Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUN ETIKA PROFESI

KESIMPULAN PENGADU DAN TERADU

Instruktur Praktikum Kelompok 5 :


Siti Wulandari, S.H.,M.H

Disusun oleh :
Satria Dwi Aprilian 202010110311008 (Teradu)
Raihan Maulana 202010110311033 (Pengadu)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KESIMPULAN

Kepada Yang Terhormat.


Majelis Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta
No 220/Pdt.G/2022/Dkd.Jkt
Di-
Tempat

Dengan Hormat,

Untuk dan atas nama PENGADU dengan ini pekenankanlah kami menyampaikan
KESIMPULAN dalam perkara antara:

Nama : Muhammad Zaydan, S.H;


Umur : 28 tahun;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Swasta;
Alamat : Jl Tirto Utomo Gg. 3 Rt 2 Rw 4 Dsn Rambaan, Kel Landung Sari, Kec Dau,
Kab Malang ;
Untuk selanjutnya disebut sebagai----------------------------------------PENGADU;
Melawan
Nama : Alda Kharisa, S.H;
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam;
Pekerjaan : Swasta;
Alamat : Jl Sidodadi Rt. 07 Rw 01, Kel PanggungRejo, Kec Karang Ploso, Kab
Malang;
Untuk selanjutnya disebut sebagai------------------------------------------TERADU;

Setelah membaca surat-surat yang bersangkutan dan setelah mendengar kedua belah
pihak dan saksi-saksi;

TENTANG DUDUK PERKARANYA


Bahwa Pengadu dengan surat aduannya tertanggal 15 Agustus 2022 yang didaftar di
Kepaniteraan Dewan Kehormatan Peradi Daerah DKI Jakarta, No.
220/Pdt.G/2022/Dkd.Jkt telah mengemukakan sebagai berikut:
1. Bahwa PENGADU merupakan kuasa hukum dari Tandya Pujo;
2. Bahwa pada agenda mediasi pertama pada tanggal 25 Juni 2022, TERADU menemui
klien PENGADU yakni Tandya Pujo dirumahnya yang membahas terkait TERADU
menawarkan perdamaian dengan cara membagi dua keuntungan agar Tandya Pujo
mencabut gugatanya. Serta TERADU memengaruhi Tandya Pujo agar mengganti
kuasa hukumnya dengan alasan TERADU mengetahui PENGADU masih baru
disumpah dan tidak kompeten sebagai Advokad, pada akhirnya mediasi tersebut tidak
tercapai kesepakatan;
3. Bahwa, pada awal Juli 2022 saat agenda sidang pembuktian dalam sebuah
persidangan dipengadilan Negeri Malang mewakili kliennya masing – masing dalam
sebuah perkara hukum yang sama. TERADU sebagai pihak tergugat merasa
tersudutkan oleh PENGADU hingga mengeluarkan kata yang tidak sopan kepada
teman sejawatnya yakni PENGADU yang merupakan pihak penggugat diantaranya
“Pengacara tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan, kamu tahu bedanya
perkara perdata sama pidana? Lulusan mana kamu? Belajar lagi sana”;

4. Bahwa, tindakan TERADU yang menggunakan kata - kata tidak sopan pada teman
sejawatnya yakni PENGADU serta tindakan yang memengaruhi klien PENGADU
agar mengganti kuasa hukumnya adalah merupakan perbuatan melanggar kode etik
advokat Indonesia pasal 5 huruf A, pasal 5 huruf D, pasal 5 huruf B dan telah
melanggar pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2003 yang merugikan
PENGADU;
6. Bahwa, PENGADU telah berusaha bermusyawarah secara kekeluargaan dengan
TERADU, namun selalu menemui jalan buntu dan respon dari TERADU tidak
beritikad baik, sehingga adalah beralasan kalau PENGADU mengajukan aduan ini ke
Dewan Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta;
7. Bahwa dikarenakan aduan PENGADU didasarkan bukti-bukti yang sah dan otentik,
maka hukum membenarkan apabila PENGADU mengajukan putusan yang bersifat
SERTA MERTA dan dapat digunakan terlebih dahulu sekalipun ada upaya banding,
kasasi, atau upaya hukum lainnya (Uitvoerbaar Bij Voeraad).

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, PENGADU dengan segala kerendahan


hati memohon kepada Ketua Majelis Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta c.q Ketua
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, agar berkenan kiranya memanggil pihak-
pihak dan memeriksa dengan seksama, serta selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai
berikut:
1. Menerima dan mengabulakan gugatan PENGADU untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa perbuatan TERADU telah melanggar Pasal 5 Huruf A kode etik
Advokat Indonesia yang menyatakan bahwa hubungan antara teman sejawat Advokat
harus dilandasi sikap saling menghormati, saling menghargai, dan saling
mempercayai akan tetapi sikap TERADU tidak mencerminkan dari pada Pasal 5
Huruf A tidak adanya rasa saling mempercayai antara teman sejawat;
3. Menyatakan bahwa perbuatan TERADU telah melanggar Pasal 5 Huruf D kode etik
Advokat Indonesia yang menyatakan bahwa Advokat tidak perkenankan
menarik/merebut seorang klien dari teman sejawat akan tetapi sikap TERADU tidak
mencerminkan dari pada Pasal 5 Huruf D dengan memengaruhi Klien PENGADU
yakni Tandya Pujo agar mengganti Kuasa Hukumnya;
4. Menyatakan bahwa perbuatan TERADU telah melanggar Pasal 5 Huruf B kode etik
Advokat Indonesia yang menyatakan Advokat jika membicarakan teman sejawatnya
dihadapan satu sama lain dalam sidang pengadilan, hendaknya tidak menggunakan
kata-kata yang tidak sopan baik secara lisan/tertulis. Akan tetapi sikap TERADU
tidak mencerminkan dari pada Pasal 5 Huruf B pada saat persidangan pembuktian di
Pengadilan Negeri Malang mewakili masing-masing kliennya dalam perkara yang
sama TERADU menggunakan kata-kata tidak sopan terhadap PENGADU;
5. Menghukum TERADU sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
tentang Advokat dan Kode etik Advokat Indonesia;
6. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada verset,
banding, kasasi dan upaya hukum lainnya;
7. Menghukum TERADU secara tanggung renteng untuk membayar semua biaya
perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8. Apabila Dewan Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya sesuai ini serta maksud gugatan diatas.
Bahwa atas aduan PENGADU tersebut di atas, maka pihak TERADU telah
menyampaikan jawaban secara tertulis tertanggal 21 Desember 2022, yang pokoknya
seperti tersebut dalam jawabanya dan secara lengkap dianggap telah tercakup dalam
kesimpulan ini;

Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil aduan, pihak PENGADU telah menyerahkan bukti-
bukti berupa:
1. Surat Kuasa Khusus Tandya Pujo, diberi tanda P-1;
2. SHM Nomor 545 atas nama Bambang Suroso, diberi tanda P-2;
3. Screenshoot chat WhatsApp Alda Kharisa mengatur pertemuan dengan Tandya
Pujo sekaligus memengaruhi terkait pencabutan gugatan dan mencermarkan nama
baik rekan sejawatnya, diberi tanda P-3;
4. Rekaman CCTV ketika Alda Kharisa menemui Tandya Pujo dirumahnya, di beri
tanda P-4;
5. Rekaman Suara atas nama Alda Kharisa dengan ucapan “Pengacara tidak becus,
ini perkara perdata, bukan penipuan, kamu tahu bedanya perkara perdata sama
pidana? Lulusan mana kamu? Belajar lagi sana “diberi tanda P-5;
6. foto coppy KTA Muhammad Zaydan, sesuai dengan aslinya diberi tanda P-6;

