PERFORMANCE in GROUPS
Disusun Oleh
Kelompok 9 :
Annisa (2007101130034)
Marlia ( 2007101130093)
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Penulis
juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang
telah membimbing penulis untuk memperdalam ilmu tentang Kinerja dalam Kelompok
Makalah ini dibuat dengan tujuan, untuk bisa mengetahui hal-hal mengenai performance
dalam sebuah kelompok.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi panduan bagi kita untuk
mempelajari lebih dalam mengenai materi-materi yang bersangkutan dengan kinerja dalam
kelompok
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis guna untuk
penyempurnaan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Istilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk mengetahui
tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun organisasi. Dalam arti ini
kinerja atau performance merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu.
Orang-orang bergabung dalam kelompok untuk menyelesaikan sesuatu. Kelompok
adalah pekerja dunia, pelindung, pembangun, pengambil keputusan, dan pemecah masalah.
Ketika individu menggabungkan bakat dan energi mereka dalam kelompok, mereka
mencapai tujuan yang akan membanjiri individu. Orang-orang yang bekerja secara kolektif
pasti menghadapi masalah dalam mengoordinasikan upaya mereka dan memaksimalkan
upaya, tetapi kelompok adalah wadah kreativitas.
Di makalah ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai bagaimana kinerja individu
dalam sebuah kelompok yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan serupa
Apakah orang bekerja lebih baik sendiri atau bersama orang lain?
Apakah orang bekerja sekeras ketika dalam kelompok seperti ketika mereka bekerja sendiri?
Mengapa kelompok lebih berhasil ketika mengerjakan beberapa tugas dan tidak mengerjakan
yang lain?
Langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mendorong kreativitas dalam kelompok?
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas dengan detail mengenai jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan performance atau kinerja kelompok?
2. Bagaimana Social Facilitation dalam sebuah kelompok?
3. Jelaskan bagaimana bisa terjadinya Process Losses in Group?
4. Uraikanlah bagaimana cara dalam meningkatkan Process Gain in Group?
Tiga kelompok variabel sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan potensi
individu dalam kelompok :
Kehadiran orang lain tidak hanya berdampak positif, tetapi juga dapat berdampak negatif.
Kapan itu terjadi? ketika kehadirian orang lain dapat menghambat kinerja individu, maka
kondisi itu disebut dengan hambatan sosial (social inhibition). Jadi, Individu dapat tampil
lebih baik dihadapan orang lain jika dengan tugas yang diberikan mudah, sementara ketika
tugas yang diberikan sulit, kehadiran orang lain dapat menghambat perfomance individu.
Menurut Zajonc (dalam Forsyth dan Burnette, 2010) hambatan sosial terjadi jika
individu tidak menguasai tugas, kompleks, tidak mencoba atau tidak pernah dilakukan
sebelumnya.Ada tiga hal yang dapat menjelaskan kenapa kehadiran orang lain atau social
facilitation dapat meningkatkan atau memperburuk kinerja individu, hal tersebut antara lain :
Peningkatan arousal (keterbangkitan).
Kehadiran dapat meningkatkan arousal. Peningkatan arousal akan meningkatkan
usaha, yang berdampak meninggkanya performance. Hal terjadi jika individu memiliki
penguasaan yang baik akan tugasnya. Jika tidak maka akan mengalami hambatan sosial
(Zajonc dalam Bordens & Horowitz, 2008 ).
Dampak adanya fenomena social loafing didalam sebuah group atau kelompok adalah
sebagai berikut :
Social loafing bisa memunculkan iri hati dalam kelompok dan menurunkan potensi dan
kohesivitas sebuah kelompok dan berpengaruh pada perfomansi, kehadiran dan kepuasan
kelompok (Duffy & Shaw, 2000).
Hilangnya motivasi anggota kelompok juga menjadi dampak dari social loafing, adanya
individu yang melakukan loafing akan mempengaruhi kinerja anggota kelompok yang
lain (Brickner, Harkins, & Ostrom, 1986).
Social loafing akan menghilangkan kesempatan individu untuk melatih keterampilan dan
mengembangkan diri (Schnake, dalam Liden, Wayne, Jaworski & Bennet, 2003).
Individu yang melakukan social loafing produktivitasnya akan terhambat karena harus
bekerja di dalam sebuah kelompok (Latane, Williams, & Harkins, 1979).
3. Meningkatkan arti atau makna dari tugas tersebut. mengubah persepsi anggota terhadap
tugas merupakan hal penting dalam mengurangi social loafing. Individu yang
mempersepsikan tugasnya penting akan berdampak terhadap maksimalnya kontribusi
individu dalam mengerjakan tugas.
4. Memberikan pemahaman bahwa kontribusi individu terhadap tugas unik dan penting.
Pemimpin kelompok harus dapat meyakini anggotanya bahwa mereka mempunyai persan
yang istimewa dan unik dalam mengerjakan tugas. Hal tersebut akan menimbulkan
persaaan bangga dan motivasi untuk mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin.
Ketika individu mendapat tugas mudah dan perilakunya tidak dapat diobservasi, indvidu
cenderung mengalami penurunan performance (social loafing), sedangkan ketika tugas sulit,
individu cenderung mengalami peningkatan performance (tantangan).
Teknik lain yang dapat digunakan sebagai alternatif brainstorming adalah Teknik
Delphi. Metode ini, dinamai untuk oracle Delphic yang legendaris, melibatkan survei
anggota berulang kali, dengan hasil setiap putaran survei menginformasikan
pembingkaian pertanyaan untuk putaran berikutnya. Koordinator Delphi memulai proses
dengan mengembangkan daftar pertanyaan singkat tentang topik tersebut, dan kemudian
mengumpulkan jawaban dari kelompok responden yang dipilih dengan cermat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pendapat ahli dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah
tampilan kerja tentang bagaimana dan apa yang dikerjakan seseorang berdasarkan tanggung
jawab yang diembankan kepada suatu individu dalam kelompok.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Individu dalam kelompok ada tiga kelompok
variabel sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan potensi individu dalam
kelompok
Dibandingkan dengan penampilan mereka saat sendirian, ketika di hadapan orang lain,
mereka cenderung tampil lebih baik dalam tugas sederhana atau tugas-tugas yang sudah dia
latih tetapi akan tampil lebih buruk pada tugas yang kompleks dan baru hal ini disebut sebagai
fasilitas sosial.Jadi, Individu dapat tampil lebih baik dihadapan orang lain jika dengan tugas
yang diberikan mudah, sementara ketika tugas yang diberikan sulit, kehadiran orang lain dapat
menghambat perfomance individu.
Terjadi penurunan penampilan rata-rata individu apabila terjadi peningkatan jumlah
anggota dalam kelompok dan ini disebut “Ringelmann Effect”.
Social loafing adalah penurunan usaha individu dalam kelompok karena adanya kehadiran
anggota kelompok lain.
Ketika individu mengerjakan tugas yang mudah dan perilaku dapat diobservasi, maka
performance individu akan meningkat (fasilitasi sosial) sementara ketika individu mendapat
tugas yang sulit, maka akan terjadi distraction dan kekhawatiran akan penilaian orang lain, yang
berdampak pada menurunnya performance.
Ketika individu mendapat tugas mudah dan perilakunya tidak dapat diobservasi, indvidu
cenderung mengalami penurunan performance (social loafing), sedangkan ketika tugas sulit,
individu cenderung mengalami peningkatan performance (tantangan).
Ada beberapa metode untuk meningkatkan kinerja yang baik antara individu di dalam
kelompok, antara lain brainstorming, teknik stapladder, teknik NGT, teknik Delphi, serta teknik
menggunakan Electronic Brainstorming (EBS)
DAFTAR PUSTAKA
Bangazul. (2018, Nov). Kinerja atau the performance. Diakses pada 3 September 2021,
dari https://bangazul.com/kinerja-atau-the-performance/
Dictio. (2017, Jan). Teori Fasilitas Sosial atau Social Facilitatiom Theory? Diakses pada
3 September 2021, dari https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-fasilitas-sosial-
atau-social-facilitation-theory/4905
Dictio. (2018, Jan). Kemalasan Sosial atau Social Loafing dalam Ilmu Sosial. Diakses
pada 3 September 2021, dari https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-fasilitas-
sosial-atau-social-facilitation-theory/4905
Forsyth, R. Donelson. (2010). Group Dynamics, Fifth Edition. Belmot. Cengage Learning.
Psikologi Penjas. ( 2018, Des). Ringelmann Effect dan Pembinaan Tim. Diakses pada 3
September 2021, dari http://musyawiraddress.blogspot.com/2018/12/ringelmann-effect-dan-
pembinaan-tim.html?m=1