Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dari Ibu Sary Sukawati, M.Pd

Disusun Oleh:

Adinda Syifa Salsabila 2250341100


Ainun Siti Roqoyah 2250341106
Sekar Rahayu Mumpuni 2250341109
Ana Nurhasanah 2250341111
Auffa Pradividya Vidiyanti 2250341139
Elzha Mailiany Putry 2250341140

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam sehingga terlimpah curahkan
kepada tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya diakhirat nanti.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Evi Sary Sukawati yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusuran, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cimahi, 30 September 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................
D. Manfaat Penulisan Makalah.........................................................................
BAB II ISI......................................................................................................................
A. Pengertian Kalimat.......................................................................................
B. Pola Kalimat.................................................................................................
C. Macam-macam Kalimat...............................................................................
D. Bentuk Kalimat............................................................................................
E. Fungsi Kalimat.............................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sarana berpikir untuk menyampaikan pesan untuk orang


lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan
dalam pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang
terpilih dan tersusun menurut kaidah tertentu. Bahsa sebagai symbol yang
bermakna terdiri atas satuan-satuan tertentu yang secara fungsional saling
berhubungan sebagai suatu system. Satuan terkecil yang mengandung makna
berupa kata atau frasa (kelompok kata), sedangkan satuan yang lebih besar
yang mengandung pikiran berupa kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek
(S) dan presikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam Bahasa tulis adalah
berupa tanda baca titik, tanda tanya atau tanda seru. Penetapan struktur
minimal S atau P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah
semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan
bentuk. Lengkap dengan makna yang menunjukkan sebuah kalimat harus
mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksimal
penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan Bahasa sebagai saran
berpikir dan berkomunikasi banyak ditentukan oleh penguasaan kaidah
kalimat yang didukung oleh kosakata yang memadai.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana
pengertian kalimat, bagian-bagiannya dan kalimat tunggal. Oleh karena itu
penulis berusaha untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut
dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan
memberikan pemahamann terkait pertanyaan yang dikaji.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kalimat?


2. Bagaiamana susunan pola kalimat dasar?
3. Apa saja macam-macam kalimat?
4. Bagaimana bentuk kalimat?
5. Apa fungsi kalimat?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui tentang kalimat.


2. Untuk mengetahui pola-pola kalimat.
3. Untuk mengetahui macam-macam kalimat.
4. Untuk mengetahui bentuk kalimat.
5. Untuk mengetahui fungsi kalimat

D. Manfaat Penulisan Makalah

1. Dapat memahami tentang kalimat.


2. Dapat memahami pola-pola kalimat.
3. Dapat memahami macam-macam kalimat.
4. Dapat memahami bentuk kalimat.
5. Dapat memahami fungsi kalimat.
BAB II

ISI

A. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan
bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara
lisan maupun tulisan. Dalam wujudlisan, kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiridengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulaidengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru
(!).Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tertulis, harus memilikisebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak
memiliki kedua unsur tersebut,pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan
hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakanfrasa dengan kalimat.

B. Pola Kalimat

Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam


sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua
kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja.
Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita
kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja hams didasarkan pada
kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:
a) Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat
kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata keija, kata benda, kata sifat, atau kata
bilangan. Misalnya:
1. Mereka / sedang berenang. S P (kata keija)
2. Ayahnya / guru SMA. S P (kata benda)
3. Gambar itu / bagus. S P (kata sifat)
4. Peserta penataran ini / empat puluh orang. S P (kata bilangan)
b) Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
c) Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
Misalnya:
Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel
d) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel
e) Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan.
Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya
S P K
f) Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
keterangan. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
C. Macam-macam Kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilakn
sebuah pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi menurut
jenisnya, yaitu:

1. Kalimat berdasarkan tujuan:

a. Kalimat perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan


perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini akan
diakhiri tanda seru (!) yang pelafalannya dengan intonasi tinggi.

Contoh: Tolong buka pintu stoples itu!

b. Kalimat berita

Kalimat berita merupakan kalimat yang bertujuan untuk


memberitahukan atau menginformasikan suatu hal. Kalimat berita
diakhiri dengan tanda titik (.) yang dalam pelafalannya diakhiri dengan
intonasi menurun.

Contoh: Kita akan berangkat menonton pertandingan sepak bola sore


nanti.

c. Kalimat seruan

Kalimat seruan yaitu kalimat yang bertujuan untuk mengungkapan


perasaan. Kalimat ini diakhiri tanda seru (!) atau tanda titik (.) yang
pelafalannya dengan intonasi tinggi.

