) Pegadaian
Secara umum Pegadaian adalah lembaga keuangan yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan operasionalnya berupa pembiayaan kredit kepada masyarakat dalam bentuk
penyaluran dana dengan jumlah yang relatif kecil maupun jumlah yang besar atas dasar gadai, juga
sebagai jasa titipan, jasa taksiran.
Namun dalam istilah Pegadaian atau GADAI dalam ISLAM Gadai dalam fiqih muamalah pula bisa
dianggap menggunakan Rahn, yaitu penahanan terhadap suatu barang menggunakan hak sebagai
akibatnya bisa dijadikan menjadi pembayaran dari barang tadi. Barang yg dirancang jaminan tidak
boleh dimanfaatkan oleh orang yg memberi hutang, kecuali orang yang berhutang, di saat jatuh
tempo masih belum mampu melunasi hutangnya , maka barang yg didesain jaminan akan dijual
pada orang lain sebagai ganti buat membayar hutangnya. Misalnya: ibu pak.budi masuk rumah
sakit, tapi ia tidak punya uang buat membayar rumah sakit, akhirnya dia meminjam uang sebesar 5
juta kepada pegadaian menggunakan agunan sepeda motornya yang seharga 10 juta selama 3 bulan.
Tapi tiap bulan beliau wajib membayar bunganya sebesar 50rb rupiah. Pada waktu jatuh tempo pak
budi masih belum mampu melunasi hutangnya, akhinya sepedanya di jual oleh pemberi hutang
seharga 7 juta.
Barang dagangan dapat dijadikan jaminan. Barang jaminan itu baru boleh
Utang tidak dapat dilunasi oleh pihak yang berutang. Oleh sebab itu, hak
Pemberi piutang hanya terkait dengan barang jaminan, apabila orang yang
Tiap-tiap diri bertanggung jawab (tertahan) atas apa yang telah diperbuatnya, -(al Muddatstsir/74
ayat 38).
Secara umum Fungsi Pegadaian adalag Sebagai pengelola penyaluran dana pinjaman yang
berdasarkan atas dasar hukum gadai dengan cara yang mudah, cepat dan aman. Untuk mengelola
semua bentuk keuangan, kepegawaian, perlengkapan, pendidikan dan, pelatihan.
Pada islam gadai seperti pada haramkan, sebab si pemberi hutang selain mengambil bunga jua
mengambil keuntungan pada penjualan sepeda itu. Nabi Muhammad SAW bersabda yang
merupakan “dari Ibrahim mengatakan, Rasul SAW bersabda: seluruh pinjaman yang menarik
manfaat adalah riba”(HR. Ibnu Abi Syaibah).
Dari hadist diatas telah kentara bahwa gadai merupakan pinjaman yg pada haramkan , sebab
menarik manfaat. Akan tetapi para ulama’ tidak sinkron pendapat dalam aturan pengambilan
manfaat barang gadai.
Jumhur fuqaha’ beropini bahwa si pemberi hutang tidak boleh merogoh suatu manfaat barang-
barang gadaian tadi sekalipun si penerima pinjaman mengizinkannya karena hal ini termasuk
kepada hutang yang menarik manfaat.
Menurut Imam Ahmad, Ishak, Al-laits serta Al-hasan, Jika barang gadaian berupa tunggangan yg
dapat dipergunakan atau binatang ternak yang bisa diambil susunya, maka penerima gadai bisa
merogoh manfaat dari kedua benda tersebut desesuaikan dengan biaya pemeliharaan yg
dimuntahkan selama tunggangan atau hewan itu ada padanya. Jika beliau dibiaya sang
pemiliknya, maka pemilik uang tetap tidak boleh menggunakan barang gadai tadi.
Dapat disimpulkan bahwa gadai itu artinya haram Jika bertujuan buat merogoh keuntungan,
mirip mengambil bunga setiap bulan, akan tetapi Bila barang tersebut adalah binatang atau
tunggangan, maka digunakan buat mencari laba hanya buat porto pemeliharaannyasaja.
ِ َّض ُك ْم بَ ْعضًا فَ ْليَُؤ ِّد الَّ ِذي اْؤ تُ ِمنَ َأ َمانَتَهُ َو ْليَت
ق هَّللا َ َربَّهُ ۗ َواَل تَ ْكتُ ُموا ُ ُوضةٌ ۖ فَِإ ْن َأ ِمنَ بَ ْع
َ َان َم ْقب
ٌ َوِإ ْن ُك ْنتُ ْم َعلَ ٰى َسفَ ٍر َولَ ْم ت َِجدُوا كَاتِبًا فَ ِره
ال َّشهَا َدةَ ۚ َو َم ْن يَ ْكتُ ْمهَا فَِإنَّهُ آثِ ٌم قَ ْلبُهُ ۗ َوهَّللا ُ ِب َما تَ ْع َملُونَ َعلِي ٌم
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). Akan tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan siapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al Baqarah/2:283]
Bagi nasabah yang ingin memperoleh fasilitas pinjaman dari perum pegadaian,
Maka hal yang paling penting diketahui adalah masalah barang yang dapat menjadi
Jaminan. Pada dasarnya barang apapun yang bisa dijual maka bisa dijadikan sebagai
Barang gadai. (Hussain, Muhbubi. 2017: 197)Perum pegadaian dalam hal jaminan telah menetapkan
ada beberapa jenis barang
berharga yang dapat diterima untuk digadaikan. Barang-barang tersebut nantinya akan
ditaksir nilainya, sehingga dapatlah diketahui berapa nilai taksiran dari barang yang
digadaikan. Besarnya jaminan diperoleh dari 80 hingga 90 persen dari nilai taksiran.
Semakin besar nilai taksiran barang, semakin besar pula pinjaman yang diperoleh.
Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh
a. Emas
b. Perak
c. Intan
d. Berlian
e. Mutiara
f. Platina
b. Sepeda motor
a. Televisi
b. Radio
c. Radio tape
d. Video
e. Komputer
f. Kulkas
g. Tustel
h. Mesin tik
4. Mesin-mesin seperti:
a. Mesin jahit
Yang dijaminkan haruslah dalam kondisi baik dalam arti masih dapat
Digunakan atau bernilai. Hal ini bagi pegadai penting mengingat apabila