0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
1. Pendidikan di AAU berdasarkan falsafah "Trisakti Viratama" yang mencakup kepribadian tangguh, kemampuan berpikir kritis, dan kecepatan bertindak.
2. AAU berperan penting dalam mempersiapkan perwira TNI AU untuk menghadapi tantangan masa depan seperti teknologi militer mutakhir.
3. Pada era Society 5.0, pendidikan di AAU perlu mengembangkan kecakapan hidup abad 21 siswa dan mem
1. Pendidikan di AAU berdasarkan falsafah "Trisakti Viratama" yang mencakup kepribadian tangguh, kemampuan berpikir kritis, dan kecepatan bertindak.
2. AAU berperan penting dalam mempersiapkan perwira TNI AU untuk menghadapi tantangan masa depan seperti teknologi militer mutakhir.
3. Pada era Society 5.0, pendidikan di AAU perlu mengembangkan kecakapan hidup abad 21 siswa dan mem
1. Pendidikan di AAU berdasarkan falsafah "Trisakti Viratama" yang mencakup kepribadian tangguh, kemampuan berpikir kritis, dan kecepatan bertindak.
2. AAU berperan penting dalam mempersiapkan perwira TNI AU untuk menghadapi tantangan masa depan seperti teknologi militer mutakhir.
3. Pada era Society 5.0, pendidikan di AAU perlu mengembangkan kecakapan hidup abad 21 siswa dan mem
Pendidikan di AAU dilaksanakan berdasarkan falsafah pendidikan TNI “Dwi Warna
Purwa Cendekia Wusana” yang berarti mengutamakan pembentukan kepribadian dengan jiwa kejuangan yang tinggi, dilengkapi kemampuan profesi yang mantap sebagai kebulatan. Dengan falsafah TNI tersebut, AAU menerapkan falsafah pendidikan “Trisakti Viratama” yang berarti integrasi dari ke tiga sifat prajurit utama yaitu Tanggon artinya dapat diandalkan, ulet dan tahan uji, Tanggap artinya memiliki daya nalar yang tinggi serta Trengginas artinya tangkas dalam bertindak dan berolah pikir. AAU sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pertama Perwira TNI AU, memiliki peranan yang sangat penting dalam pengawakan personel di TNI AU. Mengingat tantangan tugas masa depan bagi Perwira TNI AU, untuk mengawaki teknologi militer terkini, seperti pemanfaatan unmanned system baik berupa robot maupun Artificial Intelligent dan Cyber Defense. Diperlukan adanya penyesuaian dan penyempurnaan 10 komponen pendidikan meliputi kurikulum, paket instruksi, tenaga pendididik, tenaga kependidikan, peserta didik, alins/alongins, metode pengajaran, evaluasi pendidikan, fasilitas pendidikan dan anggaran. Pada era Society 5.0 dalam dunia pendidikan diperlukan kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration). Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik adalah memiliki kemampuan 6 Literasi Dasar (literasi numerasi, literasi sains, literasi informasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan). Selain literasi dasar juga memiliki kompetensi lainnya yaitu mampu berpikir kritis, bernalar, kreatif, berkomunikasi, kolaborasi serta memiliki kemampuan Problem Solving. Dan yang terpenting memiliki perilaku (karakter) yang mencerminkan jiwa pancasila seperti rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, mudah beradaptasi, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kepedulian sosial dan budaya. Sebagai pendidik di era Society 5.0, para pendidik harus memiliki keterampilan di bidang digital dan berpikir kreatif. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era Society 5.0. diantaranya Internet of Things (IoT), Virtual/Augmented Reality, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik. 2
Untuk memberi ruang kepada perserta didik menemukan konsep pengetahuan
dan kreativitas. Pendidik dapat memilih berbagai model pembelajaran seperti Discoverey Learning, Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Inquiry Learning. Dari berbagai model tersebut diharapkan mendorong perserta didik untuk membangun kreativitas serta kritis. Proses pembelajaran merupakan salah satu hal terpenting dalam menghasilkan lulusan AAU yang berkualitas. Tuntutan tiga aspek yang harus dimiliki Taruna AAU merupakan beban yang berat bagi peserta didik maupun pendidik. Pada kondisi ini peserta didik yang secara fisik, psikis maupun intelektual terbebani, sehingga diperlukan suasana pembelajaran kondusif. Beberapa hal yang dapat menciptakan suasana pembelajaran kondusif antara lain mengajak peserta didik untuk menemukan informasi secara bersama-sama, mendapati sesuatu yang mengejutkan dan membuat peserta didik penasaran, menunjukkan kepedulian kepada peserta didik, menghindari kebiasaan monoton, meninjau ulang materi yang telah disampaikan secara teratur, ganti pembelajaran secara percakapan, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggantikan posisi sebagai pendidik, memahami peserta didik dan berilah waktu kepada peserta didik untuk memahami materi pelajaran yang lain. Kerberhasilan pendidikan di AAU perlu adanya satu kesatuan yang saling terkait dari 10 komponen pendidikan, sehingga adanya kekurangan salah satu komponen dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di AAU. Semoga AAU dapat mempertahankan prestasi yang telah diperoleh dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.