Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KURIKULUM 1968
DAFTAR ISI

Contents
No table of contents entries found.
1. Visi Misi dan tujuan Kurikulum
2. Karakteristik kurikulum
3. Landasan Kurikulum
4. Acuan Pengembangan Kurikulum
5. Langkah penyusunan kurikulum
6. Komponen kurikulum
Komponen kurikulum 1968
7. Prinsip pengembangan kurikulum
8. Analisis kebijakan pengembangan kurikulum
Menurut analisis kami, pengembangan kurikulum dari Kurikulum Rancangan Pendidikan
1964 menjadi Kurikulum 1968 merupakan langkah pemerintah melalui kemendikbud
untuk mengimplementasikan Undang-Undang Dasar dan Pancasila sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia ke ranah Pendidikan.

Hal ini dibuktikan dengan struktur kurikulum 1968 yang membina jiwa Pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya TAP
MPRS No. XXVII/MPRS/1966 tentang agama, Pendidikan, dan kebudayaan sebagai
dasar hukum dari Kurikulum 1968 ini, yang menambah kekuatan hukum dan menguatkan
argument bahwa pada kurikulum ini, tujuan pemerintah adalah mengimplementasikan
Undang-Undang Dasar dan Pancasila sebagai dasar negara.

Lantas apakah kebijakan pengembangan kurikulum ini merupakan langkah yang tepat?
Menurut kami, langkah pemerintah untuk mengembangkan kurikulum rancangan
Pendidikan tahun 1964 menuju Kurikulum 1968 adalah langkah yang tepat. Hal ini
dikarenakan tujuan dari Kurikulum 1968 yang terus berkembang dan struktur Kurikulum
yang kami nilai meng-explore bakat dan minat siswa menjadi hal yang baru pada masa
itu. Selain itu, kami juga menilai bahwa Kurikulum 1968 selaras dengan dasar hukum
dan ideologi bangsa Indonesia.
9. Materi kurikulum operasional
Dalam Kuriukulm 1968,
10. Pengorganisasian pembelajaran

Pengorganisasian pembelajaran dilakukan dengan cara pengelompokkan suatu pelajaran


yang berbeda dilakukan secara korelasional (correlated subject curriculum). Mata
pelajaran yang dikorelasikan dengan mata pelajaran yang lain walaupun batas antar mata
pelajaran masih terlihat jelas. Muatan materi masing-masing mata pelajaran masih
bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang
pendidikan. Pengorganisasian mata pelajaran secara korelasional ini berangsur-angsur
mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah terpisah-pisah berdasarkan disiplin
ilmu pada sekolah-sekolah yang lebih tinggi.
Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat
dasar memiliki korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada kurikulum ini
dikelompokkan pada tiga kelompok besar, yakni:

1. Pembinaan jiwa Pancasila: a. Pendidikan agama. b. Pendidikan kewarganegaraan. c.


Bahasa Indonesia. d. Pendidikan olahraga.
2. Pengembangan pengetahuan dasar: a. Berhitung. b. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). c.
Pendidikan kesenian. d. Pendidikan kesejahteraan keluarga.
3. Pembinaan kecakapan khusus: Pendidikan kejuruan.

11. Perencanaan pembelajaran


Karena Kurikulum 1968 strukturnya adalah Pembinaan Pancasila, Pengetahuan Dasar, dan
Kecakapan Khusus, kegiatan pembelajaran haruslah memiliki minimalnya satu unsur dari
struktur kurikulum tersebut. Selain itu, Kurikulum 1968 yang bersifat “Correlated Subject
Curriculum" yang mengkorelasikan mata pelajaran dasar dengan mata pelajaran lanjutan juga
mewajibkan pendidik untuk mampu mengkorelasikan dua buah mata pelajaran, sekaligus
dipahami oleh peserta didik.
Oleh karenanya, metode pembelajaran yang paling kompatibel digunakan oleh kurikulum 1968
adalah metode “Discovery Learning”. Discover Learning sendiri ialah proses pembelajaran yang
mengharuskan siswa untuk meng-explore, menganalisa, menemukan pembelajaran dari berbagai
fenomena sosial yang menjadi contoh permasalahan untuk dipelajari oleh siswa/peserta didik.
Mengapa discovery learning adalah metode pembelajaran yang tepat untuk kurikulum 1968?
Karena sesuai dengan struktur kurikulum yang bertujuan untuk membentuk manusia Pancasila
sejati. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan intuisi atas lingkungan dan masyarakat
sekitar, menemukan suatu solusi dari sebuah masalah yang terjadi, dan menerapkan nilai nilai
Pancasila yang ia dapatkan di sekolah.
12. Contoh rencana proses pembelajaran kurikulum (RPP)
KEGIATAN PENDAHULUAN
Alokasi Waktu: 15 Menit
Deskripsi Kegiatan
1. Pendidik memberi salam seraya memasuki kelas, dilanjutkan dengan menyapa peserta
didik dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Sembari mengabsen, pendidik menugaskan peserta didik untuk menceritakan tentang hal
apa saja yang telah mereka lakukan sebelum berangkat sekolah.
3. Pendidik memberikan instruksi untuk dua orang peserta didik untuk maju ke depan kelas,
dan menceritakan kegiatannya di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
4. Setelah dua peserta didik tersebut menceritakan hal yang telah pendidik instruksikan,
pendidik menjelaskan korelasi antara kegiatan menceritakan aktivitas di pagi hari dengan
materi pembelajaran.

KEGIATAN INTI
Alokasi Waktu: 35 Menit
Deskripsi Kegiatan
1. Setelah pendidik menyampaikan korelasi, pendidik menyampaikan mater
13. Keunggulan dan kelemahan Kurikulum

14. Kelemahan dan Keunggulan Kurikulum 1968


Setiap kurikulum yang dibuat dan dirubah, tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Hal tersebut yang mendorong perubahan kurikulum dari tahun ke tahun,
pemerintah dengan kementrian Pendidikan dan kebudayaan selalu berusaha untuk menutupi dan
memperbaiki kekurangan, dan berusaha untuk memunculkan corak tersendiri dari kurikulum
baru yang mereka rancang. Tidak terkecuali pada kurikulum 1968, kurikulum perubahan ini juga
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
A. Kelebihan Kurikulum 1968
Sebagai Kurikulum pembaharu, kurikulum 1968 tentunya memiliki kelebihan tersendiri
dibanding kurikulum sebelumnya. Kurikulum 1968 sendiri membaharui kurikulum
sebelumnya yaitu Kurikulum Rancangan Pendidikan 1964. Kurikulum Rancangan
Pendidikan 1964 sendiri merupakan kurikulum yang menitikberatkan pada beberapa
aspek pembelajaran. Aspek yang ada pada kurikulum 1964 ini nantinya akan
mendapatkan pembaharuan pada kurikulum 1968. Pembaharuan itu sendiri meliputi
berbagai aspek, seperti fokus Pendidikan, dasar kurikulum, tujuan, dan aspek lainnya.

Beberapa aspek yang dirubah dan menjadi kelebihan dari kurikulum 1968 sendiri antara
lain adalah perubahan struktur kurikulum secara fundamental. Pada kurikulum
Rancangan Pendidikan tahun 1964, kurikulum ini menitikberatkan pada pengembangan
Pancawardhana (pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral).
Rancangan ini kemudian diubah menjadi rancangan yang lebih luas lagi pada kurikulum
1968, yang menitikberatkan kepada membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan
keyakinan beragama atau pembentukan karakter Pancasila.

Selain itu, Kurikulum 1968 yang bersifat correlated subject curriculum yang artinya
pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan
terkesan membuat Kurikulum 1968 memiliki visi dan pandangan yang luas terhadap
Pendidikan di Indonesia.

B. Kekurangan Kurikulum 1968


Setiap kelebihan, tentunya memiliki kekurangannya masing-masing. Termasuk pada
kurikulum 1968. Meskipun memiliki kelebihan yang signifikan, kurikulum 1968
memiliki kekurangan yang signifikan pula. Sebagai sebuah contoh adalah dari segi
implementasi pembelajaran. Kekurangan ini disebabkan karena muatan materi
pembelejaran yang hanya memuat pembelajaran teoritis.

Muatan materi pelajarannya sendiri hanya teoritis, tak lagi mengkaitkannya dengan
permasalahan faktual di lingkungan sekitar. Hal ini tentunya kurang baik untuk
perkembangan peserta didik, pasalnya, pembelajaran di kelas haruslah memiliki korelasi
dari masalah-masalah di lingkungan peserta didik. Sehingga nantinya peserta didik dapat
memecahkan masalah yang ada di lingkungannya, tentunya dengan implementasi ilmu
yang didapat dari sekolah.

Anda mungkin juga menyukai