Contoh: Wah, hebat sekali kamu!

d. Kalimat tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan


pertanyaan terhadap suatu hal. Kalimat ini berakhir dengan tanda tanya
(?) dengan di dalamnya terdapat kata tanya seperti bagaimana, di mana,
kemana, kapan, siapa, mengapa, dan berapa.

Contoh: Berapa berat mobil itu?

2. Kalimat berdasarkan pengucapan

Macam-macam kalimat berdasarkan pengucapan, yaitu: 

a. Kalimat langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang penulisannya menirukan


omongan atau suara orang lain. Ciri dari kalimat ini adalah terdapat dua
tanda petik di awalan dan akhiran kalimat (“…”).

Contoh: Budi berkata, “Kamu sungguh cantik.”

b. Kalimat tidak langsung

Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang mengalami perubahan


dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita
yang tidak menggunakan tanda petik.

Contoh: Rahman mengatakan bahwa ia menginginkan Rahma menjadi


pasangannya.

3. Kalimat berdasarkan cara penyajian

Macam-macam kalimat berdasarkan cara penyajiannya, adalah: 

a. Kalimat melepas

Kalimat melepas adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk yang


diawali dengan induk kalimat dan diikuti oleh anak kalimat.

Contoh: Adit diperbolehkan pulang dari kantor bila sudah


menyelesaikan tugas kantornya.

b. Kalimat klimaks
Kalimat klimaks merupakan kalimat yang berbentuk kalimat majemuk
dengan diawali anak kalimat lalu diikuti oleh kalimat utama.

Contoh: Karena tugas kantornya belum selesai, Adit tidak


diperbolehkan untuk pulang.

c. Kalimat berimbang

Kalimat berimbang adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk


setara atau campuran.

Contoh: Harga PPN naik, pedagang dan konsumen mempermasalahkan


harga yang semakin naik.

4. Kalimat berdasarkan pola subyek dan predikat

Macam-macam kalimat berdasarkan pola subyek dan predikat, sebagai


berikut: 

a. Kalimat versi

Kalimat versi adalah kalimat yang sesuai dengan susunan dasar pola
kalimat S-P-O-K (subyek-predikat-obyek-keterangan).

Contoh: Andi membeli makanan ringan di toko klontong.

Keterangan:

Andi:subyek

Membeli: predikat

Makanan ringan: obyek

Di toko klontong: keterangan

b. Kalimat inversi

Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya sebelum subyek.


Biasanya kalimat ini dipakai untuk penegasan atau penekanan.
Contoh: Tutup pintu itu!

Keterangan:

Tutup: predikat

Pintu itu: subyek

5. Macam kalimat berdasarkan unsur kalimat

Macam-macam kalimat berdasarkan unsur kalimatnya, yaitu: 

a. Kalimat lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya mempunyai subyek


dan predikat.

Contoh: Andi menutup pintu.

b. Kalimat tidak lengkap

Kalimat tidak lengkap yaitu kalimat yang tidak sempuran. Kalimat


tidak lengkap berupa kalimat yang hanya mempunyai subyek atau
hanya predikat.

Contoh: Pulang, Yuk!

6. Macam kalimat berdasarkan jumlah frasa

Macam-macam kalimat berdasarkan jumlah fasa, terbagi menjadi: 

a. Kalimat tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola saja.
Kalimat tunggal terdiri dari dua macam, yaitu kalimat nominal dan
kalimat verbal.

 Kalimat nominal Adalah kalimat yang menggunakan kata benda


sebagai predikatnya.
Contoh: Ibu saya adalah guru.
 Kalimat verbal Adalah kalimat yang menggunakan kata kerja
sebagai predikatnya.
Contoh: Afifah mengepel.
b. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk yakni kalimat yang mempunyai dua pola (klausa)
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk terdiri dari induk dan anak
kalimat. Cara membedakan induk dan anak kalimat yaitu ditandai
dengan konjungsi atau kata penghubung. Terdapat empat macam
kalimat majemuk, yaitu majemuk setara, bertingkat, campuran, dan
rapatan. Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah
kalimat gabungan antara dua kalimat tunggal atau lebih yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.
Contoh: Rina menulis surat dan Rani yang mengirimnya.
c. Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah
kalimat
gabungan antara dua kalimat tunggal atau lebih yang kedudukannya
berbeda.
Contoh: Adit pergi dari rumah karena bertengkar dengan adiknya.
d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat gabungan antara majemuk
setara dengan majemuk bertingkat.
Contoh: Dani bermain game dengan Abid dan Ramdan mengerjakan
tugas, ketika Adit datang ke rumah Dani.
e. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal
yang karena subyek, predikat, atau obyek yang sama. Bagian yang
sama hanya disebutkan sekali.
Contoh: Afifah pandai berbahasa Indonesia, Spanyol, dan Korea.
7. Macam kalimat berdasarkan subyek
Macam-macam kalimat berdasarkan subyek, yaitu:  Kalimat aktif Kalimat
aktif adalah kalimat yang unsur subyeknya melakukan suatu tindakan atau
pekerjaan. Terdapat dua macam kalimat aktif, yakni: 
a. Kalimat aktif transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang predikatnya berawalan ‘me-‘
dan selalu dapat diubah ke dalam bentuk kalimat pasif yang predikatnya
berawalan ‘di-‘.
Contoh: Rama menyapu halaman rumah (kalimat aktif). Dapat diubah
menjadi halaman rumah disapu oleh Rama (kalimat pasif).
b. Kalimat aktif intransitif Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang
predikatnya berawalan ‘ber-‘ dan tidak dapat diubah menjadi kalimat
pasif.
Contoh: Kami berjaga di luar rumah.
c. Kalimat pasif
Kalimat pasif merupakan kalimat yang subyeknya melakukan suatu
tindakan. Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kalimat pasif biasa dan zero.
 Kalimat pasif biasa Kalimat pasif biasa adalah kalimat pasif yang
predikatnya selalu berawalan dengan imbuhan ‘di-‘, ‘ter-‘, dan ‘ke-
an’.
Contoh: Halaman rumah disapu Budi.
 Kalimat pasif zero Kalimat pasif zero yaitu kalimat pasif yang
predikatnya berakhiran ‘-kan’ sehingga membuat awalan ‘di-‘
menghilang dari predikat. Predikat juga bisa menggunakan kata
dasar yang bersifat kata kerja, kecuali kata kerja ‘aus’ yang tidak
bisa menggunakan awalan ‘me-‘ dan ‘ber-‘.
Contoh: Akan saya tunjukkan kepadamu…
D. Bentuk Kalimat

Penulisan kalimat harus mengandung unsur setidaknya subjek, predikat,  dan


disempurnakan  dengan  objek,  pelengkap  serta  keterangan sesuai jenis
kalimatnya agar bahasa skripsi jelas. Bahasa skripsi harus lugas yang berarti
tidak menimbulkan tafsir ganda. Selain itu, bahasa skripsi juga harus mampu
mengkomunikasikan wacana yang disajikan secara logis dan sistematis
kepada pembaca. Logis dan sistematis berarti terdapat hubungan antar bagian
didalam kalimat, antar kalimat di dalam paragraf, dan antar paragraf didalam
sebuah wacana, yang memperlihatkan hubungan yang masuk akal.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan kalimat antara lain:

1. Kalimat  tidak   boleh   diawali   dengan   kata   hubung   


seperti “sehingga” atau “maka”.
2. Kata “dimana” dan “dari” tidak dapat digunakan sebagai preposisi di
dalam kalimat karena bentuknya tidak baku menurut kaidah akademik.
3. Kata depan “di” dan “ke” harus dibedakan penulisannya ketika digunakan
sebagai sebagai imbuhan di- dan ke-.
4. Kalimat selalu diawali dengan huruf kapital. Awal kalimat yang
merupakan bilangan atau lambang diketik dengan huruf (contoh: “Delapan
orang responden menyatakan…”).
5. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat. Tanda baca titik (.), titik dua
(:), koma (,) titik koma (;) diketik langsung setelah kata di didepannya
tanpa spasi.

E. Fungsi Kalimat

1. Untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.


2. Untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
3. Untuk meminta informasi tentang sesuatu.
4. Untuk bertanya kepada seseorang mengenai suatu hal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur
minimal subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian
ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau
perintah).
Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang
terdiri atas S dan P. Sedangkan inti kalimat adalah kalimat yang terdiri atas
inti-inti kalimat atau unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O.

B. Saran

Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca


khususnya mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi dapat lebih
mengetahui dan memahami pola dasar Bahasa Indonesia. Dan dapat
mengaplikasikannya dalam dunia Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai