Anda di halaman 1dari 1

6. Uraikan patogenesis terjadinya telinga berdengung pada kasus di atas.

Pada kasus, diketahui pasien yang mengalami kehilangan gigi posterior danmengeluhkan
adanya telinga kanan kiri berdengung. Telinga berdengung atau tinnitus didefinisikan
sebagai persepsi suara atau pengalaman sadar dimana seseorang mendengar suara yang
berasal dari kepala, dimana tidak adanya sumber suara eksternal. 
Nyeri pada telinga bahkan sampai berdengung dikarenakan sensor timpani diinervasi oleh
saraf kranial kelima (saraf trigeminal). Oleh karena itu, setiap rasa sakit yang terjadi pada
struktur yang dilalui oleh saraf trigeminal akan mempengaruhi fungsi telinga dan
menciptakan sensasi sesak dalam telinga. Hiperaktivitas otot akan memengaruhi
perubahan pada fungsi otot sehingga mandibula bergerak lebih aktif dan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan gerak mandibula seperti deviasi/ defleksi karena
posisi kondilus berubah tempat. Nyeri yang terjadi akibat ketegangan otot dapat menekan
persarafan sensorik pada sendi temporomandibula yakni nervus aurikulotemporalis
cabang pertama posterior Nervus Trigeminus mandibularis sehingga adanya rasa nyeri
dapat tersebar ke daerah yang dilalui saraf tersebut seperti pada daerah kepala, sendi, dan
telinga.
Mekanisme terjadinya tinitus karena aktivitas elektrik di sekitar auditorius yang
menimbulkan perasaan adanya bunyi, tetapi impuls yang terjadi bukan berasal dari bunyi
eksternal atau dari luar yang ditransformasikan, melainkan berasal dari sumber impuls
yang abnormal di dalam tubuh penderita sendiri. Impuls abnormal itu dapat ditimbulkan
oleh berbagai kelainan telinga. Tinitus dapat terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus
dengan nada rendah seperti bergemuruh atau nada tinggi seperti berdengung. Tinitus
dapat terus menerus atau hilang timbul terdengar.

Sumber :
Harjono, J. (A, 2008) (D, 2013) & Rohana, s., 2008. Perbedaan Pengaruh Penambahan
Mobilisasi Roll Slide.

Anda mungkin juga menyukai