Anda di halaman 1dari 3

SURAT UNTUK TUHAN

Aku hanya manusia biasa yang sering melakukan kesalahan,bukanlah malaikat ataupun
bidadari yang begitu sempurana di mata manusia,, inilah kiasahku ,kisah seorang manusia
yang ntah kapan akan terlihat sempurna…dan ntah kapan akan menjadi sosok yang dewasa
… aku hanya ingin membanggakan keduanya tapi caraku sendiri tidak dengan keterpaksaan
yang ada.

Pagi yang cerah,pagi yang indah udara di sekitar masih terasa sejuk berbeda dengan udara
di siang hari yang begitu berpolusi, sesak jika ter hirup hingga ronggga dada
ku kayuh sepedaku dengan gerakan santai banyak yang berjalan juga banyak yang
mengenakan sepeda untuk berolah raga di pagi itu,jalanan tampak lenggang, kendaraan
bermesin belum begitu tampak menyesaki jalan kami sangat leluasa untuk kami kuasai.

“lala,kemana kamu akan meneruskanya?


“meneruskan apa maksudmu ra?”
“kuliahmu itu”
“aku tidak tahu!”
“apa kamu tidak berniat untuk kuliah?”tanya Ara sembari mengayuh sepedanya yang lebih
rendah dari sepedaku.

Aku balas dengan senyuman kepala ku gelengkan untuk isyarat.aku memang bingung jika
aku kuliah aku tidak akan bisa untuk mengikuti mata pelajaran dengan benar,sedangkan
jika aku tidak kuliah mungkin orang tua ku akan merasakan ke sedihan yang sangat,jujur
saja semangatku untuk kuliah sudah hilang bagai di tepis angin topan yang selalu meluluh
lantahkan apa saja yang ada di sekitarnya,sepeda terus kami kayuh sampai lapangan tujuan
sesampainya di sana,aku merenung tatapanku kosong tapi pikiranku kusut aku sadar aku
salah,seharusnya aku jujur saja dari awal kalau aku tidak ingin kuliah ,tapi bagaimana
dengan orang tuaku?

Canda,tawa mengembang dalam hangatnya kekeluargaan yang ku rasakan,mungkin


mereka bangga dengan ku,karena mereka tahu aku akan kuliah mendapatkan gelar yang
pantas tapi apa mereka akan tetap bangga pada ku jika mereka tahu isi hatiku yang
sebenarnya?ku ajak sepupuku bermain dan bernyanyi umurnya baru menginjak 4 tahun dia
lucu seperti artis cilik yang sedang buming di dunia keartisan sana,
gerak geriknya,tingkah lakunya,membuat senyumku mengembang,menyejukan hati yang
sedang bingung
“coba, Echa bisa nyanyi ga?
“Bica kok”
“bisanya nyanyi lagu apa Echa?”
“pelani pelanni tante”
“hhmmmzz pelangi-pelangi ya,nyanyi yuk sama tante?”
“boleh”.

Banyak kata-kata yang salah yang keluar dari mulutnya waktu bernyanyi membuat aku
tertawa geli,hari memang cepat berlalu aku tak tahu isi hati orang yang ada di sekekliling
ku,apa mereka sedih,senang atau mungkin bingung sepertiku?ntahlah hanya mereka yang
tahu
Ku ambil secarik kertas,tanpa bertele-tele ku tumpahkan isi hatiku lewat tinta hitam,kertas
putih bersih tanpa noda kini penuh dengan luapan hati yang tak bisa lagi ku pendam
tetesan air mata membasahi pipiku dengan mudahnya,meringankan beban fikiran yang ada

Tuhan…………

“Seandainya ke dua orang tuaku tau hal ini mereka pasti sedih,mereka pasti kecewa,aku g
mau bikin mereka nangis lagi aku sayang mereka, jujur dari awal aku udah tidak semangat
lagi untuk kuliah ,tapi sungguh ku tak berani menyampaikannya pada ibu,aku takut ibu
sedih,ibu nangis…

Cukup sudah aku membuat mereka terus bersedih dengan sikapku dengan kelalkuanku.

YA Tuhan,,kesemangatanku untuk kuliah kini hilang,semangat itu hilang saat selesainya


pendidikanku kemarin,,semula aku memang semangat untuk kuliah tapi itu di tahun
kemarin dan sekarang di tahun ini sungguh aku tidak bisa untuk menghadirkannya lagi ya
Tuhan…

setelah ku merasakan yang namanya punya uang sendiri aku mulai ingin untuk
bekerja,,apapun itu yang penting halal….

aku ingin sukses dengan jerih payahku …….

Dan masalah kuliah aku tidak ingin di tahun ini,,apalagi aku masuk kuliah,bukan dengan
kepintaran ku ,bukan dengan keahlianku,bukan dengan usahaku sendiri,aku ingin jadi orang
pintar bukan jadi orang yang bodoh,aku hanyalah pecundang yang tidak bisa
menggunakann otaknya dengan baik….

Itu dia…

orang tuaku memang perhatian mereka sayang padaku,,mereka peduli dengan masa
depanku,hanya aku tidak ingin berprofesi sebagai guru aku tidak inginkan itu ya tuhan
,apapun itu profesiku yang penting aku tidak menjadi guru…

Ya Tuhan….aku ingin jauh dari daerahku,aku ingin berkelana aku ingin bisa tuk
mandiri,cukup ku membebani keduanya.

Ya Tuhan akankah orang tuaku marah besar padaku???,ini bukan salah siapa siapa tidak
ada yang dillibatkan ke dalam ini hanya keinginanku,,aku tak pernah semangat untuk kuliah
dan Kau tahu ya Tuhan terlintas di benakku untuk menjadi seorang …….. muslimah aku
ingin merasakan itu,

DAN SEKARANG AKU TERPAKSA BENAR2 TERPAKSA,,

Aku g tega Ya Tuhan untuk membohongi kedua orang tuaku dan lebih g tega lw aku harus
bilang ini semua pada mereka “AKU SAYANG MEREKA”.
Dan aku tidak semangat untuk KULIAH,
Aku ga sanggup..,,aku g mau hanya bisa menghabisakan uang kedua orang
tuaku ,,sedangkan belajarku ” TIDAK BENAR,TIDAK MAKSIMAL.

aku sedih dengan keadaanku.aku sedih dengan kesemangatanku yang udah down n sangat
down aku erlalu lemah sangat lemah .dan aku bisa saja aku di bilang oarang yang cengeng
sangatcengeng…………………………………………………………..

“Sella,,, ayo makan dulu”,suruh umi padaku tak ku jawab sahutannya


“sella,, smpan dulu tugasnya ayo makan dulu “sahutnya kembali
“iya umi, nanti aku makan,umi duluan saja”
“umi sudah makannya abi , ade juda udah,,tinggal kamu saja yang belum”
Ku tinggalkan catatanku ketika itu,
“kalau di panggil itu harus di jawab k”
“iya mi.maafin kk?”

“seandainya umi tahu apa yang ku tulis dan apa yang ku rsakan sekarang”gumamku dalam
hati
Kini jalan fikiranku buntu ntah apa yang akan terjadi padaku untuk di masa depan nanti,,,,

Anda mungkin juga menyukai