Anda di halaman 1dari 30

KURIKULUM 1968

Dosen Pengampu:
M. Ryan Hidayatullah,M.Pd

Di susun oleh:

1. HASNAN HABIB ( 20040600)


2. OCHTISA PUTRI KANTARI ( 2004060031 )

PROGRAM STUDI S1 PENJASKESREK


FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan pujisyukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,


serta inayah-Nya kepada kita sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “
KURIKULUM 1968 “. Penulisan makalah dilakukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah
“KAJIAN KURIKULUM “.
Makalah ini sudah kami susun dengan sedemikian rupa apa bila ada kata atau tulisan
yang tidak jelas mohon di maafkan.
Terlepas dari segalahal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tatat bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memprbaiki makalah ini. Akhir kata saya
berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Mataram,2 November 2022

Penulis.............................

i
DAFAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFAR ISI............................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1

B. RUMUSAN...............................................................................................................................2

C. TUJUAN...................................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

A. PENGERTIAN KURIKULUM.................................................................................................3

B. TUJUAN KURIKULUM 1968..................................................................................................4

C. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 1968........................................5

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM 1968....................................................7

BAB III..................................................................................................................................................9

PENUTUP.............................................................................................................................................9

A. KESIMPULAN.........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum Rencana Pendidikan
1964. Kurikulum ini muncul pada masa Mashuri, S.H. menjabat sebagai menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (1968-1973). Pada kurikulum 1968 dilakukannya
perubahan struktur kurikulum dari pendidikan pancawardhana menjadi pembinaan
jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kelahiran kurikulum 1968
bersifat politis, karena mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk Orde Lama, dengan pertimbangan memiliki tujuan untuk membentuk manusia
Pancasila sejati.

Dasar hukum kurikulum 1968 adalah TAP MPRS No. XXVII/MPRS/1966


tentang agama, pendidikan, dan kebudayaan. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan
dari perubahan orientasi pada pelaksanan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni
dan konsekuen. Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya
untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan, dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan,
serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan pengorganisasian materi pelajaran


dengan pengelompokkan suatu pelajaran yang berbeda dilakukan secara korelasional
(correlated subject curriculum), yakni mata pelajaran yang dikorelasikan dengan mata
pelajaran yang lain walaupun batas antar mata pelajaran masih terlihat jelas. Muatan
materi masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat
dengan keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Titik beratnya pada materi apa
saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Pengorganisasian
mata pelajaran secara korelasional ini berangsur-angsur mengarah kepada pendekatan
pelajaran yang sudah terpisah-pisah berdasarkan disiplin ilmu pada sekolah-sekolah
yang lebih tinggi.

Pada kurikulum 1968, penjurusan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dilakukan


di kelas II dan disederhanakan menjadi dua jurusan, yakni Sastra Sosial Budaya dan
Ilmu Pasti Pengetahuan Alam. Secara umum pada kurikulum 1968, pendidikan

1
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan, keterampilan, dan
mengembangkan fisik yang sehat serta kuat. Hanya saja pada kurikulum ini memuat
mata pelajaran pokok saja. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis dan belum terikat
erat dengan keadaan nyata dalam lingkungan sekitar.

B. RUMUSAN
1. Bagaimana konsep kurikulum tahun 1968?
2. Tujuan kurikulum 1968?
3. Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 1968?
4. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1968?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami konsep kurikulum tahun 1968.

2. Mahasiswa memahami ciri-ciri kurikulum 1968.

3.Mahasiswa Mengetahui Apa Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1968.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi pembelajaran.
Termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar supaya
bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat secara
etimologis, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir” yang berarti
pelari, serta “curere” yang berarti tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam
dunia olahraga.
Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh
seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian,
istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian
Kurikulum dalam dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya
mendapatkan ijazah atau penghargaan.

Adapun pengertian Kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan oleh para
ahli pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:
1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum
dan Pengajaran menyatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan
rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang
disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan
parah pengajar di sana.
2. Menurut Dr. Nana Sudjana Dalam buku yang berjudul Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum di Sekolah karya Dr. Nana Sudjana disebutkan,
pengertian kurikulum adalah kumpulan niat dan harapan yang tertuang
dalam bentuk program pendidikan yang kemudian dilaksanakan dan
diterapkan oleh guru di sekolah bersangkutan.
3. Harold B. Alberty menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua
kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah.
Kurikulum ini tak hanya terbatas pada segala hal di dalam kelas saja,
melainkan juga semua kegiatan di luar sekolah.
4. Saylor, Alexander dan Lewis, mengatakan kurikulum merupakan semua
upaya yang diadakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus
peserta didik belajar, baik belajar di dalam kelas, di halaman sekolah,
maupun ketika berada di luar sekolah.

Sementara itu, dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun


2003 pasal 1 butir 19 disebutkan, kurikulum merupakan seperangkat pengaturan
dan rencana mengenai tujuan, isi, dan materi pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.

B. TUJUAN KURIKULUM 1968


Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum
R e n c a n a Pendidikan 1964. Kurikulum ini muncul pada masa Mashuri, S.H.

3
menjabat sebagaim e n t e r i P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n ( 1 9 6 8 -
1 9 7 3 ) . Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi
pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang
sehat dan kuat. Kelahiran kurikulum 1968 bersifat politis mengganti rencana
Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada
pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan
organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus. Djauzak menyebut Kurikulum 1968
sebagai kurikulum bulat. "Hanya memuat mata pelajaran pokok saja,"
Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya materi
pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah
lanjutan. Bidang studi pada kurikum ini dikelompokkan pada tiga kelompok
besar: pembinaan pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Muatan
materi pelajarannya sendiri hanya teoritis, tak lagi mengkaitkannya dengan
permasalahan faktual di lingkungan sekitar. Metode pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pendidikan dan psikologi pada akhir tahun
1960-an. Salah satunya adalah teori psikologi unsur. Contoh penerapan metode
pembelajarn ini adalah metode eja ketika pembelajaran membaca. Begitu juga
pada mata pelajaran lain, “anak belajar melalui unsur-unsurnya dulu”.

Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan pengorganisasian materi


pembelajaran dengan pengelompokan suatau pelajaran yang berbeda, yang
dilakukan secara koresional (correlated subject curriculum ) yaitu mata pelajaran
yang dikolerasikan dengan mata pelajaran yang lain,walupun batas demarkasi
antar mata pelajaran masih terlihat jelas. Muatan materi masing masing mata
pelajaran masih bersifat teoritas dan belum terikat erat dengan keadaan nyata
dengan lingkungan sekitar. Pengorganisasian mata pelajaran secara korelasional
itu berangsur-angsur mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah terpisah-
pisah berdasarkan disiplin ilmu pada sekolah yang lebih tinggi. Berikut ciri-ciri
kurikulum 1968 :
1. Pendidikan dan Kebudayaan adalah Mashuri, SH (1968 – 1973).
2. Jumlah mata pelajaran SD 10 bidang studi, SMP 18 bidang studi (Bahasa
Indonesia dibedakan atas Bahasa Indonesia I dan II), SMA jurusan A-18
bidang studi, SMA jurusan B-20 bidangstudi, SMA jurusan C-19
bidangstudi
3. Penjurusan di SMA dilakukan di kelas II dan disederhanakan menjadi dua
jurusan, yaitu Sastra Sosial Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam
(PASPAL).

Kurikulum 1968 bersifat berkorelasi dengan kurikulum mata pelajaran, artinya


materi pelajaran pada tingkat bawah berkorelasi dengan kurikulum sekolah

4
lanjutan. Bidang studi pada kurikum ini foto pada tiga kelompok besar:
pembinaan pancasila, pengetahuan dasar, dan khusus khusus. Jumlah mata
pelajarannya 10, yang memuat hanya mata pelajaran pokok saja. Muatan materi
pelajarannya sendiri hanya teoritis, tak lagi mengkaitkannya dengan
permasalahan faktual di lingkungan sekitar.

Struktur kurikulum

I. Pembinaan Jiwa Pancasila


1. Pendidikan agama
2. Pendidi kan kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Daerah
5. Pendidikan olahraga
II. Pengembangan pengetahuan dasar
6. Berhitung
7. IPA
8. Pendidikan kesenian
9. Pendidikan kesejahteraan keluarga
III Pembinaan kecakapan khusus
10. Pendidikan kejuruan.

C. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 1968


Pada kurikulum 1968 ini, proses dan aktifitas pembelajaran dititikberatkan pada
program Pancawardhana sebagaimana pada kurikulum tahun 1964. Pancawardhana
berarti kurikulum yang bertujuan untuk 5 hal pokok, yaitu pengembangan kecerdasan,
moral, keprigelan, emosional, dan jasmani. Sehingga dalam konsep ini kurikulum
harus mampu mengembangkan daya cipta (bagaimana berfikir cerdas), rasa
(bagaimana mengolah dan menggunakan rasa terdalam manusia), karsa (bagaimana
memupuk keinginan dan motifasi), karya (bagiaman berbuat dalam bentuk nyata), dan
moral (bagaimana berperilaku baik). (Soekisno, 2010). Kurikulum pada tahun 1968
ini merupakan kurikulum pada masa awal-awal orde baru sehingga kelima unsur
dalam Pancawardhana tersebut harus menjadikan manusia indonesia yang pancasilais
yang berdasar kepada kelima sila pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial
Bagi seluruh Rakyat Indonesia, dan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, setiap
mata pelajaran dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu: kelompok
kecakapan khusus, kelompok pembinaan pengetahuan dasar dan kelompok
pembinaan pancasila. (Hendra, 2010).

5
Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan subject matter atau berpusat
pada ilmu pengetahuan. Implikasi dari pendekatan ini adalah bahwa proses
pembelajaran lebih berorientasi pada penguasaan materi pembelajaran sehingga peran
siswa dalam proses pembelajaran sangatlah pasif.Kurikulum 1968 ditandai dengan
pendekatan pengorganisasian materi pelajaran dengan pengelompokan suatu pelajaran
yang berbeda, yang dilakukan secara korelasional (correlated subject curriculum),
yaitu mata pelajaran yang satu dikorelasikan dengan mata pelajaran yang lain,
walaupun batas demarkasi antar mata pelajaran masih terlihat jelas. Muatan materi
masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan
keadaan nyata dalam lingkungan sekitar. pengorganisasian mata pelajaran secara
korelasional itu berangsur-angsur mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah
terpisah-pisah berdasarkan disiplin ilmu pada sekolah-sekolah yang lebih tinggi.
Metode pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pendidikan dan
psikologi pada akhir tahun 1960-an. Salah satunya adalah teori psikologi unsur.
(Hamalik, 2008: 45). Contoh penerapan metode pembelajaran ini adalah metode eja
ketika pembelajaran membaca. Begitu juga pada mata pelajaran lain, “anak belajar
melalui unsur-unsurnya dulu.
Untuk memberi nilai pada hasil belajar siswa, kurikulum 1968 menggunakan tiga
prinsip. Pertama, prinsip keseluruhan, obyek penilaian pendidikan yang utama adalah
anak sebagai keseluruhan bukan hanya dari sisi kecerdasan dan ingatan saja. Kedua,
prinsip kontinuitas artinya penilaian tidak boleh dilakukan sacara insidental, karena
pendidikan adalah proses yang berkelanjutan, penilaian pun harus dilakukan secara
berkelanjutan/kontinu. Ketiga, prinsip obyektivitas artinya penilaian harus dilakukan
seobyektif mungkin dan dinyatakan berdasarkan keadaan sebenamya.Penilaian dalam
Kurikulum 1968 dilakukan dalam ulangan harian, ujian semester, dan ujian sekolah.
Ulangan harian dan ujian semester dilakukan oleh guru dan dijadikan sebagai dasar
untuk pemberian nilai dalam rapor dan kenaikan kelas, sedangkan ujian sekolah
dikoordinasikan dalam rayon (tingkat kabupaten atau provinsi) untuk menentukan
kelulusan. Bentuk soal yang digunakan adalah esai (uraian). Penentuan kenaikan kelas
dan kelulusan dilakukan oleh sekolah. Mulai tahun 1969 secara berangsur-angsur
mata pelajaran untuk Ujian sekolah semakin bertambah.

