Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DIDAKTIK METODIK PENGAJARAN BOLA BASKET


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bola Basket

Dosen Pengampu :

Irpan Abdurahman

Disusun Oleh : Kelompok 6

Audi Raehan M (604031421053) Jaelani (604031421035)


Refangga (604031421119) M Rizky Zidan (604031421054)
Husen ( 604031421005) M Rizki Firmansyah (604031421114)
Ira Amelia (604031421091) M Arief F (604031421086)
Rivaldi Zakki Y (604031421011)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjukmaupun pedoman bagi pembaca tentang “Didaktik & Metodik Cabang
Olahraga Permainan Bola Basket”. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi. Makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan dalam makalah ini. Sekian dan tidak lupa saya ucapkan
banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum, wr.wb

Cianjur, Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2

A. Pengertian Didaktik.................................................................................................2

B. Hubungan Metodelogi dengan Didaktik..................................................................3

C. Azas Didaktik penerapannya...................................................................................4

D. Pengertian Metodik..................................................................................................6

E. Permainan Bola Basket............................................................................................7

F. Peraturan Permainan Bola Basket............................................................................11

G. Teknik Dasar Bola Basket.......................................................................................14

BAB III PENUTUP....................................................................................................17

A. Kesimpulan..............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan suatu upaya menciptakan kondisi yang


memungkinkan siswa dapat belajar. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani secara
eksplisit ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkanpendekatan pembelajaran
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan siswanya baik
jasmani maupun rohani dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak serta
membantu mengembangkan kepribadiannya. Agar terciptanya pembelajaran yang baik dalam
melaksanakan pembelajaran tentunya kita sebagi pendidik harus tahu bagaimana cara
mengajar siswa dengan baik dan benar. Di dalam pembahasan masalah didaktik-metodik
tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan masalah pendidikan dan pengajaran. Sebab
didaktik dan metodik merupakan bagian dari proses pendidikan dan pengajaran. Dengan kata
lain Didaktik dan Metodik adalah untuk memahami para pengajar mempelajari tentang
bagaimana cara mengajar kepada siswa ataupun siswi dengan menggunakan metode yang
baik dan sesuai dengan RPP yang sudah pendidik buat sebelum melaksakan pembelajaran.
Atau dengan kata lain proses pendidikan meliputi beberapa faktor, diantaranya didaktik dan
metodik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Didaktik ?

2. Bagaimana Hubungan Metodologi Dengan Didaktik ?

3. Apa Saja Macam-Macam Azas Didaktik dan Penerapannya ?

4. Apa Yang Dimaksud Dengan Metodik ?

5. Apa Definisi dan Cara Permainan Bola Basket ?

6. Bagaimana Peraturan Permainan Bola Basket ?

7. Apa Saja Teknik Dasar Dari Permainan Bola Basket ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Didaktik

Didaktik adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani didascein yang
berarti “saya mengajar” atau ilmu mengajar atau ilmu yang mempelajari dan memberi
syarat-syarat umum yang diperlukan untuk memberikan pelajaran dengan baik kepada
murid atau orang lain. Kata didaktik didasco, didaskein “saya mengajar atau jalan pelajaran,
bahkan ada yang menyebutkan sebagai ilmu tentang mengajar dan belajar. Ilmu ini
membicarakan bagaimana cara membimbing kegiaatan belajar murid secara berhasil”.

Menurut pengertian baru, didaktik diartikan sebagai ilmu yang memberi uraian
tentang kegiatan proses mengajar yang menimbulkan proses belajar. Dari sudut pandang ini,
didaktik mengandung dua macam kegiatan yakni kegiatan mengajar dan kegiatan belajar.
Baik murid maupun guru, kedua-duanya aktif sehingga terwujud kegiatan mengajar dan
kegiatan belajar bersama-sama. Agar proses belajar mengajar dimaksud membuahkan hasil
yang diharapkan, baik murid maupun guru perlu memiliki sikap, kemampuan dan
keterampilan yang mendukung proses belajar mengajar itu.

Menurut Zakiah Darajat didaktik berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas
prinsip kegiatan penyampaian bahan pelajaran sehingga bahan pelajaran itu dimiliki oleh
siswa. Kegiatan yang dimaksud ialah kegiatan langsung yang timbul didalam pergaulan
siswa dengan gurunya. Dengan kata lain kegiatan apa yang digunakan oleh guru dalam
menyajikan bahan pelajaran itu. Apakah guru dapat menarik minat, motivasi, atau
mengaktifkan siswa atau tidak. Oleh karena kegiatan itu bertujuan untuk mempengaruhi
siswa atau anak didik, maka karakteristik-karakteristik pribadi anak didiklah yang menjadi
sasaran didaktik. Psikologi pada umumnya dapat menyumbangkan asas-asas didaktik itu,
seperti motivasi, aktivitas, minat, persepsi, peragaan, individualitas, korelasi, konsentrasi,
integrasi, penghayatan, penghargaan pengakuan lingkungan dan sebagainya.

Didaktik atau ilmu tentang mengajar tersebut memperoleh bantuan dari ilmu-ilmu
lain dan bertalian erat dengan sejumlah ilmu lainnya. Didaktik adalah sebagian dari
pedagogik atau ilmu mendidik. Didaktik digunakan dalam pendidikan formal yang
dilakukan disekolah. Oleh karena itu didaktik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Didaktik umum : memberikan prinsip-prinsip umum yang berhubungan dengan


penyajian bahan pelajaran agar anak dapat menguasai suatu pelajaran.
2. Didaktik khusus : membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu
yang mempunyai ciri khas tertentu. Didaktik khusus di sebut juga metodik.

2
B. Hubungan Metodologi dengan Didaktik Metodologi

Searti dengan kata metodik (methodentic) yaitu suatu penyelidikan yang sistematis
dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui hubungan
antara metodologi dengan didaktik perlu dibahas lebih dahulu lingkaran permasalahan
metodologi dengan didaktik itu, setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara kedua
lingkaran tersebut. Didaktik berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip kegiatan
penyampaian bahan pelajaran sehingga bahan pelajaran itu dimiliki oleh siswa. Kegiatan
yang dimaksud ialah kegiatan langsung yang timbul di dalam pergaulan siswa dengan
gurunya. Dengan kata lain kegiatan apa yang dimainkan oleh guru dalam menyajikan bahan
pelajaran itu. Apakah ia dapat menarik minat, motivasi atau mengaktifkan siswa atau tidak.
Oleh karena kegiatan itu bertujuan hendak mempengaruhi siswa atau anak didik, maka
karakteristik-karakteristik pribadi anak didiklah yang menjadi sasaran didaktik.

Menurut sejarahnya, Johann Amos Comenius (1592-1670) adalah tokoh pertama


yang memformulasikan ide didaktik itu. Ia dikenal dengan bukunya yang bernama
“Didactica Magna” yang dalam penerbitan pertamanya (1632) ditulis dalam bahasa Ceko.
Dalam pasal 2 bab 17 dari buku Didactica Magna itu disebutkannya bahwa pengajaran akan
menjadi mudah, jika diikuti langkah-langkah :

1) Jika pengajaran dimulai awal benar, sebelum jiwa rusak


2) Jika jiwa telah sedia untuk menerimanya
3) Jika dimulai dari yang umum kepada yang khusus
4) Jika dimulai dari yang mudah kepada yang sukar
5) Jika siswa tidak dibebani dengan mata pelajaran yang banyak
6) Jika pelajaran berangsur-angsur maju dengan perlahan-lahan dalam setiap hal
7) Jika kecerdasan tidak dipaksa untuk suatu yang belum mengarah kepada
kecenderungan dan harus sesuai dengan umur dan metode yang benar
8) Jika segala sesuatu diajarkan dengan media pengertian
9) Jika penggunaan segala sesuatu pengajaran berkesinambungan
10) Jika segala sesuatu daiajarkan dengan satu dan metode yang sama

Jika diformulasikan, maka didaktik itu bergerak dalam lingkaran penghidangan


bahan pelajaran sewaktu pelajaran sedang berlangsung. Sedangkan metodologi bergerak di
dalam lingkaran penyediaan jalan atau siasat yang akan ditempuh sebelum pelajaran
berlangsung. Jadi, titik temu yang menghubungkan antara metodologi dengan didaktik
terletak pada persiapan mengajar. Pengajaran diharapkan akan berjalan dengan baik dimulai
dari pemilihan metode mengajar yang serasi, dan kemudian atas metode yang dipilih
kemudian dipersiapkan kegiatan penyajian atau penghidangan mata pelajaran atau bahan
pelajaran.

3
C. Azas Didaktik dan Penerapannya

1) Azas Motivasi Untuk memperoleh hasil pengajaran yang sebaik-baiknya dalam proses
mengajar guru harus selalu berusaha membangkitkan minta para murid sehingga seluruh
perhatian mereka tertuju dan terpusat kepada bahan pelajaran yang sedang diajarkan.
Motivasi merupakan suatu hal yang sangat urgen yang harus diberikan oleh seorang guru,
sebab tidak semua murid benar-benar siap untuk belajar, banyak factor yang
menyebabkan itu semua diantaranya : masalah keluarga, misalnya orang tua cerai,
perasaan minder karena merasa tidak bisa, tidak betah dan lain sebagainya.

2) Azas Aktifitas Menurut konsepsi modern, jiwa seseorang bersifat dinamis mempunyai
energi sendiri dan dapat menjadi aktif bila didorong oleh berbagai macam kebutuhan.
Dengan demikian anak harus dipandang sebagai organisme yang mempunyai dorongan
untuk berkembang. Karena dalam mendidik berarti membimbing anak untuk
mengembangkan bakatnya maka anak itu sendirilah yang harus aktif. Sekarang ini muncul
suatu teori pendidikan yaitu pendidikan partisifatif yaitu pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya lebih terpusat pada diri siswa (people centred), seorang psycholog
kelahiran Swiss Piaget berpendapat bahwa seseorang anak berfikir sepanjang ia berbuat,
tanpa perbuatan anak tak berfikir. Agar anak berfikir sendiri, harus diberi kesempatan
untuk berbuat sendiri.

3) Azas Apersepsi Proses belajar tidak dapat dipisahkan peristiwa-peristiwanya antara


individu dengan lingkungan pengalaman murid, maka sebelum memulai pelajaran yang
baru sebagai batu loncatan, guru hendaknya berusaha menghubungkan terlebih dahulu
dengan bahan pelajarannya yang telah dikuasai oleh murid-murid berupa pengetahuan
yang telah diketahui dari pelajaran yang lalu atau dari pengalaman. Azas ini penting pula
artinya dalam usaha menghubungkan bahan pelajaran yang akan diberikan dengan apa
yang telah dikenal anak.

4) Azas Peragaan Yang dimaksud peragaan adalah memberikan variasi dalam cara-cara guru
mengajar dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata baik dalam bentuk
benda aslinya maupun tiruan sehingga murid-murid dapat mengamati dengan jelas dan
pengajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan. Azas peragaan telah cukup
lama dikenal orang tapi belum sampai pada pengamatan dunia sekitar. Ilmu dan
pengetahuan hanya dicari dari buku-buku, akibatnya sekolah menjauhkan diri dari dunia
penghidupan dan kenyataan, dan menjadi persemaian verbalisme.

5) Azas Ulangan Azas ulangan disini dimaksudkan sebagai usaha untuk mengetahui taraf
kemajuan/hasil belajar murid dalam aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap setelah

4
mengikuti program pengajaran sebelumnya. Karena penguasaan akan mudah sekali
terlupakan oleh murid-murid jika hanya dialami sekali saja atau diingat setengah-
setengah, maka pengetahuan yang sering diulang-ulang akan menjadi pengetahuan yang
tetap berkesan dalam ingatan dan dapat difungsikan dengan baik.

6) Azas Korelasi Setiap peristiwa belajar-mengajar adalah menyeluruh, bersegi banyak dan
kompleks. Guru hendaknya tidak memandang anak sebagai sejumlah daya-daya yang
statis melainkan sebagai keseluruhan, yakni suatu organisme yang dinamis yang
senantiasa dalam keadaan interaksi dengan dunia sekitar untuk mencapau tujuannya.
Dalam menerima pelajaran anak bersifat selektif kemudian bereaksi mengolahnya.

7) Azas Konsentrasi Yang dimaksud dengan konsentrasi disini menentukan sesuatu pokok
tertentu dari keseluruhan bahan pelajaran dalam rangka melaksanakan tujuan sekolah serta
memperhatikan kebutuhan anak dalam lingkungan itu. Hal ini penting sebagai usaha
pemusatan perhatian dan kegiatan para murid dalam mencari jawaban dari pertanyaan
yang timbul serta menemukan cara pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Langkah-
langkah pelaksanaan biasanya melalui 4 tahapan yaitu :

1. Memilih pokok/Fokus
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Puncak usaha unit

8) Azas Individualisasi Karena perbedaan pembawaan dan lingkungan pada umumnya


meliputi seluruh pribadi murid seperti perbedaan jasmani, watak, inteligensi, bakat,
pendidikan, keadaan rumah, keluarga, kesehatan, usia dan lain sebagainya, maka tidak
ada dua anak yang sama. Mengingat hal tersebut maka pada setiap pengajaran guru
dituntut agar selalu berusaha menyesuaikan bahan pelajaran yang diajarkan dengan
keadaan sifat-sifat, bakat dan kemampuan masing-masing murid, serta tidak semata-mata
bersifat uniform.
9) Azas Sosialisasi Azas sosialisasi sangatlah penting artinya dalam mewujudkan suasana
sosial sehingga anak-anak terdorong untuk belajar lebih tekun, bekerja lebih cermat dan
semangat demokrasi semakin tumbuh. Pengajaran yang hanya mengutamakan
perkembangan individual tidak akan menguntungkan anak dan masyarakat dimana anak
itu hidup. Usaha-usaha guru dalam melaksanakan azas sosialisasi antara lain :

 Memberi pelajaran berupa tugas-tugas kelompok kepada murid-murid


 Menyelenggarakan diskusi panel guna membahas sesuatu masalah atau kesulitan-
kesulitan bahan pelajaran untuk mencari penyelesaian dan pemecahannya

5
 Mengadakan kegiatan sosial seperti pengabdian sosial, pameran sekolah,
karyawisata, porseni dan sebagainya

10) Azas Evaluasi Evaluasi atau penilaian adalah mengukur/menilai sampai dimana tujuan
pengajaran telah dicapai, baik dari sudut pandang murid maupun dari sudut guru. Ruang
lingkup kegiatan evaluasi ini mencakup penilaian terhadap kemajuan/hasil belajar murid-
murid dalam aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap setelah mengikuti program
pengajaran. Dengan evaluasi yang tepat, cermat dan obyektif terhadap hasil belajar
murid merupakan cara yang efektif untuk mengecek kemajuan anak dan sekaligus untuk
mempertinggi prestsi belajarnya di samping menjadi alat pengontrol bagi guru sendiri
tentang cara mengaharnya. Selain itu terdapat juga azas tambahan yaitu :

11) Azas Kreativitas Kunci keberhasilan guru dalam mendidik siswa terletak pada
kreativitasnya dalam mengajar. Sebab siswa membutuhkan kondisi belajar yang
menyenangkan. Sementara saat ini kebanyakan siswa menganggap pelajaran di kelas
sebagai beban karena masih banyak guru yang mengajar dengan metode yang monoton
sehingga membuat siswa tidak menikmati belajar.

12) Azas Komunikasi Azas komunikasi merupakan azas yang sangat penting dalam
pembelajaran sebab dengan adanya komunikasi akan mempu menjalin kedekatan antara
siswa dengan murid. Banyak cara untuk berkomunikasi dan banyak media yang dapat
digunakan dalam proses belajar-mengajar di sekolah.

13) Azas Keteladanan Keteladanan merupakan suatu hal yang harus sangat mendapat
perhatian dari para pengajar, Karena kita merupakan publik figur di masyarakat pada
umumnya dan di sekolah pada khususnya. Pembelajaran moral dengan keteladanan akan
sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seorang siswa.

D. Pengertian Metodik

Secara harfiah metodik itu berasal dari kata metode (method) yang berasal dari
suatu cara kerja yang sistematik dan umum. Sedangkan menurut (Zakiyah Derajat, 1995)
Metodik suatu cara dan siasat penyampaian materi pelajaran tertentu terhadap siswa agar
siswa dapat memahami, mengetahui, dan menguasi materi yang diajarkan. Metodik ada 2
macam yaitu :

1) Metodik umum : pengetahuan yang membahas cara-cara mengajarkan sesuatu jenis


materi palajaran tertentu secara umum artinya sacara garis besar cara pembelajaran
serta kesulitan pada materi pelajaran tertentu.

6
2) Metodik khusus : pengetahuan yang membahas tentang cara-cara mengajarkan suatu
jenis materi pelajaran tertentu secara mendetail artinya di uraikan sampai bagian-
bagian terkecil.

Kedudukan Metodik dalam proses belajar mengajar ialah :

a. Sebagai alat motivasi ekstrinsik


b. Sebagai strategi belajar mengajar
c. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran

E. Permainan Bola Basket

Permainan Bola Basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu
dimana masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini adalah
berusaha mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke
keranjang (basket) lawan. Dalam memainkan bola, pemain dapat mendorong bola, memukul
bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru
dalam arena permainan. Bermain bola basket juga dapat meningkatakan kebugaran jasmani.
Permainan bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang hampir sama
populernya dengan permainan sepakbola. Namun sepakbola lebih populer hampir diseluruh
dunia, tidak sepeti permainan bola basket yang terkenal hanya dari di beberapa negara saja.
Permainan bola basket di Indonesia sendiri termasuk cukup populer, terutama di tingkat
sekolah hingga profesional yang sering diadakan kompetisi bola basket. Untuk permainan
di tingkat profesional, Indonesia berkompetisi di NBL (National Basket League). Bola
basket di Indonesia dinaungi oleh PERBASI (Persatuan Basket Indonesia). PERBASI
menentukan ukuran lapangan bola basket yang digunakan untuk standar permainan di
Indonesia. Ukuran luas lapangan basket kita hampir sama dengan standar Internasional,

7
berikut detail gambar lapangan bola basket:

1. Ukuran Lapangan Bola Basket

Lapangan basket memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, namun di dalamnya
terdapat bagian-bagian area tertentu yang menjadikan kita tidak boleh membuat sembarang
lapangan untuk memainkan oahhraga yang satu ini.

Gambar lapangan bola basket

Lapangan bola basket memiliki bentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran
yaitu standar ukuran National Basketball Association (NBA) dengan ketentuan panjang
lapangan 28,5 m dan lebar 15 m, dan standar Federasi Bola Basket Internasional dengan
ketentuan panjang lapangan 26 m dan lebar 14m. Kemudian untuk lingkaran yang terdapat
pada lapangan bola basket jumlahnya ada 3 buah, masing-masing memiliki ukuran
diameter 3,6 m. Untuk panjang garis tengah adalah 1,8 m dengan ukuran lebar garis 0.05
m. Panjang garis akhir lingaran daerah serang adalah 6 m, sedangkan panjang garis
tembakan hukuman ukurannya adalah 3,6 m. Untuk jarak papan pantul bagian bawah
dengan lantai lapangan basket adalah 2,75 m. Kemudian jarak ring basket dengan papan
pantul bagian bawah adalah 0.30 m. Ring basket mempunyai panjang 0,40 m, sedangkan
jarak tiang tiang penyangga dengan garis akhir adalah 1 m. Panjang papan pantul bagian
luar yaitu 1,80 m, sedangkan lebarnya 1,20 m. Sedangkan panjang papan pantul bagian
dalam yaitu 0.59 m, sedangkan lebarnya 0,45 m.

8
2. Ukuran lapangan bola basket standar Internasional (FIBA) :
 Panjang lapangan bola 28 m 92 ft
 Lebar lapangan bola basket 15 m 49 ft
 Tinggi ring basket 3,05 m 10 ft
 Radius dibatasi busur berukuran 1,25 m 4,10 ft
 Lingkaran pusat lapangan bola basket memiliki diameter 3,66 me 11,81 ft
 Garis lemparan bebas jarak dari titik pada lantai langsung ke bawah backboard
berukuran 4,6 m 15,09 ft
 Jarak 3 point garis dari ring basket berukuran 6,75 m 6.60 m in corner atau 22,15 ft
21,65 ft in corner 2)

3. Ukuran lapangan bola basket standar Nasional (PERBASI) :


 Panjang lapangan bola basket 29 m 94 ft
 Lebar lapangan bola basket 15 m 50 ft
 Tinggi ring basket 3,05 m 10 ft
 Radius dibatasi busur berukuran 1,22 m 4 ft
 Lingkaran pusat lapangan bola basket memiliki diameter 3,66 m 12 ft
 Garis lemparan bebas jarak dari titik pada lantai langsung ke bawah backboard
berukuran 4,57 m 15 ft

9
 Jarak 3 point garis dari ring basket berukuran 7,24 m 6.70 m in corner atau 23,75 ft 22
ft in corner 3)

Jarak lapangan bola basket dengan Bangku penonton dan Bench Tim : Jarak bangku
untuk pemain cadangan dan pengawas pertandingan minimal jaraknya 2 m, hal ini bertujuan
untuk memberi tempat kosong ketika run off. Untuk jarak bangku penonton minimal
jaraknya 5 m dari garis tepi lapangan bola basket.

4. Ukuran ketinggian atap stadion lapangan bola basket : Ukuran lapangan bola basket standar
internasional memiliki atap dengan tinggi 9,1 m dari lantai lapangan bola basket. Dan secara
umum lapangan bola basket harus memiliki minimal clearance 7,7 m.

5. Ukuran papan pantul bola basket : Papan pantul bola basket terbuat dari papan keras yang
dipasang di belakang ring keranjang untuk memantulkan bola basket atau untuk membantu
pemain dalam memasukkan bola ke ring dengan teknik pantulan.

6. Papan pantul ini memiliki ukuran sebagai berikut :


 Ukuran papan pantul bagian luar, memiliki panjang 1,80 m dan lebar 1,05 m
 Ukuran papan pantul bagian dalam, memiliki panjang 0,59 m dan lebarnya 0,45 m
 Jarak papan pantul dengan lantai lapangan b ola basket 2,75 m
 Ring keranjang basket memiliki panjang diameter 0,40 m
 Jarak ring basket ke papan pantul bagian bawah adalah 0,15 m
 Jarak tiang penyangga hingga ke garis akhir adalah 1 m 7)

7. Ukuran Bola Basket : Bola basket terbuat dari karet yang dilapisi dengan lapisan sejenis
kulit diluarnya. Bola basket harus diisi angin hingga kencang, sehingga jika bola
dipantulkan dari ketinggian 180 cm maka akan melambung hingga tinggi 120-140 cm. 8).

8. Bola basket memiliki ukuran sebagai berikut :


 Keliling bola basket 75-78 cm
 Berat bola basket 600-650 gr
 Lapisan luar bola basket terbiat dari kulit yang lentur
 Lapisan dalam bola basket terbuat dari karet atau sejenisnya
9. Ukuran Keranjang Bola Basket : Ring atau keranjang bola basket ni berupa jala yang bagian
bawahnya terdapat lubang agar bola dapat keluar lagi setelah bila masuk kedalam ring. Ring
tersebut terbuat dari besi keras dan kuat, sedangkat keranjang terbuat dari anyaman tali yang
pada umumnnya terbuat dari bahan nilon. Keranjang bola basket memiliki ukuran sebagai
berikut :
 Tinggi ring berukuran 2,75 m dari lantai lapangan.
 Diameter ring berukuran 0,45 m,

10
 Panjang jala ring 0,4 meter

Permainan bola basket merupakan jenis permainan olahraga yang dimainkan oleh 2
tim berlawanan dengan anggota sebanyak 5 orang untuk masing-masing tim. Tujuan
permainan ini adalah untuk mendapatkan poin sebanyak- banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke dalam ring lawan. Pertandingan olahraga ini dilakukan diruangan yang
memiliki ukuran lapangan dengan panjang 28,5 m dan lebarnya 15 m. Untuk posisi pemain
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a) Forward, merupakan pemian yang bertugas untuk mencetak poin dengan memasukkan
bola ke ring lawan.
b) Defense, merupakan pemain yang bertugas untuk pertahanan atau menghadang lawan
agar lawan tidak bisa mendapatkan poin.
c) Playmaker, merupakan pemain yang bertugas dalam mengatur alur bola serta
menentukan strategi permainan.

Permainan bola basket merupakan olahraga yang sangat digemari di Amerika.


Beberapa kompetisi bola basket yang cukup besar sering diadakan pada tiap tahunnya, NBL
(National Basketball League) di Indonesia, BBL (British Basketball League) di Inggris,
NBA (National Basketball Association) di Amerika. Permainan bola basket dimainkan oleh
5 orang dengan wasit sebanyak 2 orang. Wasti 1 disebut Referee, dan yang ke 2 disebut
Umpire. Waktu dalam permainan ini bisa dipillih mengikuti standar nasional atau standar
internasional. Jika permainan dipilih menggunanakan standar nasional maka waktu
permainannya selama 4 x 10 menit, sedangkan jika permainan dimainkan dengan standar
Internasional maka waktu permainan adalah selama 4 x 12 menit dengan waktu istirahat 10
menit. Jika kedua tim memperoleh skor yang sama maka akan diadakan perpanjangan
waktu. Untuk ukuran bola yang digunakan dalam permainan ini harus memiliki keliling 75-
78 cm,, dengan berat bola 600-650 gram. Permainan bola basket ini pertama kali diiptakan
dan diperkenalkan oleh Dr. James Naismith pada tahun 1891. Ia merupakan seorang guru
olahraga yang berasal dari Kanada. Guru olahraga tersebut dituntut untuk bisa memciptakan
sebuah oalahraga yang dapat dimainkan di ruang tertutup, ini agar siswa yang dibimbingnya
bisa mengisi waktu liburannya di musim dingin dengan berolahraga. Pada awalnya Ia
terinspirasi oleh permainan yang pernah dimainkannya sewaktu masih anak-anak. Kemudian
pertandingan resmi bola basket pertama kali diselenggarakan pada tangga 20 Januari 1892.
Hingga saat ini permainan bola basket menjadi lebih populer dan banyak diminati.

F. Peraturan Permainan Bola Basket

Ada lagi peraturan permainan bola basket, di antara seperti :

a) Waktu Permainan

11
Olahraga bola basket ini dimainkan selama dua babak, masing-masing babak
berdurasi 20 menit. Setelah babak pertama terdapat waktu untuk istirahat selama 10
menit sebelum babak kedua dilanjutkan. Organisasi baik nasional maupun lokal
diijinkan untuk memperpanjang waktu dari 2 babak menjadi 4 babak, yang msing-
masing babak berlangsung selama 10 menit. Kemudian khusus basket mini
dilberlakukan 4 babak, tiap babak berlangsung selama 10 menit dengan waktu istirahat
selama 2 menit.

b) Bola Lompat (Jump Ball)

Jump Ball atau bola lompat merupakan bola yang dilemparkan atau dilambungkan
ke atas oleh wasit ke udara di antara dua pemain yang berlawanan. Bola baru dapat
disentuh oleh pemain setelah mencapai titik tertinggi. Jika bola jatuh kelantai tanpa
disentuh oleh pemain maka Jump ball harus diulangi kembali. Jump Ball dilakukan di
saat tertentu saja, yaitu :

 Awal permulaan permainan akan dimulai dan sesudah istirahat


 Dua orang pemain berlawanan yang sedang memegang bola dalam
waktu yang sama
 Dan kondisi lain atau pelanggaran joka posisi bola masih dalam bebas
atau belum ada tim yang memilikinya
 Angka (nilai) Poin Poin terjadi jika bola masuk ke dalam keranjang dari
atas kemudian jatuh masuk ke dalam keranjang. Gol yang terjadi dari
tembakan lapangan akan mendapatkan 2 nilai poin, sedangkan poin yang
terjadi dari tembakan lapangan dari luar garis three point akan
mendapatkan nilai 3 poin. Kemudian poin yang di dpat dari tembakan
yang masuk dari hasil hukuman atas pelanggaran yang dilakukan tim
lawan akan mendapatkan poin 1 angka. Setelah terjadi gol atau bol
masuk, baik dari shooting biasa maupun shooting biasa maka regu yang
kemasukan bisa segera memainkan bola kembali dari garis akhir dalam
waktu 5 detik.
 Bola hidup dalam permainan bola basket akan dianggap hidup dalam
permainan apabila :
a) Setelah mencapai titik tertinggi dan disentuh oleh pemain pada saat
bola melambung ketika jump ball
b) Ketika wasit menyerahkan bola kepada pemain
c) Operan dari luar lapangan dan boal menyentuh seorang pemain di
lapangan bebas
c) Bola mati dalam permainan bola basket akan dianggap mati dalam permaian bola
basket jika;
1. Terjadi suatu pelanggaran saat permainan berlangsung
2. Apabila terjadi poin atau gol

12
3. Terjadi suatu kesalahan
4. Terjadi bola pegang
5. Terjadi bola yang menyangkut di ring
6. Bel bunyi istirahat dari operan pada waktu terjadinya kejadian 30 detik di saat
bola sedang hidup
7. Wasit membunyikan peluit tanda pertandingan berakhir
d) Tembakan bebas Tembakan bebas merupakan kesempatan menembak yang diberikan
oleh wasit kepada pemain untuk melakukan tembakan tanpa rintangan atau halangan.
Jika terjadi gol atau bola masuk ke dalam ring keranjang maka akan diberikan poin 1
angka.
e) Pelanggaran Pelanggaran merupakan sesuatu yang menyimpang dari aturan-aturan
permainan bola basket. Untuk hukuman yang diberikan yaitu kehilangan bola bagi tim
yang melakukan pelanggaran, hingga dapat berupa kesempatan untuk melakukan
tembakan bebas bagi tim lawan.
f) Peraturan 3 detik, 5 detik, 10 detik, 30 detik :
1. Peraturan 3 detik : seorang pemain yang rekan se timnya menguasai bola tidak
ada yang diperbolehkan untuk berdiri di dalam area bersyarat lebih dari 3 detik.
2. Peraturan 5 detik : pada saat terjadi lemparan ke dalam dan segera bola dikuasai,
dalam waktu 5 detik bola sudah harus di lempar atau dioper ke pemain lain.
3. Peraturan 10 detik : suatu tim tidak diperbolehkan untuk memainkan bola lebih
dari 10 detik di areanya sendiri.
4. Peraturan 30 detik : suatu tim yang menguasai bola, dalam waktu 30 detik
diharuskan sudah harus melakukan tembakan.
 Peraturan melempar bola kembali ke belakang (back ball)
Seorang pemain yang menguasai bola dan berada di lokasi garis depan dilarang
untuk mengembalikan bola kembali ke belakang hingga melewati garis tengah,
termasuk juga untuk lemparan dari luar lapangan. Untuk aturan dasar bermain bola
basket yang baik adalah sebagai berikut :
1. Bola basket boleh dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan kedua
tangan maupun dengan satu tangan.
2. Bola basket boleh dipukul ke segala arah dengan kedua tangan maupun satu
tangan, akan tetapi tidak boleh menggunakan kepalan tangan atau ditinju.
3. Pemain tidak diperbolehkan untuk berlari sambil memegang bola. Bola harus
dilemparkan dari titik tempat menerima bola, akan tetapi diperbolehkan jika
pemain tersebut berlari dengan kecepatan biasa.
4. Bola basket hanya diperbolehkan dipegang di antara atau di telapak tangan.
Lengan, kaki dan anggota badan lainnya tidak diperbolehkan untuk
memegang bola.
5. Pemain tidak boleh menyeruduk, mendorong, menahan, memukul, menubruk,
atau menjegal pemain lawan. Pelanggaran pertama dari aturan ini akan

13
dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan dikenai sanksi
diskualifikasi pemain yang melanggar sampai ring timnya kemasukan bola
dari tim lawan. Jika pelanggaran tersebut dilakukan dengan sengaja , maka
pemain yang melanggar akan diberi sanksi tidak boleh mengikuti
pertandingan di sepanjang pertandingan. Pada momen ini pergantian pemain
juga tidak diperbolehkan.
6. Jika salah satu pihak tim melakukan pelanggaran berturut-turut sebanyak 3
kali, maka akan dihitung sebagai gol atau tim lawan akan mendapatkan poin
angka.
7. Gol atau poin dihitung jika bola masuk ke ring keranjang karena dilempar
atau dipukul oleh pemain dari dalam lapangan. Dalam hal ini pemain
belakang tidak menyentuh atau mengganggu tembakan shooting tersebut. Jika
bola berhenti di pinggir ring atau pemain lawan menggerakkan ring maka
tidak akan dianggap sebagai gol.
8. Jika bola keluar dari lapangan, bola akan diberikan kepada pemain pertama
yang menyentuhnya. Jika belum ada kejelasan atau perbedaan pendapat
maka wasit akan melambungkan bola untuk diperebutkan oleh ke dua tim.
9. Pelemparan bola ke dalam lapangan akan diberikan waktu 5 detik, jika
pemain memegang bola lebih dari itu maka kepemilikan bola akan diberikan
ke pada tim lawan. Jika salah satu pihak melakukan tindakan yang dapat
menunda pertandingan maka wasit akan memberikan peringatan
pelanggaran.
 Wasit berhak memperhatikan permainan para pemain dan mencatat banyaknya
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu jika terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit mempunyai hak penuh untuk melakukan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai yang tercantum pada aturan ke 5.
 Wasit pembantu akan ikut melakukan pengawan bola dan mengambil keputusan jika
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung
waktu. Wasit pembantu berhak menilai sah atau tidaknya gol dan menghitung gol
yang terjadi.
 Tim yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan menjadi pemenangnya.

G. Teknik Dasar Bola Basket

Dalam permainan ini sangat diperlukan beberapa teknik untuk dapat bermain bola
basket dengan teknik. Untuk itu kita harus lebih tahu lebih dulu mengenai teknik permainan
bola basket agar kita bisa memainkan permainan ini dengan baik, berikut merupakan
beberapa teknik dasar permainan bola basket :

1. Teknik Memegang Bola Dalam memegang bola basket, meski terlihat sederhana dan
mudah akan tetapi memegang bola basket tidak sembarangan. Ada teknik dasar

14
dalam memegang bola basket agar bola benar-benar terkontrol dan terlepas dari
tangan. Adapun Teknik tersebut adalah teknik Passing dan Catching (Melempar dan
Menangkap Bola).
2. Teknik Passing dan Catching (Melempar dan Menangkap Bola) Merupakan suatu
gerakan seperti memberi dan menerima umpan antar pemain dalam satu tim. Bola
basket memiliki ritme yang sangat cepat saat dimainkan, karena itu sangat diperlukan
teknik passing dan catching ini agar dapat mencetak angka. Memberi dan menerima
umpan akan berjalan dengan lancar jika semua rekan tim mempunyai kerjasama yang
solid.
a) Teknik Melempar Bola (Passing) Terdiri 5 cara untuk melakukan tenik melempar
bola, di anatarnya adalah sebagai berikut :
 Chet pass : merupakan teknik melempar bola dari posisi dada
 Overhead pass : merupakan teknik melempar bola dari posisi di atas kepala
 Bounce pass : merupakan teknik melempar bola dengan memantulkan bola ke lantai
 Baseball pass : merupakan teknik melempar bola dengan posisi di atas atau di
belakang kepala.
 Behind back pass : merupakan teknik melempar bola dari belakang tubuh yang
kemudian dipantulkan ke lantai.
b) Teknik Menerima Bola (Catching)

3. Dribbling (Menggiring Bola)


Menggiring bola atau dribbling adalah suatu cara membawa bola basket dengan
cara memantul-mantulkannya pada lantai. Saat memantulkan bola pada lantai bisa
dlakukan dengan dua tangan atau satu tangan secara bergantian. Menggiring bola ini
dapat dilakukan dengan cara berlari maupun setengah berlari. Menggiring bola dalam
permainan bola basket ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu menggiring bola tinggi
(posisi lebih dari lutut) dan menggiring bola rendah.
4. Pivot
Pivot merupakan gerakan memutar menggunakan satu kaki sementara kaki lainnya
sebagai poros, gerakan ini bertujuan untuk penyelamatan bola dari jangkauan tim
lawan. Biasanya gerakan ini akan diikuti dengan 3 gerakan lainnya seperti dribble,
passing, dan shooting.
5. Shooting
Shooting merupakan gerakan inti dari permainan bola basket, yaitu gerakan untuk
mencetak angka atau poin. Jadi dapat kita simpulkan bahwa shooting adalah gerakan
memasukkan bola langsung ke ring atau ke keranjang tim lawan.
6. Lay Up
Gerakan lay up bukan hanya terdiri dari satu gerakan saja, melainkan rangkaian
gerakan untuk memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring lawan. Gerakan lay up
ini dilakukan dengan cara melangkah ke arah ring lawan sebanyak dua kali lau
diteruskan dengan gerakan memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring lawan. Lay

15
up dapat dilakukan dari posisi kanan ataupun posisi kiri sisi keranjang. Gerakan lay up
ini adalah gerakn tembakan dari jarak dekat. Orang menyebut gerakan lay up ini dengan
gerakan tembakan melayang.
7. Rebound
Rebound merupakan gerakan untuk mendapatkan bola yang gagal masuk ke dalam
ring. Gerakan rebound dilakukan dengan cara mendapatkan bola hasil pantulan dari
bola yang gagal masuk ke dalam ring atau keranjang. Untuk rebound sendiri daapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Ofensif Rebound, merupakan shoot ulang dari bola yang gagal dimasukkan oleh
rekan tim.
2. Defensif Rebound, merupakan perebutan bola yang gagal dimasukkan tim lawan
ke dalam keranjang atau ring.
8. Slam Dunk

Slam dunk merupakan gerakan memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring
dengan meloncat tinggi ke arah ring. Secara teknik, gerakan slam dunk ini merupakan
improvisasi dari gerakan shooting. Hanya beberapa pemain basket yang mampu
melakukannya dengan sempurna hingga dapan mendapatkan poin. Untuk dapat
melakukan gerakan slam dunk ini dibutuhkan proporsi tubuh yang tinggi, setidaknya
minimal 180 cm. Karena gerakan ini sangat membutuhkan lompatan yang tinggi.

9. Screen
Screen merupakan gerakan dari pemain penyerang yang bergerak untuk
membebaskan rekan satu timnya dari penjagaan tim lawan. Gerakan screen ini
dilakukan untuk menutup pergerakan pemain tim lawan yang menjaga rekan satu tim,
lalu membuka jalan untuk rekan satu tim melewati belakang pemain lawan.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Didaktik adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani, didascein yang berarti
“saya mengajar” atau ilmu mengajar atau ilmu yang mempelajari dan memberi syarat-syarat
umum yang diperlukan untuk memberikan pelajaran dengan baik kepada murid atau orang lain.
Metodik suatu cara dan siasat penyampaian materi pelajaran tertentu terhadap siswa agar siswa
dapat memahami, mengetahui, dan menguasi materi yang diajarkan. Titik temu yang
menghubungkan antara metodologi dengan diktatik terletak pada persiapan mengajar.
Pengajaran diharapkan akan berjalan dengan baik dimulai dari pemilihan metode mengajar yang
serasi, dan kemudian atas metode yang dipilih kemudian dipersiapkan kegaiatan penyajian atau
penghidangan mata pelajaran atau bahan pelajaran Di dalam pembahasan masalah didaktik-
metodik tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan masalah pendidikan dan pengajaran. Sebab
didaktik dan metodik merupakan bagian dari proses pendidikan dan pengajaran.

17
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap penting untuk diketahui
oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan pengertian
dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang dimodifikasi dan bagaimana cara
memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek analisis modifikasi. Guru
penjas harus kreatif mensiasati keadaan keterbatasan fasilitas! Seperti kata pepatah tak ada rotan
akar pun jadi. Semangat ini harus kita cam-kan. Sebagai seorang guru penjas, tidak boleh kalah
dengan kondisi yang ada. Karena, jika kita mau dan serius, semua persoalan keterbatasan
fasilitas olahraga dapat kita atasi.

DAFTAR PUSTAKA

Dra. Roestiyah N.K, 1986, Didaktik/Metodik , Jakarta: Bina Aksara

Prof.Oemar malik, 1986, Proses Belajar Mengajar , Jakarta: Bumi Aksara

Nopembri Soni, Sumaryoto, 2014, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,

Jakarta: PT. Intan Pariwara

Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP-Surabaya, CV. Rajawali, Jakarta (1981)

18
19

Anda mungkin juga menyukai