Anda di halaman 1dari 1

Nama : Lukman Alfiat

Kelas : XII MIPA 7

No : 21

Pilihan Sulit

Kisah ini cerita ku kira kira 4 tahun yang lalu. Namaku Alfiat, aku lahir di Yogyakarta, tiga bersaudara
dengan ayah sebagai tulang punggung keluarga dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Aku merupakan anak
SMP swasta kelas 2.

Ayahku hanya seorang ojek pengkolan . Dimana sekarang pelanggannya sudah memilih naik taxi online
di banding ojek yang kurang estetik dan juga kurang aman itu. Pendapatan ayah pun kian hari kian
menipis. Bahkan tak ada sama sekali sehingga membuat biaya SPP ku menunggak hingga tiga bulan. Jika
dalam waktu tiga bulan tidak di bayar maka aku tidak bisa mengikuti ujian semester. Hanya 150 ribu, itu
jumlah yang tak seberapa namun untuk kalangan kami itu cukup sulit.

Di jalan saat akan berangkat sekolah aku tak sengaja menemukan sebuah dompet hitam. Dan kebetulan
di jalan itu sangat sepi. Aku melirik ke kanan ke kiri berharap ada orang yang bertanya mengenai
dompet ini.Namun sudah 15 menit tak ada seorangpun yang mencari. Aku pun mulai membuka dompet
tersebut kagetnya aku ternyata berjejer banyak uang merah lembaran.

Aku mencari kartu KTP yang terselip di dompet tersebut dan membaca nama dan alamatnya. Karena
telat aku memutuskan menyimpan dompet tersebut ke dalam tas. Dan akan mengembalikan nanti
sepulang sekolah. Setelah pelajaran usai aku memisahkan diri dari yang lain. dan mulai merasa bimbang.

“itu rezekimu Alfiat, kamu butuh uang itu untuk biaya sekolah”

“tidak itu bukan hak mu kembalikan Budi”

“kamu juga bisa beli sepatu, tas dan mengganti seragam usangmu itu Alfiat dengan uang ini”

“jangan Alfiat itu bukan hak mu. Kembalikanlah”

Begitu bersahutan rasanya di kepalaku percakapan hati dan pikiranku. Dan aku memutuskan untuk
mengembalikan kepada yang punya.

“aku mungkin akan terbebas dari beban duniaku dengan uang ini, tapi urusan akhiratku mungkin akan
lebih sulit jika menggunakan uang ini”

Dan Allah memberikan jalan keluar yang laur biasa dari pengalamanku ayahku mendapat banyak
penumpang dan adanya pekerjaan sampingan lain sehingga kebutuhanku dapat tercukupi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai