Oleh:
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
i
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar proposal penelitian ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam setiap organisasi pemerintahan
merupakan penentu yang sangat penting bagi berjalannya kegiatan
dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja pegawai banyak
ditentukan oleh tingkat kompetensi, professionalisme, dan juga
komitmennya. Kedudukan sumber daya manusia saat ini merupakan
alat sebagaipenggerak dan penentu berlangsungnya aktivitas dalam
suatu organisasi (Fahlevi, 2022).
Kebijakan otonomi daerah dalam undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara eksplisit
memberikan otonomi yang luas kepada pemerintah daerah untuk
mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat daerah. Implementasi kebijakan otonomi daerah telah
mendorong terjadinya perubahan, baik secara struktural, fungsional
maupun kultural dalam tatananpenyelengaraan pemerintahan daerah.
Salah satu perubahanan tersebut yaitu menyangkut kedudukan, tugas
pokok dan fungsi kecamatan yang sebelumnya merupakan perangkat
daerah, sebagai perangkat daerah, camat dalam menjalankan tugasnya
mendapatkewenangan dan berjanggung jawab kepada walikota melalui
sekretariat daerah, pengatur penyelengara kecamatan baik dari sisi
pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik
diatur oleh peraturan pemerintah (R. Indonesia, 2004).
Sebagai perangkat daerah, Camat memiliki kewewenang
dalam hal urusan pelayanan masyarakat juga akan mengemban
penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintah. Sesuai Pasal 15 PP
No.19 Tahun 2008, Camat menyelenggarakan tugas umum dan fungsi
pemerintah yang meliputi: Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan
2
yang baik.
Untuk mencapai kinerja yang baik, Camat dan pegawai harus saling
bekerjasama dimana mereka haruslah menyadari tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing demi kemajuan bersama. Oleh sebab itu
untuk meningkatkan kinerja seseorang dalam organisasi tidaklah
mudah, dalam hal ini selain bergantung pada keandalan dan
kemampuan para pegawai dalam mengoperasikan unit-unit kerja yang
ada dalam organisasi tersebut, juga gaya kepemimpinan yang efektif,
pengaruh serta peran dan motivasi pimpinan sangatlah diperlukan
karena pada kenyataannya keberhasilan suatu organisasi ditentukan
oleh kepemimpinan yang dikembangkan pada organisasi tersebut
untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Adapun yang
dimaksud dengan kinerja adalah hasil secara kualitas maupun
kuantitas yang telah dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dimana kinerja
itu sendiri merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha,
keterampilan dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
Karena pada hakikatnya setiap perusahaan/organisasi tentunya
menginginkan kinerja yang bagus dan bermutu tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Seberapa baik gaya kepemimpinan di Kantor Kecamatan
Binamu Kabupaten Jeneponto?
6
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan di Kantor Kecamatan
Binamu Kabupaten Jeneponto
2. Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kantor Kecamatan
Binamu Kabupaten Jeneponto
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Kabupaten
Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, manfaat teoritis dan
manfaat praktis, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana pengaruh gaya
kepemimpinan demokratis pada kantor Kecamatan Binamu jika
dikaitkan dengan teori dan konsep gaya kepemimpinan.
Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan acuan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti dan sebagai
bahan penjelasan bagi pemerintah di Kecamatan Binamu
Kabupaten Jeneponto dalam pengembangan kinerja pegawai atas
gaya kepemimpinan.
7
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi dan memberikan masukan bagi pemerintah Kecamatan
Binamu Kabupaten Jeneponto mengenai kinerja pegawai dalam
gaya kepemimpin, dan dapat menjadi bahan pertimbangan serta
pembelajaran bagi organisasi pemerintah maupun swasta.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan
perbandingan dan acuan. Selain itu untuk mengatasi aggapan
persamaan dengan penelitian ini, maka dalam tinjauan pustaka ini
peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai
berikut:
1. Hasil Penelitian Yuliana
Penelitian Yuliana (2016) bertajuk “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo”. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di
kantor camat Gandus kota Palembang. Desain penelitian ini
menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif
dengan jumlah sampelnya penelitian berjumlah 40 orang pegawai
di Kantor Camat Gandus Kota Palembang. Statistik pengujian
terhadap hipotesis menggunakan analisis Regresi Linear Sederhana
dengan bantuan program statistik SPSS 22. Dari penelitian ini
didapatkan hasil antara variabel kepemimpinan dengan variabel
kinerja pegawai didapatkan (r) sebesar 0,493. Hal ini diartikan
bahwa kedua variabel memiliki derajat hubungan yang sedang, atau
dengan kata lain variabel kepemimpinan memiliki pengaruh sebesar
49,3% terhadap kinerja pegawai. Sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain di luar dari penelitian ini. Dengan arah hubungan
antar kedua variabel adalah positif artinya semakin baik
kepemimpinan dalam suatu organisasi akan semakin baik pula
kinerja pegawai. Sementara nilai t sebesar 6.075 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti adanya pengaruh yang
9
b. Indikator Kinerja
a. Kualitas kerja
b. Kuantitas
c. Ketepatan waktu
d. Efektivitas
e. Kemandirian
dampak
d. Harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan
e. Efektif yaitu dapatdi kumpulkan, di olah, dan dianalisis
datanya secara efisien dan efektif.
C. Kerangka Pikir
Pada hakikatnya kepemimpinan merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain
(bawahan) agar mau bekerja sama guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam suatu kepemimpinan mencakup pemberian
dorongan, motivasi, dan pengarahan terhadap bawahan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan sepenuh hati.
26
Untuk itu, variabel bebas yang akan peneliti kaji yaitu gaya
kepemimpinan dan variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai. Adapun
yang menjadi indikator untuk variabel gaya kepemimpinan yaitu
menurut Wahjosumidjo (1987:11), ciri-ciri seorang pemimpin yang
menerapkan gaya kepemimpinan antara lain:
a) Konsultatif
b) Partisipatif
c) Delegatif
d) Direktif
D. Hipotesis
Mengacu pada teori-teori dan kerangka pikir yang diuraikan
sebelumnnya, maka dapat diambil suatu hipotesis penelitian yang dapat
digunakan sebagai dasardilakukannya penelitian itu yaitu: “Diduga ada
pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto”. Hipotesis
statistiknya adalah H0 = ∶ = 0, melawan H1 = ≠ ≠ 0.
Dari uraian di atas, penulis dapat berkesimpulan sementara
terhadap pokok permasalahan penelitian yaitu:
Ho : Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto.
Ha : Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto.
2) Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel ini maka digunakan instrumen
berupa kuisoner atau angket yang diajukan kepada responden
dengan menggunakan skala ordinal pada item-item pertanyaan,
dan setiap pertanyaan memuat alternatif jawaban yang
mengandung perbedaan nilai antara jawaban yang satu dengan
yang lain.
Terkait dengan pemberian bobot tersebut, maka dapat
diuraikan bahwa:
option (pilihan jawaban) a diberikan bobot dengan nilai 4,
option (pilihan jawaban) b diberikan bobot dengan nilai 3,
option (pilihan jawaban) c diberikan bobot dengan nilai 2,
option (pilihan jawaban) d diberikan bobot dengan nilai 1.
BAB III
METODE PENELITIAN
2) Disain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian korelasi, yang
menunjukkan hubungan kausal atau hubungan yang bersifat
sebab akibat, dimana hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya
pengaruh variabel independen dengan variabel dependen.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif.
33
X Y
Dimana :
Y = Kinerja Pegawai
penetuan jumlah sampel yang akan di olah dari jumlah populasi, maka
harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yang tepat.
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Teknik
sampling yang digunakan oleh penulis adalah non probability
sampling.
Menurut Sugiyono (2017:84) definisi non probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis nonprobability sampling yang digunakan adalah sampling
jenuh atau sering disebut juga sensus. Menurut Sugiyono (2017:85)
pengertian dari sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil dan kurang dari 30. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua populasi dijadikan sampel.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang akan dijadikan sampel
adalah seluruh dari populasi yang di ambil, yaitu seluruh pegawai di
Kantor Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto.
P= x 100 %
Dimana:
P : Angka Persentase
𝑟𝑥𝑦 =
37
Dimana :
Andita Ratri. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Camat terhadap Kinerja Pegawai
di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
Husaini Usman. (2020). Kepemimpinan Efektif. PT Bumi Aksara.
Sahrul. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pendidikan Kepemudaan dan Olahrga (PKO) Kabupaten Sikka.
Cantika, Yuli Sri Budi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang:
UMM Press.
Edy, Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Pernada Media Group.
Kartini, Kartono. 1994. Pemimpin dan Kepemimpina, Apakah Pemimpin
Abnormal Itu? Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal dkk. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Pasolong. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Sutarto. 1991. Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
(Sahrul, 2018)
Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Mitra Wacana Media. Sugiyono.
2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Robbins dan Judge. (2015). Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta. Salemba
Empat.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualititatif R&D.
Bandung:Alfabeta.
Veitzhal Rivai. 2012.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi (Metode R&D). Bandung:
Alfabeta.
38
Umar, Husein. 2014. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Kartono, Kartini. 2001. Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Rajawali Press.
39