Anda di halaman 1dari 10

Laporan Hasil Penjualan Produk Makanan

Kue Cimut (Cubit Imut)

Diajukan untuk Memenuhi Ujian Praktik Prakarya Dan Kewirausahaan

Disusun oleh :
Gebby Trisaswitha Puspasari
XII MIPA 3

SMAN 6 KOTA BANDUNG


Jl. Pasirkaliki No 51 Bandung
2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
kemajuan-kemajuan hampir di seluruh aspek kehidupan manusia. Di era
modern ini berbagai alat canggih dan mutakhir semakin mengiringi
kehidupan manusia sehari-hari. Imbasnya hal-hal tradisional pun perlahan
semakin ditinggalkan dalam rangka penyesuaian hidup sebagai manusia
modern.
Salah satu contoh yang mulai ditinggalkan adalah makanan-
makanan tradisional yang proses dan penyajiannya memakan waktu cukup
lama bila dibandingkan dengan berbagai makanan cepat saji (fast food) yang
saat ini terdapat dimana-mana. Tentunya, segala sesuatu yang cepat saji dan
modern tak selamanya memiliki segalanya; makanan fast food cenderung
berlemak dan tidak sehat. Lalu bagaimana cara menemukan solusi agar
makanan cepat saji tetap enak dan sehat?
Maka dari itu saya dan teman-teman satu kelompok membuat
produk Kue Cubit yang merupakan salah satu kue basah jajanan tradisional
khas Indonesia yang memiliki cita rasa yang nikmat. Kue cubit bagi
sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai cemilan dengan prestise
yang cukup tinggi. Mungkin jika dilihat dari namanya terkesan unik. Kue
ini disajikan dalam berbagai varian rasa yakni green tea, bubble
gum, oreo, strawberry, dan chocolate yang cukup mengganjal rasa lapar
pada perut. Meskipun kue cubit dikatakan sebagai jajanan tradisional di era
tahun 1990’an namun jangan salah, kue ini banyak digemari oleh banyak
orang. Kue ini dapat disajikan dengan kurun waktu 5-10 menit sehingga tak
memakan waktu lama untuk segera melahapnya.

B. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya laporan ini adalah memenuhi tugas ujian
praktik mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, kemudian untuk
mendapatkan keuntungan dari berjualan kue cubit, juga untuk menambah
pengalaman dalam membuat produk, memasarkan produk, dan menjual
produk ke khalayak ramai.

C. Pelaksanaan Kegiatan
(a) pembuatan : 27 September 2022 yang bertempat di kediaman salah satu
anggota kelompok
(b) penjualan : 29 September 2022 di SMA Negeri 6 Bandung
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan
Proses perancangan produk makanan meliputi:
(a) diskusi kelompok
Diskusi kelompok pertama di awali pada bulan Agustus 2022, yang
di dalamnya membahas mengenai produk apa yang akan dibuat dan dijual
ke masyarakat, kemudian setelah saya dan kelompok melakukan diskusi
terkait keputusan makanan apa yang akan dibuat, akhirnya terpilihlah salah
satu makanan yaitu kue cubit atau nama produk yang saya dan kelompok
pilih adalah kue cimut (cubit imut).
(b) presentasi kelompok
Adapun hal yang dibahas pada saat presentasi kelompok, yaitu saya
membahas mengenai analisis produknya seperti apa yang meliputi fungsi
produk, material nya terbuat dari apa saja, karakteristik produk, kemudian
dalam presentasi kelompok ini juga saya menunjukkan logo produk yang
rencanya akan saya publikasikan.
(c) pembuatan proposal
Dalam pembuatan proposal, saya dan teman-teman kelompok juga
membahas mengenai latar belakang, kemudian tidak lupa menganalisis
produk, dari mulai menentukan nama brand nya, menelaah fungsi
produknya, karakteristik dari suatu produk dsb. Kemudian dalam
pembuatan proposal juga saya membahas mengenai keunggulan produk,
yang di antaranya saya juga melampirkan kandungan gizi yang sangat baik
untuk tubuh jika memakan kue cubit hasil dari produk yang saya buat.
Tidak lupa dalam pembuatan proposal juga dilampirkan adanya proses
pembuatan produk, juga disebutkan apa saja bahan bahan yang dibutuhkan
untuk membuat kue cubit. Dalam proposal juga saya lampirkan analisis
keuangan yang terdiri biaya produksi, harga pokok produksi dan juga harga
jual, saya juga melampirkan analisis pasar yang terdiri dari profil konsumen
dan strategi pemasaran yang akan diterapkan jika akan berjualan nanti.
Dalam proses pembuatan proposal, dapat disimpulkan bahwa saya dan
kelompok sudah merencanakan secara matang untuk berjualan nanti.
*notulensi atau catatan saat diskusi dan presentasi terdapat pada lampiran A

B. Proses produksi
Proses pembuatan produk meliputi:
(a) pembuatan produk untuk tester
Pembuatan produk untuk tester dilakukan pada tanggal 7 September
2022. Saya dan kelompok mencoba membuat kue cubit tetapi dikarenakan
pertama kali tentunya tidak semudah yang dipikirkan. Saya dan kelompok
gagal dalam pembuatan untuk tester dan melakukannya sampai 4 kali
memasak, kedala yang ada yaitu saya dan kelompok kurang mahir dalam
memasak, dan adonan yang dibuat untuk kue cubit masih banyak
kekurangan.
Pada percobaan pertama hasil kue cimut saya gosong, dikarenakan
pada saat memasak api yang digunakan terlalu besar, kemudian pada
percobaan kedua, adonan pada kue cimut saya terlalu banyak terigu
sehingga hasilnya bantat, kemudian percobaan ketiga, tekstur sudah baik,
tetapi dikarenakan terlalu banyak vanilli saat membuat produk, produk yang
dihasilkan rasanya agak pahit. Pada akhirnya selama saya mencoba
berulang kali dan mengevaluasi beberapa kesalahan dalam pembuatan
adonan, akhirnya kue cubit saya berhasil dan pada saat dibawa untuk tester,
rasanya sudah cukup enak tetapi masih banyak yang harus diperbaiki lagi,
mulai dari segi rasa hingga tampilan produk.

(b) pembuatan produk untuk penjualan


Pada saat pembuatan produk untuk penjualan, saya sekelompok
sudah lebih baik dari sebelumnya. yang dimana saya sekelompok menjual
9 box kue Cimut dengan harga Rp 8.5000. Pembuatan produk pada saat
penjualan dilakukan pada saat malam harinya saya dan kelompok membuat
adonan kemudian dimasak pada keesokan harinya untuk menjaga suhu
makanan dari kue cimut ini agar tetap hangat dan menjaga topping yang ada
di atas kue cimut ini agar tetap fresh dan enak untuk di makan oleh
konsumen.
*dokumentasi pembuatan produk terdapat pada lampiran B1 dan
dokumentasi produk yang dijual terdapat pada lampiran B2

(C) Pemasaran
(a) Profil konsumen
- Jenis kelamin : Pria dan Wanita, produk yang kelompok saya jual cocok
dinikmati oleh semua gender.
- Umur : kisaran usia 7-50 tahun, makanan ini disukai oleh anak-
anak karena rasanya yang manis dan bentuk serta warna yang menarik,
kemudian kue cubit ini juga disukai oleh kalangan yang berumur
dikarenakan makanan ini termasuk makanan jadul tempo dulu.
- Lingkungan : Utamanya semua daerah, mulai dari perkotaan hingga
pedesaat pasti masyarakat menyukai kue cimut ini.
- pembuatan akun media sosial (cantumkan screenshot akun media
sosial

(b) pembuatan poster (cantumkan gambar poster)

Dalam pembuatan poster, saya dan kelompok


sengaja mencantumkan potongan harga yang
mulanya sebesar Rp 10.000 menjadi Rp 8.500
yang bertujuan untuk menarik peminat kepada
khalayak ramai yang biasanya tertarik dengan
potongan harga. Saya dan kelompok juga
sengaja memilih warna yang mencolok pada
poster agar lebih terlihat terang dan pada
bagian harga juga sengaja saya bold warna
merah yang bertujuan untuk memberikan
kesan tegas terhadap harga yang dicantumkan.

(c) pembuatan video iklan


Dalam pembuatan video iklan, saya membuat konsep berupa
countdown dan berisikan kata-kata promosi yang ditunjukkan di awal video.
Kemudian setelah scene berisikan countdown, selanjutnya ada cinematic
dari pembuatan kue cimut ini berupa potongan video singkat dari mulai
taburan tepung terigu, dituangkannya adonan kue cubit ke dalam cetakan,
lalu di akhir video iklan saya menampilkan video produk yang disajikan di
atas piring, kemudian saya menampilkan juga video produk yang lagi
dipindahkan ke dalam box kue cimut ini. Kemudian di akhir berisi
countdown yang di dalamnya dicantumkan kata-kata promosi lagi.
Link video iklan : https://youtu.be/Fyy-rZBFlu0
*storyboard pembuatan iklan terdapat pada lampiran C
D. Penjualan
menjelaskan proses penjualan yang dilakukan meliputi:
(a) persiapan
Dalam proses persiapan penjualan, tentunya dibutuhkan bahan-
bahan yang menunjang untuk pembuatan produk, di antaranya adalah harus
menyediakan telur, gula pasir, tepung terigu, vanilli bubuk, pewarna
makanan, mentega, susu cair dan topping, kemudian saya dan kelompok
juga tidak lupa menggunakan wadah, mixer, cetakan, kompor dan whisk
untuk memasak produk saya yaitu kue cimut. Kemudian jika sudah tersedia
bahan bahan pembuatan kue, hal yang selanjutnya dilakukan adalah dengan
membuat adonan kue cimut, dalam pembuatan adonan kue cimut ini,
takaran dalam setiap bahan-bahan harus pas agar hasil dapat memuaskan.
Kemudian pada saat memasak kue cimut ini, api yang dinyalakan juga harus
kecil agar adonan tidak gosong dan pahit. Lalu setelah kue cimut jadi,
selanjutnya saya dan kelompok bersiap untuk mengemasi produk dengan
paper box, satu box nya itu berisi 6 biji kue cubit dengan topping yang
berbeda-beda. Tidak lupa saya dan kelompok juga menambahkan ciri khas
dalam produk/logo di luar kemasan kue cimut ini agar lebih menarik pada
tampilan/kemasan.

(b) pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan penjualan, tidak lupa saya dan kelompok
menerapkan strategi pemasaran yang dirasa tepat, yaitu dengan memposting
poster dari produk kelompok saya di platform digital seperti instagram,
status whatsapp, facebook dan twitter, kemudian menawarkan secara
langsung melalui chat online dan menawarkan kepada kerabat dan teman
untuk membeli kue cimut ini. Sebelum berjualan di hari h, saya juga
menawarkan hasil produk saya kepada orang-orang tertentu dan mereka
tertarik dengan produk saya ini. Alhasil kue cimut terjual 9 box dan habis
dalam waktu yang singkat. Kemudian saya juga mendapatkan respon positif
dari konsumen yang mengatakan bahwa produk saya ini topping nya
melimpah dan rasanya pas, juga enak dimakan untuk mengganjal perut.

(c) pelaporan keuangan

Produksi Modal Biaya produksi Total Laba


penerimaan

1. Rp 70.000 Rp 63.000 Rp 76.500 Rp 13.500

Sisa modal Rp 7.000

Total keuntungan Rp 20.500


(d) kendala, solusi, dan evaluasi
Kendala Solusi Evaluasi
Adonan yang dibuat Adonan yang dibuat Adonan yang dibuat
pertama kali masih dikurangi tepungnya lebih diperhatikan
cenderung agar tekstur nya lebih lagi takarannya,
bantat/terlalu keras empuk karena akan
dan tidak empuk berpengaruh kepada
tekstur kue
Harus mengambil Produk sebisa mungkin Sebisa mungkin
produk terlebih diantar agar tidak perlu produk dibawa dari
dahulu di tengah jam izin keluar jam sekolah rumah
sekolah
*jurnal kegiatan kewirausahaan terdapat pada lampiran D

E. Laporan Keuangan
(a) modal
Saya menyiapkan modal sebesar Rp 70.000 dan saya mulai
membeli bahan-bahan yang dibutuhkan, biaya Rp 70.000 ini tidak termasuk
dengan perlatan masak, dikarenakan anggota salah satu kelompok sudah
mempunyai perlatan yang menunjang untuk membuat kue cubit.

(b) biaya produksi (TC)


No Nama Bahan Jumlah Harga

1. 1 Telur 4 butir Rp 8.000

2. Gula Pasir 100 gram Rp 9.000

3. Tepung terigu 100 gram Rp 7.000

4. vanili bubuk 1 bungkus Rp 4.000

5. Mentega 1 bungkus Rp 5.000

6. susu cair 1 bungkus Rp 6.000

7. Topping : kitkat, Masing-masing 1 Rp 15.000


matcha, meses
8. Pewarna 2 biji Rp 9.000
makanan
Jumlah Rp 63.000

Biaya produksi yaitu sebesar Rp 63.000,- (untuk biaya peralatan masak


tidak dimasukkan dikarenakan sudah tersedia dan tidak perlu membeli lagi)
 Harga Pokok Produksi :
= Rp 63.000 : 9
= Rp 7.000
(c) harga jual
 HPP + Persen keuntungan
= Rp 7.000 + 20 persen
= 8.500
(d) total penerimaan
 TR = HJ x Q
= Rp 8.500 x 9
= Rp 76.500
(e) laba
Laba = Rp 76.500 – Rp 63.000
Laba = 13.500

Tabulasi data laporan keuangan :

Produksi Modal Biaya Total Laba


produksi penerimaan

1. Rp 70.000 Rp 63.000 Rp 76.500 Rp 13.500

Sisa modal Rp 7.000

Total keuntungan Rp 20.500


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kue cimut atau kue cubit ini bisa menjadi bisnis yang menjanjikan,
keuntungan yang didapatkan juga lumayan besar dengan modal yang
dibutuhkan cukup sedikit. Total biaya yang dibutuhkan untuk membuat 9
box yaitu sebesar Rp 70.000 pada produksi pertamanya. Kemudian dalam
satu kali penjualan saya dan kelompok berhasil mendapatkan keuntungan
sebesaar Rp 20.500. Promosi yang digunakan juga semuanya bersifat
langsung dan tidak langsung, yaitu menyebarkan melalui informasi berupa
omongan ke orang-orang juga dengan menyebarkannya di berbagai
platform media social terutama Instagram dan whatsapp. Demikian laporan
ini dibuat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam merangkai sebuah
kata ataupun dalam pengolahan data dan sebagainya, atas perhatian dan
kerja samanya saya ucapkan terima kasih

B. Saran
Adapun saran dalam pembuatan produk ini adalah :
1. Tingkatkan Kerjasama antar anggota kelompok agar hasil yang dicapai
menjadi lebih baik lagi,
2. Sebelum terjun langsung untuk memasak produk kue cimut ini, sebaiknya
melihat atau menonton cara pembuatan kue agar hasil yang dicapai
memuaskan dan tidak mengulang berkali-kali dalam memasak
3. Dalam pembuatan produk seharusnya bisa lebih tertata lagi agar
mendapatkan hasil yang memuaskan
4. Dalam promosi produk seharusnya bisa lebih dikuatkan lagi, terlebih dalam
penawaran kue cimut ini baik online maupun offline
LAMPIRAN

Lampiran A : Notulensi/catatan saat Lampiran B1 : Dokumentasi


diskusi dan presentasi kelompok pembuatan produk

Lampiran B2 : Dokumentasi produk Lampiran C : Storyboard pembuatan


yang dijual iklan

Lampiran d : jurnal kegiatan kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai