Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PELAYANAN PADA PASIEN LEMAH DAN

LANJUT USIA DENGAN KETERGANTUNGAN BANTUAN

RSU KMC LURAGUNG

2018
Lampiran : Keputusan Direktur RSU KMC Luragung

Nomor :371/ SK/ RSUKMCL.DIR/ X/Kebijakan Pelayanan Pasien


Tentang : Panduan Pelayanan Pada Pasien Lemah Dan Lanjut Usia
Dengan Ketergantungan Bantuan

BAB I
DEFINISI

Lanjut usia (lansia) adalah setiap warga negara Indonesia pria atau wanita
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik potensial maupun tidak potensial.
Sedangkan batasan lanjut usia menurut WHO South East Asia Regional Office
(Organisasi Kesehatan Dunia untuk Regional Asia Selatan dan Timur) adalah usia
usia lebih dari 60 tahun. Dilihat dari ciri-ciri fisiknya, manusia lanjut usia memang
mempunyai karakteristik yang spesifik. Secara alamiah, maka manusia yang mulai
menjadi tua akan mengalami berbagai perubahan, baik yang menyangkut kondisi
fisik maupun mentalnya. Proses menua mengakibatkan berkurangnya fungsi
berbagai organ tubuh sehingga seringkali berbagai masalah kesehatan terjadi
pada satu individu usia lanjut. Ada lansia yang masih aktif tanpa bantuan orang
lain dan ada yang pasif dengan ketergantungan bantuan karena sakit atau
lumpuh.
Lansia dengan ketergantungan bantuan adalah lansia yang keadaan
fisiknya lemah dan memerlukan bantuan orang lain dalam aktivitasnya. Pasien
lemah adalah pasien dengan kondisi fisik yang lemah yang memerlukan bantuan
orang lain dalam aktivitasnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan pasien lansia dengan
ketergantunganbantuan pada dasarnya sama dengan pasien lansia aktif lainnya,
khususnya bagi yang lumpuh perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus.

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 2


BAB II

RUANG LINGKUP

1. Pengelolaan pada pasien lansia


2. Pengelolaan pada Unit gawat darurat, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,
instalasi radiologi dan instalasi laboratorium

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 3


BAB III

TATALAKSANA

A. Deteksi Masalah Yang Sering Dijumpai


1. Gangguan keseimbangan dan jatuh
Penurunan aktifitas fisik menyebabkan kemunduran dan kelemahan otot-otot,
sendi menjadi lebih sulit digerakkan, dan kewaspadaan terhadap lingkungan
juga berkurang. Semua ini akan memperburuk disfungsi sosial. Gangguan
keseimbangan yang dapat membawa akibat jatuh, sangat mahal nilainya baik
dari segi ketergantungan dan gangguan fungsi fisik maupun biaya.
2. Nutrisi pada lanjut usia
Orang lanjut usia dapat mempunyai risiko malnutrisi karena terjadi
penurunan asupan makanan akibat perubahan fungsi saluran cerna,
metabolisme yang tidak efektif, defek utilisasi nutrien dan kegagalan organ.
Keadaan tersebut diperberat dengan koinsidensi dari penyakit akut atau
kronik, trauma, keadaan hiperkatabolik, dan terapi obat yang dapat
mempengaruhi status nutrisi.
3. Demensia
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat, yang
disebabkanoleh penyakit otak, dan tidak disertai dengan gangguan tingkat
kesadaran. Demensia merujuk sindroma klinis yang mempunyai bermacam
penyebab. Penderita dengan demensia harus mempunyai gangguan memori
selain kemampuan mental lain seperti berpikir abstrak, penilaian,
kepribadian, bahasa, praksis dan visuospasial. Defisit yang terjadi harus cukup
berat sehingga mempengaruhi aktifitas kerja dan sosial secara bermakna.
Jenis terbanyak dari demensia adalah penyakit Alzheimer.

4. Pernafasan

Kemungkinan aspirasi adalah suatu resiko tambahan yang dapat


menyebabkan radang paru. Pasien tidak dapat memberitahukan jika ada
masalah dengan pernafasannya.

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 4


5. Eliminasi
Baik konstipasi maupun retensi urine dapat saja timbul tanpa adanya
pemberitahuan dari pasien. Inkontinensia urine dan feses akan timbul secara
terus menerus,kadang- kadang karena tidak adanya kamar mandi,tapi juga
karena tidak lagi merasakan dorongan-dorongan untuk melakukannya. Pakaian
dapat mengganggu pasien untuk secara mandiri ke kamar mandi.
6. Regulasi Suhu
Pengalaman yang lain akan unsur panas dan dingin dapat menjadi sebab dari
cara bereaksi yang salah terhadap keadaan sekeliling. Pasienpun sering tidak
mampu memilih pakaian yang cocok dengan keadaan iklim / musim dalam
tahunan.
7. Ambulasi
Pada kelompok pasien-pasien ini,disamping timbul hambatan gerak juga timbul
hambatan berjalan.Pada hambatan berjalan timbul bahaya dapat jatuh,ini juga
terjadi karena dia tidak dapat melihat atau menafsirkan hambatan-hambatan
yang ada. Hambatan-hambatan dalam gerak bisa menyebabkan timbulnya
resiko atrofi dan kontraktur.
8. Istirahat, Keteraturan dan Aktivitas
Pasien psikogeriatrik biasanya mengalami gangguan sirkadian malam dan
siang. Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat sering akan mengarah pada
salah satu bidang secara berlebihan.Pemakaian obat-obatan dapat memberi
pengaruh negatif terhadap istirahat pasien tersebut.
9. Perawatan Pribadi

Pada umumnya pasien masih tergantung pada bimbingan dan bantuan yang
diberikan pengasuhnya dalam perawatan diri mereka walaupun secara naluri pasien
sebenarnya menolak ketergantungan ini. Karena mereka kehilangan pandangan
tentang kemampuan jasmani mereka maka pasien mempunyai masalah dengan
melakukan kebiasaan mereka. Oleh karena kurangnya reaksi terhadap tekanan pada
tubuh dalam waktu yang lama,maka hal ini dapat menimbulkan dekubitus.
10. Keamanan perlindungan dan Keintiman
Pasien akan senantiasa merasa dirinya berada dalam suatu lingkungan yang
asing,suatu situasi yang tidak memberi rasa aman baginya. Ia akan selalu
mencari lingkungan yang aman,yang mungkin hanya ada dalam angan-
angannya. Selain itu lingkungan di dalam ruang perawatan dapat memberikan
bahaya yang nyata bagi pasien (adanya kursi atau kursi roda,tempat tidur yang
tinggi,dan lain sebagainya)

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 5


11. Komunikasi dan Interaksi
Komunikasi dengan orang lain selalu membawa masalah, baik gangguan dalam
daya ingat maupun proses berpikirnya, serta cara menggunakan bahasa yang
dapat dimengerti orang lain. Hal ini adalah masalah-masalah dalam kekurangan
komunikasi
12. Memenuhi dan Mengatur Kehidupan
Pada pasien psikogeriatrik, pemenuhan pengaturan kehidupannya hanya
tertuju pada saat sedang berlangsung. Waktu lampau dan akan datang tidak
dapat dipakai sebagai pedoman untuk menentukan pemenuhan dan
pengaturan hidupnya.
B. Perawatan Pasien Lemah dan Lanjut Usia (Lansia)
1. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

