Sebagai alat mitigasi apabila terdapat activity manual IKU yang kemungkinan tidak
dapat diselesaikan atau membutuhkan intervensi lebih lanjut.
3. Sebagai alat untuk mempermudah dalam penyusunan data LCK.
B. Penutup
Berdasarkan hasil studi lapangan, banyak insight yang menjadi inspirasi untuk
pengembangan pelaksanaan pekerjaan. Inovasi CERUTI sangat menginspirasi untuk
dikembangkan, dengan dimulai dari unit kerja sendiri untuk kemudian berlanjut ke skala
yang lebih luas guna diterapkan secara masif di lingkungan Kementerian Keuangan.
Bewrdasarkan hasil pengamatan dan observasi, terdapat beberapa pertimbangan kenapa
inovasi CERUTI ini layak untuk di adopsi/adaptasi, yaitu memenuhi unsur cepat, mudah,
dan murah, yaitu:
1. Kemudahan dalam mengakses data capaian IKU
2. Kecepatan dalam menyajikan data yang dibutuhkan terkait dengan capaian IKU;
3. Sebagai databased dalam penyusunan Laporan Capaian Kinerja (LCK) untuk bahan
Dialog Kinerja Organisasi (DKO) dan Dialog Kinerja Individu (DKI);
4. Early Warning System apabila ada activity/output yang tidak sesuai dengan target (tools
monitoring dan evaluasi); dan
5. Inovasi ini tidak membutuhkan biaya, karena menggunakan sistem yang telah tersedia
(excel dan PPTX).
Semoga dengan adanya rencana adopsi/adaptasi inovasi CERUTI menjadi inovasi
MANISANKU, dapat menambah cerita manis dan memberikan solusi pelaksanaan
pekerjaan khususnya terkait dengan pengelolaan kinerja di lingkungan Biro Organta dan
secara kolaboratif menjadi dasar masukan bagi pengembangan e-Performance dan/atau
modul Kinerja pada e-Kemenkeu untuk pengelolaan kinerja lingkup Kementerian
Keuangan.