Anda di halaman 1dari 10

Prodi Teknologi Pangan

Fak. Pertanian – Unitomo Surabaya

Retnani Rahmiati

Surabaya, Senin, 19 September 2022

TM03 Enzim Sebagai Biokatalisator

JUMLAH DAN SATUAN ENZIM


 Reaksi kimia dalam sistem biologis  melibatkan
katalis.
 Katalis bilogis  merupakan protein yang sangat
1. Enzim Sebagai Biokatalisator. spesifik  disebut enzim.
2. Aktivitas Enzim.  Enzim  biokatalisator.
3. Satuan Enzim.
 Sifat-sifat istimewa enzim yang menonjol adalah:
4. Aktivitas Spesifik.
 daya kapasitas katalitik  sangat tinggi
 spesifitasnya  sangat tinggi.

1
Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan) Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan)

 Enzim mempunyai kemampuan untuk mengubah


 Disamping itu enzim mempunyai peran dalam energi reaktan  bentuk energi lain dengan efisiensi
transformasi berbagai jenis energi. yang sangat tinggi.
 Pada umumnya enzim dapat mempercepat laju reaksi  Kerja enzim pada umumnya mempercepat reaksi
paling sedikit 1 juta kali. dengan cara menurunkan energi aktivasi.
 Dengan bergabungnya substrat dan enzim, terjadilah
pola reaksi yang berbeda, yaitu tingkat transisi yang
mempunyai energi yang lebih rendah dibanding bila
tidak ada enzim.

Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan) Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan)

 Reaksi sederhana enzim:


 Daya katalitik enzim  menarik
S+EP+E  Diperkiraan enzim tidak masuk ke dalam reaksi kimia
• Sebelum menjadi produk diawali denga bentuk ES dengan senyawa yang terlibat.
• Kemudian berubah menjadi EP  Teori reaksi enzimatik:
 Reaksi secara lengkap adalah: 1. Lock-and-key model.
Dikemukakan oleh Emil Fisher tahun 1894.
S + E  ES  EP  P + E  Sifat enzim sangat spesifik dianalogikan dengan
• Reaksi dapat berlangsung bolak-balik kerja suatu cetakan atau kerja dari lubang kunci
dengan anak kunci.

2
Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan) Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan)

 Dari analog tersebut dinyatakan bahwa suatu 2. Induced fit model.


senyawa enzim mempunyai senyawa gugus  Merupakan model yang lebih umum adalah
yang aktif disebut sebagai gugus aktif  bagian model ‘Induced Fit’ dari Koshland.
yang aktif relatif kecil.  dalam model induced fit, substrat menimbulkan
 Suatu ciri yang kurang menguntungkan pada atau menginduksi suatu perubahan bentuk
model Fisher adalah kekakuan (rigiditas) yang dalam enzim.
diwujudkan pada tempat katalitik.  Seluruh bagian molekul enzim berubah
 Dalam model Fisher, tempat katalitik dianggap menyesuaikan diri, ketika berbenturan dengan
terbentuk lebih dahulu agar pas dengan molekul substrat
substratnya.

Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan) Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan)

 Peranan enzim dalam reaksi biologis ternyata banyak


sekali, tetapi pada umumnya dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, yaitu:
a) Memecah molekul-molekul besar.

3
Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan) Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan)

b) Membentuk molekul besar dari molekul kecil. c) Memandu molekul kecil melalui dinding usus
masuk ke dalam aliran darah.
d) Menyimpan dan mengeluarkan energi dalam
proses respirasi dan reproduksi.

Enzim Sebagai Biokatalisator (lanjutan)


Aktivitas Enzim

 Bentuk tidak aktif enzim  zimogen


 Aktivitas enzim  kemampuan enzim untuk
mengubah substrat menjadi produk.  Cara perubahan tersebut disebut modifikasi kovalen.

 Keaktifan enzim dapat ditentukan dengan


bermacam-macam cara.
 Contoh 1:
Beberapa enzim disintesis dalam bentuk prekursor
(calon enzim) yang tidak aktif  dapat diaktifkan
dengan memecah satu ikanan peptidanya dlm usus
 menjadi enzim aktif tripsin.

4
Aktivitas Enzim (lanjutan) Aktivitas Enzim (lanjutan)

Contoh 3:
Contoh 2: Keaktifan enzim ditentukan oleh gugus fosfat:
Feed back inhibition (Penghambatan umpan balik):
 Enzim pemecah glikogen  Suatu proses peghambatan enzim oleh produk yang
keaktifannya ditentukan dihasilkannya.
oleh melekat dan  Penghambatan umpan balik merupakan proses
lepasnya gugus fosfat biokimia normal yang memanfaatkan inhibitor
pada residu serin dalam nonkompetitif untuk mengontrol beberapa aktivitas
molekul enzim. enzimatik.
 Pemasangan dan  Dalam proses ini, produk akhir menghambat enzim
pelepasan gugus fosfat yang mengkatalisis langkah pertama dalam
tersebut diatur oleh serangkaian reaksi.
enzim tertentu.  Penghambatan umpan balik digunakan untuk
mengatur sintesis banyak asam amino.

Aktivitas Enzim (lanjutan)

Sebagai contoh:
 Bakteri mensintesis isoleusin dari teonin dalam
serangkaian lima langkah enzim-katalis.
 Dengan meningkatnya konsentrasi isoleusin,
beberapa diantaranya berikatan sebagai inhibitor
nonkompetitif terhadap enzim pertama dari seri
(teonine deaminase), sehingga menyebabkan
penurunan jumlah isoleusin yang terbentuk.

 Mula-mula teonin mengalami deaminasi.


 Bila kandungan isoliusin turun dengan nyata, teonin
deaminasi aktif kembali dan sintesis isolisin dimulai
kembali.

5
Aktivitas Enzim (lanjutan) Aktivitas Enzim (lanjutan)

Contoh 4:

Keaktifan enzim ditentukan oleh dua subunit pada enzim:


 Sub-unit katalitik sendiri tidak mampu membuat
laktosa, tetapi berfungsi mengatalisis pelekatan
 Sebagai contoh adalah sintesis laktosa (air susu). galaktosa pada protein untuk menghasilkan
 Pembentukan laktosa di kelenjar mammae dilakukan glikoprotein.
oleh enzim yang disebut laktosa sintetase  enzim  Sub-unit pengubah sebaliknya mengubah spesifitas
yang terdiri dari dua bagian yaitu: sub-unit katalitik sehingga dapat mengakibatkan
− sub-unit katalitik dan galaktosa dengan glukosa membentuk laktosa.
− sub-unit pengubah

Aktivitas Enzim (lanjutan) Aktivitas Enzim (lanjutan)

 Pada waktu makhluk menyusui sedang mengandung:


− sub-unit katalitik dibentuk dalam kelenjar ambing,
tetapi hanya sedikit sekali sub-unit pengubah yang
dibentuk.
 Pada waktu bayi lahir (dengan berubahnya kadar
hormon):
− sub-unit pengubah dibuat dalam jumlah besar
(Stryer, 1975).
− Sub-unit pengubah kemudian mengikat katalitik
untuk membentuk laktosa sintetase yang
menghasilkan laktosa.

6
Satuan Enzim (lanjutan)
Satuan Enzim

 Secara umum satuan enzim berhubungan dengan laju


 Keaktifan enzim dapat ditentukan secara: reaksi yang terkatalis.
a) kualitatif dengan reaksi kimia yaitu substrat yang  Misalnya jumlah satuan enzim lipase dapat ditentukan
dapat dikatalis oleh enzim tersebut. dengan menentukan jumlah satuan enzim yang
b) kuantitatif ditentukan dengan mengukur laju menghasilkan asam lemak setara dengan 1 mL larutan
reaksi tersebut. 0,05 N KOH, pada kondisi reaksi yang tertentu:
 Jumlah enzim lebih banyak dinyatakan dalam bentuk − substrat yang digunakan minyak olive,
keaktifan enzim dan dinyatakan dalam satuan atau − dengan konsentrasi 15%,
unit enzim. − waktu reaksi 150’,
− pH 5,6
− dan suhu 30oC.

Satuan Enzim (lanjutan) Satuan Enzim (lanjutan)

 Hasilnya sangat bergantung pada:  Suhu yang digunakan kadang 30oC (untuk lipase dan
− waktu reaksi dan -amilase); sedang praktek di aboratorium industri bir
− normalitas basa. biasanya menggunakan suhu 25oC, sehingga
 Waktu reaksi atau normalitas alkali yang berbeda dapat interpretasi terhadap satuan enzim dapat berbeda.
pula digunakan, hanya hasilnya tentu saja berbeda.
 Substrat yang digunakan dapat juga lain:  Bila membaca harga satuan enzim, perlu diketahui
 misalnya metil butirat atau gliserida sintetik. kondisi reaksi yang digunakan pada waktu itu.
 Kesemuanya menghasilkan harga satuan enzim yang  Penilaian jumlah satuan suatu enzim dapat saja
berbeda. berbeda, terutama kalau produk yang dihasilkannya
berbeda.

7
Satuan Enzim (lanjutan) Satuan Enzim (lanjutan)

 Analisis jumlah enzim amilase untuk memproduksi sirup  Definisi satuan enzim (Enzyme Commision of
jagung dapat dinyatakan dalam: the International Union of Biochemestry):
− bentuk jumlah gula pereduksi yang terbentuk,
− jumlah amilase yang digunakan untuk menghidrolisis “Satu satuan (unit) dari suatu enzim adalah
pati dinyatakan dalam bentuk viskositas kanjinya. jumlah enzim tersebut yang mampu mengatalis
 Berbagai cara dan ukuran dalam menentukan satuan perubahan 1 µmol substrat per menit pada
enzim mengakibatkan penentuan satuan enzim tidak kondisi tertentu”
seragam  perlu distandarkan.

1 U enzim  mengatalisis perubahan 1 µmol S / menit

Satuan Enzim (lanjutan)

Contoh:

Enzim alfa amilase berfungsi dalam  Bila substratnya senyawa polimer (protein atau pektin),
degradasi pati, dapat dimanfaatkan maka istilah 1 µmol substrat diganti dengan 1 mikro
dalam proses pembuatan gula cair dari equivalen gugus penting senyawa tersebut
bahan yang mengandung pati. Enzim Alfa
 Misal substrat adalah molekul protein, maka satuan
amilase Termamyl SC DS dengan
enzim protease akan didasarkan pada mikro ekuivalen
Karakteristik:
karboksil bebas (amino bebas) yang terbentuk per menit.
Alpha-amylase unit KNU-S....... 334,15/g
Density........................................ 1,250 g/ml  Dianjurkan untuk menggunakan suhu 30oC, untuk pH
Total viable count...................... <100 /g dan konsentrasi substrat harus optimal.
Coliform bacteria....................... <4 /g

8
Aktivitas Spesifik Aktivitas Spesifik (lanjutan)

 Contoh:
 Aktivitas spesifik hanya untuk “preparat” enzim murni  − akivitas spesifik preparat -amilase murni adalah
jumlah satuan enzim per milligram enzim protein. 5.000 amilase unit per milligram
− enzim amylase yang dibeli mempunyai aktivitas
 Bila aktivitas spesifik enzim diketahui, maka derajat spesifik 5 satuan per milligram
kemurnian enzim pada suatu preparat enzim dapat − Maka kemurnian enzim enzim -amilase yang dibeli
ditentukan. tersebut adalah:

Aktivitas Spesifik (lanjutan) Aktivitas Spesifik (lanjutan)

 Bila berat molekul enzim diketahui, maka aktivitasnya  Satuan tersebut sering pula disebut sebagai ‘turn over
dapat dinyatakan dalam bentuk aktivitas molekuler: number’.
 dengan definisi sebagai berikut:  Aktivitas molekuler lebih banyak dipakai.
Aktivitas molekuler adalah jumlah satuan substrat  Aktivitas molekuler merupakan sifat enzim secara
per mikromol enzim (pada konsentrasi substrat individu  tidak dapat digunakan untuk menentukan
optimum). kemurnian enzim seperti halnya aktivitas spesifik.
 dapat pula diartikan sebagai jumlah molekul
substrat yang diubah setiap menit oleh setiap
molekul enzim.

9
TERIMA
KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai