Anda di halaman 1dari 1

No 6

1. Telinga berdengung atau tinnitus dapat terjadi akibat perubahan fungsional sistem
stomatognasi. Tinnitus adalah persepsi suara atau pengalaman sadar dimana seseorang
mendengar suara yang berasal dari dalam kepala, tanpa adanya sumber suara eksternal.
Patofisiologi tinnitus yang disebabkan TMD dijelaskan dengan reseptor kraniofasial
mosiseptive yang banyak atau gaya mekanis yang mengubah jaringan sekitar akibat
proses inflamasi dan iskemia.9
Patofisiologi tinnitus yang disebabkan TMD berhubungan dengan banyaknya reseptor
nosiseptif kraniofasial, termasuk pada ligament sendi temporomandibular. 9,10 Reseptor ini
akan distimulasi oleh kekuatan mekanis yang merusak atau mengubah jaringan disekitar
karena proses inflamasi akibat kelainan TMJ pada pasien yang diketahui mengalami
clicking pada TMJ. Hal ini terjadi karena input somatosensorik trigeminal dan input
pendengaran bertemu di nucleus koklea dorsal berhubungan dengan sistem
somatosensory dan tinnitus. Dengan demikian, pasien berpekulasi bahwa input
pendengaran dan trigeminal yang abnormal pada pasien dengan keluhan TMJ
menyebabkan perubahan plastis dari pemrosesan multisensorik yang dapat memberikan
rangsangan listrik saraf median dapat memodulasi kenyaringan tinnitus dimana akhirnya
gangguan TMJ dapat mempengaruhi tinnitus dengan memodifikasi tingkat pendengaran
yang dirasakan di telinga tengah berupa suara berdengung.10

1. Algieri GM, Arangio P, Vellone V, Di Paolo C, Cascone P. Tinnitus in


temporomandibular joint disorders: is it a specific somatosensory tinnitus subtype? The
International Tinnitus Journal. 2016 Dec 9;20(2):83-7.
2. Vielsmeier V, Strutz J, Kleinjung T, Schecklmann M, Kreuzer PM, Landgrebe M,
Langguth B. Temporomandibular joint disorder complaints in tinnitus: further hints for a
putative tinnitus subtype. PLoS One. 2012;7(6).

Anda mungkin juga menyukai