Anda di halaman 1dari 16

Lampiran 4

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RS PROF DR. J. A. LATUMETEN
website : www.stikes-latumeten.ac.id
E-mail : stikeslatumeten@gmail.com

PRE PLANING SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA IBU MENETEKI


TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PERAWATAN PAYUDARA PADA
MASYARAKAT NEGERI URENG, KEC. LEIHITU,
KAB. MALUKU TENGAH

Hari/tanggal : Senin, 30 Januari 2023


Waktu :1 x 60 menit
Tempat : Balai Desa Negeri Ureng
Topik : ASI Eksklusif, Cara Menyusui yang Benar, dan Cara
Perawatan Payudara
Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan

A. LATAR BELAKANG
Buteki adalah Ibu yang tengah menyusui bayi dari umur 0-1
tahun. Perawatan payudara adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk memperlancar pengeluaran ASI dan mencengah penyakit pada
payudara, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai Buteki
dan perawatan payudara serta cara menyusui yang benar, maka
akan dilakukan penyuluhan tentang Ke-3 poin tersebut karena
pengetahuan Ibu yang kurang sehingga perlu ditingkatkan.
Penyuluhan merupakan salah satu bentuk penyampaian
informasi kepada individu, kelompok dan masyarakat tentang
masalah-masalah kesehatan yang disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung (lisan maupun tulisan).

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi


sehingga mempunyai komposisi nutrisi sesuai dengan perkembangan
bayi yang sehat. Memberikan ASI akan memberikan manfaat ganda
bagi ibu dan bayinya, salah satu kelebihan memberikan ASI bagi bayi
adalah ASI kaya akan anti bodi (zat kekebalan tubuh) untuk
membantu tubuh bayi melawan infeksi dan penyakit lainnya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa payudara bagi wanita
salah satu bagian tubuh yang dibanggakan. Dalam kehamilan dan
menyusui, payudara akan bertambah besar dan menghasilkan air
susu. Agar perubahan tersebut tidak dirasakan sebagai sesuatu yang
mengkuatirkan, misalnya karena kehamilan dan menyusui sehingga
payudara menjadi jelek. Maka perlu berbagai upaya sehingga seorang
wanita dapat menyusui semaksimal mungkin sesuai kebutuhan bayi,
tetapi payudara tetap indah bentuknya .Untuk itu mengapa perawatan
payudara sangat penting dilakukan kepada setiap wanita terutama
ibu menyusui. Selain itu, perawatan payudara juga penting
diperhatikan untuk mencegah terjadinya luka pada daerah putting
susu yaitu dengan memberikan ASI dengan posisi yang baik dan tepat
saat menyusui. Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat
mengakibatkan putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar normal
sehingga mempengaruhi produksi ASI, bayi akan mulai senggang
untuk menyusui.
Berdasarkan pengakajian yang dilakukan di dapatkan data di
negeri ureng kecematan maluku tenggah sebanyak 19 orang, 17
buteki menggunakan ASI eksklusif pengetahuan kurang, buteki yang
mrngalami masalah payadura ditemukan payudara dan 2 orang buteki
menggunakan susu formula
Dari 17 buteki (6% )memiliki pengetahuan baik dan 2(11%)
buteki memiliki mengalami masalah ditemukan data yang mangalami
putting susu sebanyak 2 buteki (11%) dan produksi susu sebanyak 4

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

buteki (21%) hal ini yang membuat kami melakukan penyuluhan


kesehatan tentang ASI eksklusif dan perawatan payudara.

B. Diagnosa Keperawatan

Defisit pengetahuan b/d Terbatasanya Sumber Informasi Tentang


Manfaat Asi Ekslusif dan Perawatan payudara Pada Kelompok Ibu
Menyusui di Negeri Ureng Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku
Tengah.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui cara menyusui yang benar dan perawatan payudara
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian Asi Eksulisif
b. Menjelaskan manfaat Asi Eksulisif
c. Menjelaskan posisi dan perlekatan menyusui
d. Menjelaskan Keuntungan dan kelemahan Asi Eksulisif
e. Mendemonstrasikan cara perawatan payudara yang benar

D. PESERTA
Ibu-ibu menyusui

E. KEPANITIAAN
- Ketua : Muhammad Tuharea
- Sekretaris : Yein Tutuhatunewa
- Sec. Acara : Cremona Pattiruhu
- Sec. Humas : Purnama Musdallifah
- Sec. Dokumentasi : Rahim Wally
- Fasilitator : Ina Dewinta Lainata
- Sec. Evaluasi : Marni Umalekhoa
Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

- Sec.Perlengkapan : Arnolis Hetharia

F. SETTING WAKTU

No Waktu Kegiatan Pembicara Moderator PJ


1 Pembuka a. Mengucapkan Ina Dewinta Cremona Yuyun
an (5 salam pembuka Lainata Pattiruhu Ismail,
menit) b. Memperkenalka S.Kep., Ns
n diri (Pembimbing
c. Menjelaskan )
maksud dan
tujuan
2 Pelaksan a. Menjelasakan Ina Dewinta Cremona Yuyun
aan (30 pengertian Lainata Pattiruhu Ismail,
menit) payudara S.Kep., Ns
b. Menjelaskan (Pembimbing
manfaat )
perawatan
payudara
c. Mendemostrasi
kan cara
perawatan
payudara yang
benar
3 Post a. Memberikan Ina Dewinta Cremona Yuyun
pelaksan masukan Lainata Pattiruhu Ismail,
aan (10 b. Menyimpulkan S.Kep., Ns
menit) hasil (Pembimbing
penyuluhan )
c. Mengevaluasi
peserta BUTEKI
d. Salam
Kelompok Khusus penutup
BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

G. SETTING TEMPAT

Meja

Keterangan :

: Moderator

: Observer

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

:MC

: Masyarakat

: Mahasiswa/Fasilitator

: Pembimbing Lapangan

: Notulen

: Penyaji

: Dokumentasi

H. METODE
Ceramah, Domonstrasi dan tanya jawab

I. MEDIA
Leaflet, Power Point, Poster dan Pantom

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Rencana penyuluhan telah dilakukan sejak 4 hari sebelum
pelaksanaan.
b. Pemberitahuan sudah dilakukan 1 hari sebelum pelaksanaan.
c. Materi penyuluhan telah disiapkan sejak 2 hari sebelum
pelaksanaan, sedangkan instrument untuk melakukan
demonstrasi telah disiapkan sebelumnya dengan meminjam
alat dan bahan dari Laboratorium Prodi DIII Keperawatan
untuk pre test Asi Eksklusif , dan Perawatan Payudara
dilakukan saat pengkajian
d. Koordinasi dengan pembimbing telah dilakukan sejak 4 hari
sebelum pelaksanaan.

2. Evaluasi proses
a. Ibu menyusui yang hadir 19 orang.
b. Peserta yang aktif bertanya sebanyak 1 orang (6%).
c. Peserta yang aktif mendemontrasikan perawatan payudara
sebanyak 1 orang.
d. Penyuluhan dilakukan di BALAI Desa Negeri Ureng
Mahasiswa PKL
e. Pembagian soal Post Test tentang ASI Eksklusif dan
Perawatan Payudara
f. Penyajian materi dapat berlangsung dengan baik.
g. Mahasiswa mampu bekerja sama dalam setiap bagian
penyajian materi maupun demonstrasi.

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

3. Evaluasi hasil
a. Ibu-ibu menyusui dapat memahami tentang pentinganya
pemberian ASI ekslusif, perawatan payudara dan cara
menyusui yang benar.
b. Ibu-ibu menyusui dapat memperagakan kembali perawatan
payudara dan cara menyusui yang baik dan benar sesuai
dengan apa yang diajarkan oleh mahasiswa PKL.
c. Setelah penyuluhan dan demonstrasi mahasiswa meberikan
post test untuk BUTEKI dan 100% BUTEKI dapat menjawab
dengan benar.
d. Kegiatan yang telah dilakukan mendapat respon positif
(reinforcement) dari pihak masyarakat terutama ibu-ibu
menyususi maupun dari pembimbing lapangan yang hadir.

K. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah ASI Ekslusif adalah bayi hanya
di beri ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air the. Air putih, dan tanpa makanan padat seperti
pisang, papaya , bubur, susu, biscuit, dan bubur nasi. (Roesli ,
2021;)
ASI Ekslusif adalah ASI saja tanpa tambahan apapun
selam 6 bulan pertama(Sastroasmoro, 2020; )
Definisi ASI eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima
ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari
ibu, tanpa penambaha cairan atau makanan padat lain, kecuali
sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat.
Pemberian ASI secara eksklusif menurut DepKes (2020)
adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan
minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali
pemberian obat dan vitamin.
Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

2. Manfaat ASI-Eksklusif
Menurut (Sandra Fikawati,Ahmad Syafiq, 2020) Manfaat ASI
Eksklusif yaitu:
a. Manfaat bagi Bayi

1) ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal


Komposisi ASI sangat tepat bagi kebutuhan tumbuh
kembang bayi berdasarkan usianya. Setelah usia 6
bulan ,bayi harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI
dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
ASI menurunkan resiko kematian neonatal Sekitar
40% penyebab kematian bayi dikarenakan oleh penyakit
infeksi, yaitu pneumonia dan diare. Bayi belum memiliki
komponen kekebalan tubuh yang lengkap layaknya orang
dewasa, sehingga bakteri dan virus lebih mudah
berkembang. Makanan dan minuman selain ASI yang
diberikan kepada bayi berpotensi untuk menjadi perantara
masuknya bakteri dan virus ke tubuh bayi. 7 Selain itu
bayi dapat memperoleh zat kekebalan tubuh ibu yang
diperoleh melalui ASI.
2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi yang diberikan colostrums secara ilmiah akan
mendapatkan IgA (Imunoglobulin A)yang tidak terdapat
dalam susu sapi. Badan bayi sssendiri baru dapat
membentuk sel kekebalan sukup banyak sehingga
mencapai kadar protektif pada waktu berusia 9 sampai 12
bulan.
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat
kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih


banyak dari ASI matur. Zat kekebalan yang terdapat pada
ASI antara lain akan melindungi bayi dari alergi dan
penyakit infeksi seperti diare, infeksi telinga, batuk, dan
pilek. ASI sebagai makanan bayi mempunyai
kebaikan/sifat sebagai berikut:
a) ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk
bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki
komposisi, zatgizi yang ideal sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

b) ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi


dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asamlaktat. yang
bermanfaat untuk:
(1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat
patogen.
(2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang
dapat menghasilkan asamorganic dan
mensintesa beberapa jenis vitamin.
(3) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-
cassienat.
(4) Memudahkan penyerahan berbagai jenis
mineral, seperti calsium, magnesium.
Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

c) ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat


melindungi bayi selama 5-6 bulanpertama, seperti:
Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,

Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

Posisi dan perlekatan menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui.Cara menyususi yang


tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Gambar 1.Posisi menyusui sambal Gambar 2.Posisi menyusui sambil duduk


berdiri yang benar (Perinasia, 2004) yang benar (Perinasia, 2004)

3) Komposisi sesuai kebutuhan


Pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama
kehidupan sudah dapat memenuhi kebutuhan bayi.
Jumlah dan proporsi zat gizi yang terkandung pada ASI
dari ibu dengan status gizi baik sudah tepat dan ideal
untuk kebutuhan bayi. ASI juga memiliki kandungan gizi
yang berbeda dari waktu ke waktu, yaitu dalam bentuk
kolostrum hingga ASI matur.

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

4) Mudah dicerna , diserap, dan mengandung enzim


pencernaan.
Komposisi zat gizi ASI bukan hanya tepat dalam hal
jumlah, tetapi proporsi zat gizi ASI juga membuat ASI
mudah dicerna oleh bayi. ASI mengandung protein dan
asam lemak dengan rasio yang pas, sehingga mudah
dicerna oleh bayi. Adanya bakteri pencernaan yaitu
bifidobakteri pada ASI juga merupakan factor penting bagi
pencernaan manusia, slaah satu perannya adalah 8
mempermudah proses pencernaan sehingga penyerapan
zat gizi lebih mudah dan lebih cepat.
5) Tidak menyebabkan Alergi
Konsumsi ASI secara eksklusif membantu pematangan
pelapis usus dan menghalangi masuknya molekul pemicu
alergi. Kandungan IgA pada ASI berperan melapisi
permukaan usus bayi yang masih rentan terhadap
keberadaan protein asing pada usia kurang dari 6 bulan.
6) Mencegah Maloklusi/ Kerusakan Gigi
Maloklusi merupakan ketidakteraturan gigi yang
memengaruhi estetika dan penampilan serta mengganggu
fungsi pengunyahan, penelanan, ataupun bicara. Proses
menyusu memungkinkan rahang bayi yang masih dalam
proses perkembangan terbentuk lebih baik.
ASI mengandung kalsuim dalam jumlah cukup dan
sesuai kebutuhan, sehingga dapat langsung
dimetabolisme sistem pencernaan bayi untuk
pembentukan jaringan sel tulang rahang dan tulang
lainnya. Saat aktif menghisap, mulut bayi bergerak teratur
dan berkesinambungan yang membantu proses
pemadatan sel tulang rahang. Anak yang tidak diberikan
ASI cenderung memiliki oral habbit, seperti menghisap jari
Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

dan cenderung mengalami tingkat keparahan maloklusi


yang lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat ASI.

b. Manfaat bagi Ibu


1) Mencegah pendarahan pasca persalinan
ASI segera setelah ibu melahirkan merupakan
metode yang efektif untuk mencegah pendarahan pasca
persalinan. Berbagai studi secara konsisten menunjukkan
adanya hubungan antara menyusui dengan proses
pemulihan ibu pasca melahirkan. Isapan bayi pada putting
payudara ibu akan merangsang kelenjar hipose 9 bagian
posterior untuk menghasilkan hormone oksitoksin yang
akan menyebabkan konstraksi otot polos disekitar
payudara untuk mengeluarkan ASI dan kontraksi otot
polos disekitar rahim untuk mengerut sehingga mencegah
terjadinya pendarahan pasca persalinan yang merupakan
salah satu penyebab utama kematian ibu.
2) Mengurangi Anemia
Setelah melahirkan ibu berisiko mengalami
anemia , hal ini karena banyaknya darah yang keluar dari
tubuh ibu saat proses melahirkan. Memberikan ASI
segera setelah bayi lahir dapat mencegah
pendarahan ,sehingga dapat mengurangi risiko anemia
pada ibu.
3) Mengurangi Resiko Kanker Ovarium dan Payudara
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukan
bahwa semakin lama dan sering ibu menyusui akan
memberikan efek protektif terhadap kanker ovarium dan
kanker payudara.

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

4) Memberikan rasa dibutuhkan


Ibu merupakan tokoh utama dalam proses
menyusui. Menyusui bayi dengan ASI merupakan
fenomena yang menunjukan peran seorang ibu pada awal
kehidupan bayi. Secara psikologis proses menyusui akan
menumbuhkan rasa bangga dan membuat ibu merasa
dibutuhkan.
5) Sebagai metode KB Sementara
Pemberian ASI dapat memengaruhi kerja hormone pada
tubuh ibu yang dapat menghambat ovulasi. Diketahui
pemberian ASI dapat menjadi KB alami yang efektif
dengan beberapa ketentuan, yaitu :
a) Bayi berusia kurang dari 6 bulan
b) Bayi diberi ASI Eksklusif dengan frekuensi minimal 10
kali/hari
c) Ibu belum menstruasi kembali.

3. Keuntungan ASI Eksklusif


Menurut (Fikawati,S dan Ahmad Syafiq, 2021) Keuntungan
pemberian ASI eksklusif pada bayi yaitu :
Enam hingga delapan kali lebih jarang menderita kanker
anak bayi (leukemia limphositik, Neuroblastoma, Lympoma
Maligna)

a. Risiko dirawat dengan sakit saluran pernapasan 3 kali lebih


jarang dari bayi yang rutin konsumsi susu formula.
b. Menghindari penyakit infeksi seperti diare.
c. Mengurangi risiko alami kekurangan gizi dan vitamin
d. Mengurangi risiko kencing manis
e. Lebih kebal terkena alergi

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

f. Mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah


g. Mengurangi penyakit menahun seperti usus besar
h. Mengurangi kemungkinan terkena asma

4. Kelemahan ASI Eksklusif


Menurut (Fikawati,S dan Ahmad Syafiq, 2018) Kelemahan
pemberian ASI Eksklusif, yaitu :
a. Waktu yang diperlukan untuk menyusui
Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan
kerja dan adanya emansipasi dalam segala bidang kerja dan
di kebutuhan masyarakat menyebabkan turunnya kesediaan
menyusui dan lamanya menyusui. Secara teknis hal itu
dikarenakan kesibukan ibu sehingga tidak cukup untuk
memperhatikan kebutuhan ASI.
Pada hakekatnya pekerjaan tidak boleh menjadi alasan
ibu untuk berhenti memberikan ASI secara eksklusif. Untuk
menyiasati pekerjaan maka selama ibu tidak dirumah, bayi
mendapatkan ASI perah yang telah diperoleh satu hari
sebelumnya.
b. Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI.
Peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang
memudahkan periklanan distribusi susu buatan menimbulkan
pergeseran perilaku dari pemberian ASI ke pemberian Susu
formula baik di desa maupun perkotaan.Distibusi, iklan dan
promosi susu buatan berlangsung terus, dan bahkan
meningkat tidak hanya di televisi, radio dan surat kabar
melainkan juga ditempat-tempat praktek swasta dan klinik-
klinik kesehatan masyarakat di Indonesia.
Semakin cepat memberi tambahan susu pada bayi,
3HJ6K,menyebabkan daya hisap berkurang, karena bayi
mudah merasa kenyang, maka bayi akan malas menghisap
Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023
Lampiran 4

putting susu, dan akibatnya produksi prolactin dan oksitosin


akan berkurang.
c. Berhubungan dengan kesehatan ibu Seperti adanya penyakit
yang diderita sehingga dilarang oleh dokter untuk menyusui,
yang dianggap baik untuk kepentingan ibu (seperti : gagal
jantung )

Kelompok Khusus BUTEKI, PKL Mahasiswa Angkatan XVIII Program Studi DIII
Keperawatan, STIKes Rs. Prof. Dr. J. A. Latumeten Negeri Ureng, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah,2023

Anda mungkin juga menyukai