Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI PRASEKOLAH

DI SMP PKBM DARUL HIKAM

Disusun oleh :

Nabila Sukmawati (BI721114)

M. Birrul Walidain (BI721118)

Ani Atus Solihah (BI721130)

Arya Alfandy (BI721134)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA

KEBUMEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Observasi Prasekolah ini. Laporan yang berjudul “Laporan Observasi
Prasekolah SMP PKBM Darul Hikam” ini dibuat sebagai bukti tertulis telah melakukan
observasi di suatu sekolah. Pemilihan SMP PKBM Darul Hikam ini didasari atas ketertarikan
penulis terhadap lingkungan sekolah dan perangkat pembelajaran yang ada di sekolah tersebut.
Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, yakni Ibu Ririn Nurul Azizah, M. Pd., selaku dosen pembimbing
dan Ibu Nyai Latifatul Mutoharoh, selaku kepala sekolah sebagai narasumber pada wawancara
observasi ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih atas kontribusi bantuan dalam berbagai
bentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, baik
dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika, maupun isi. Maka dari itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan penulis jadikan
sebagai evaluasi.
Demikian semoga Laporan Observasi Prasekolah ini bjsa diterima sebagai ide atau
gagasan yang menambah kekayaan intelektual dalam bidang kajian sekolah beserta
pembelajarannya. Semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk
penulis sendiri.

Kebumen, 15 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………. 2

B. Tujuan dan Manfaat ……….……………………………………………… 3

C. Tempat dan Waktu ………………………………………………………… 4

D. Profil Sekolah……………………………………………………………… 5

1. Keadaan Fisik Sekolah…………………………………………………… 5

2. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah……………………………………… 6

3. Visi Misi Sekolah………………………………………………………… 8

BAB II PELAKSANAN ……………………………………………………………… 9

A. Hasil Setiap Aspek ………………………………………………………….. 9

1. Aspek Kompetensi Kepribadian …………………………………………… 10

2. Aspek Kompetensi Sosial …………………………………………………. 11

3. Kultur Sekolah …………………………………………………………….. 15

B. Faktor Pendukung dan Penghambat ………………………………………… 20

C. Hasil yang Diperoleh ……………………………………………………….. 23


BAB III PERANGKAT PEMBELAJARAN………………………..………………… 28
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........................................... 28
B. Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran.............................................. 29
C. Penyusunan Silabus Pembelajaran.................................................................. 30

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………… 35

A. Simpulan …………………………………………………………………….. 35

B. Saran …………………………………………………………………………. 36

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 37

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Observasi berasal dari bahasa latin, observationis, yang artinya melihat dan memperhatikan.
Secara umum, observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah objek secara
langsung dan mendetail guna untuk menemukan informasi mengenai objek tertentu dalam
sebuah penelitian. Sedangkan kata prasekolah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
diartikan sebagai jenjang (tingkat) sekolah sebelum sekolah dasar atau taman kanak-kanak.

Observasi prasekolah merupakan sebuah aktivitas pengamatan terhadap suatu sekolah, baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga diperoleh data yang riil. Kegiatan observasi
ini tidak lain bertujuan untuk memperoleh informasi dan data-data yang riil mengenai objek
yang dituju.

Sekolah Menengah Pertama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Darul Hikam atau SMP
PKBM Darul Hikam adalah objek yang kami pilih dalam penelitian ini. Sekolah ini berada di
bawah naungan K. H. Mukhtar Ghufron selaku pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam dan
Ibu Nyai Latifatul Mutoharoh, S.Pd. selaku kepala sekolah.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak menutup kemungkinan bahwa


beberapa jenjang pendidikan semakin menunjukkan eksistensinya melalui berbagai sarana
dan prasarana yang dimiliki. Peserta didik berkualitas yang mampu bersaing hingga tingkat
internasional, menjunjung tinggi nama baik sekolah di kancah internasional. Hal ini tentu
mampu menarik perhatian kami sebagai observator untuk melakukan penelitian.

B. Tujuan dan Manfaat

Observasi Prasekolah ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan data mengenai SMP
PKBM Darul Hikam, mulai dari sejarah berdirinya hingga perangkat pembelajaran yang
digunakan. Harapannya, laporan ini mampu memberikan berbagai kemudahan bagi para
pembaca mengenai informasi yang belum diketahui sebelumnya.

