Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Instansi Universitas atau lebih detail sederhananya kita kenal dengan dunia
kampus merupakan salah satu akses tempat pembelajaran yang urgensi dalam
dunia Pendidikan, karena dalam dunia kampus terdapat yang namanya tri dharma
perguruan tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dalam penelitian dan pengabdian masyarakat itu dapat kita kenal dengan istilah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL), dua istilah ini
membutuhkan objek untuk merealisasikan supaya kebutuhan mahasiswa
teroperasionalkan. Paraktik Kerja Lapangan (PKL) dapat diartikan sebagai suatu
program yang merupakan ajang pelatihan pengembangan diri untuk memantapkan
teori pengetahuan, sikap, keterampilan dan tanggung jawab sebagai professional
orang lapangan. Di sisi lain praktik kerja lapangan adalah kebutuhan akademik
yang harus di capai oleh mahasiswa sebagai bentuk implementasi teori yang
sudah di pelajari dalam internal kampus, sehingga kemudian mahasiswa di
hadapkan dengan keadaan yang real untuk melakukan observasi pengamatan dan
menghadirkan studi kasus untuk di carikan langkah solutifnya.
Dalam bibliografi yang otentik sebagaimana diketahui bahwa teori
merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar sebagai uji implementasi bagi
perwujudan Praktik Kerja Lapangan. Mengingat minimnya untuk menghasilkan
tenaga kerja yang terampil profesional dan berkualitas maka banyak perguruan
tinggi berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pola
meningkatkan kualitas pendidikan dan menyediakan sarana-sarana instansi
eksternal sebagai pendukung agar dihasilkan lulusan yang baik dan handal. Oleh
karena itu praktik kerja lapangan memeliki nilai ungensi yang relevan terhadap
mahasiswa sebagai kebutuhan akademik untuk merealisasikan salah satu tri
dharma perguruan tinggi.
Dalam praktik kerja lapangan ini saya menghadirkan studi kasus yaitu “ Menganalisis nilai-nilai
arsitektur dalam perencanaan kantor dharma karini di gedung kejaksaan negeri situbondo’’ nilai
nilai arsitektur dalam sebuah proses perencanaan bangunan itu sangat urgen,akan tetapi hal itu
terkadang terdiskreditkan oleh kebutuhan owner yang sifatnya dinamis. Karena disisi lain seorang
arsitek tidak hanya berbicara bangunan tapi memanfaatkan lingkungan supaya terharmonisasi
dengan bangunan yang direncanakan. Sehingga kemudian yang bisa menjadi indikasi pendukung
harmonisasi bangunan yaitu nilai – nilai arsitektur , firmitas , utilitas dan venustas.

Anda mungkin juga menyukai