Anda di halaman 1dari 19

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

Nomor : PRI/1271/01/XII/082022

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. PT PRIMASENTA RESOURCES INDONESIA berkedudukan di Patra Jasa Office Tower Jl.


Jend.Gatot Subroto Kav.32-34 Jakarta Selatan 12950 yang didirikan berdasarkan Akta 09
yang dibuat dihadapan, S.H., M.Kn., Notaris di ARIFIN WIBISANA, S.H. dan telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Nomor: AHU-78121.AHA.01.01 Tahun 2008 tanggal 05 Agustus 2008, yang telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Akta 1, yang telah diterima pemberitahuannya oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor
AHU-0084311.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 18 Desember 2020, dalam hal ini diwakili oleh
Setiawira Sentosa selaku DIREKTUR dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama
PT PRIMASENTA RESOURCES INDONESIA, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. MOHAMMAD SABIL KAFRAWI, lahir di MATARAM, tanggal 17 FEBRUARI 1992, Jenis
Kelamin LAKI-LAKI, yang pada saat Perjanjian ini ditandatangani memiliki Kartu Tanda
Penduduk Nomor: 5271041702920001 beralamat di JL. GILI TRAWANGAN BARU RT. 024
RW. 230, Kelurahan KARANG BARU, Kecamatan SELAPARANG, Kabupaten MATARAM.
Provinsi NTB dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri, untuk selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK, dengan
ini PARA PIHAK selanjutnya menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. PIHAK PERTAMA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang “penyediaan jasa
tenaga kerja”
b. Berdasarkan Perjanjian Kerja Pengadaan Jasa Alih Daya Pekerjaan Pemasaran, Administrasi
Kredit dan Penagihan Pada Unit Kerja PT PEGADAIAN di Seluruh Indonesia Nomor
975.00050.00/2022 Nomor PRI/592-02/PKP.20/VIII/2022 Tanggal 26 Juli 2022 PIHAK
PERTAMA ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan alih daya pemasaran, administrasi kredit
dan penagihan pada unit kerja PT PEGADAIAN di beberapa Kantor Area untuk periode 1
Agustus 2022 sampai dengan 31 Juli 2023.
c. Untuk melaksanakan pekerjaan pada huruf b. PIHAK PERTAMA telah melakukan proses
rekrutmen karyawan PIHAK PERTAMA yang nantinya ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan pekerjaan pemasaran dan/atau administrasi kredit dan/atau penagihan
yang dialihdayakan oleh PT PEGADAIAN kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan lokasi

1
unit kerja yang telah ditetapkan.
d. PIHAK KEDUA merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dan telah melalui proses seleksi rekrutmen yang telah
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA atas kehendak sendiri dengan ini bersedia mengikatkan diri kepada PIHAK
PERTAMA sebagai karyawan dengan ikatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) untuk
ditugaskan sebagai Personil yang melaksanakan pekerjaan supervisor, pemasaran dan/atau
administrasi kredit dan/atau penagihan untuk PIHAK PERTAMA pada unit kerja PT
PEGADAIAN yang telah ditetapkan, dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
PEKERJAAN

(1) Fungsi Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah salah satu pekerjaan berikut
ini :
a. Pemasaran yaitu sebagai Customer Relationship Officer (CRO); atau
b. Administrasi Kredit , atau
c. Penagihan, atau
d. Supervisor, atau
e. Fungsi pekerjaan lain yang ditetapkan kemudian oleh PT PEGADAIAN

(2) Ruang lingkup fungsi pekerjaan CRO adalah menyusun, mengeksekusi, dan menindaklanjuti
strategi pemasaran dan penjualan kepada Nasabah existing dan/atau kepada Nasabah
nonaktif, meliputi sebagai berikut:
a. Memasarkan dan membantu proses penjualan produk Perusahaan kepada setiap Nasabah
(Nasabah walk-in) yang datang ke Outlet Perusahaan baik pada Kantor Cabang, Unit
Pelayanan Cabang atau Outlet layanan Perusahaan lain yang dipersamakan dengan itu,
dalam rangka cross selling, up selling, dan reaktivasi nasabah;
b. Menindaklanjuti daftar prospek yang diberikan oleh PT Pegadaian dan/atau Vendor;
c. Memelihara dan membina hubungan baik dengan Nasabah yang dikelola dengan
tujuan Nasabah tetap loyal kepada PT Pegadaian;
d. Memberikan informasi kepada Nasabah atas program dan kegiatan promosi PT
Pegadaian;
e. Membantu mengelola masukan atau komplain Nasabah mulai dari mencatat dan
mengidentifikasi untuk dilaporkan kepada Pemimpin Cabang;

2
f. Mendokumentasikan kegiatan penjualan produk PT Pegadaian yang dilakukan setiap hari
menggunakan laporan DSAR dan/atau SELENA;
g. Melakukan Sales Call ke Nasabah Existing untuk cross selling, up selling, dan/atau untuk
reaktivasi Nasabah nonaktif;
h. Melakukan kegiatan penjualan digital marketing; dan
i. Memberikan edukasi dan membantu instalasi Aplikasi Pegadaian Digital Service kepada
Nasabah Walk-in;
j. Menerima dan memastikan kelengkapan data/dokumen yang diperlukan untuk pengajuan
kredit.
k. Melakukan monitoring dan mengingatkan nasabah secara rutin atas
angsuran/kewajiban Nasabah yang akan jatuh tempo; dan

(3) Ruang lingkup fungsi pekerjaan Administrasi Kredit adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan administrasi dan tugas-tugas pendukung untuk memperlancar
proses penyaluran kredit dengan tetap berdasarkan prinsip kehati-hatian;
b. Menatakerjakan file dan dokumen kegiatan administrasi pelayanan bisnis mikro kepada
calon nasabah dan nasabah agar dokumen menjadi tertib;
c. Menatakerjakan kelengkapan administrasi berkas kredit termasuk kelengkapan berkas
untuk klaim asuransi penjaminan kredit dengan tertib dan lengkap sesuai ketentuan yang
berlaku;
d. Menjalankan tugas lainnya guna mendukung kelancaran operasional bisnis non gadai;
e. Merekapitulasi data dan laporan kredit yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja cabang;
f. Membantu tugas Account Officer PT Pegadaian dalam melakukan tugas pemasaran,
pemberkasan pencairan, dan pembinaan Nasabah

(4) Ruang lingkup fungsi pekerjaan Penagihan adalah sebagai berikut :


a. Mengelola kredit bermasalah pada kolektabilitas 3,4, dan 5 sampai kredit dinyatakan
sehat kembali
b. Mengelola kredit non aktif (lunas klaim, penjualan dibawah kewajiban nasabah)
c. Mengelola kredit restrukturisasi sampai kredit dinyatakan sehat kembali.
d. Membantu melaksanakan proses penarikan barang jaminan apabila diperlukan.

(5) Ruang lingkup fungsi pekerjaan Supervisor BPO adalah melaksanakan fungsi supervisi
terhadap pelaksanaan pekerjaan CRO, Administrasi Kredit dan Penagihan sebagai berikut:
a. Melakukan tata kelola administratif Personil CRO, Administrasi Kredit dan

3
Penagihan yang dikelolanya;
b. Mengikuti kegiatan monitoring dan/atau Bussiness Review yang dilakukan oleh Tim
Deputy Bisnis PT PEGADAIAN;
c. Menjalin komunikasi, koordinasi, membantu menyelesaikan kendala yang ditemukan,
serta mengusulkan kepada Tim Deputy Bisnis PT PEGADAIAN program atau kegiatan
yang ditujukan untuk peningkatan kompetensi maupun peningkatan kinerja Personil
CRO, Administrasi Kredit dan Penagihan yang dikelolanya;
d. Monitoring & evaluasi serta memberikan arahan teknis terkait penggunaan aplikasi
yang diwajibkan oleh PT PEGADAIAN;
e. Melakukan pendampingan (join visit) secara berkala kepada Personil CRO,
Administrasi Kredit dan Penagihan yang dikelolanya yang belum mencapai target;
f. Melaporkan mutasi Personil CRO, Administrasi Kredit dan Penagihan yang berada
dalam rentang kendalinya;
g. Melakukan eskalasi kendala terkait operasional Personil CRO, Administrasi Kredit
dan Penagihan yang tidak terselesaikan di tingkat Cabang PT PEGADAIAN ke
tingkat Area PT PEGADAIAN melalui koordinasi dengan Deputy Bisnis PT
PEGADAIAN.
h. Melakukan briefing rutin kepada Personil CRO, Administrasi Kredit dan Penagihan
untuk mengevaluasi kinerja periode sebelumnya dan perencanaan kegiatan periode
saat ini, briefing juga dilakukan dalam rangka menjaga motivasi dan mendorong
kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan Personil CRO, Administrasi Kredit
dan Penagihan.
i. Membantu PIHAK PERTAMA melaksanakan proses pemenuhan kuota jumlah
Personil pada Unit Kerja PT PEGADAIAN yang ditangani.
j. Memerintahkan dan mengkoordinir Personil CRO, Administrasi Kredit dan
Penagihan serta fungsi pekerjaan lainnya agar melaksanakan kegiatan sebagaimana
telah ditetapkan dalam Perjanjian ini dan/atau sesuai mekanisme yang telah diatur
dalam ketentuan yang berlaku di PT PEGADAIAN.
k. Melakukan koordinasi dan memberi laporan aktifitas dan hasil kinerja Personil CRO,
Administrasi Kredit dan Penagihan kepada pejabat PT PEGADAIAN yang
bertanggung jawab.