C. Tempat dan Waktu

1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan kami observasi ini dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya
izin observasi dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) minggu, dua minggu
pengumpulan data dan satu bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam
bentuk laporan dan proses bimbingan berlangsung.
2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan observasi ini adalah di SMP PKBM Darul Hikam yang terletak
di Desa Pondokgebangsari, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah.

D. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah               : SMP PKBM Darul Hikam


b.   NPSN                            : -
c.    Alamat                           : Desa Pondokgebangsari, Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah
d.   Kode pos                       : 54366
e. Akreditasi                     : -
f. Desa / kelurahan           : Pondokgebangsari
g. Kecamatan / kota          : Kuwarasan
h. Kabupaten                     : Kebumen
i. Provinsi                        : Jawa Tengah
j. Status sekolah               : Swasta
k.   Status kepemilikan        : Yayasan
l.     Email                            : mtsdarulhikamkuwarasan@gmail.com
m. Website                         : www.mtsdarulhikamkuwarasan.sch.id

1. Keadaan Fisik Sekolah

Sekolah yang terletak di daerah pedesaan ini, memiliki lahan yang tidak terlalu luas
namun memiliki cukup ruang yang bisa digunakan sebagai tempat Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berlangsung. Kondisi bangunannya pun kebanyakan adalah
bangunan lama yang masih berdiri kokoh meskipun ada beberapa kerusakan yang
sampai saat ini belum juga diperbaiki secara merata.

Kondisi bangunan dapat dilihat pada lembar terlampir.

2. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah

a. Nama Darul Hikam


Pada Awalnya, Darul Hikam adalah sebuah nama yang di gunakan untuk
Nama Madrasah di Pondok Pesantren Raudlotut Tholabah, yang mana nama
Darul Hikam itu untuk mengganti nama madrasah yang pernah ada dan
berjaya pada masanya di Pondok Pesantren Raudlotut Tholabah. Madrasah
itu bernama Madrasah Ghufroniyah Salafiyah (MGS). Seiring dengan
berjalannya waktu, maka pada tahun 2011 Pondok Pesantren Darul Hikam
kembali membuat nama untuk  kelanjutan pendidikan pesantren dengan
sistem madrasah, maka lahirlah Madrasah Darul Hikam (MDH) Pondok
Pesantren Raudlotut Tholabah.

b. Pendopo Darul Hikam

Seiring dengan minat / keinginan yang luhur dan mulia dari pengasuh ke
dua Pondok Pesantren Raudlotut Tholabah beliau Abah K. H. Mukhtar
Ghufron. Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan Darul Hikam maka,
pada tahun 2014 dirintis pembangunan di kompleks Gapura, bangunan
bersegi empat. Sedikit demi sedikit pembangunan itu terus berjalan dan
sampai akhirnya berdirilah bangunan itu yang sekarang kita kenal dengan
nama pendopo. Bangunan itu diresmikan pada tahun 2016 dengan nama
Pendopo Darul Hikam.

c. Santri Pertama Darul Hikam   

Pada akhir tahun 2017, Pondok Pesantren Darul Hikam kedatangan santri
baru dari Riau mereka adalah Kang Adam , Kang Eko , Kang Rudin dan
Kang Randa. Namun Kang Randa krasan (betah) dan memutuskan untuk
mukim. Selang beberapa waktu setelah Kang Randa mukim, Darul Hikam
kembali kedatangan santri baru dari Riau, ia adalah Kang Sodiq. Mereka lah
santri pertama untuk Darul Hikam.

d. Pesantren Darul Hikam

Seiring dengan berjalanya pembangunan di kompleks Darul Hikam serta


adanya berbagai kegiatan di Pendopo Darul Hikam. Maka pada tahun 2018,
dicetuskanlah nama Darul Hikam sebagai Pondok Pesantren. Di tahun yang
sama juga mulai di rintis pembangunan asrama dengan bentuk gazebo.
Setelah itu, dibuatlah suatu rencana penerimaan siswa serta mahasiswa yang
ditujukan kepada para santri untuk tahun pelajaran 2019/2020.

e. Ma’had Aly Darul hikam


Di tahun pelajaran 2019/2020, sesuai dengan rencana tahun sebelumnya,
Pesantren Darul Hikam membuka dan menerima santri-santri yang minat
untuk mondok, ngaji, sekolah, dan kuliah. Maka di tahun 2019 itulah
perkuliahan dan sekolah dibuka di Pesantren Darul Hikam, yaitu Ma’had
Aly Darul Hikam dan MA Darul Hikam yang membuat para santri tidak lagi
sekolah di luar pondok.

Ditahun berikutnya, tepatnya pada tahun pelajaran 2020/2021, pendidikan


jenjang menengah pun dibuka untuk para santri yang ingin melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Maka di tahun 2020 Pesantren Darul
Hikam  membuka MTs Darul Hikam,,dan menerima santri yang akan
sekolah di madrasah tersebut. Hingga kini, alhamdulillah jenjang pendidikan
di Pesantren Raudlotut Tholabah dan Pesantren Darul Hikam  sudah
meliputi Sekolah Menengah Pertama atau Mts Darul Hikam, Sekolah
Menengah Atas atau MA Darul Hikam, dan Ma’had Aly Darul Hikam.
 
3. Visi Misi Sekolah

Suatu organisasi yang didirikan tentu mempunyai latar belakang tersendiri. Tujuan
berdirinya untuk apa organisasi itu didirikan juga perlu pertimbangan serta
persetujuan dari pihak terkait. Tujuan tersebut biasa dikenal dengan sebutan visi misi.
Nah, untuk SMP PKBM Darul Hikam sendiri, memiliki visi misi yang bertuliskan
“Be an Inspiration!”. Terkesan singkat namun tersirat makna yang penuh
tanggungjawab. Sekolah darul hikam ini diharapkan mampu memberikan inspirasi
bagi sekolah-sekolah lain, prestasi yang telah diraih pun tidak main-main. Misalnya
saja kemarin, Darul Hikam mengirimkan 10 (sepuluh) siswa pada ajang perlombaan
pencak silat yang dilangsungkan di Gor Satria, Purwokerto. Darul Hikam
memborong 9 medali, diantaranya 2 medali emas, 1 medali perak, dan 6 medali
lainnya. Hal ini membuktikan bahwa sekolah yang letaknya di pedesaan pun mampu
menunjukkan eksistensinya lewat ajang perlombaan yang sportif.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Hasil Setiap Aspek

1. Aspek Kompetensi Kepribadian

Berdasarkan hasil wawancara serta pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :
a. Sebagian siswa mampu mencerminkan perkataan yang diucapkan.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan setiap hari, selain hari
jumat, membuat siswa sering bertatap muka langsung dengan guru pengajar.
Hal ini tentu mampu membuat para guru sedikit demi sedikit memahami
karakter masing-masing siswa. Sebagian siswa mampu menepati perkataan
yang diucapkan, namun sebagian lagi belum mampu untuk belajar berbuat
sesuai dengan yang telah terucap.

b. Sebagian besar siswa memiliki tingkat kejujuran yang tinggi.


Hidup bersamaan dalam lingkup pondok serta sekolah dengan berbagai
kepribadian yang berbeda-beda tidak tertutup kemungkinan ada siswa nakal
yang melanggar norma sosial. Bukan berarti hidup di lingkungan baik akan
menghasilkan generasi yang baik. Suatu kebiasaan yang sudah tertanam
sejak kecil akan sulit sekali dihilangkan. Namun, usaha yang dibekali niat
baik pun kini sudah mulai tertanam dalam diri masing-masing siswa.

c. Sebagian besar siswa lebih tertarik pada praktik daripada materi.


Penjelasan materi yang dilakukan secara terus-menerus pada saat
pembelajaran berlangsung kadang membuat siswa bosan. Oleh karena itu,
beberapa guru sudah mulai menerapkan praktik di sela-sela materinya.

d. Sebagian besar siswa memiliki daya tarik yang cukup besar ketika
menggunakan metode tanya jawab ketika pembelajaran.
Metode ceramah yang diterapkan oleh beberapa guru membuat siswa lebih
pasif saat pembelajaran. Padahal seharusnya siswa memiliki sikap yang
lebih aktif dari seorang guru. Solusi dari masalah ini adalah menyelingi
tanya-jawab agar siswa secara bebas menuangkan pendapatnya.

