Mitha Nilasari Proposal
Mitha Nilasari Proposal
Oleh:
MITHA NILASARI
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11014 17
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar proposal penelititan ini adalah karya saya sendiri dan
bukan hasil plagiat dari sumber lain pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia meneria sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
Mitha Nilasari
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................II
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................III
DAFTAR ISI ..................................................................................................IV
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................7
C. Tujuan penelitian.................................................................................7
D. Kegunaan penelitian............................................................................7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................9
A. Penelitian terdahulu..............................................................................9
B. Teori dan konsep..................................................................................12
C. Kerangka Pikir......................................................................................31
D. Hipotesis Penelitian..............................................................................33
E. Definisi Operasional.............................................................................33
BAB III. METODE PENELITIAN...............................................................36
A. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................36
B. Jenis dan tipe penelitian........................................................................36
C. Populasi dan Sampel.............................................................................37
D. Teknik pengumpulan data.....................................................................37
E. Teknik Analisis data ............................................................................38
F. Teknik pengebsahan data......................................................................40
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................42
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu kegiatan yang telah dijalankan. Pengawasan sangat penting dalam sebuah
berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, selain itu juga dengan adanya
bisa menyelesaikan kesalahan yang dilakukan dengan efektif dan efisien dan
dengan efektif dan efisien, yang dimana merupakan tujuan pengawasan itu
sendiri. Oleh karena itu hendaknya disiplin pegawai didalam organisasi dapat
maupun instansi pemerintah agar bisa menegakkan peraturan yang ada didalam
sebuah organisasi agar bisa mewujudkan rencana yang telah ditetapkan secara
efisien dan efektif. Selain itu Terdapat peraturan mengenai Disiplin pegawai
yang ada dalam PP No. 53 Tahun (2010) tentang disiplin pegawai negeri sipil.
negeri sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
oleh pimpinan untuk mengetahui apakah jalannya pekerjaan dan hasilnya sesuai
fungsi manajemen yang merupakan suatu proses tidak terputus untuk menjaga
agar pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang tidak menyimpang dari aturan
yang yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.
terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dalam Organisasi atas dasar
adanya suatu kesadaran atau keinsyafan bukan adanya unsur paksaan. Karena
Disiplin merupakan unsur yang sangat penting dalam melakukan kegiatan. Dan
2
yang perlu diperhatikan dalam menanamkan disiplin pegawai ialah penyadaran
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu hendaknya disiplin
didukungnya landasan tersebut dapat kita ketahui bahwa pengawasan kerja dapat
kedisiplinan kerja pada PT. Superex Raya tangerang yang diteliti oleh Hardani
pekerjaan yang diberikan. Searah dengan penelitian Fenus Antonius (2020) yang
disiplin kerja terhadap efektifitas kerja pegawai pada dewan perwakilan rakyat
daerah (DPRD) ogan komering ulu timur. Dari hasil penelitian ini berkaitan
jam kerja, ketaatan pada perintah atasan yang relevan, ketaatan pada peraturan
3
yang telah ditetapkan. Selanjutnya penelitian sebelumnya yang dilakukan
dinas pariwisaa dan kebudayaan kota padang yang disimpulkan bahwa disiplin
kerja pegawai pada dinaspariwisata budaya kota padang telah berada dalam
untuk menaikkan disiplin kerja pegawai agar target organisasi tercapai dengan
efektif.
pengawasan kerja terhadap disiplin pegawai sangat erat kaitannya, yang dimana
dimana pengawasan dari jarak jauh melalui laporan yang berbentuk laporan
sebagai berikut : (1) Peraturan jam masuk, jam pulang maupun jam istirahat. (2)
Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam bekerja. (3)
Peraturan cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja yang
4
lain. (4) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh oleh para
Indonesia masih rendah, karena masih banyak tenaga kerja yang memiliki latar
belakang pendidikan yang masih rendah, sehingga masih banyak yang lalai
dalam tugas yang dikerjakan. Sehingga perlu adanya kedisiplinan, agar pegawai
dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap segala pekerjaan atau tugas
yang diberikan. Agar tenaga kerja Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi
dan tidak kalah dengan kualitas tenaga kerja asing, pemerintah membuat
program Gerakan Disiplin Negara (GDN), yang dimana salah satu daerahyang
menertibkan pegawai yang ada pada saat jam kerja berada diluar kantor, pergi ke
tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan tersebut. Hal itu dilakukan oleh
2020 dan dikuatkan dengan informasi yang diperoleh dari salah satu pegawai
yang dimana sistem atau metode pengawasan yang digunakan cukup baik, akan
tetapi dalam pelaksanaanya masih kurang sehingga para pegawai masih sering
lalai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Yang biasa
terjadi di kantor Kecamatan Segeri ialah dimana pegawai kadang tidak bisa
menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu, sehingga tugas yang
5
diberikan tidak berjalan dengan efektif dan efisien yang diakibatkan karena
Pangkep cukup baik, akan tetapi masih ada saja pegawai yang tidak bisa
keterlambatan pegawai dalam masuk kerja, masih adanya pegawai yang kurang
pandai dalam mengelola tekhnologi, dan tugas yang dijalankan kadang tidak
kurang baik, masih banyak pegawai yang lalai akan tugas yang diberikan.
6
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk melihat Korelasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
ini, adalah :
secara parsial
secara simultan
D. Kegunaan penelitian
1. Manfaat teoritis
7
Sebagai referensi ilmiah dalam kajian Ilmu Administrasi Negara dan
2. Manfaat Praktis
Disiplin Pegawai
c. Sebagai salah satu sumber data, informasi, dan referensi ilmiah bagi
serupa.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu
Penelitian.
Lokus Penelitian.
9
3. Berliana et al., (2020) yang melakukan penelitiandi Dinas pariwisata
penelitian-penelitan terdahulu yang relevan, maka dapat dilihat Pada Tabel 2.1.
10
Tabel 2.1.
dikaji :
11
1. Dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti terdapat
terdahulu.
terdahulu.
1. Konsep Pengawasan
yang rumit, Akan tetapi merupakan disiplin diri yang harus ditumbuhkan
organisasi.
12
yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-
sebelumnya.
direncanakan. Karena pengawasan ialah suatu bentuk pola pikir dan pola
berbagai sumber daya yang tersedia secara baik dan benar, agar bisa
manajemen.
13
2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika ada terdapat
organisasi
ditetapkan sebelumnya.
tidak sesuai.
14
2. Tepat waktu. Yang dimana informasi yang dikumpulkan, disampaikan
rendah.
organisasi
harus menunjukkan baik deteksi atau devisi dari standart, tindakan dan
15
11. Diterima para anggota organisasi. Pengawasan harus bisa
cara yang sesuai dengan sifat pribadi orang tersebut, apakah sebagai
16
ditetapkan sebelumnya. Standar objektif dibagi menjadi dua sifat
manajerial.
17
pengawasan yang diawasi, sebagai cara agar dapat memperbaiki
uniformitas.
18
Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis dan menguji indikator
hasil.
2. Pengukuran kinerja
berikut :
a. Pengamatan
c. Metode otomatis
3. Penilaian kinerja
bagi organsasi
4. Tindakan koreksi
19
Pengembalian tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan
karyawan untuk berbuat dan melakukan semua kegiatan yang sesuai dengan
kerjaa ialah suatu alat yang diganakan oleh manajer untuk megubah suatu
menunjukkan suatu kondisi ataupun sikap hormat yang ada pada diri
Siagian (Inbar et al., 2018) disiplin ialah menunjukkan suatu kondisi atau
sikap hormat yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan
organisasi.
20
Selanjutnya menurut Fathoni (Agustina & Bismala, 2014) bahwa
suatu ketaatan Pegawai terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku
dalam Organisasi atas dasar adanya suatu kesadaran atau keinsyafan bukan
norma sosial yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis dengan
manajemen tersebut/
21
berkepentingan dengan bidang pekerjaan yang telah diberikan
kepadanya.
d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma atau aturan yang
panjang.
mendalam dari semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi agar
berikut :
22
Besar kecilnya pemberian kompensasi dapat memengaruhi tegaknya
ditetapkan.
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
23
Dalam sebuah organisasi setiap tindakan yang dilakukan perlu adanya
dengan lain. Seorang pegawai tidak akan merasa puas dengan hanya
dan waktu sehingga para pegawai akan turut merasa bengga terhadap
Pengadaan suatu aturan atau sanksi disiplin kerja bagi para tenaga kerja
24
a. Demosi Jabatan yang setingkat lebih rendah jabatan ataupun
bersangkutan
b. Penurunan upah atau gaji sebesar satu kali upah ataupun gaji yang
b. Teguran tertulis
dengan cermat, teliti dan seksama bahwa sanksi disiplin akan dijatuhkan
dengan setimpal atas tindakan dan perilaku yang dibuat. Kemudian, sanksi
25
disiplin yang diberikan kepada pekerja dapat diterima dengan rasa keadilan.
Kepada pekerja yang diberikan sanksi disiplin dan mengulangi lagi pada
kasus yang sama, perlu dijatuhkan sanksi disiplin yang lebih berat yang
sebagai Berikut :
1. Disiplin Preventif
utama dalam hal ini adalah ditumbuhkannya Disiplin Diri pada setiap
2. Disiplin Korektif
3. Disiplin Progresif
26
b. Teguran tertulis dengan catatan pada file personalia
e. Penurunan Jabatan
sebagai berikut :
Disiplin kerja pada suatu organisasi dapat diukur baik atau tidaknya
masuk kerja, pulang kerja atau jam istirahat kerja. Apabila ada
pegawai yang baik masuk, pulang maupun istirahat diluar jam yang
bekerja.
yang dimana harus dipatuhi oleh semua pegawai. Jika ada karyawan
yang kurang baik atau rapi dalam berpakaian atau bertingkah laku
27
mestinya, maka dapat dipastikan bahwa disiplin di suatu organisasi
pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja yang lain. Jika pegawai
yang bekerja tidak seuai dengan peraturan atau prosedur kerja yang
4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh oleh para
boleh dan apa yang tidak boleh oleh para pekerja selama berada dalam
sudah baik.
(Handoko, 2008:142), ialah sebagai berikut : (1) Peraturan jam masuk, jam
pulang maupun jam istirahat. (2) Peraturan dasar tentang berpakaian dan
bertingkah laku dalam bekerja. (3) Peraturan cara melakukan pekerjaan dan
28
berhubungan dengan unit kerja yang lain. (4) Peraturan tentang apa yang
boleh dan apa yang tidak boleh oleh para karyawan selama dalam organisasi
dan sebagainya.
penelitian ini.
Inayati, (2014)
pimpinan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, ,oral, sikap, gairah
kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Perihal ini berarti pimpinan harus
29
menyelesaikan tugasnya. Waskaf efektif merangsang kedisiplinan dan moral
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perlu ada pengawasan yang akam
tepat dan sesuai dengan apa yang telah diciptakan. Pengawasan pemimpin
tekun, semangat, dan bertanggung jawab yang tinggi, sehingga hasil kerja
30
C. Kerangka Pikir
(Handoko, 2008:142), ialah sebagai berikut : (1) Peraturan jam masuk, jam pulang
maupun jam istirahat. (2) Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku
dalam bekerja. (3) Peraturan cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan
unit kerja yang lain. (4) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak
bagan kerangka piker penelitian, sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2.1.
31
KANTOR KECAMATAN
SEGERI KABUPATEN
PANGKEP
H1
2) Peraturan dasar tentang
1. Pengawasan berpakaian dan bertingkah
Langsung H2
laku dalam bekerja.
2. Pengawasan tidak 3) Peraturan cara melakukan
Langsung pekerjaan dan berhubungan
dengan unit kerja yang lain
4) Peraturan tentang apa yang
boleh dan apa yang tidak
boleh oleh para karyawan.
Manulang (2011 Hal. 163)
Handoko( 2008 Hal 142)
H3
KORELASI ANTARA
PENGAWASAN KERJA TERHADAP
DISIPLIN PEGAWAI DI KANTOR
KECAMATAN SEGERI KABUPATEN
PANGKEP
D. Hipotesis Penelitian
32
Berdasarkan kerangka Pikir yang telah disusun, maka ada beberapa
E. Definisi Operasional
kerja sebagai variabel independent/ bebas atau variabel X, dan Variabel Disiplin
2. Pengukuran kinerja
33
wkatu yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas atau wewenang
3. Penilaian kinerja
4. Tindakan koreksi
Pegawai harus mematuhi peraturan jam masuk, jam pulang maupun Jam
Pegawai
34
3. Peraturan cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja
yang lain.
4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh oleh para
membuat peraturan mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
oleh karyawan agar bisa mencapai disiplin kerja. Dan memudahkan dalam
pengawasan.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih salama 2
Pangkep. Adapun alasan peneliti yaitu untuk dapat memperoleh data mengenai
kondisi pengawasan dan kedisiplinan pegawai dan juga Karena judul tersebut
yang mencari hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dari
pertanyaan/angket.
variabel independent dan variabel dependent yang dimana mengontrol salah satu
36
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada kantor kecamatan segeri
sampling jenuh yang dimana teknik penentuan sampel bila semua anggota
Kabupaten Pangkep untuk menjawab dan mengisi kuesioner dengan mudah dan
cepat dengan memberi tanda check (√) pada tempat yang telah disediakan.
yang dipengaruhi oleh pengawasan kerja (variabel X). kedua kuesioner tersebut
kuantitatif. Skala likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,
37
Pangkep tentang variabel pengawasan kerja dan variabel disiplin Pegawai. Ada 5
bivariat :
masing variabel yang diteliti. Jenis atau sifat data dalam penelitian ini
Keterangan :
P = Presentase
38
yang masing-masing skala kategorik dengan menggunakan uji Korelasi
Keterangan
x = variabel 1
y = variabel 2
n = Jumlah sampel
Keterangan
N = jumlah sampel
signifikan (nilai a) sebesar 95% jika Pvalue > 0,05, hipotesis penelitian ditolak.
39
Kekuatan hubungan dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien korelasi yang
Tabel 3.1
melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk menguji
24.0. penguji validitas cukup dengan membandingkan nilai r hitung dengan rtabel
Product Moment. Jika nilai rhitung > rtabel maka indikator atau pertanyaan kuesioner
dikatakan valid,begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig.
40
ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha > 0,7 maka indikator
41
DAFTAR PUSTAKA
A. Anwar, P. M. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Agustina, W., & Bismala, L. (2014). Dampak Pengawasan dan Kepuasan Kerja
Dalam Mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara
IV (Persero) Medan. Junal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 14 (1), 125–136.
Antonius, F. (2020). Analisis Hubungan Pengawasan Dan Disiplin Kerja
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah ( DPRD ) Ogan Komering Ulu Timur. 1, 1–8.
Berliana, H. P., Nellitawati, Rifma, & Irsyad. (2020). Hubungan pengawasan
dengan disiplin kerja pegawai dinas pariwisata dan kebudayaan kota
padang. 1(2), 34–37.
Fitrianingrum, E. D. (2015). Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. EJournal
Administrasi Negara, 3(5), 1644–1655.
Handoko, T. H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia (Kedua). Yogyakarta,
Balai penerbit Fakultas ekonomi- Universitas Gadjah Mada.
Handoko, T. H. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Balai
Penerbitan Fakultas Ekonomi- Universitas Gadjah.
Handoko T. H., & Dr, M. B. A. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia
(Kedua). Yogyakarta, BPFE: Yogyakarta.
hardani. (2019). Hubungan kepemimpinan dan Pengawasan Terhadap
Kedisiplinan kerja Pada PT. Superex Raya Tangerang. 4, 11–20.
Hasibuan Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia : dasar kunci
Keberhasilan. Jakarta, Haji masagung.
Inayati, A. (2014). Hubungan Pengawasan dengan Disiplin Kerja Pegawai pada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya. Bahana
Manajemen Pendidikan, 2(1), 86–91.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/3737
Inbar, N. R. D., Astuti, E. siti, & Sulistyo, M. C. A. (2018). Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Disiplin Kerja Dan Semangat Kerja Karyawan ( Studi Pada
Karyawan Pdam Kota Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(2),
84–92.
Kadarisman, M. (2012). manajemen pengembangan Sumber Daya Manusia (Edisi
pert). Jakarta, rajawali Press.
Manulang Marihot, A. (2011). Manajemen Personalia (edisi keti). Yogyakarta,
42
Gajah Mada University Press.
Nengsih, S. K. (2015). Hubungan Stress kerja dengan Hipertensi pada Karyawan
Bagian Direktorat Operasi dan Komersial Pusat Di PT. Pelindp IV Tahun
2015. 151, 10–17.
Rizal, S. M. (2019). Pengaruh Motivasi , Pengawasan , dan Kepemimpinan
Terhadap. Maneggio: Jurnal Ilmu Magister Manajemen, 2(1), 117–128.
Rompas, G. C., Tewal, B., & Lucky D. (2018). The Influence Of Leadership Style
, Supervision , And Work Discipline On The Performance Of Employees At
The Department Of Transportation Of Southeast Minahasa Regency. Jurnal
EMBA, 6(4), 1978–1987.
Rosinta R. S. (2017). Pengaruh Pengawasan Dan Pengalaman Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Pt. Mitra Karya Anugrah. AJIE-Asian Journal of
Innovation and Enterpreneurship, 02(02), 148–160.
Saydam. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro
(Jakarta. :Djambatan; Cetakan Ketiga).
Siagian Sondang, P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,
Jakarta.
Utari, K. (2015). Pengaruh kepemimpinan dan pengawasan melekat terhadap
disiplin kerja pegawai di dinas pertambangan dan energi kabupaten kutai
timur. Pemerintahan Integratif, 3(1), 31–45.
Wursanto. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Penerbit
Liberty.
Peraturan
Peraturan Pemerintah. (2010). Peraturan Pemerintah UU No. 53 Tahun 2010
Tentang Disiplin Pegawai negeri Sipil. Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia.
Peraturan Presiden. (2010). Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2010 tentang
Pengawasan Ketenagakerjaan. Peraturan Presiden Republik Indonesia
43