(6) Dalam menjalankan ruang lingkup fungsi pekerjannya PIHAK KEDUA dilarang untuk:
a. Melakukan pekerjaan di luar uraian tugasnya
b. Menerima titipan pembayaran/titipan angsuran/titipan pelunasan dari nasabah;
4
c. Melakukan hal-hal yang dilarang untuk dilakukan sebagaimana diatur dalam
ketentuan PIHAK PERTAMA, ketentuan PT PEGADAIAN dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku

(7) PIHAK PERTAMA berwenang melakukan perubahan sebagian maupun seluruhnya ruang
lingkup pekerjaan masing-masing fungsi pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal ini sesuai
dengan kebutuhan PT PEGADAIAN, yang akan diatur dalam surat tersendiri dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(8) Fungsi pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA beserta unit kerja penugasan
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA melalui Surat Penugasan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 2
JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat untuk jangka waktu terhitung mulai tanggal 1
September 2022 s/d 31 Juli 2023.

(2) Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak.

PASAL 3
TUGAS PENEMPATAN

(1) PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai karyawan dengan tugas-tugas
yang telah dijelaskan dalam ruang lingkup fungsi pekerjaan.
(2) PIHAK KEDUA bersedia untuk menjalankan tugas dan kewajiban terhadap PIHAK PERTAMA
dengan sebaik- baiknya.
(3) Bila dipandang perlu PIHAK PERTAMA dapat menempatkan atau memindahkan PIHAK KEDUA
pada tugas- tugas pekerjaan yang lain dan atau jabatan lain.
(4) Penempatan tugas kerja dan/atau pemindahan tempat tugas kerja dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA harus sudah dilaksanakan atau direalisasikan dalam waktu maksimal 2
x 24 jam.

5
PASAL 4
WAKTU KERJA

(1) Waktu kerja PIHAK KEDUA adalah 7 (tujuh) jam kerja sehari dan 6 hari kerja seminggu yang
ketentuan pelaksanaanya diatur sesuai Peraturan Perusahaan.
(2) Jam istirahat diberikan 1 (satu) jam setelah sekurang-kurangnya bekerja 4 (empat) jam dan
tidak diperhitungkan sebagai jam kerja
(3) Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini dapat berubah mengikuti ketentuan
waktu kerja sesuai unit kerja dimana PIHAK KEDUA ditugaskan

PASAL 5
REMUNERASI

(1) Atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, PIHAK KEDUA mendapatkan remunerasi dengan
komponen sebagai berikut :
a. Upah, sesuai ketentuan dari PT PEGADAIAN
b. Insentif, sesuai ketentuan yang berlaku di PT PEGADAIAN yang akan diatur dalam surat
tersendiri dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
c. BBM Pulsa, sesuai ketentuan yang berlaku di PT PEGADAIAN yang akan diatur dalam
surat tersendiri dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
d. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, dengan nilai sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
e. Bantuan Uang Kompensasi dengan nilai sesuai ketentuan Perundang-undangan yang
berlaku dan sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh PT. PEGADAIAN
f. Diikutsertakan dalam fasilitas program BPJS Ketenagakerjaan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
g. Diikutsertakan dalam fasilitas program BPJS Kesehatan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

PASAL 6
FASILITAS KESEHATAN

PIHAK PERTAMA memberikan fasilitas kesehatan kepada PIHAK KEDUA dengan menjadi
peserta asuransi BPJS Kesehatan.

6
PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA :


1. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mentaati aturan-aturan dan instruksi yang dikeluarkan oleh
PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN
2. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak dengan ceroboh ataupun sengaja merusak,
menghilangkan, merugikan infrastruktur kantor/properti PIHAK PERTAMA maupun PT
PEGADAIAN, dan PIHAK KEDUA wajib mengganti atas seluruh kerugian tesebut.
3. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak melakukan penipuan, pencurian dan penggelapan barang
/ uang milik PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN, dan PIHAK KEDUA wajib mengganti
atas seluruh kerugian tersebut .
4. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan
sehingga berpotensi merugikan PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN
5. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak mabuk atau minum – minuman keras yang memabokkan,
memakai obat bius atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau obat-obatan perangsang
lainnya ditempat kerja maupun jam kerja yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
6. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak melakukan perbuatan perjudian ditempat kerja maupun jam
kerja ataupun perbuatan asusila lainnya
7. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak melakukan tindakan kejahatan misalnya menyerang,
mengintimidasi atau menipu PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN (Perusahaan dimana
PIHAK KEDUA ditempatkan), teman sekerja, ataupun memperdagangkan barang terlarang baik
dalam lingkungan kerja maupun diluar lingkungan kerja
8. PIHAK KEDUA wajib hadir memenuhi panggilan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
9. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak melakukan penganiayaan, mengancam secara physic atau
mental, menghina secara kasar PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN.
10. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak membujuk PIHAK PERTAMA atau PT PEGADAIAN atau
teman - teman sekerja untuk melakukan sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum
atau kesusilaan serta peraturan perundang- undangan yang berlaku.
11. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak melakukan dengan ceroboh atau sengaja merusak,
merugikan atau membiarkan dirinya atau teman sekerjanya dalam keadaan bahaya.
12. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau
mencemarkan nama baik PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN
13. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah
mendapat peringatan terakhir yang masih berlaku.
7
14. Jika PIHAK KEDUA akan meninggalkan pekerjaan pada jam kerja karena suatu keperluan, harus
memberitahukan maksud tersebut secara lisan dan tertulis minimal kepada atasan langsung dari
PIHAK KEDUA yang bersangkutan dan mendapatkan ijin dari atasan langsung PIHAK KEDUA
15. Jika PIHAK KEDUA telah meninggalkan pekerjaan pada jam kerja karena suatu keperluan, harus
memberitahukan maksud tersebut secara lisan dan tertulis minimal kepada atasan langsung dari
PIHAK KEDUA yang bersangkutan, segera setelah PIHAK KEDUA kembali bekerja
16. Bila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja harus diperkuat dengan bukti – bukti yang sah dan
memberikan keterangan baik kepada PIHAK PERTAMA dan PT PEGADAIAN Surat keterangan
dokter untuk setiap hari sakit, harus dilampirkan bersamaan dengan pengiriman absensi kerja
17. PIHAK KEDUA wajib mengembalikan kepada PIHAK PERTAMA seragam dan tanda pengenal,
kunci locker, kartu BPJS Kesehatan atau fasilitas apapun yang dipinjamkan oleh PIHAK
PERTAMA maupun PT PEGADAIAN untuk PIHAK KEDUA apabila ternyata di kemudian hari
PIHAK KEDUA berhenti karena sebab apapun juga.
18. PIHAK KEDUA sadar dan bertanggung jawab secara penuh atas segala macam bentuk kerugian
yang ditimbulkan baik moril maupun material yang ditimbulkan atas kelalaian dan segala bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
19. PIHAK KEDUA menyadari bahwa PIHAK PERTAMA dapat melakukan tuntutan dan proses hukum
kepada PIHAK KEDUA terhadap dampak dari kerugian yang dapat merugikan PIHAK PERTAMA
maupun PT PEGADAIAN.
20. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mematuhi peraturan sistem absensi dari PT PEGADAIAN
21. PIHAK KEDUA bersedia menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA jaminan berupa ijazah yang
akan diberikan tanda terima asli dan resmi dari PIHAK PERTAMA yang berfungsi sebagai alat
satu-satu nya untuk di pakai dalam pengambilan kembali jaminan ijazah, dan jaminan ijazah akan
dikembalikan jika PIHAK KEDUA tidak diperkerjakan lagi oleh PIHAK PERTAMA dengan catatan
segala administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan sebelumnya sudah dinyatakan selesai
oleh PIHAK PERTAMA maupun PT PEGADAIAN
HAK PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA akan mendapatkan imbal jasa dan tunjangan sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian Kerja ini yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
diawal bulan berikutnya
2. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan penjelasan dari PIHAK PERTAMA mengenai hal-hal
yang berkenaan dengan lingkup tugas dan statusnya di PT PEGADAIAN
3. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan masa cuti selama 12 (dua belas ) hari dengan ketentuan
bahwa PIHAK KEDUA sudah bekerja minimal 1 (satu) tahun secara terus menerus.

8
4. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan menerima surat referensi kerja bila masa kontrak sudah
berakhir dengan baik dan sesuai dengan aturan serta jika dalam bekerja terbukti tidak terdapat
ada masalah apapun
Surat referensi dapat diterima PIHAK KEDUA atau diminta kepada PIHAK PERTAMA dalam
tempo tidak lebih dari 2 bulan setelah PIHAK KEDUA tidak bekerja lagi, sesuai dengan
ketentuan di atas.
Diluar syarat mendapatkan surat referensi di atas dan/ atau diluar waktu tersebut diatas PIHAK
KEDUA setuju melepaskan hak nya mendapatkan surat referensi.

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA


1. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan imbal jasa dan tunjangan sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan penjelasan dari PIHAK KEDUA mengenai hal-
hal yang berkenaan dengan lingkup tugas dan status PIHAK KEDUA di PT PEGADAIAN

HAK PIHAK PERTAMA


1. PIHAK PERTAMA berhak untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA dan
mengatur penempatan PIHAK KEDUA di lokasi kerja PT PEGADAIAN
2. PIHAK PERTAMA berhak menetapkan dan mengadakan penyesuai-penyesuaian tehadap
hak, kewajiban dan tata tertib kerja PIHAK KEDUA sesuai dengan kebijaksanaan PIHAK
PERTAMA
3. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA dalam hal terjadi
pelanggaran atas ketentuan-ketentuan Perjanjian ini termasuk tidak terbatas kepada
peraturan lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pemutusan terhadap Perjanjian ini dalam hal
PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini
maupun dalam hal PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA tanpa wajib memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk / hal
apapun

9
PASAL 9
KESEPAKATAN PARA PIHAK

1. PIHAK KEDUA sewaktu – waktu bersedia mengundurkan diri apabila :


a. PIHAK KEDUA tidak memiliki kondisi kesehatan yang prima dan atau memiliki masalah, yang
dapat mengakibatkan terganggunya pekerjaan dalam jangka panjang.
b. PIHAK KEDUA melanggar Peraturan Perusahaan atau tata tertib yang berlaku di tempat PT
PEGADAIAN maupun PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA tidak memenuhi target dan performa yang diharapkan oleh PIHAK KETIGA
sesuai dengan job desk yang diberikan.
d. Melakukan pelanggaran hukum sehingga harus berurusan dengan pihak berwajib dan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
e. Segala kerugian yang timbul akibat dari tindakan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA
f. PIHAK KEDUA tidak di perbolehkan untuk hamil sebelum melewati 3 ( Tiga ) Bulan massa
kontrak.
g. Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan hamil setelah melewati massa 3 ( Tiga ) bulan kontrak,
maka PIHAK KEDUA harus bersedia mengundurkan diri 2 ( Dua ) bulan sebelum tanggal
kelahiran.
h. Dalam hal pihak kedua mengundurkan diri, PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara
tertulis dan diketahui oleh PIHAK PERTAMA sekurang – kurangnya 30 hari sebelum hari
pengunduran diri PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setiap melaksanakan tugas dan
kewajibannya sampai dengan akhir hari kerja PIHAK KEDUA di Perusahaan

PASAL 10
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

(1) Perjanjian kerja ini berakhir apabila


a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
b. Berakhirnya jangka waktu perjanjian sebagaimana dumaksud Pasal 2 ayat (1)
Perjanjian ini.
c. Salah satu Pihak mengakhiri perjanjian kerja sebelum jangka waktu perjanjian berakhir
dan mendapatkan persetujuan dari Pihak lainnya
d. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan lembaga penyelesaian hubungan
industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
10
e. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam Perjanjian ini
dan/atau Peraturan Perusahaan yang menyebabkan hubungan kerja berakhir dengan
sendirinya
(2) Keadaan atau kejadian tertentu sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d adalah sebagai
berikut :

a. Pihak Kedua melakukan kesalahan baik dengan sengaja atau tidak sengaja yang
merugikan Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN, termasuk namun tidak
terbatas pada perbuatan- perbuatan di bawah ini :
i. Penipuan, pencurian dan penggelapan barang/uang milik Pihak Pertama,
dan/atau PT PEGADAIAN berdasarkan Perjanjian ini dan/atau mitra penjual
lainya.

ii. Penipuan, pencurian dan penggelapan barang/uang milik klien atau calon klien
PT PEGADAIAN .
iii. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN berdasarkan Perjanjian ini.
iv. Mabuk, minum-minuman keras yang memabukan, madat, memakai obat
bius atau menyalahgunakan obat terlarang lainya di tempat kegiatan
penjualan atau pada saat sedang melakukan tugas dan kewajiban.
v. Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian di tempat kegiatan
penjualan.
vi. Melakukan tindak kejahatan seperti menyerang, mengintimidasi atau
menipu Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN berdasarkan Perjanjian
ini dan/atau mitra penjual lainya dan memperdagangkan barang terlarang
baik di dalam maupun di luar tempat kegiatan penjualan.
vii. Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, Menghina secara kasar
Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN berdasarkan Perjanjian ini
dan/atau mitra perjual lainya.
viii. Membujuk Pihak Pertama atau mitra penjual lainya untuk melakukan suatu
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta
peraturan perundangan yang berlaku.
ix. Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan atau membiarkan
dalam keadaan bahaya barang milik Pihak Pertama dan/atau PT
PEGADAIAN berdasarkan Perjanjian ini.
x. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dari Pihak Kedua

11
lainya dalam keadaan bahaya.
xi. Membongkar atau membocorkan rahasia atau data-data Pihak Pertama
dan/atau PT PEGADAIAN berdasarkan Perjanjian ini atau mencemarkan
nama baik Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN berdasarkan
Perjanjian ini.
xii. Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendapat peringatan
terakhir yang masih berlaku.
xiii. Tidak menghadiri pertemuan-pertemuan, rapat-rapat, pelatihan-pelatihan
dan/atau acara- acara khusus 3 (tiga) kali berturut-turut atau 7 (tujuh) kali
tidak berturut-turut tanpa keterangan tertulis dan bukti yang sah yang
diminta atau diadakan oleh Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN.
xiv. Mencampur-adukan kepentingan pribadi dengan tugas dan kewajibanya
berdasarkan Perjanjian ini yang dapat mempengaruhi kelancaran dan
efisiensi pelayanan penjualan kepada PT PEGADAIAN .
xv. Mempengaruhi atau berusaha membujuk Pihak Kedua yang lain untuk tidak
lagi menjadi mitra penjual Pihak Pertama.
xvi. Menggunakan fasilitas milik Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN untuk
kepentingan pribadi.
xvii. Melakukan pelanggaran aturan-aturan serta syarat dan ketentuan-
ketentuan dan/atau melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum yang
merugikan Pihak Pertama.
xviii. Tidak dapat memenuhi persyaratan dan/atau target yang ditetapkan dari
waktu ke waktu oleh Pihak Pertama dan/atau PT PEGADAIAN.
xix. Terdapat pengembalian atau pergantian Personil yang diajukan secara resmi
oleh PT PEGADAIAN kepada PIHAK PERTAMA.
xx. PIHAK KEDUA tidak mencapai target minimal skor KPI selama periode
tertentu sebagaimana telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
xxi. PIHAK KEDUA tidak hadir/tidak masuk kerja untuk melakukan aktivitas selama
5 hari kerja berturut-turut atau 7 hari kerja tidak berurutan dalam satu bulan
yang dibuktikan dengan kehadiran dan/atau aktivitas yang tercatat pada
aplikasi sebagai dasar pembayaran upah sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat
(3) Perjanjian ini tanpa disertai bukti persetujuan/ijin tidak hadir/tidak masuk
kerja dari PIHAK PERTAMA.
xxii. PIHAK KEDUA secara sepihak mengakhiri perjanjanjian kerja ini sebelum
jangka waktu perjanjian ini berakhir tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.
12
xxiii. Pada saat berlakunya perjanjian ini PIHAK PERTAMA tidak lagi
ditunjuk/ditetapkan oleh PT PEGADAIAN sebagai Vendor pelaksana pekerjaan
jasa alih daya.

(3) PIHAK KEDUA dengan sukarela melepaskan haknya untuk menerima uang kompensasi
apabila berakhirnya Perjanjian ini disebabkan karena keadaan atau kejadian pada ayat (2)
angka i sampai dengan angka xxii.

PASAL 11
MENGUNDURKAN DIRI

(1) Apabila PIHAK KEDUA bermaksud mengundurkan diri wajib memberitahukan selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Apabila maksud pengunduran dirinya diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA kurang dari
15 (lima belas) hari, maka PIHAK PERTAMA berhak menunda pembayaran hak atas upah
PIHAK KEDUA selam 30 (tiga puluh) hari setelah waktu pembayaran upah dan PIHAK
PERTAMA tidak bekewajiban memberikan Surat Keterangan Kerja.
(3) Pengunduran diri PIHAK KEDUA berlaku sejak mendapatkan persetujuan dari PIHAK
PERTAMA.

PASAL 12
SERAGAM DAN KARTU IDENTITAS (ID CARD)

(1) PIHAK PERTAMA menyediakan seragam dan Kartu Identitas (ID Card) untuk PIHAK KEDUA
sesuai dengan desain yang ditetapkan PT PEGADAIAN.

(2) PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini
wajib mengenakan seragam dan kartu identitas pada ayat (1) sesuai ketentuan yang
ditetapkan PIHAK PERTAMA.

PASAL 13
EVALUASI KINERJA PIHAK KEDUA

(1) PIHAK PERTAMA berwenang melakukan evaluasi kinerja PIHAK KEDUA.


