DISUSUN OLEH:
PUTRI MARDIANA HARFINDA
NIS : 800.04.19.022
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun laporan PKL II yang berjudul
“Proses Pembuatan dan Pemasaran Minuman Susu Protein Ikan (I Milk) di SUPM
Negeri Kotaagung, Lampung”.
Atas keberhasilan penulis menyusun laporan PKL II ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Khaerudin HS,S.Pi.M.Si selaku Kepala SUPM N Kotaagung dan seluruh
pegawai yang ikut mendukung pelaksanaan PKL ini.
2. Septiana Widi Lestari,S.Si.M.Ling selaku Wakil Kepala Sekolah Program
Pengajaran;
3. Mumpuni Uji Kawedar Anjung,S.St.Pi.M.Si selaku Ketua Program Keahlian
Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan;
4. Adham Prayudi,S.St.Pi selaku guru pembimbing;
5. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan doanya;
6. Kepada rekan-rekan SUPM Negeri Kotaagung Angkatan XVII, sahabat yang
telah membantu dalam penyusunan laporan PKL II ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan PKL II ini bermanfaat bagi
pembangunan perikanan dimasa mendatang. Disadari bahwa Laporan ini masih
perlu penyempurnaan, oleh karena itu penulis sangat menghargai setiap saran dan
masukan untuk perbaikan.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI...........................................................................................iv
DAFTAR TABEL GAMBAR................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................2
iv
3.2.1.1 Bahan Baku........................................................................7
3.2.1.2 Alat.....................................................................................7
3.3 Tehnik Pengumpulan Data.......................................................8
3.4 Teknik Pengolahan Data..........................................................9
DAFTAR PUSAKA................................................................................23
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
untuk memenuhi kecukupan protein dan bisa menjadi solusi untuk yang
tidak suka makan ikan tetapi ingin mendapat asupan protein ikan.
Menurut Ramakrisnan et. al (2013) komposisi Asam Amino yang
terdapat pada tepung protein ikan lebih lengkap jika dibandingkan dengan
sumber hewani lainnya. Untuk memperkenalkan keberadaan tepung
protein ikan ini kepada masyarakat, TEFA SUPM Negeri Kotaagung
memproduksi minuman susu protein ikan. Sebagaimana kita ketahui
minuman susu protein ikan ini belum banyak diketahui ataupun
diproduksi, padahal kandungan nutrisi dan vitamin dari minuman ini
sangat banyak sehingga sangat baik dikonsumsi baik untuk anak-anak
maupun dewasa.
I milk adalah inovasi baru yang sehat terbuat dari hidrolisat protein
ikan yang kaya akan Asam Amino. I milk adalah minuman susu yang
mengandung protein ikan yang dapat mensupport perkembangan dan
mencerdaskan otak kita. Minuman susu protein ikan diproduksi dengan
berbagai varian rasa yakni : Taro, Vanila, Coklat, Green Tea dan Tiramisu.
Rasanya yang segar tidak amis apalagi jika disajikan dalam keadaan
dingin
I milk dapat dijadikan “Trend Baru” makan ikan dengan cara yang berbeda
yakni dengan cara atau sebagai susu yang menyegarkan dan menyehatkan.
1.2 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas maka pembuatan Laporan Praktek
Kerja Lapangan II (PKL) ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui proses pembuatan minuman susu protein ikan.
2. Mengetahui proses pengemasan minuman susu protein ikan.
3. Mengetahui proses pemasaran minuman susu protein ikan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Deskripsi Produk
Minuman susu protein ikan adalah salah satu minuman yang berbahan
dasar campuran susu evaporasi , creamer , dan hidrolisat atau tepung protein ikan.
Seperti kita ketahui secara secara umum komposisi protein hewani pada ikan
sebenarnya tidak terlalu berbeda kandungannya dengan protein hewani lainnya ,
namun ikan dikatakan lebih menyehatkan karena lemak yang terkandung
didalamnya bukan merupakan lemak jauh. Minuman susu protein ikan merupakan
inovasi atau trobosan baru untuk tetap mempperoleh kebaikkan protein ikan tanpa
rasa amis . Minuman susu protein ikan ini diproduksi dengan beberapa varian rasa
yakni, taro,vanilla, coklat,greentea, dan tiramisu. Minuman susu protein ikan ini
dikemas menggunakan botol kemasan dengan harga terjangkau yaitu Rp 10.000,-/
200 ml.
4
Analisa Usaha adalah suatu kegiatan perencanaan, meriset, dan
memprediksi kegiatan usaha atau bisnis yang dilakukan untuk mengetahui proses
perkembangan bisnis yang dijalankan juga untuk menghindari kemungkinan
resiko yang terjadi dalam suatu bisnis atau usaha yang dijalankan.
2.4.1 Biaya
Biaya adalah bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh suatu pihak, baik itu
individu maupun perusahaan untuk mendapatkan manfaat lebih dari tindakan
tersebut.
2.4.1.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang jumlah totalnya akan tetap konstan atau tidak berubah dan tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume suatu aktivitas.
2.4.1.2 Biaya Variable (Variable Cost)
Biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
2.4.1.3 Biaya Invetasi
Biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan dalam jumlah yang
cukup besar.
2.4.2 Penerimaan
Pendapatan kotor atau total pendapatan yang di peroleh sebuah perusahaan
dari penjualan suatu produk.
5
Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya “Dasar-dasar pembelanjan
perusahaan terbitan Tahun 2004” menyebutkan bahwa payback period adalah
suatu periode yang dipelukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengn menggunakan proceeds atau aliran ka netto (net cash flows).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Proses Pencampuran
Gula,Creamer, Perisa, Susu Evaporasi
Panaskan ± 10 Detik
3.2.2.2 Alat :
1. Botol kemasan
2. Kompor
3. Timbangan
4. Alat pengukur suhu
5. Mixer
6. Mangkok
7. Baskom besar
8. Gelas ukur
9. Corong
10. Panci
11. Sendok
7
Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan pada PKL II ini adalah
menggunakan teknik pengumpulan data primer dana sekunder. Data primer adalah
data yang pertama kali dikumpulkan melalui upaya pengambilan data dilapangan
langsung, data ini dikumpulkan dengan cara mencatat hasil partisipasi aktif dan
wawancara. Data yang dihasilkan dari bentuk partisipasi aktif di TEFA berupa
data proses pengolahan susu ikan, kebutuhan sarana dan prasarana, jumlah
produksi, harga produk, dan data penjualan. Sedangkan data yang dihasilkan dari
proses wawancara adalah data latar belakang pengembangan produk susu ikan,
struktur kelompok kerja, dan manajemen usaha pada produk susu ikan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder dapat diperoleh melalui studi literatur
terkait proses pengolahan susu ikan tim kewirausahaan, dan beberapa literatur.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Menurut penelitian (Jurnal,FKIP Unila, CK.id) yang diunduh pada tanggal
26 Februari 2021 pukul jam 18.04 menunjukkan bahwa masyarakat di Tanggamus
masih melestarikan adat istiadat serta kebudayaan mereka. Walaupun terjadi
sedikit perubahan. Selain itu kegiatan sosial seperti gotong royong antar warga
dan ronda malam masih rutin dilakukan. Mereka pun telah berbaur dengan
menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat lainnya.
QC (QUALITY CONTROL)
Adham Prayudi,S.St.Pi
Pekerja
Devi Sari Aprilia Zein
4.1.5 Fasilitas
Fasilitas merupakan sesuatu yang penting untuk menunjang semua
kegiatan yang dilakukan di TEFA SUPM Negeri Kotaagung. Dibawah ini
merupakan fasilitas yang ada di TEFA SUPM Negeri Kotaagung antara lain :
1. Kamar mandi
2. Ruang kelas
3. Dapur
4. Gudang
5. Kantor
6. Tempat cuci tangan
7. Freezer
8. Show case
9. Meja produksi
10. Lemari penyimpanan
11. Meja belajar
12. Rak sepatu kerja
13. Jas kerja
14. Sarung tangan
15. Peralatan kerja
16. Alat kebersihan
11
Perebusan air hingga suhu 100℃ dimaksudkan untuk membunuh bakteri,
menetralkan Ph air, dan mematikan kuman. Kuman jahat yang merugikan
kesehatan kita akan mati pada kisaran suhu tersebut.
2) Proses pencampuran bahan
Pencampuran gula berfungsi sebagai perisa alami yang memberikan rasa
manis pada minuman, pencampuran perisa makanan berfungsi untuk
meningkatkan kualitas rasa dan aroma pada minuman. Sedangkan
pencampuran creamer dan susu evaporasi selain menambah rasa lezat pada
minuman, di dalam susu evaporasi terdapat kandungan laktosa, mineral,
lemak, kalsium,dan vitamin yang sangat dibutuhkan bagi tubuh kita .
3) Pendinginan
Setelah proses pencampuran, semua bahan diturunkan suhunya dengan
cara didiamkan pada suhu ruang, apabila sudah mencapai 70-80℃
dilanjutkan dengan proses pencampuran bahan yang lain.
4) Pencampuran Tepung Hidrolisat
Setelah mencapai suhu 70-80℃ kemudian masuk dalam tahap
pencampuran tepung hidrolisat, karena pada suhu 70-80℃ proses
pencampuran lebih sempurna dikarenakan tepung langsung larut dan tidak
menggumpal. Kemudian bahan tersebut dipanaskan kembali ± 10 detik
untuk mematangkan tepung hidrolisat.
5) Pengangkatan dan pendinginan dengan air es
Pendinginan dengan menggunakan air es bertujuan untuk menurunkan
suhu produk setelah melewati proses pemanasan. Proses tersebut dapat
mengawetkan produk minuman.
6) Pengemasan
Setelah proses pendinginan masuk dalam tahap pengemasan untuk
menjaga kesterilan peralatan maka gelas takar, corong direbus pada air
mendidih suhu 100-110℃ selama 10-15 menit setelah itu masukkan
minuman minuman susu protein ikan tersebut pada botol yang susah
disterilkan. Tutup botol dan segera masukkan ke dalam lemari es.
12
4.3 Analisa Usaha
4.3.1 Biaya
Biaya usaha adalah seluruh pengeluaran biaya yang diperhitungan untuk
kepentingan usaha.
Jadi biaya investasi yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi susu protein
ikan adalah sebesar Rp. 2.411.000,- dengan biaya penyusutan perbulannya yaitu
sebesar Rp.57.779,-
13
3 Creamer gr 115 50.000 / 1 kg 5.750 115.000
4 Susu Evaporasi ml 110 12.000 /380 gr 3.474 69.480
5 Gula gr 70 14.000 / 1 kg 980 19.600
6 Hidrolisat gr 15 300.000 / 1kg 4.500 90.000
22.704 454.080
Keterangan : *asumsi satu hari dapat memproduksi 1 resep dan menghasilkan 7
botol susu ikan
*1 bulan dapat melakukan 20 kali dalam 20 hari produksi
4.3.2 Penerimaan
Penerimaan merupakan jumlah nilai uang yang diperhitungkan dari
seluruh produk yang laku terjual. Total penerimaan pada pengolahan susu protein
ikan selam 1 bulan atau 20 kali produksi adalah.
TR = Jumlah produksi perbulan x harga jual
= (7 botol x 20 hari) x Rp 10.000,-
= Rp. 1.400.000,-
Jadi total penerimaan pengolahan susu ikan perbulan yaitu sebesar Rp
1.400.000,-
14
Break Even Point merupakan posisi jumlah pendapatan dan biaya sama
atau seimbang atau keuntungan dan kerugian sama dengan nol. Di bawah ini
merupakan BEP dalam produksi susu protein ikan.
Biaya Tetap
BEP (Unit ) =
harga jual−biayavariabel
454.080
¿
Rp 10.000−Rp 57.779
Rp 454.080
¿
Rp.47 .779
= 9,5
Jadi produksi susu ikan tidak mengalami keuntungan dan kerugian pada
saat susu protein ikan terjual sebanyak 10 botol.
4.5 Pemasaran
Produk susu ikan adalah produk baru yang sedang dikembangkan oleh
TEFA SUPM Negeri Kotaagung. Produk ini sebenarnya masih banyak sekali
yang harus diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut seperti metode pengolahan
khususnya yang berkaitan dengan waktu dan suhu, misalnya suhu perebusan dan
15
suhu pasteurisasi. Desain kemasan dan label yang diharapkan mampu untuk
bersaing dan menarik minta konsumen.
Oleh karena itu, produk susu ikan selama ini hanya dijual di sekitar
komplek SUPM saja. Harapannya produk ini paling tidak telah mendapat
testimoni dahulu oleh bapak/ibu yang ada di SUPM sambil terus melakukan
pengembangannnya. Selain itu, pemasaran produk susu ikan dilakukan melalui
media online dan diproduksi pada saat adanya permintaan / pesanan saja.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan PKL II ini adalah :
1. Proses pengolahan minuman susu protein ikan terdiri dari tahapan perebusan,
proses pencampuran bahan, pendinginan, pencampuran tepung hidrolisat,
pengangkatan dan pendinginan dengan air es, dan terakhir pengemasan.
2. Analisa usaha pengolahan susu ikan adalah sebagai berikut :
total penerimaan Rp. 1.400.000,-
laba/rugi Rp. 888,141,-
BEP 9,5
PP 2,71.
3. Proses pemasaran minuman susu protein ikan adalah dengan cara dilakukan
melalui media sosial online dan di produksi pada saat adanya permintaan /
pesanan saja.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada usaha pengolahan susu ikan ini adalah :
1. Perlu adanya pemasaran dan promosi yang lebih kreatif agar dapat
menjangkau seluruh kalangan;
2. Menambah varian rasa yang lebih beragam agar lebih menarik perhatian
konsumen.
17
DAFTAR PUSTAKA
Http://i.d.m.wikipedia.org
Diunduh 250221 Pukul : 00.10 WIB
D.journal.Undip.Ac.id.VIEFFI
Diunduh 220221 Pukul : 20.00 WIB
Http://www.bertani.co.od
Diunduh 260221 Pukul : 18.08 WIB
Http://news.kkp.go.id
Diunduh 220221 Pukul : 18.16 WIB
Wijayanti I, Romadhon,Rianingsih I. 2016,Karakteristik Hidrolisat Protein ikan
bandeng (Chanos Chanos Forsk) dengan konsentrasi Enzim Bromelin
yang berbeda .J.Saintek Perikanan.Vol.11.No 2 th 2016
http://repostory-ipb.oc.id/handle/123456789/80357
Salamah E. Nurhayati T, Widadi IR.2012.Pembukaan dan karakteristik Hidrolisat
protein ikan lele jumbo (clarias gariepinus) menggunakan Enzim
Papain.J.Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.Vol.15.No.1.
18