1
Permintaan Pelayanan Gigi dipengaruhi oleh 4 faktor
demografi dan epidemiologi:
2
BPS: Penduduk >60 tahun:
Jumlah Lansia
3
Indonesia tahun 2050
80 juta Lansia dengan Rasio
Perubahan struktur
masyarakat
4
Perawatan Gigi untuk pasien Lansia:
5
1. Perubahan Ukuran kamar pulpa dan saluran akar
2. Penurunan bertahap jumlah sel
3. Peningkatan jumlah dan ketebalan serat kolagen
4. Odontoblas berkurang baik secara ukuran maupun jumlah
5. Jumlah saraf dan pembuluh darah berkurang secara
progresif
6. Perubahan utama pada dentin: peningkatan dentin
peritubular, dentinal sclerotic, dan dead tracts
1. Cardiovascular
2. Sistem respirasi
3. SSP
RIWAYAT MEDIS
7
Proses Diagnostik:
1. Vitalitas Pulpa
2. Ada atau tidaknya sakit pulpa atau periapikal
3. Gigi mana yang dikeluhkan
Keluhan Utama
8
1. Perawatan yang pernah dijalani
2. Ada atau tidak sakit sebelum/sesudah perawatan
3. Perawatan berulang pada gigi yang sama
RIWAYAT GIGI
9
1. Keluhan Pasien
2. Stimulus atau iritan yang menimbulkan rasa sakit
3. Hubungan rasa sakit dengan stimulus
TES
Gejala Subyektif
10
CATATAN:
11
1. Pemeriksaan EO dan IO
2. Semua kelainan dan keluhan harus dicatat
3. Kejadian keganasan dalam rongga mulut meningkat
seiring berjalannya usia
4. Banyak kelainan sistemik yang bermanifestasi dalam
mulut
Tanda Obyektif
12
Ada Gigi yang Hilang
13
Resesi Gingiva dan Karies Akar
14
Berakibat: harus dirawat endodontik
15
Atrisi
16
Resesi Gingiva
Rentan terhadap Abrasi
17
Ukuran Saluran Akar Menyempit
18
Split tooth
19
Keluhan
Riwayat
Pemeriksaan
Tes Pulpa
20
Status Pulpa
Jenis
dan
Perawatan
Periapikal
21
22
Tes Transluminasi
dan
Staining
MAGNIFIKASI
23
•Komponen neural
dan vaskular
berkurang
PERUBAHAN
RESPON
•Volume pulpa
TERHADAP
berkurang
STIMULUS
•Perubahan karakter
substansi dasar
24
Pengurangan jumlah serabut saraf
diakibatkan mineralisasi pada
saraf dan selubung saraf
25
Tidak ada korelasi antara respon pada tes EPT dengan
beratnya inflamasi pulpa
26
Tes Kavitas kurang berguna pada gigi lansia
Dapat dilakukan, bila pemeriksaan lain mendukung
27
Sakit yang difus jarang ditemukan pada pulpa yang sudah
tua
28
DISKOLORASI
29
Indikasi dan teknik tidak berbeda
Radiograf
30
Penempatan film
Waktu eksposur
Angled radiograph
Digital Radiography
31
Resesi pulpa
Karies proksimal yang dalam dan karies akar serta restorasi
Kedalaman ruang pulpa
Tanduk pulpa
Saluran akar
Root end filling
Lamina Dura
Resorpsi
32
DIAGNOSIS DAN RENCANA
PERAWATAN
33
KONSULTASI
DAN
INFORMED CONSENT
34
AKSES
JADWAL
KENYAMANAN: 1/Multiple
visit(s), eye shield, blanket,
bite blocks,
35
ANESTESI
36
Rubber dam
Single tooth
Multiple tooth
3 holed rubberdam
Petroleum jelly base/
saliva buatan
Isolasi : prosedur
Restorasi
Isolasi
37
•Posisi buko-lingual dan mesio-distal tetap sama
•Posisi kanal, kelengkungan dan inklinasi aksial
•Efek akses terhadap restorasi yang sudah ada
Akses
38
Kalsifikasi: konsentris dan linear
Panjang akar bertambah
Flaring saluran akar
Irigasi
Files
CDJ
Dentin debris membentuk matriks
Preparasi
39
Dipilih Guttap dengan tapering di daerah midroot tidak
terlalu besar
Coronal seal
Obturasi
40
Arteriosklerotik pada pembuluh darah
Perubahan viskositas connective tissue
Keseimbangan pembentukan tulang dan resorpsi normal
berkurang
Pembentukan tulang : porus, mineral berkurang
42
Kontrol 6 bulan Kontrol 1 tahun
Kontrol 5 tahun
43
Komplikasi anatomi:
Saluran akar sempit, Kalsifikasi saluran akar, Kelengkungan
yang rumit, Resorpsi apikal ekstensif, Pulp stone.
Komplikasi perawatan:
Perforasi saat akses opening, Kehilangan PK, Ledge,
Instrumen patah
ENDODONTIK BEDAH
44
Pasien yang mengkonsumsi Aspirin
45
Peningkatan Kejadian Eksostosis
Pertimbangan Lokal
46
1. Panjang akar yang ditinggalkan
2. Ketebalan akar
Pertimbangan
47
PASCA BEDAH
Ekimosis
Ice Pack
48
DESIGN PASAK
Diameter
Bentuk
RESTORASI
49
Integritas Margin Restorasi
50
HEMISEKSI
51
TERIMA KASIH
52