Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Fungsi Pemerintah dalam Perekonomian Negara

Sejak kemerdekaan negara Indonesia, tokoh- tokoh bangsa telah

merumuskan berbagai sistem ekonomi yang dapat diimplementasikan pada

perjalanan kebangsaan Indonesia.

Pemerintah memiliki peran penting dalam perekonomian negara. Semua

negara, bahkan yang menganut sistem perekonomian kapitalis sekalipun tetap

membutuhkan campur tangan pemerintah. Menurut Adam Smith, ahli ekonomi

kapitalis, berpendapat dalam teorinya bahwa dalam perekonomian segala

sesuatu akan berjalan sendiri- sendiri menyesuaikan diri menuju kepada

keseimbangan menurut mekanisme pasar. Tarik- menarik kekuatan dalam

sistem perkonomian dikendalikan oleh the invisible hand. Namun bukan

berarti bahwa campur tangan pemerintah tidak ada. Adam Smith juga

mengemukakan bahwa pemerintah memiliki peran, antara lain memelihara

keamanan dan pertahanan dalam negeri, menyelengarakan peradilan serta

menyediakan barang atau kebutuhan masyarakat (public goods) yang belum

disediakan oleh pihak swasta.

Pada umumnya keberadaan pemerintah memiliki pengaruh

perekononomian pada tingkat yang berbeda-beda. Kebutuhan barang publik

seperti barang, jasa, atau sistem merupakan sesuatu yang harus disiapkan oleh

pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada


warga negaranya. Menurut sudut pandang neo-klasikal, peran pemerintah adalah

memastikan mekanisme harga berjalan dengan baik dan mengalokasikan sumber

daya secara efisien. Dalam perekonomian modern peran pemerintah dapat

diklasifikasikan dalam fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi. Oleh sebab itu

peran pemerintah semakin diperlukan untuk menjaga stabilisasi negara,

terutama dibidang ekonomi. Musgrave (1959) menyatakan bahwa dalam

ekonomi modern, peran pemerintah dibagi menjadi:

a. Peran Alokatif

Peran pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi agar dapat

termafaatkan secara optimal dan efektif. Fungsi alokasi terjadi ketika

pemerintah turut serta dalam memperbaiki distorsi ekonomi yang

disebabkan oleh kegagalan pasar. Pemerintah bertugas untuk mengadakan

kembali distribusi disaat pasar gagal untuk melakukan tugasnya tersebut.

Peran alokasi pemerintah berkaitan dengan pencapaian efisiensi statis

alokasi sumber daya. Pengalokasian sumberdaya ini harus dilakukan secara

merata. Pemerintah harus mengoreksi dan menyediakan barang dan jasa

publik yang mungkin tidak dapat disediakan secara efisien oleh sektor

swasta. Pengalokasian sumberdaya berhubungan dengan teori tentang hak

milik. Salah satu teori alokasi yang efisien dikemukakan oleh Ronald

menjelaskan tentang cara mengalokasikan sumber daya secara efisien

melalui pertukaran individual dan jika tak ada biaya transaksi maka

pengalokasian sumberdaya tidak akan bergantung pada


keberadaan hak milik individual. Artinya semakin sedikit biaya transaksi

maka memungkinkan untuk semakin efisien pengalokasiannya. Contoh

peran alokasi pemerintah adalah penggadaan barang sosial yang tidak

diproduksi oleh pihak swasta seperti pembangunan jembatan, jalan raya dan

fasilitas umum lainnya.

b. Peran Distributif

Peran pemerintah disini sebagai distributor ekonomi, dengan kata lain

pemerintah melakukan distribusi sumbaer daya, kesempatan dan hasil- hasil

ekonomi secara adil dan wajar ke seluruh wilayah negara. Dalam

mempertimbangkan distribusi pendapatan, pemerintah menggunakan

konsep ekuitas dan keadilan. Pendapatan didistribusikan dengan melihat

pada sejarah, hukum warisan, pendidikan, mobilitas sosial, kesempatan

ekonomi dan beberapa faktor-faktor lainnya pada suatu negara. Pemerintah

dalam hal ini menggunakan kebijakan fiskal yang lebih luas cakupannya

untuk mengadakan kembali proses distribusi. Pemerintah juga

mendistribusikan kembali pendapatan melalui kebijakan pengeluaran yang

telah dikeluarkan pemerintah. Selain itu, negara juga dapat ikut serta dalam

mekanisme pasar melalui pemberian subsidi, kontrol terhadap harga, dan

pengenaan pajak pada barang mewah. Contoh kegiatan yang dilakukan

pemerintah adalah pemberlakuan kebijakan pajak progresif. Pemerintah

menarik pajak yang lebih besar dari masyarakat yang berpenghasilan lebih

yang kemudian dialokasi untuk pembangunan.

c. Peran Stabilitatif
Pemerintah berperan dalam memelihara stabilitas dan memulihkan perekonomian

jika berada pada keadaan yang tidak seimbang. Fungsi stabilisasi adalah fungsi

jangka pendek dari pemerintah. Stabilisasi sangat penting dalam ekonomi terbuka,

yang dapat dilihat sebagai ketidakseimbangan sistem (Balassa,1982). Oleh karena

itu, pemerintah harus membuat kebijakan untuk memperbaiki kondisi

ketidakseimbangan tersebut agar tidak berdampak buruk kedepannya. Contohnya

adalah kebijakan fiskal dan moneter yang diberlakukan pemerintah seperti

ketentuan tingkat suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai