Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM SURVEILANCE

UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA


TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:
SRI MULYATI, S.ST
2018.11.04.087

UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tercantum
bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk
mewujudkannya, diperlukan suatu upaya kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat
baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung.
Dalam rangka pembangunan kesehatan, Kota Bandung telah
mencanangkan visi Bandung Kota Sehat yang Mandiri. Masyarakat Kota
Bandung diharapkan hidup dalam lingkungan sehat dengan menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan untuk hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil, merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Salah satu upaya dalam Pembangunan Kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan terdepan kepada masyarakat baik
dalam dan luar gedung.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu yang memiliki fungsi : (1) Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan; (2) Pusat pemberdayaan masyarakat; (3) Pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
UPT Puskesmas Sindangjaya adalah salah satu Puskesmas yang terdapat
di Kota Bandung yang telah melakukan kegiatan dalam rangka pembangunan
kesehatan Kota Bandung dengan
Visi UPT Sindangjaya adalah :

TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG


UNGGUL,NYAMAN,SEJAHTERA, DAN AGAMIS
Misi UPT Puskesmas Sindangjaya :

1. Misi ke-1:
Membangun masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan berdaya saing.
2. Misi ke-2:
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan melayani.
3. Misi ke-3:
Membangun perekonomian yang mandiri, kokoh dan berkeadilan.
4. Misi ke-4:
Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan
infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan
berwawasan lingkungan.
5. Misi ke-5:
Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif dan
terintegrasi.

Salah satu upaya untuk mewujudkannya, diperlukan data kesehatan


yang menggambarkan tentang keberhasilan dan kendala yang dihadapi UPT
Puskesmas Sindangjaya dalam upaya Pembangunan Kesehatan Kota Bandung
sehingga diharapkan dengan data tersebut, UPT Puskesmas Sindangjaya dapat
melakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui perkembangan program Surveilance di UPT Puskesmas
Sindangjaya melalui data kesehatan yang tertuang dalam Laporan
Tahunan tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui kemajuan dan kendala yang dihadapi selama tahun 2020.
2. Sebagai sarana dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di
masa yang akan datang.
BAB II
GAMBARAN UMUM
`

A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas


1. Geografis
UPT Puskesmas Sindangjaya sebelumnya bernama Puskesmas Cicadas,dengan
alamat Jalan Arcamanik No.30 Desa Sindanglaya ,Kecamatan Cicadas Kabupaten
Bandung, Bangunan pertama dibangun tahun 1976 untuk ruang pelayanan
sedangkan rumah dinas dibangun tahu 1980. Pada tahun 1989 terjadi pemekaran
sehingga Puskesmas Cicadas masuk ke wilayah Pemerintah Kota Bandung. Pada
tahun 2008 berdasarkan Kebijakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung
Puskesmas Cicadas berubah nama menjadi UPT Puskesmas Sindangjaya sampai
sekarang
UPT Puskesmas Sindangjaya terletak di wilayah Kecamatan Mandalajati
merupakan salah satu bagian wilayah timur Kota Bandung dengan luas lahan
sebesar 717 Ha, pada tahun 2007 Kecamatan Mandalajati dilakukan pemekaran
Kecamatan yang terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Jatihandap, Kelurahan
Karang Pamulang, Kelurahan Pasir Impun dan Kelurahan Sindangjaya. Sedangkan
untuk Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sindangjaya sendiri terdiri dari Kelurahan Pasir
Impun dengan Wilayah 127 Ha. Dan Kelurahan Sindangjaya 187 Ha. Peta geografis
wilayah kerja UPT Puskesmas Sindangjaya dapat terlihat dalam gambar
Gambar 1.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sindangjaya
Secara administratif wilayah kerja UPT Puskesmas Sindangjaya Kecamatan
Mandalajati berbatasan dengan Kecamatan dan Kabupaten lainya yaitu:
1. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Antapani Kota Bandung
2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cimenyan Kabupaten
Bandung
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ujung Berung Kota
Bandung
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cibeunying Kidul Kota
Bandung
Untuk mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan prima diperlukan kerjasama
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan 4 Kecamatan lainya di Kota
Bandung dan Kabupaten Bandung mengingat masalah – masalah kesehatan tidak
mengenal batas wilayah kerja.