a. Penyebab

o Penurunan alat penghiduan dan pengecapan

o Organ pengunyah kurang sempurna

o Rasa penuh pada perut dan susah BAB

o Melemah otot-otot lambung dan usus

b. Masalah gizi: berlebihan, berkurang, kekurangan / kelebihan vitamin

c. Kebutuhan nutrisi

o Kalori : 2100 kal pada laki-laki, 1700 kal pada wanita

o Karbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan

o Lemak tidak dianjurkan, 15-20% dari total kalori yang dibutuhkan

o Protein 20-25% dari total protein yang dibutuhkan

o Vitamin dan mineral sama dengan usia muda


o Air 6-8 gelas/hari

d. Rencana tindakan

o Berikan makanan porsi kecil tapi sering

o Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin

o Berikan makanan yang mengandung serat

o Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori

o Batasi minum kopi dan teh

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 6


2. Peningkatan Keamanan dan Keselamatan
a. Penyebab
o Fleksibilitas kaki yang berkurang
o Fungsi penginderaan dan pendengaran yang menurun
o Pencahayaan yang berkurang
o Lantai licin dan tidak rata
o Tangga tidak ada pengaman
o Kursi / tempat tidur yang mudah bergerak
b. Tindakan mencegah kecelakaan pasien :
o Anjurkan pasien menggunakan alat bantu (sesuai indikasi)
o Latih untuk pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya
o Biasakan gunakan pengaman tempat tidur jika tidur
o Bantu klien bila ke kamar mandi
o Usahakan ada yang menemani ketika
bepergian

o Lingkungan :
o Tempatkan di tempat khusus yang mudah diobservasi
o Letakkan bel di bawah bantal & ajarkan cara menggunakannya
o Tempat tidur tidak terlalu tinggi
o Letakkan meja dekat tempat tidur, atur peralatan mudah pakai
o Lantai bersih, rata, tidak licin dan basah serta pasang pegangan kamar
Mandi
o Kunci semua peralatan yang menggunakan roda
o Hindarkan lampu redup dan menyilaukan

o Gunakan sandal atau sepatu yang beralaskan karet

3. Memelihara Kebersihan Diri


a. Penyebab

o Penurunan daya ingat

o Kurangnya motivasi

o Kelemahan dan ketidak mampuan fisik

b. Rencana tindakan

o Mengingatkan/membantu melakukan personal hygiene

o Menganjurkan gunakan sabun lunak mengandung minyak/skin lotion

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 7


4. Memelihara Keseimbangan Istirahat/tidur

a. Penyebab

o gatal-gatal→Personal hygiene kurang

o insomsia→Gangguan psikologis

o Kebisingan, ventilasi dan sirkulasi, Kelemahan dan


ketidakmampuan fisikfaktor lingkungan
b. Rencana tindakan

o Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman

o Mengatur lingkungan yang adekuat

o Latihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot

o Minum hangat sebelum tidur

5. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi

a. Penyebab

o Daya ingat menurun, depresi, lekas marah, mudah tersinggung dan


curiga

b. Rencana tindakan :

o Berkomunikasi dengan mempertahankan kontak mata

o Mengingatkan terhadap kegiatan yang akan dilakukan

o Menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan klien

o Memberi kesempatan untuk mengekspresikan diri


o Melibatkan klien dalam kegiatan sesuai kemampuan

o Menghargai pendapat klien

6. Pencegahan Dekubitus

Lansia dan pasien lemah potensial mengalami decubitus

o Penyebab: immobilisasi, defisit jaringan lemak, defisit jaringan kolagen

o Faktor intrinsic: status gizi, anemia, hipoalbuminemia, penyakit neurologik,


penyakit pemb. Darah, dehidrasi
o Faktor extrinsic: kurang bersih tempat tidur, alat tenun yang kusut dan

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 8


kotor, defisit personal hygiene
o Hindari dekubitus dengan miring kanan dan kiri tiap 1 hingga 2 jam pada
pasien lansia yang koma,dan gunakan matras yang dapat dikembangkan
dengan angin dan pelindung tumit.

BAB IV

DOKUMENTASI

1. Lembar catatan perkembangan pasien terintegrasi ( CPPT )

Ditetapkan di : Kuningan
Pada tanggal : Oktober 2018
RUMAH SAKIT UMUM

KMC LURAGUNG

dr. SYARIF HIDAYAT, MARS.

Direktur

Panduan pelayanan pada pasien lemah dan Lanjut usia Page 9

Anda mungkin juga menyukai