6
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM 1968

a. Kelebihan
 Pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
 Kurikulum 1968 dibuat untuk menjadi pedoman penyelenggaraan
pendidikan secara nasional, namun penerapan nya di daerah (sekolah)
diberi kebebasan menurut situasi dan kondisi daerah sekolah yang
bersangkutan.
 Kurikulum 1968 telah dikembangkan dalam nuansa otonomi dimana
semua komponen kurikulum dilaksanakan oleh sekolah,
 Sistem pembelajaran diruang kelas diserahkan kepada masing –
masing guru, yang penting tujuan pendidikan tercapai.
 Kurikulum ini berupaya mendorong pengembangan kreativitas dan
persaingan kompetitif diantara daerah, sekolah, dan guru untuk
mengembangkan kurikulum.
 Memudahkan guru dalam organisasi dan implementasi kurikulum
karena sudah ada aturan pelaksanaan, materi maupun langkah-langkah
yang ditempuh guru dalam melaksanakannnya.
 Memudahkan guru melakukan proses evaluasi karena kurikulumnya
berbasis subject matter dan lebih menekankan segi kognitif.

b. Kekurangan
 Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.
 Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan.
 Walaupun sudah ada pembelajaran keterampilan, namun pada
prakteknya kurikulum ini masih kurang memperhatikan pembelajaran
praktek.
 Kurikulum ini, tidak mengadopsi kebutuhan masyarakat, sehingga
pembelajaran di sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan riil.
 Peserta didik tidak mempunyai kebebasan berekspresi maupun
berkreasi karena theacer centered.
 Dikarenakan desain model pengembangannya terpusat (administrative
model), maka akan membunuh kreativitas guru dalam pembelajaran
karena guru hanyalah pelaksana terhadap ketetapan dalam kurikulum
tanpa tahu pengembangan kurikulumnya.
 Pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akan terpisah-pisah karena
setiap mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri.

7
 Karena penekanan proses pembelajarannya pada segi tujuan kognitif
maka segi tujuan afektif dan psikomotornya kurang dapat dicapai
secara optimal.
 Dikarenakan proses pembelajaran lebih dioptimalkan dengan
penggunaan stimulus dan respon, maka secara teoritis tidak akan
mampu mengakomodir perbedaan kondisi dan kemampuan peserta
didik.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

A. Kurikulum adalah bagian penting


pendidikan dimana kualitas
B. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
C. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
D. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
E. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
F. didalam perkembangan kurikulum.
Sehingga peserta didik mampu
G. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
H. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
I.pendidikan.

9
J.Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
K. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
L. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
M. Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas
N. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
O. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
P. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
Q. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
R. didalam perkembangan kurikulum.
Sehingga peserta didik mampu
S. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam

10
T. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
U. pendidikan.
V. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
W. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
X. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
Y. Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas
Z. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
AA. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
BB. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
CC. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
DD. didalam perkembangan kurikulum.
Sehingga peserta didik mampu

11
EE. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
FF. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
GG. pendidikan.
HH. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
II. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
JJ. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
KK. Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas
LL. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
MM.pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
NN. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif

12
OO. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
PP. didalam perkembangan kurikulum.
Sehingga peserta didik mampu
QQ. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
RR. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
SS. pendidikan.
TT. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
UU. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
VV. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
WW. Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
XX. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,

13
YY. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
ZZ. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
AAA. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan
minat peserta didik
BBB. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik
mampu
CCC. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
DDD. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
EEE. pendidikan.
FFF. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
GGG. pola kurikulum yang juga
tak terlepas dari memanajemen
HHH. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal

14
III. Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas
JJJ. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
KKK. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
LLL. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
MMM. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan
minat peserta didik
NNN. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik
mampu
OOO. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
PPP. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
QQQ. pendidikan.

15
RRR. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
SSS. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
TTT. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
UUU. Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
VVV. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
WWW. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
XXX. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
YYY. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan
minat peserta didik
ZZZ. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik
mampu

16
AAAA. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
BBBB. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
CCCC. pendidikan.
DDDD. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
EEEE. pola kurikulum yang juga
tak terlepas dari memanajemen
FFFF. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
GGGG. Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas
HHHH. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini,
IIII. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
JJJJ. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
KKKK. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
LLLL. didalam perkembangan kurikulum.
Sehingga peserta didik mampu
17
MMMM. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi dalam
NNNN. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
OOOO. pendidikan.
PPPP. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
QQQQ. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
RRRR. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
SSSS. Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas
TTTT. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini,
UUUU. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
VVVV. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
WWWW. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan minat
peserta didik
XXXX. didalam perkembangan kurikulum.
Sehingga peserta didik mampu

18
YYYY. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi dalam
ZZZZ. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
AAAAA. pendidikan.
BBBBB. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
CCCCC. pola kurikulum yang juga tak
terlepas dari memanajemen
DDDDD. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
EEEEE.Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
FFFFF. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
GGGGG. pendidik adalah suatu
media penting untuk mengatur
dan
HHHHH. mengembangkan potensi
siswa didalam sekolah untuk lebih
aktif

19
IIIII. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
JJJJJ. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik
mampu
KKKKK. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
LLLLL.perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
MMMMM.pendidikan.
NNNNN. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
OOOOO. pola kurikulum yang
juga tak terlepas dari
memanajemen
PPPPP. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
QQQQQ. Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
RRRRR. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini,

20
SSSSS. pendidik adalah suatu media
penting untuk mengatur dan
TTTTT. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
UUUUU. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan minat
peserta didik
VVVVV. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik mampu
WWWWW. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi dalam
XXXXX. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
YYYYY. pendidikan.
ZZZZZ. Namun, didalamnya juga butuh
kerjasama dalam penerapan
AAAAAA. pola kurikulum yang juga
tak terlepas dari memanajemen
BBBBBB. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
CCCCCC. Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
DDDDDD. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini,

21
EEEEEE. pendidik adalah suatu
media penting untuk mengatur dan
FFFFFF. mengembangkan potensi siswa
didalam sekolah untuk lebih aktif
GGGGGG. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan minat
peserta didik
HHHHHH. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik mampu
IIIIII.menjadi warga negara yang produktif
yang ikut berpartisipasi dalam
JJJJJJ. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
KKKKKK. pendidikan.
LLLLLL. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
MMMMMM. pola kurikulum yang
juga tak terlepas dari memanajemen
NNNNNN. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
OOOOOO. Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
PPPPPP. suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini,

22
QQQQQQ. pendidik adalah suatu
media penting untuk mengatur dan
RRRRRR. mengembangkan potensi
siswa didalam sekolah untuk lebih aktif
SSSSSS. dan kreatif dalammenumbuhkan
bakat dan minat peserta didik
TTTTTT. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik mampu
UUUUUU. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi dalam
VVVVVV. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
WWWWWW. pendidikan.
XXXXXX. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
YYYYYY. pola kurikulum yang juga
tak terlepas dari memanajemen
ZZZZZZ. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
AAAAAAA. Kurikulum adalah
bagian penting pendidikan dimana
kualitas

23
BBBBBBB. suatu negara
ditentukan oleh kualitas pendidikan.
Dalam hal ini,
CCCCCCC. pendidik adalah suatu
media penting untuk mengatur
dan
DDDDDDD. mengembangkan potensi
siswa didalam sekolah untuk lebih
aktif
EEEEEEE. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan
minat peserta didik
FFFFFFF. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik
mampu
GGGGGGG. menjadi warga negara
yang produktif yang ikut berpartisipasi
dalam
HHHHHHH. perkembangan dan
kemajuan negaranya, khususnya
didalam dunia
IIIIIII. pendidikan.