UPT Puskesmas Sindangjaya dengan wilayah kerja 2 Kelurahan yaitu


Kelurahan Sindangjaya, 12 RW, 60 RT dan Kelurahan Pasir Impun, 11 RW, 57 RT.
Secara topografis, ketinggian tanah dari permukaan laut 500m, curah hujan
berkisar 300 mm2/tahun, suhu berkisar 18-260C, kelembaban 40-60 % dan
kebisingan 70db, iklim dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang sejuk tetapi
beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan suhu yang di sebabkan polusi
dan meningkatnya suhu global akibat efek rumah kaca.

Situasi geografis dan keterjangkauan wilayah kerja UPT Puskesmas


Sindangjaya oleh kendaraan roda 2, roda 4 dan berjalan kaki terlihat dalam tabel
2.1.
Situasi Georafis

di Wilayah UPT Puskesmas Sindangjaya Tahun 2020

Jm
Luas Jarak Kondisi Keterjangkauan Rata-rata tempuh
l
No Kelurahan Ket
Terjauh Jalan
Wil RW Roda 2 Roda 4 Roda 2 Roda 4
(Km) Kaki

15-31 + 30
1. Sindangjaya 183,75 12 3 v v v
mnt mnt

20-40 + 40
2. Pasir Impun 112,6 11 4 v v v
mnt mnt

(Sumber data : Laporan Kependudukan Kec. Mandalajati, tahun 2020

Situasi geografis dan keterjangkauan wilayah kerja UPT Puskesmas Sindangjaya


oleh kendaraan roda 2, roda 4 dan berjalan kaki terlihat dalam tabel 2.1.
Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan UPT Puskesmas Sindangjaya.

2. Demografis

Dalam demografis ini diuraikan tentang data–data dan analisa kondisi


kependudukan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas yang berkaitan dengan
kebutuhan data pembangunan kesehatan.

a. Jumlah dan komposisi penduduk berdasarkan golongan umur


Tabel 2.1
Jumlah Penduduk dan Komposisi Penduduk
di Wilayah UPT Puskesmas Sindangjaya Tahun 2020
Jumlah Penduduk
JML JML
No Puskesmas Laki-laki Perempuan
KK Pddk JML JML
0-4 5-14 15-44 45-64 >65 0-4 5-14 15-44 45-64 >65
1 Sindangjaya 3931 13196 489 986 3113 1642 350 6580 493 980 3259 1595 289 6616

2 Pasir Impun
3422 12192 421 1024 2941 1025 229 5637 307 934 2819 1011 282 5353

JUMLAH
7353 24186 910 2010 6054 2667 579 12217 800 1914 6078 2606 571 11969

(Sumber data : Laporan Kependudukan Kecamatan Mandalajati, tahunb 2020)

Berdasarkan tabel 1.2, penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Sindangjaya


sebesar 24.186 orang dengan jumlah puskesmas Komposisi jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 12.217 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
11.969 jadi jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah
penduduk laki-laki oleh sebab itu dilihat dari Jumlah puskesmas yang ada
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada berarti sudah mencukupi,
hanya letak puskesmas yang ada tidak merata. Puskesmas sindangjaya
membawahi 2 kelurahan.

Grafik 1.1
Jumlah Penduduk Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Sindangjaya Tahun 2021

Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur


7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
0-4 th 4-15 th 15-44 th 45-64 th 65 th

Laki-Laki Perempuan
Berdasarkan grafik 1.1, komposisi penduduk terbanyak adalah usia produktif
yaitu kelompok usia 15-44 tahun. Hal ini memberikan kesempatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan secara optimal pada usia produktif tersebut
sebagai upaya peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat di masa yang akan
datang.Pengelompokan penduduk berdasarkan umur berguna bagi intervensi
program kesehatan yang akan di lakukan terutama bagi keluarga rentan seperti balita
dan usia lanjut.

Kegiatan Surveilans Berdasarkan Analisis PKP


UPT Puskesmas Sindangjaya Tahun 2021

No Uraian Target Total Ket

Cakupan Sistem Kewaspadaan


1 Dini dan Respon (SKDR) 52 52

Cakupan surveilans terpadu


2 12 12
penyakit

Cakupan Pengendalian Kejadian


3 0 0
Luar Biasa (KLB)

( Sumber Data : Surveilans tahun 2021)

Dari data di atas bisa dilihat dari kegiatan surveilans yang ada di
wilayah Kerja UPT Puskesmas Sindangjaya yaitu terdiri dari Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respon sudah mencapai 100%, Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit
100% dan Cakupan Pengendalian KLB tidak ada kasus.

Kegiatan Surveilans Berdasarkan Analisis Program

No Indikator Target Realisasi Ket


1 Penyelidikan 100% 100%
Epidemologi(PE)Penyakit potensi
KLB dan penanggulangan KLB

2 Pemantauan Kontak 100% 100%


3 Survailent Penyakit Pada Situasi 100% 100%
Khusus dan Bencana
( Sumber Data : Surveilans tahun 2021)

Dari data di atas dilihat dari jenis kegiatan yang terdiri dari Penyelidikan
Epidemiologi Penyakit potensi KLB dan Penanggulangan KLB¸Pemantauan Kontak
dan Surveilans Penyakit pada Situasi Khusus dan Bencana secara keseluruhan
sudah mencapai target.

BAB III

TARGET DAN CAKUPAN

A. Tabel Pencapaian Kegiatan

No Kegiatan Target Capaian


1 Cakupan Sistem 100% 100%
Kewaspadaan Dini dan
Respon (SKDR)

2 Cakupan surveilans terpadu 100% 100%


penyakit
3 Cakupan Pengendalian 100% 100%
Kejadian Luar Biasa (KLB)

4 Penyelidikan 100% 100%


Epidemologi(PE)Penyakit
potensi KLB dan
penanggulangan KLB
5 Pemantauan Kontak 100% 100%
6 Survailens Penyakit Pada 100% 100%
Situasi Khusus dan Bencana

B. Grafik/ Diagram

Capaian
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
DR du B ,
SK pa KL K LB
n er an si
pa sT d ali te
n
ku n n po
Ca ila ge ik t
ve n
Su
r Pe ny
a
an an Pe
up kup PE
Ca
k Ca

Capaian
BAB IV

ANALISA KESENJANGAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

 Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon merupakan


pengamatan/mengidentifikasi penyakit menular potensi KLB Mingguan
(dengan menggunakan form W2). Pengerjaan W2 ini dikerjakan setiap
hari senin dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan selama satu tahun.
 Cakupan surveilans terpadu penyakit adalah cakupan pelaksanaan
Surveilans Epidemiologi penyakit menular yang bersumber data
Puskesmas. Pengerjaan nya dilakukan setiap bulan selama satu tahun.
 Cakupan Pengendalian KLB adalah cakupan jumlah penyakit yang
dinyatakan KLB yang dilakukan pengendalian/ditanggulangi dalam satu
tahun.
 Penyelidikan Epidemologi (PE) Penyakit potensi KLB dan
penanggulangan KLB saat ini dilakukan terhadap penyelidikan
penyebab, sifat-sifat penyebab yang terjadi pada kasus covid-19, PE
sendiri dilakukan dengan cara mengunjungi rumah pasien dengan
keadaan pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid-19.
 Pemantauan Kontak. Pemantauan ini dilakukan setiap hari pada pasien
yang mengalami covid-19 beserta kontak erat dengan keluarga, kerabat
dll. Pemantauan dilakukan dengan menghubungi pasien dengan telepon.
 Survailens Penyakit Pada Situasi Khusus dan Bencana sudah dilakukan
selama masa pandemic covid-19 sesuai dengan prosedur

B. Prioritas Masalah dengan USG

No Permasalahan U S G Total
1 Penyelidikan 4 4 4 12
Epidemologi(PE)Penyakit potensi
KLB dan penanggulangan KLB
2 Cakupan Sistem Kewaspadaan 3 2 1 6
Dini dan Respon (SKDR)