13
(2) Evaluasi kinerja PIHAK KEDUA dinilai menggunakan Key Performance Indicator (KPI) sesuai
ketentuan yang berlaku di PT PEGADAIAN .
(3) Apabila PIHAK KEDUA tidak mencapai target minimal skor KPI pada ayat (2) selama periode
tertentu maka perjanjian ini berakhiir dengan sendirinya.
(4) PIHAK PERTAMA berwenang untuk memberikan reward kepada PIHAK KEDUA yang
mempunyai kinerja terbaik sesuai ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA.
(5) PIHAK PERTAMA mengatur lebih lanjut kriteria KPI yang menyebabkan perjanjian ini
berakhir dengan sendirinya sebagaimana dimaksud ayat (3) yang akan diatur dalam surat
tersendiri dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 14
FORCE MAJEURE

(1) Yang dimaksud Force Majeur dalam perjanjian kerja ini adalah : Kejadian-kejadian diluar
kekuasaan perusahaan dan karyawan yang mengakibatkan kerusakan dan terhentinya
atau tertundanya pelaksanaan perjanjian kerja ini yang dapat dituntut seperti terjadinya
Gempa Bumi, Kebakaran, Kerusuhan /huru-hara, Bencana alam, Ledakan dan
sabotase/Teroris.
(2) Apabila terjadi Force Majeur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas, maka
perusahaan dan karyawan sepakat untuk tidak saling menuntut hak dan kewajiban masing-
masing, termasuk sisa masa kontrak yang belum dijalani, kecuali hak dan kewajiban
masing-masing, termasuk sisa masa kontrak yang belum dijalani, kecuali hak dan
keawajiban masing-masing yang telah dijalani dalam bulan terakhir.

PASAL 15

PENYALAHGUNAAN JABATAN

(1) Memakai dan atau menggunakan setoran nasabah maka yang bersangkutan diwajibkan
membayar dan atau mengganti semua kerugian yang ditimbulkan dari kerugian tersebut
dan dikenakan denda seratus kali lipat dari kerugian tersebut.
(2) Menyalahgunakan untuk maksud kepentingan dan memperkaya diri sendiri dari data
tersebut maka yang bersangkutan akan dituntut sejumlah kerugian sebesar minimal
limapuluh juta rupiah dan akan diproses secara hukum.

14
(3) Segala bentuk penipuan apapun PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.

PASAL 16

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Setiap perselisihan yang timbul dari dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan atau
penafsiran Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat oleh Para

Pihak.
(2) Apabila setelah lewat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal timbulnya
perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas ternyata perselisihan tersebut
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan ketenagakerjaan ke Departement Tenaga Kerja di Jakarta
sebagaimana domisili Pihak Pertama atau di Pengadilan Negeri Jakarta sebagaimana
domisili Pihak Pertama tanpa mengesampingkan hak Pihak Pertama untuk menentukan
Pengadilan-pengadilan lain yang berwenang.

PASAL 17
KERAHASIAAN

(1) PARA PIHAK wajib tunduk dan patuh pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang maupun regulasi lainnya yang berlaku sah di Indonesia yang mengatur
tentang Rahasia Dagang.
(2) PIHAK KEDUA dengan ini setuju dan berjanji bahwa selama dan setelah berakhirnya
pelaksanaan Pekerjaan akan selalu menerapkan azaz kehati-hatian dan senantiasa menjaga
nama baik PIHAK PERTAMA dan PT PEGADAIAN serta kerahasiaan dari Informasi Rahasia
yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan PT PEGADAIAN.
(3) PIHAK KEDUA wajib untuk menyimpan, tidak menyebarluaskan atau melakukan publikasi
dengan cara apapun juga atas semua data, informasi atau dokumen dalam bentuk apapun
sehubungan dengan kondisi internal perusahaan dan business affairs yang diterima dari
PIHAK PERTAMA dan PT PEGADAIAN yang bukan merupakan konsumsi untuk publik atau
kepada pihak manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA,
kecuali hal tersebut diharuskan/ diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
15
(4) Bahwa dalam hal PIHAK KEDUA diminta untuk memberikan keterangan atau informasi oleh
pihak yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku diwajibkan
untuk memberikan keterangan, maka PIHAK KEDUA wajib:
(5) memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA atas permintaan tersebut; serta
(6) melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA atas tindakan-tindakan yang
akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam rangka menjaga kerahasiaan atas Informasi yang
disampaikan sepanjang diijinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(7) PIHAK KEDUA setuju dan menjamin untuk tunduk dan mematuhi ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana dimaksud dalam Prinsip Kerahasiaan ini, serta bertanggung jawab atas setiap
kelalaian atau pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut berdasarkan Prinsip
Kerahasiaan ini.
(8) Pada saat Perjanjian ini berakhir, PIHAK KEDUA wajib untuk mengembalikan seluruh
Informasi Rahasia yang telah diserahkan oleh PIHAK PERTAMA dan PT PEGADAIAN
kepada PIHAK KEDUA selama berlangsungnya Perjanjian ini dan PIHAK KEDUA tetap
berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan dari Informasi Rahasia yang telah diketahuinya
tersebut sampai dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
(9) Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan tentang kerahasiaan sebagaimana dimaksud
dalam pasal ini maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku

PASAL 18
KORESPONDENSI

(1) Pemberitahuan atau komunikasi terkait dengan pelaksanaan Perjanjian ini dialamatkan
kepada PIHAK yang harus menerimanya, sesuai dengan domisili PARA PIHAK.
(2) Adapun alamat korespondensi PARA PIHAK adalah sebagai berikut :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. Primasenta Resources Indonesia MOHAMMAD SABIL KAFRAWI
Patra Jasa Office Tower, Jl. Jend. Gatot JL. GILI TRAWANGAN BARU
Subroto Kav.32-34 Jakarta Selatan 12950 RT. 024 RW. 230
Telp. 021 52900620 087854577300
Email: primaccenta@indo.net.id sabil.17feb@gmail.com

(3) Semua pemberitahuan dan komunikasi antara PARA PIHAK sehubungan dengan

16
pelaksanaan Perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada
yang bersangkutan bilamana bisa dibuktikan dengan ketentuan :
(4) Dalam hal pemberitahuan melalui surat elektronik (e-mail), pada hari pengiriman, dibuktikan
dengan kotak email terkirim (sent items) dari email pengirim tanpa ada notifikasi bahwa email
mengalami kegagalan atau penundaan terkirim;
(5) Dalam hal pemberitahuan melalui faksimili, pada hari pengiriman, dibuktikan dengan tanda
bukti pengiriman dari mesin faksimili pengirim;
(6) Dalam hal pemberitahuan melalui kurir, pada hari dimana pemberitahuan tersebut diterima
oleh Pihak lain, dibuktikan dengan tanda bukti pengiriman yang ditandatangani oleh penerima;
atau
(7) Dalam hal pemberitahuan melalui pos tercatat, pada Hari Kerja kedua setelah tanggal
pengiriman;
(8) dengan ketentuan, untuk pemberitahuan yang dikirim sesuai dengan ketentuan diatas akan
tetapi diterima bukan pada Hari Kerja ataupun pada Hari Kerja tetapi bukan pada jam kerja di
tempat penerima, maka pemberitahuan tersebut dianggap telah diterima pada Hari Kerja
berikutnya.

PASAL 19
KETERPISAHAN (SEVERABILITY)

(1) Jika terdapat suatu ketentuan dalam Perjanjian dinyatakan tidak sah atau tidak dapat
diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun sebagian, ketidaksahan atau
ketidakberlakuan tersebut hanya berlaku bagi ketentuan tersebut. Sedangkan ketentuan
lainnya dari Perjanjian akan tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh.

(2) PARA PIHAK sepakat bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat
diberlakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, akan diganti dengan ketentuan
yang sah menurut hukum dan sedapat mungkin mencerminkan maksud semula dari PARA
PIHAK.

PASAL 20
ADDENDUM

Segala sesuatu yang belum/tidak cukup diatur dalam Perjanjian akan diatur dalam suatu
perubahan (addendum) dari perjanjian yang akan dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

17
PASAL 21
KETENTUAN PENUTUP

(1) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal tersebut diatas dan akan berakhir sebagai akibat dari
pengakhiran Perjanjian karena alasan-alasan yang ditetapkan dalam ketentuan Pasal ….
Perjanjian ini.
(2) Sepanjang mengenai pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk
mengesampingkan keberlakuan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata.
(3) Seluruh lampiran-lampiran, apabila ada yang melekat pada Perjanjian ini baik yang dibuat
sekarang atau dikemudian hari merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian ini.
(4) Setiap perubahan dan/atau tambahan terhadap perjanjian ini harus dibuat dengan
persetujuan tertulis dari Para Pihak dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
(5) Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini maka Para Pihak dianggap telah membaca,
mengerti dan memahami isi dari Perjanjian beserta lampiranya.
(6) Perjanjian ini dibuat dan ditafsirkan berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia.

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 September 2022, dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK dalam rangkap dua asli masing-masing bermaterai cukup, mempunyai kekuatan hukum
yang sama, dengan peruntukkan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA 1 (satu) rangkap
untuk PIHAK KEDUA, dan 1 (Satu) rangkap untuk DISNAKER.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

TANDA TANGAN

Nama SETIAWIRA SENTOSA MOHAMMAD SABIL KAFRAWI

Jabatan DIREKTUR BPO

18

Anda mungkin juga menyukai