24
JJJJJJJ. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
KKKKKKK. pola kurikulum yang
juga tak terlepas dari
memanajemen
LLLLLLL. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optimal
MMMMMMM. Kurikulum adalah bagian
penting pendidikan dimana kualitas
NNNNNNN. suatu negara ditentukan
oleh kualitas pendidikan. Dalam hal
ini,
OOOOOOO. pendidik adalah suatu
media penting untuk mengatur dan
PPPPPPP. mengembangkan potensi
siswa didalam sekolah untuk lebih aktif
QQQQQQQ. dan kreatif
dalammenumbuhkan bakat dan minat
peserta didik
RRRRRRR. didalam perkembangan
kurikulum. Sehingga peserta didik mampu
SSSSSSS. menjadi warga negara yang
produktif yang ikut berpartisipasi dalam

25
TTTTTTT. perkembangan dan kemajuan
negaranya, khususnya didalam dunia
UUUUUUU. pendidikan.
VVVVVVV. Namun, didalamnya juga
butuh kerjasama dalam penerapan
WWWWWWW. pola kurikulum yang
juga tak terlepas dari memanajemen
XXXXXXX. pendidikan itu sendiri untuk
memperoleh hasil yang optima
menjabat sebagaimenteri Pendidikan dan Kebudayaan (1968-1973).Kurikulum
1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan
struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan
keyakinan beragama.
Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan pengorganisasian materi
pembelajaran dengan pengelompokan suatau pelajaran yang berbeda, yang dilakukan
secara koresional (correlated subject curriculum ) yaitu mata pelajaran yang
dikolerasikan dengan mata pelajaran yang lain,walupun batas demarkasi antar mata
pelajaran masih terlihat jelas.Pengorganisasian mata pelajaran secara korelasional itu
berangsur-angsur mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah terpisah-pisah
berdasarkan disiplin ilmu pada sekolah yang lebih tinggi.
Kurikulum 1968 bersifat berkorelasi dengan kurikulum mata pelajaran, artinya
materi pelajaran pada tingkat bawah berkorelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan.
Pada kurikulum 1968 ini, proses dan aktifitas pembelajaran dititik beratkan pada
program Pancawardhana sebagaimana pada kurikulum tahun 1964 Sehingga dalam
konsep ini kurikulum harus mampu mengembangkan daya cipta (bagaimana berfikir
cerdas), rasa (bagaimana mengolah dan menggunakan rasa terdalam manusia), karsa
(bagaimana memupuk keinginan dan motifasi), karya (bagiaman berbuat dalam
bentuk nyata), dan moral (bagaimana berperilaku baik).
Kurikulum pada tahun 1968 ini merupakan kurikulum pada masa awal-awal orde
baru sehingga kelima unsur dalam Pancawardhana tersebut harus menjadikan manusia
indonesia yang pancasilais yang berdasar kepada kelima sila pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

26
Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia,
dan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, setiap mata pelajaran dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar, yaitu: kelompok kecakapan khusus, kelompok pembinaan
pengetahuan dasar dan kelompok pembinaan pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

https://lms.uin-antasari.ac.id/course/info.php?id=755

https://media.neliti.com/media/publications/226468-sejarah-kurikulum-di-indonesia-studi-ana-
bac69203.pdf

CATATAN GURU: KURIKULUM 1968 (ahmadabas01.blogspot.com)

ANALISIS SEJARAH KURIKULUM DI INDONESIA | Ety Kurniyati (wordpress.com)

yola: Kurikulum Pendidikan Tahun 1968 (yolawredha2796.blogspot.com)

https://id.scribd.com/document/497603716/K-1-K-68

27

Anda mungkin juga menyukai