3 Pemantauan Kontak 2 1 3 6
4 Survailens Penyakit Pada Situasi 1 3 2 6
Khusus dan Bencana

Dari hasil analisis table USG, maka diperoleh pokok permasalahan yang akan
diangkat adalah pentingnya Penyelidikan Epidemiologi penyakit potensi KLB
dan penanggulangan KLB karena bisa sebagai acuan dalam pengendalian
penyakit.
C. Fishbone Analysis
Metode
Metode PE secara langsung (door to
Sumber Daya Manusia
door) dibatasi selama masa pandemic
Belum ada pelatihan bagi
Selalu menjaga hubungan baik dan
petugas yang baru koordinasi dengan lintas sector

Masalah
Penyelidikan
Epidemologi(PE)Penyakit
potensi KLB dan
penanggulangan KLB

Lain-Lain
Anggaran untuk
pemenuhan BMHP dan
obat, vitamin masih
kurang

Sarana Prasarana
Internet untuk pemantauan secara Lingkungan
online Kurangnya kesadaran warga untuk
melaksanakan 5M guna mencegah
penularan kasus covid-19
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan lingkungan dan
pemberantasan sarang nyamuk untuk
mencegah penyebaran DBD

BAB V
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
NO KEGIATAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
1 Penyelidikan PE secara langsung akan dilakukan
Epidemologi(PE)Penyakit potensi kepada pasien yang sudah sembuh,
KLB dan penanggulangan KLB dan selama menjalani isolasi mandiri
pasien akan dipantau melalui telepon
2 Cakupan Sistem Kewaspadaan Pembuatan laporan akan dilakukan
terjadwal, setiap minggu nya
Dini dan Respon (SKDR)
3 Pemantauan Kontak Akan dilakukan pemantauan melalui
telepon kepada pasien yang menjalani
isolasi mandiri
4 Survailens Penyakit Pada Situasi Akan dilakukan pemantauan melalui
Khusus dan Bencana telepon kepada pasien yang menjalani
isolasi mandiri
5 Sosialisasi kepada masyarakat Melakukan sosialisasi kepada
untuk selalu melaksanakan 5M masyarakat mengenai pelaksanaan 5
untuk mencegah penularan M
kasus covid-19
6 Sosialisasi PSN untuk menjaga Melakukan sosialisasi kepada
kebersihan lingkungan dan masyarakat mengenai PSN
pemberantasan sarang nyamuk
untuk mencegah penyebaran
DBD

BAB VIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wilayah kerja UPT Puskesmas Sindangjaya terbagi menjadi 2
kelurahan ,Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sindangjaya sendiri terdiri dari
Kelurahan Pasir Impun dengan Wilayah 127 Ha. Dan Kelurahan Sindangjaya 187
Ha. dengan luas wilayah kerja 455 Ha dengan bentuk wilayah perbukitan.
Jumlah penduduk di wilayah UPT puskesmas Sindangjaya 26.178 jiwa dengan
komposisi jenis kelamin jumlah laki-laki dan jumlah perempuan hampir sama,
terdiri dari laki-laki 13.113 jiwa dan perempuan 13.065 jiwa. Berdasarkan
golongan umur, sebagian besar terdiri dari golongan umur 15-44 tahun atau
dapat dikatakan usia produktif.
Kegiatan Surveilans berupa Penyelidikan Epidemologi(PE)Penyakit potensi
KLB dan penanggulangan KLB, Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
(SKDR), Pemantauan Kontak, Survailens Penyakit Pada Situasi Khusus dan
Bencana sudah dilaksanakan sesuai jadwal, namun dalam pelaksanaan nya
masih ada yang memerlukan beberapa perbaikan dan cara agar kegiatan dapat
terlaksana dengan lebih baik.

B. Saran
1. Peran penanggung jawab & program terkait perlu ditingkatkan karena sangat
penting dalam menunjang keberlangsungan kegiatan.

2. Diperlukan koordinasi dan monitoring evaluasi yang berkesinambungan dengan


lintas program, lintas sektor, kader untuk mencapai cakupan program sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sindangjaya Pemegang Program

Drg.Dewi Arianti M.H.Kes Sri Mulyati,S.ST


NIP.19750208 200212 2 006 NIPK.2018.11.04.087

Anda mungkin juga menyukai