Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“STANDAR KOMPETENSI”
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Workshop dan Desain
Pembelajaran Biologi)

Dosen Pembimbing:

Dr. Mariana Rengkuan, S.Pd, M.Pd


Drs. Jeffri O. Raturandang, M.Pd

Disusun Oleh :
Putri Sianipar (18 507 015)
Sella Agansi (18 507 002)
Putri Pangemanan (18 507 029)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat serta
penyertaannya yang selalu nyata dalam kehidupan kita sehingga kita boleh ada sebagaimana
kita ada dan atas berkat serta pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Adapun juga judul makalah ini yaitu, “Standar Kompetensi” dalam mata kuliah
Workshop dan Desain Pembelajaran.
Kami berharap makalah ini dapat membantu dalam menambah wawasan kita serta
menjadi bermanfaat bagi yang membacanya. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima
kasih dan mohon maaf karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan harapan kami pembaca dapat mengembangkan
makalah ini hingga menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Manado, 14 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
a. Latar Belakang...........................................................................................................................5
b. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
c. Tujuan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
A. Kompetensi dan Unsur-unsurnya...............................................................................................7
1. Pengertian Kompetensi..........................................................................................................7
2. Unsur-unsur Kompetensi.......................................................................................................7
B. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi pokok......................................8
1. Pengertian Standar Kompetensi.............................................................................................8
2. Pengertian Kompetensi Dasar................................................................................................9
3. Pengertian Indikator...............................................................................................................9
4. Pengertian Materi Pokok......................................................................................................10
C. Langkah-langkah Perumusan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi
Pokok...............................................................................................................................................12
BAB III................................................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17

BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam setiap jenjang pendidikan pasti ada yang disebut standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator karena untuk mengetahui materi apa saja yang akan
dipelajari dan tujuan apa saja yang harus dicapai sehingga mudah karena terarah dan
merupakan program yang telah terstruktur dalam tiap-tiap sekolah. Dimana dari standar
kompetensi , kompetensi dasar, dan indikator dapat mengetahui kemampuan, keterampilan
dan sikap peserta didik sehingga secara spesifik dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian
hasil pembelajaran dan juga dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana penguasaan peserta
didik terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.

Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator dalam pendidikan karena sebagai patokan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi dan unsur-unsur kompetensi?


2. Apa yang dimaksud dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan
materi pokok (pembelajaran)?
3. Bagaimanakah langkah-langkah perumusan standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator dan materi pokok?

c. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami kemukakan di atas, maka yang menjadi
tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompetensi dan unsur-unsur kompetensi!


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator dan materi pokok (pembelajaran)!
3. Mengetahui bagaimana langkah-langkah perumusan standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator dan materi pokok!
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kompetensi dan Unsur-unsurnya

1. Pengertian Kompetensi
Menurut Mendiknas (SK.04/U/2002), kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas
dan penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu.[1] Definisi
tersebut mengandung tiga potensi, yaitu: akal berpikir (mental) yaitu seperangkat tindakan
cerdas; potensi perasaan (emosi) yaitu penuh tanggung jawab; dan potensi unjuk kinerja
(melaksanakan tugas-tugas).

Mc. Ashan mengemukakan kompetensi adalah “knowledge, skills, and abilities or


capacities that a persons achieves, which became part of his or her being to the extent he or
she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and pshycomotor behaviors”.
Yaitu sebuah pengetahuan, keterampiln dan kemampuan yang diperoleh seseorang untuk
dapat melakukan sesuatu dengan baik, termasuk perilaku-perilaku kognitif, afektif dan
psikomotorik.Oliva mengatakan bahwa kompetensi sering dipahami sebagai instructional
objectives (tujuan pembelajaran).

2. Unsur-unsur Kompetensi
Stephen P. Becker dan Jack Gordon berpendapat bahwa dalam suatu kompetensi terkandung
beberapa unsur, yaitu:[2]

a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran di bidang kognitif. Misalnya,


seorang guru mengetahui cara melaksanakan kegiatan identifikasi, penyuluhan
dan proses pembelajaran terhadap siswa.
b. Pengertian (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif siswa.
Misalnya, ketika seorang guru akan melaksanakan kegiatan pembelajaran
harus sudah menguasai pemahaman yang baik terhadap keadaan siswa
sehingga pembelajaran tersebut akan berjalan dengan baik dan efektif.
c. Keterampilan (skill), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
d. Nilai (value), yaitu suatu norma yang telah diyakini secara psikologis telah
menyatu dalam diri individu.
e. Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan
yang berkelanjutan dan orientasi psikologis. Misalnya, seorang guru yang baik
selalu tertarik dalam membina dan memotivasi siswa agar dapat belajar
sebagaimana yang diharapkan.

3. Desain Kompetensi

Bagaimana mendesain kompetensi? Mendesain kompetensi, yakni dengan kita


menyesuaikan dengan tabiat ilmu yang akan dikembangkan. Dalam mendesain kompetensi
juga harus disesuaikan dengan desain kurikulum, yaitu dengan mempertimbangkan visi, misi
dan tujuan pembelajaran. Dalam mendesain kompetensi berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), lazimnya ada empat komponen yang harus dirumuskan yaitu:[3]

a. Standar kompetensi
b. Kompetensi dasar
c. Indikator
d. Materi Pembelajaran

B. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi pokok

1. Pengertian Standar Kompetensi


Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap tingkat dan semester.[4] Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi
dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Sedangkan standar
kompetensi mata pelajaran sebagai pernyataan tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang harus dikuasai serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari
suatu mata pelajaran.[5]

Menurut Majid, standar kompetensi mata pelajaran dapat diartikan sebagai kemampuan siswa
siswi dalam:

a. Melakukan suatu tugas atau pekerjaan berkaitan dengan mata pelajaran


tertentu
b. Mengorganisasikan tindakan agar pekerjaan dalam mata pelajaran tertentu
dapat dilaksanakan
c. Melakukan reaksi yang tepat bila terjadi penyimpangan dari rancangan semula
d. Melaksanakan tugas dan pekerjaan berkaitan dengan mata pelajaran dalam
situasi dan kondisi yang berbeda.

2. Pengertian Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus
dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa mereka telah menguasai standar kompetensi
yang ditetapkan.

Untuk memperoleh perincian tersebut perlu dilakukan analisis standar kompetensi.


Caranya dengan mengajukan pertanyaan: “kemampuan atau kemampuan dasar apa saja yang
harus dikuasai siswa-siswi dalam rangka mencapai standar kompetensi?”. Jawaban atas
pertanyaan tersebut berupa daftar lengkap pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap yang
harus dikuasai siswa-siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi. Kompetensi dasar
untuk setiap standar kompetensi dapat berkisar antara 5 sampai 6 butir. Pada proses analisis
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada
standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar
kompetensi.

3. Pengertian Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam penyusun alat penilaian.[8] Indikator adalah
kompetensi dasar yang secara spesifik dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui
ketercapaian hasil pembelajaran. Karena indikator merupakan KD yang spesifik, apabila
serangkaian indikator dalam suatu kompetensi sudah dapat terpenuhi berarti target
kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi. Ada beberapa fungsi indikator yang dengannya
menjadikan penting pada perumusan indikator dalam penyusunan silabus. Fungsi-fungsi
tersebut yaitu:
a. Sebagai pedoman dalam menyusun alat ukur. Alat ukur tersebut dapat
dijadikan sebagai alat pembuktian bagi keberhasilan siswa dalam mencapai
standar kelulusan yang telah ditentukan.
b. Penentuan materi pembelajaran ini harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dan akurat dapat
memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif
yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhannya
baik kebutuhan peserta didik, sekolah ataupun lingkungan.
c. Sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Rencana
pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai
secara maksimal.
d. Sebagai pedoman dalam mngembangkan bahan ajar. Bahan ajar merupakan
materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar yang
efektif harus sesuai dengan tuntutan indikator, sehingga dapat meningkatkan
pencapaian kompetensi secara maksimal.
e. Sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis
penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator
penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan
sesuai dengan tuntutan SK dan KD.

4. Pengertian Materi Pokok


Materi pembelajaran adalah salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Materi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan dalam bentuk
konsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta, proses, nilai, kemampuan
dan keterampilan. Materi yang dikembangkan guru hendaknya mengacu pada kurikulum atau
terdapat dalam silabus yang penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan
siswa.

Secara garis besar, materi pembelajaran berisi tentang pengetahuan, keterampilan dan
sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang
telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama
tempat, nama orang dan sebagainya. Contoh, Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945. Termasuk jenis materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau
bagian dari suatu obyek. Contohnya, kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran
dan lengan-lengannya. Termasuk jenis materi prinsip adalah dalil, rumus, postulat, teorema
atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika....maka...”. Misalnya, Jika logam
dipanaskan maka akan memuai; rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.

Termasuk jenis materi prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah
secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya, langkah-langkah
mengoperasikan peralatan mikroskop. Termasuk jenis materi sikap (afektif) adalah materi
yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-
menolong, semangat dan minat belajar dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi
Pembelajaran[12]Dalam menyusun dan memilih materi pembelajaran, ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Prinsip relevansi (keterkaitan).

Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada hubungannya dengan dengan


pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai contoh, jika kompetensi yang
diharapkan dapat dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang
diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan

b. Prinsip konsistensi (keajegan).

Apabila kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar
yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.

c. Prinsip kecukupan.

Prinsip ini berarti materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan
tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit, akan kurang membantu mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
C. Langkah-langkah Perumusan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator dan Materi Pokok
1. Langkah-langkah Perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Adapun langkah-langkah perumusan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
sebagai berikut :[13]

a. Guru perlu berpedoman atau mengambil rumusan SK dan KD yang telah


disusun oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran yang diampu
b. Guru memilih SK dan KD yang telah dirumuskan oleh BSNP untuk setiap
mata pelajaran. Pemilihan SK dan KD harus disesuaikan dengan jenjang
pendidikan, mata pelajaran, dan semester. SK dan KD yang diambil menjadi
pedoman dalam mengembangkan komponen-komponen silabus berikutnya.
c. Setelah SK dan KD dipilih, selanjutnya dilakukan analisis dengan mengajukan
pertanyaan dasar: “ Apa sajakah tanda-tanda bahwa siswa –siswi telah
menguasai kompetensi?”. Untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
dasar tersebut, dapat digunakan tiga pertanyaan bantuan, berikut :
o Pengetahuan apa sajakah yang harus dikuasai siswa-siswi. Jawaban terhadap
pertanyaan ini dapat berupa konsep, fakta, prosedur, prinsip, atau rumus dari
body of knowledge ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran.
o Keterampilan apa sajakah yang harus dapat ditampilkan siswa. Jawaban
terhadap pertanyaan ini adalaha semua bentuk keterampilan yang harus
diperagakan siswa, sehubungan dengan kompetensi yang sedang kita analisis.
Keterampilan dapat dipilah menjadi dua bagian yaitu: keterampilan yang
muara akhirnya berupa barang (product) dan keterampilan yang muara
akhirnya berupa penampilan kinerja (performance).
o Sikap atau perilaku apa sajakah yang dibatinkan dan diterapkan siswa.
Jawaban terhadap pertanyaan ini berupa rumusan perilaku atau kebiasaan yang
berkaitan dengan penerapan sikap nilai dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Karena indikator yang hendak kita kembangkan bertumpu pada kompetensi
dasar dari mata pelajaran tertentu, maka hendaknya dipilih sikap/perilaku yang
berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, terutama dengan kompetensi
bersangkutan.
2. Langkah-langkah Perumusan Indikator:

Sebelum melakukan penyusunan indicator, maka harus diperhatikan terlebih dahulu


komponen-komponen sebagai berikut :[14]

o Indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda,


perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
o Rumusan indicator menggunakan kerja operasional yang terukur atau dapat
diobservasi
o Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian.

