun 2000 tentang Propenas
8. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab III Pasal 4 Ayat
6, Bab V Pasal 18, dan Bab X Pasal 38
9. Edaran Dirjen Dikdasmen No. 4276/C:C4/PP/1998, tentang Pembinaan Kepala
SMK sebagai tindak lanjut ME
10. UU No. 25 Tahun 2000, tentang Propernas
11. Kepmendiknas No. 122/U/2001. tentang enstra Pembangunan Pendidikan Pemuda
dan Olahraga
12. UU No. 20 Tahun 2003, Bab III Pasal 4 ayat 6, Bab V Pasal 18, dan Bab X Pasal
38, tentang Sistem Pendidikan Nasional
13. PP tentang Otonomi Daerah
14. Renstra Daerah masing-masing tentang pendidikan
15. Kesepakatan bersama antara warga sekolah
16. Dukungan dari masyarakat dan DUDI
B. Identifikasi Stakeholder
Dalam pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan perlu menyusun Renstra. Dalam
penyusunannya perlu melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

I. Pelanggan
1. Guru
2. Sekolah
3. Dunia pendidikan Kota/Kabupaten
4. Dunia usaha dan dunia industry ( DUDI )
5. Dikdasmen
6. Masyarakat
7. P4TK/BPG
8. BLK
9. Disnaker

II. Pesaing
1. Sekolah Lain
2. Dunia usaha dan industri
3. BLK
4. Diklat instansi lain
5. Perguruan Tinggi
6. Lembaga pendidikan formal

III. Pemasok
1. Guru
2. Staf Administrasi
3. Suplier
4. Penerbit
5. Konsultan Pendidikan
6. Kontraktor Donatur
7. Masyarakat
IV. Komplementor
1. Sekolah lain
2. Penginapan/hotel
3. Home Industry
4. Pertokoan, supermarket, mall
5. Percetakan
6. Fotocopy
7. Wartel
8. Karyawan lokal
9. Travel

C. Core Business
Pelaksanaan diklat dan pengembangan kompetensi/kemampuan sesuai dengan
kelompok kejuruan masing-masing, yaitu:
1. Kelompok Pertanian
 Diklat budi daya pertanian
 Diklat pertanian
 Diklat teknolohgi hasil pertanian
 Diklat HTI
2. Kelompok Industri Kerajinan
 Diklat kria kayu
 Diklat kria tekstil
 Diklat produksi pakaian jadi

3. Kelompok Pariwisata
 Diklat perhotelan
 Diklat tata boga
 Diklat tata busana
 Diklat tata kecantikan
 Diklat UJP

4. Kelompok Kimia
 Diklat kimia industri
 Diklat analisis kimia

5. Kelompok Teknologi
 Diklat teknologi informatika (TI)
 Diklat teknik grafika
 Diklat elektrononika komunikasi
 Diklat mekanik otomotif
 Diklat teknik bangunan
 Diklat fabrikasi logam
 Diklat neutika perikanan laut
 Diklat pelayaran

6. Kelompok Bisnis Manajemen


 Diklat penjualan
 Diklat sekretaris
 Diklat UJP
 Diklat akuntansi
BAB II
VISI, MISI DAN NILAI-NILAI

A. Visi
Menjadi SMK unggul yang menghasilkan tenaga profesional yang beriman dan
bertaqwa memenuhi standar nasional dan internasional.

B. Misi
Bersama industri merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pendidikan pelatihan
ketrampilan untuk :
1. Mewujudkan budaya kerja industri di sekolah.
2. Menghasilkan tamatan yang trampil sesuai dengan program keahlian.
3. Melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi.
4. Memasarkan lulusan.

Nilai-Nilai
1. Disiplin dan kejujuran
2. Kebersamaan
3. Saling mempercayai
4. Saling menghargai
5. Kreatif, inovatif, dan proaktif
6. Kepedulian dan toleransi
7. Percaya diri
8. Tanggungjawab
9. Sikap/Perilaku
10. Pelayanan prima
BAB III
LINGKUNGAN STRATEGIS

A. Lingkungan Strategis Internal

1. Kekuatan/Strenght
 Adanya perangkat kurikulum
 Validasi kurikulum
 Dokumen Pembelajaran
 Struktur organisasi jelas
 Program dan uraian kerja jelas
 Sistem reward and punishment dari pimpinan
 Supervisi secara berkala
 Pengangkatan Kepala Sekolah sesuai dengan prosedur
 Gedung permanen
 Alat praktek cukup tersedia
 Fasilitas olahraga cukup memadai
 Ruang teori cukup
 Ruang praktek cukup
 Arus listrik cukup
 Telepon ada
 Sumber air ada
 Tersedianya tenaga kependidikan yang sesuai dengan bidangnya (kompetensi)
 Tersedianya tenaga tata usaha yang sesuai dengan pekerjaannya
 Adanya sumber dana rutin
 Adanya sumber dana dari masyarakat
 Adanya dana dari unit produksi
 Banyaknya peserta didik
 Adanya tata tertib
 Adanya struktur organisasi
 Adanya komite sekolah
 Adanya MOU dengan DU/DI
 Prakerin telah dilaksanakan dengan DU/DI dalam dan luar negeri
 Adanya 7 K
 Tim kerja yang solid
 Adanya perpustakaan

2. Kelemahan/Weakness
 Keterbatasan perangkat kurikulum
 Pelaksanaan validasi kurikulum pada DU/DI masih kurang
 Fasilitas olahraga kurang mencukupi
 Guru pada program keahlian kurang memahami kurikulum
 Sebagian guru belum teruji kompetensinya
 Sebagian staf tata usaha belum memahami prosedur administrasi
 Terbatasnya dana rutin untuk membiayai operasional
 Sebagian besar orangtua siswa berasal dari kalangan ekonomi lemah
 Pengelolaan UP kurang potensial
 NEM input rendah
 Sebagian siswa minat belajar kurang
 Seleksi PSB
 Program OSIS kurang terlaksana
 Sekolah belum sepenuhnya melaksanakan fungsi sesuai dengan MOU
 Sertifikasi yang dikeluarkan oleh DU/DI belum memenuhi standar kompetensi
 Minat baca rendah
B. Lingkungan Strategik Eksternal

1. Peluang/Opportunity
 Sebagian kurikulum dilaksanakan di DU/DI
 Adanya DU/DI yang relevan
 Pendekatan dengan dinas terkait
 Manajemen pendidikan berbasis sekolah
 Sistem akreditasi terprogram
 Pengawasan secara periodik
 Transport lancar
 Bahan praktek tersedia di pasar
 Warnet/fax terjangkau
 Peralatan di DU/DI sekitar lengkap
 Tersedianya tempat magang bagi tenaga kependidikan dan staff TU
 Adanya lembaga asosiasi profesi
 Adanya imbal swadaya dari pusat
 Adanya beasiswa dari pemeintah, perusahaan dan orang tua asuh
 Adanya kerjasama dengan DU/DI
 Jumlah SLTP di sekitar SMK banyak
 Perhatian DU/DI terhadap prestasi siswa
 Animo masyarakat tinggi
 Adanya DU/DI atau mitra yang relevan dengan KBM SMK
 Banyaknya DU/DI belum bekerjasama dengan SMK
 Adanya donatur yang diadakan dengan pendekatan
 Lomba lingkungan bersih
 Meningkatkan prestasi
 Lomba karya ilmiah
2. Ancaman/Threat
 Banyaknya kebijakan tentang kurikulum
 DU/DI tidak konsekuen dengan kurikulum yang telah disepakati
 Kurangnya referensi
 Mutasi/promosi tidak sesuai dengan mekanisme
 Pendanaan tersendat-sendat
 Birokrasi yang berbelit-belit
 Suku cadang peralatan sulit didapat
 Arus listrik sering putus atau mati
 Peralatan di SMK lebih lengkap
 Standar kompetensi di DU/DI lebih
 Masih rendahnya dukungan pemerintah, daerah dan lembaga lainnya
 Cepat berkembangnya IPTEK
 Tidak semua proposal disetujui
 Tidak semua usulan beasiswa dipenuhi
 Masih rendahnya kepercayaan DU/DI terhadap UP sekolah
 Adanya memo waktu PSB
 Kurangnya peran serta orang tua terhadap penegakan tata tertib
 Adanya lembaga pendidikan non formal
 Program kerja bersama belum terlaksana dengan baik
 Komite sekolah belum berfungsi secara optimal
 Terlalu ketatnya perrsyaratan kerjasama dengan DU/DI
 Kurangnya DU/DI pada lingkungan sekolah
 Kurang kepedulian masyarakat
 Birokrasi kaku
 Dana terbatas
C. Faktor Penentu Keberhasilan (FPK)

1. - Buku fisik administrasi pembelajaran dari masing-masing tenaga kependidikan


2. - Adanya penerapan prinsip manajemen berbasis sekolah
- Adanya analisis hasil penilaian Akreditasi serta program tindak lanjut
- Adanya visi dan misi yang dipahami semua anggota organisasi
- Adanya program kerja, RKAS yang sistematis dan tepat waktu
3. - Tersedianya dokumen kesepakatan penggunaan alat di DU/DI oleh sekolah
4. - Adanya program magang di industri
- Adanya program uji kompetensi bagi guru
5. - Adanya program peningkatan pelaksanaan program kerja unit produksi
- Adanya orang tua asuh
6. - Adanya kriteria PSB yang disepakati oleh sekolah dan DU/DI
7. - Tersedianya dana sesuai kebutuhan
- Adanya akad kerjasama dengan donatur
- Adanya kebersamaan dalam pelaksanaan prakerin antara sekolah dan DU/DI
- Adanya program hasil revisi
8. - Adanya program 7 K
BAB IV
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

A. TUJUAN

1. - Meningkatkan mutu bahan ajar


- Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran
- Meningkatkan kualitas tamatan

2. – Meningkatkan partisipasi warga untuk memajukan sekolah


- Meningkatkan kemampuan personil dan organisasi
- Menyempurnakan uraian tugas staf
- Meningkatkan kinerja
- Meningkatkan nilai kualitas sekolah
- Seluruh warga sekolah mewujudkan visi dan misi sekolah
- Terwujudnya manajemen pembelajaan yang berorientasi visi dan misi sekolah
- Terwujudnya personalia yang memenuhi persyaratan
- Menggunakan program kerja dan RKAS dalam membuat suatu kebijakan
- Menghasilkan program sekolah dengan program diknas secara umum

3. - Meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan di DU/DI


- Menjamin ketersediaan alat praktek sesuai dengan kebutuhan kerja
- Berkurangnya biaya perawatan dan pengadaan peralatan praktek

4. - Meningkatkan kompetensi guru


- Meningkatkan kualifikasi kemampuan kompetensi

5. - Mewujudkan pebgelolaan unit produksi secara profesional


- Meningkatkan kinerja pengelolaan unit produksi
- Meningkatkan hasil produksi unit produksi
- Meningkatkan peran serta orang tua asuh terhadap anak asuh

6. - Meningkatkan kualitas siswa baru


- Meningkatkan rata-rata NEM untuk masuk SMK
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada SMK

7. - Memperlancar operasional sekolah


- Peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya
- Terpenuhinya dana untuk pengadaan tenaga honorer
- Membantu dana operasional sekolah
- Terjaminnya kontinuitas pendanaan sekolah
- Terpenuhinya pendanaan sekolah secara menyeluruh
- Menambah kontribusi untuk memperlancar prakerin
- Menambah jumlah institusi pasangan tempat prakerin
- Mempermudah penempatan peserta diklat prakerin sesuai dengan bidang
keahlian
- Membantu dan memudahkan sekolah dengan DU/DI dalam melaksanakan
program
- Meningkatkan hubungan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka
melaksanakan program
- Meningkatkan hubungan kerja sama dengan asosiasi profesi dalam rangka
sertifikasi

8. - Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih


- Menumbuhkan kesadaran warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
tentang 7 K
B. SASARAN

1. - Semua guru membuat administrasi pembelajaran


- Semua guru memiliki buku referensi sesuai bidang keahliannya
- Semua guru mendapatkan pelatihan penyusunan administrasipembelajaran
2. - Terwujudnya mekanisme kerja untuk semua jabatan
- Terwujudnya manajemen sekolah yang teruji
- Terwujudnya personalia yang memenuhi persyaratan
- Adanya rumusan program tindak lanjut hasil external audit
- Implementasi program tindak lanjut
- Meningkatnya kualitas kerja untuk mewujudkan visi dan misi
- Adanya program kerja yang sesuai dengan kebijakan
- Adanya pelaporan dana yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
- Terlaksananya rencana yang dibuat dalam RKAS
- Terpenuhinya kebutuhan dana untuk setiap pelaksana program

3. - Terpenuhinya kebutuhan peralatan yang digunakan oleh siswa yang sesuai


dengan kompetensi sebesar 80%
- Terwujudnya pemakaian peralatan hingga 75%
- Terpeliharanya peralatan yang digunakan hingga 60%

4. - Meningkatnya jumlah guru produktif yang memiliki kompetensi sesuai bidang


keahliannya
- Terbentuknya tim kerja yang solid di bidangnya
- Bertambahnya jumlah guru yang memiliki sertifikat kompetensi 75%
5. - Terwujudnya pengelolaan UP dengan baik
- Adanya akuntabilitas unit produksi
- Tercapainya omset unit produksi Rp
- Meningkatnya jumlah siswa yang menerima bantuan hingga 90% dari yang
diusulkan

6. - Terjaringnya jumlah siswa yang bekualitas di atas 60% keahliannya


- Terjadinya kemudahan pembinaan dalam jumlah siswa di atas 60%
- Tercapainya nilai tamatan berstandar nasional minimal 50%

7. - Terpenuhinya kebutuhan dana untuk unit kerja


- Terpenuhinya kebutuhan dana untuk administrasi dan manajemen pembelajaran
- Meningkatnya jumlah donatur yang memberi bantuan
- Adanya klasifikasi donatur
- Tersedianya dana cadangan di sekolah
- Meningkatnya peran serta DU/DI, instansi terkait, asosiasi profesi, pihak luar
negeri untuk menjalin kerja sama dalam rangka prakerin dan sertifikasi
- Terwujudnya kerja sama dari pihak DU/DI untuk melaksanakan prakerin
- Terpenuhinya tempat prakerin sesuai dengan program keahlian
- Meningkatnya hubungan kerja sama sekolah dengan DU/DI
- Meningkatnya hubungan sekolah dengan pemerintah sebagai mediator dengan
DU/DI

8. - Semua warga sekolah dapat melaksanakan program PLH


- Sebagian guru mendapatkan pelatihan PLH
- Semua guru dapat mengintegrasikan PLH ke dalam mata diktatnya
C. STRATEGI
Akan dirumuskan pada:
Bab V (Rencana Operasional)

VISI DAN MISI


SMK NEGERI 3 BANDA ACEH

VISI : Menjadi SMK unggul yang menghasilkan tenaga


professional yang beriman dan bertaqwa memenuhi
Standar Nasional dan Internasional.

MISI : Bersama industri merancang, melaksanakan dan


mengevaluasi pendidikan pelatihan ketrampilan untuk :

1. Mewujudkan budaya kerja industri di sekolah.


2. Menghasilkan tamatan yang trampil sesuai dengan
program keahlian.

3. Melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi.

4. Memasarkan lulusan.

Anda mungkin juga menyukai