e. Siswa selalu dilatih untuk belajar berkelompok yang bertujuan untuk


melatih siswa dalam bersosialisasi serta meningkatkan rasa percaya diri.
Pertukaran pendapat selalu terjadi ketika siswa diminta untuk saling bekerja
sama. Namun hal ini dimaksudkan agar siswa terbiasa bersosialisasi dengan
siapapun di mulai dari lingkungan kelas hingga nanti meningkat ke
lingkungan masyakarat. Selain bersosialisasi, belajar berkelompok juga
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan serta rasa percaya diri siswa.

f. Sebagian besar siswa sudah memiliki tingkat kepekaan yang tinggi ketika
ada yang membutuhkan pertolongan.
Hidup bersama, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi sebagai makhluk
sosial tentu tidak terlepas dari yang namanya tolong-menolong. Sikap ini
seakan sudah melekat pada diri masing-masing siswa darul hikam, baik
putra maupun putri.

2. Aspek Kompetensi Sosial

Berdasarkan hasil wawancara serta pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa:
a. Siswa mampu bersosialisasi dengan baik, baik dengan teman sejawatnya
maupun orang lain.
Berangkat dari rumah menuju pondok dengan niat untuk mengaji namun
mendapat hadiah berupa sekolah gratis tanpa dipungut biaya. Lingkungan
baru, teman baru, dan keluarga baru. Para siswa yang dituntut agar bisa
beradaptasi dengan lingkungan baru, dengan orang baru pun secara tidak
langsung akan melakukan sosialisasi. Hingga saat ini siswa pun sudah
terlatih dan tertanam sikap bersosialisasi yang baik.

b. Sebagian besar siswa memiliki sikap responsif ketika pembelajaran


berlangsung.
Rasa ingin tahu para siswa yang tinggi membuat siswa sering bertanya
berbagai macam hal, mulai dari pertanyaan seputar pembelajaran hingga
pertanyaan konyol yang berujung komedi. Sikap ini tentu melatih adanya
sikap responsif yang tinggi atas hal yang belum diketahuinya.

c. Siswa mampu menerima materi dengan baik tanpa menentangnya.


Kebanyakan siswa mungkin hanya memilih mendengarkan materi daripada
harus menyanggahnya, kecuali ada hal yang memang sangat menimbulkan
tanda tanya ia akan mencoba menyampaikan unek-uneknya.

d. Tingkat kooperatif siswa baik.


Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, walaupun sebagian
siswa telah memiliki sikap kooperatif yang tinggi, namun perlu di garis
bawahi bahwa mereka datang dari daerah yang berbeda-beda, mereka
berasal dari persilangan antar gen yang membuat mereka memiliki sikap
yang berbeda pula.
3. Kultur Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara serta pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :
a. Siswa mampu menaati peraturan yang berlaku di pondok pesantren.
b. Siswa akan diberikan sanksi oleh pihak keamanan pondok ketika dia
melanggar peraturan. Sanksi yang diberikan bukanlah sanksi tetap, tetapi
sanksi yang berubah-ubah menyesuaikan keadaan.
c. Siswa dituntut untuk beribadah dan menjalankan norma agama dengan baik
dan penuh tanggung jawab.
d. Penerapan norma agama sangat berjalan dengan yang diharapkan.
e. Sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain selalu diterapkan
dengan baik oleh oara siswa.
f. Siswa memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini
bisa dibuktikan dengan sikap siswa yang penuh penghormatan ketika
bertemu dengan orang yang lebih tua.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan wawancara dan observasi yang kami lakukan diantaranya
sebagai berikut.
1. Narasumber menjawab pertanyaan secara rinci dan jelas sehingga memudahkan kami
dalam membuat laporan ini.
2. Para siswa sangat antusias ketika kegiatan observasi dan wawancara berlangsung
sehingga kami tidak merasa ragu untuk bertanya.
3. Pengambilan dokumentasi yang dibantu para siswa serta kerja sama antar kelompok
pembuat laporan.
4. Sikap welcome para narasumber membuat kami lebih mudah untuk melakukan proses
wawancara.

Faktor penghambat dalam kegiatan wawancara dan observasi yang kami lakukan diantaranya
sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh data serta informasi kami harus mencari waktu yang tidak
menggangu jam narasumber agar semua pihak tidak merasa dirugikan.
2. Kami mengalami beberapa kesulitan untuk memperoleh beberapa data seperti pada
bagian perangkat pembelajaran.
3.
C. Hasil yang Diperoleh

Anda mungkin juga menyukai