Adapun langkah-langkah dalam perumusan indikator yaitu:

o Menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD yang telah dirumuskan


atau dikembangkan sebelumnya.
o Menganalisis karakteristik mata pelajaran, keragaman kompetensi siswa, dan
potensi sekolah.
o Menganalisis kata-kata operasional dalam merumuskan indikator.
o Penggunaan kata-kata operasional dalam rumusan SK dan KD di atas,
biasanya dikembangkan dengan menggunakan level-level kompetensi yang
relevan. Artinya pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi
yang sesuai dengan tendensi perumusan SK dan KD.

Jika perumusan SK dan KD-nya lebih menonjol aspek keterampilan, maka indikator yang
dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan.[15] Apabila afektif
yang ditonjolkan maka indikator yang dirumuskan harus mencapai level kompetensi afektif
yang diinginkan. Adapun dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:

1) Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang


digunakan dalam Kompetensi Dasar.
2) Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3) Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan
atau daerah.
3. Langkah- langkah Perumusan Materi Pembelajaran:

Dalam merumuskan suatu materi pembelajaran ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan, yaitu:

a. Menentukan KD yang akan dikembangkan menjadi materi pokok.


b. Memahami substansi rumusan KD, apakah pernyataan KD tersebut berupa
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
c. Setelah memahami substansi KD yang mengarah pada fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur, maka langkah berikutnya adalah merumuskan materi pokok
pembelajaran.
d. Uraian materi pokok pembelajaran harus disusun secara sistematis, agar
memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.[16]

Adapun untuk mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:

a) Potensi peserta didik


b) Relevansi dengan karakteristik daerah
c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik
d) Kebermanfaatan bagi peserta didik
e) Struktur keilmuan
f) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
h) Alokasi waktu yang tersedia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian. Menurut Stephen P. Becker dan Jack Gordon, kompetensi mempunyai lima
unsur, yaitu:

a) Pengetahuan (knowledge)
b) Pengertian (understanding)
c) Keterampilan (skill)
d) Nilai (value)
e) Minat (interest)

Dalam menyusun kompetensi ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Merumuskan kompetensi dasar, langkah-langkahnya yaitu:


a) Guru berpedoman pada rumusan SK dan KD yang telah disusun oleh
BSNP
b) Guru memilih SK dan KD yang telah dirumuskan oleh BSNP untuk
setiap mata pelajaran.
c) Analisis terhadap SKKD yang dipilih dengan mengajukan
pertanyaan dasar: “Apa sajakah tanda-tanda bahwa siswa –siswi
telah menguasai kompetensi?”.

d) Memilih kata-kata kerja umum operasional berdasarkan level


kompetensi pembelajaran.
e) Menentukan tingkat kompetensi yang akan dicapai oleh siswa
b. Merumuskan indikator kompetensi, langkah-langkahnya adalah:
a) Menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD yang telah
dirumuskan atau dikembangkan sebelumnya.
b) Menganalisis karakteristik mata pelajaran, keragaman kompetensi
siswa, dan potensi sekolah.
c) Menganalisis kata-kata operasional dalam merumuskan indikator .
d) Penggunaan kata-kata operasional dalam rumusan SK dan KD.
c. Merumuskan materi pembelajaran, langkah-langkahnya yaitu:
a) Menentukan KD yang akan dikembangkan menjadi materi pokok.
b) Memahami substansi rumusan KD, apakah pernyataan KD tersebut
berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
c) Merumuskan materi pokok pembelajaran.
d) Uraian materi pokok pembelajaran harus disusun secara sistematis.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Kasful. Dan Harmi, Hendra. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung:
Alfabeta, 2011.

Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan. Jakarta, 2006.

Darmadi, Hamid. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta, 2010.

Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, Panduan Pengembangan RPP.


Jakarta: Depdiknas, 2006.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.


Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Mulyasa, Engko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Cet. 2; Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2007.

Munthe, Bermawy. Desain Pembelajaran. Cet. 10; Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2014.

Muslich, Masnur. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman Dan
Pengembangan: Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala
Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, Dan Guru. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Jakarta.

Syah, Darwin. Perencanaan System Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2007.

Anda mungkin juga menyukai