Dan juga mengajukan saksi-saksi yang didengar dipersidangan di bawah sumpah yaitu:
1. KETERANGAN SAKSI I PENGADU: Damar Satya:
- Bahwa saksi berada dibawah sumpah;
- Bahwa saksi merupakan paralegal pada kantor advokat milik Muhammad Zaydan;
- Bahwa saksi mengenal Alda Kharisa sebagai rekan sejawat Zaydan;
- Bahwa saksi Saksi selalu mendampingi Muhammad Zaydan;
- Bahwa benar Zaydan menjadi lawan daripada Alda pada perkara perbuatan
melawan hukum antara Novanda dan Tandya Pujo dengan mewaklili Tandya Pujo
selaku tergugat;
- Bahwa perkara perdata yang melibatkan keduanya sudah diputus inkracht oleh
Pengadilan Negeri Malang pada Agustus 2022;
- Bahwa dirinya mengetahui jika Alda menawarkan perdamaian kepada Tandya
yang merupakan klien dari Zaydan tanpa adanya pembicaraan terlebih dahulu
dengan dirinya sebagai kuasa hukum;
- Bahwa atas pertemuan tanpa sepengetahuan Zaydan tadi, Zaydan sudah menegur
dengan baik secara langsung sebelum agenda Pembuktian dimulai;
- Bahwa saksi pada Bulan Juli 2022 pada saat agenda pembuktian mendengar
bahwa Alda mengeluarkan kata yang menyinggung dan dengan nada tinggi yaitu
“pengacara tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan. kamu nggak tahu
bedanya perkara perdata sama pidana? lulusan mana kamu? belajar lagi sana” ;
- Menurut saksi, setelah agenda tersebut, Alda tidak pernah hadir untuk
melanjutkan persidangan;

2. KETERANGAN SAKSI II PENGADU: Tandya Pujo:


- Bahwa saksi berada dibawah sumpah;
- Bahwa mengenal pengadu maupun teradu;
- Bahwa saksi merupakan klien dari pada Zaydan;
- Bahwa saksi selalu hadir saat persidangan bersama Zaydan;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa Alda menemui dirinya tanpa sepengetahuan
Zaydan;
- Bahwa saksi ditawarkan perdamaian oleh Alda untuk perkara tersebut namun
dirinya menolak;
- Bahwa Selama pertemuan tersebut Alda tidak hanya membahas terkait perkara,
namun juga terkait Zaydan sebagai advokat yang masih baru 2020 berpraktik,
pengalaman yang kurang disbanding dirinya yang sudah lama berkecimpung di
dunia peradilan;
- Bahwa saksi juga mengetahui peristiwa dipersidangan terkait kata-kata yang tidak
pantas diucapkan, saksi kaget dan saat itu hakim sudah memperingatkan;
- Bahwa saksi mengetahui pula bahwa Alda tidak pernah hadir lagi dipersidangan
setelah kejadian tersebut.;
Bahwa selanjutnya kepada TERADU diberi kesempatan untuk membuktikan dalil dari
pada bantahannya, oleh karena itu TERADU dipersidangan menyerahkan surat-surat:
Bahwa, untuk singkatnya seluruh bukti surat dinggap tercakup dalam kesimpulan ini;
Bahwa, TERADU juga mengajukan saksi-saksi yang telah didengar keterangannya
dibwah sumpah;
Bahwa, untuk singkatnya seluruh saksi dan keterangannya dianggap tercakup dalam
kesimpulan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Bahwa adapun maksud dan tujuan aduan PENGADU adalah sebagaimana di


ungkapkan di atas;

Bahwa dalam jawaban TERADU dapat disimpulkan kalaulah aduan PENGADU


dibantah kebenarannya oleh TERADU, maka menurut Hukum Acara Perdata yang harus
dibebani pembuktian terlebih dahulu adalah pihak PENGGUGAT, sebagaimana dalam
yurisprodensi MA-RI No. 1121K/Sip/1971, tanggal 15 April 1975, bahwa siapa yang
mendalilkan sesuatu, maka haruslah membuktikan dalil-dalilnya;
Bahwa untuk menguatkan dalil aduan PENGADU dipersidangan telah menyerahkan
bukti tertulis yang diberi tanda P-1 s.d P-6 serta dua orang saksi masing-masing DAMAR
SATYA paralegal pada kantor advokat milik Muhammad Zaydan dan TANDYA PUJO,
yang semuanya memberikan keterangan dibawah sumpah. Sedangkan TERADU untuk
membuktikan dalil bantahannya dipersidangan telah menyerahkan bukti tertulis tanda T-1
s.d T-8 dan mengajukan dua saksi yaitu SUGIANTO, dan NOVANDA KALIA yang
semunanya memberikan keterngan di bawah sumpah;
Bahwa dalam pokok perkara TERADU tidak mengakui tentang tindakan yang telah
dilakukannya, sementara pihak PENGADU pun mendalilkan yang membuktikan bahwa
TERADU melakukan hal-hal yang melanggar Kode Etik Advokat;

Bahwa dari dalil aduan PENGADU dinyatakan bahwa TERADU menemui klien
PENGADU untuk menawarkan perdamaian dengan membagi dua keuntungan agar
Tandya Pujo mencabut gugatannya serta memengaruhi Tandya Pujo mengganti kuasa
hukumnya dikarenakan TERADU mengetahui PENGADU masih baru disumpah dan
tidak kompeten sebagai Advokat, dalil mana dibuktikan oleh PENGADU sebagaimana
bukti P-3 s.d P-4;

Bahwa bukti P-3 s./d P-4 ini diperkuat oleh kesaksian dari saksi I PENGADU yaitu
DAMAR SATYA yang menerangkan mengetahui jika Alda menawarkan perdamaian
kepada Tandya yang merupakan klien dari Zaydan tanpa adanya pembicaraan terlebih
dahulu dengan dirinya sebagai kuasa hukum. Dan dari kesaksian saksi II PENGADU
yaitu TANDYA PUJO membenarkan bahwa TERADU menemui dirinya tanpa
sepengetahuan Zaydan, Saksi ditawarkan perdamaian oleh TERADU untuk perkara
tersebut namun dirinya menolak. Selama pertemuan tersebut TERADU tidak hanya
membahas terkait perkara, namun juga terkait PENGADU sebagai advokat yang masih
baru 2020 berpraktik, pengalaman yang kurang disbanding dirinya yang sudah lama
berkecimpung di dunia peradilan;
Bahwa terhadap dalil aduan PENGADU dinyatakan bahwa TERADU dalam suatu
persidangan di Pengadilan Negeri Malang mewakili kliennya masing-masaing dalam
dalam sebuah perkara hukum yang sama. TERADU sebagai pihak tergugat merasa
tersudutkan oleh PENGADU hingga mengeluarkan kata yang tidak sopan kepada teman
sejawatnya yakni PENGADU yang merupakan pihak penggugat diantaranya “Pengacara
tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan, kamu tahu bedanya perkara perdata
sama pidana? Lulusan mana kamu? Belajar lagi sana”, dalil mana dibuktikan oleh
PENGADU sebagaimana bukti P-5;

Bahwa dalam bukti P-5 ini diperkuat oleh kesaksian dari saksi I PENGADU yaitu
DAMAR SATYA yang mengetahui jika pada Bulan Juli 2022 pada saat agenda
pembuktian mendengar bahwa Alda mengeluarkan kata yang menyinggung dan dengan
nada tinggi yaitu “pengacara tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan. kamu
nggak tahu bedanya perkara perdata sama pidana? lulusan mana kamu? belajar lagi
sana”dan Saksi II PENGADU yaitu TANDYA PUJO yang mendengar juga mengetahui
peristiwa dipersidangan terkait kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh TERADU,
saksi kaget dan saat itu hakim sudah memperingatkan.;

Bahwa dengan demikian PENGADU telah berhasil membuktikan dalil-dali


gugatannya secara keseluruhannya dan memang telah terjadi pelanggaran Kode Etik
Advokat Indonesia yang dilakukan oleh TERADU berupa memengaruhi Klien
PENGADU yakni Tandya Pujo untuk mengganti kuasa hukumnya dan mengucapkan
kata-kata tidak sopan kepada temansejawatnya yakni PENGADU;
Bahwa oleh karena seluruh dalil-dalil PENGADU telah dapat dibuktikan seluruhnya,
maka secara hukum seluruh petitum dari PENGADU harus dikabulkan semuanya. Dan
karena sanggahan TERADU tidak mampu dibuktikannya, maka TERADU dianggap
sebagai pihak yang dikalahkan.
Demikian kesimpulan dari PENGADU, segala kearifan Hakim untuk memberi kepastian
hukum kepada para justiable akan selalu PENGADU nantikan dalam perkara ini. AMIEN

Jakarta Selatan, 4 Januari 2023


Hormat Kami
Pengadu

Muhammad Zaydan, S.H.

KESIMPULAN
Kepada Yang Terhormat.
Majelis Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta
No 220/Pdt.G/2022/Dkd.Jkt
Di-
Tempat

Dengan Hormat,

Untuk dan atas nama TERADU dengan ini perkenankanlah kami menyampaikan
KESIMPULAN dalam perkara antara:

Nama : Alda Kharisa;


Umur : 33 Tahun
Agama : Islam;
Pekerjaan : Swasta;
Alamat : Jl Sidodadi Rt. 07 Rw 01, Kel PanggungRejo, Kec Karang Ploso, Kab
Malang;
Untuk selanjutnya disebut sebagai----------------------------------------TERADU;

Melawan

Nama : Muhammad Zaydan, S.H;


Umur : 28 tahun;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Swasta;
Alamat : Jl Tirto Utomo Gg. 3 Rt 2 Rw 4 Dsn Rambaan, Kel Landung Sari, Kec Dau,
Kab Malang ;
Untuk selanjutnya disebut sebagai------------------------------------------PENGADU;

Setelah membaca surat-surat yang bersangkutan dan setelah mendengar kedua belah pihak
dan saksi-saksi;

TENTANG DUDUK PERKARANYA


Bahwa Teradu dengan jawaban atas dugaan Pelanggaran Pelanggaran Kode Etik tertanggal
21 Desember 2022 yang didaftar di Kepaniteraan Dewan Kehormatan Peradi Daerah DKI
Jakarta, No. 220/Pdt.G/2022/Dkd.Jkt telah mengemukakan sebagai berikut:
1. Bahwa TERADU merupakan kuasa hukum dari Novanda Kalia;
2. Bahwa TERADU menolak tegas seluruh dalil-dalil PENGADU, kecuali yang dibenarkan
TERADU;
3. Bahwa TERADU mengakui menemui klien PENGADU yakni Tandya Pujo dirumahnya
setelah mediasi pertama;
4. Bahwa TERADU menolak dianggap melanggar pasal 5 huruf A Kode Etik Advokat
Indonesia yang menyatakan bahwa “Hubungan antara teman sejawat Advokat harus
dilandasi sikap saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai.”
5. Bahwa TERADU menolak dianggap melanggar pasal 5 huruf B Kode Etik Advokat
Indonesia yang menyatakan bahwa “Advokat jika membicarakan teman sejawat atau jika
berhadapan satu sama lain dalam sidang pengadilan, hendaknya tidak menggunakan kata-
kata yang tidak sopan baik secara lisan maupun tertulis.”
6. Bahwa TERADU menolak dianggap melanggar pasal 5 huruf D Kode Etik Advokat
Indonesia yang menyatakan “Advokat tidak diperkenankan menarik atau merebut
seorang klien dari teman sejawat.” Dalam hal ini adapun dari TERADU yaitu tidak lain
adalah usaha dalam membela kepentingan kliennya agar permasalahan keluarga tidak
berlarut-larut;
7. Bahwa dalil-dalil PENGADU tidak benar adanya dan hanya fitnah kecuali yang
dibenarkan oleh TERADU;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, TERADU dengan segala kerendahan hati


memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Kepanjen c.q Ketua Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini, agar berkenan kiranya memanggil pihak-pihak dan memeriksa
dengan seksama, serta selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulakan aduan TERADU untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa perbuatan TERADU bukan merupakan perbuatan perlanggaran kode
etik profesi advokat;
3. Menyatakan bahwa TERADU tidak bersalah;
4. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada verset,
banding, kasasi dan upaya hukum lainnya;
5. Menghukum PENGADU secara tanggung renteng untuk membayar semua biaya perkara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
6. Apabila Majelis Kehormatan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya sesuai
ini serta maksud aduan diatas.

Bahwa atas aduan TERADU tersebut di atas, maka pihak TERADU telah menyampaikan
jawaban secara tertulis tertanggal 21 Desember 2022, yang pokoknya seperti tersebut dalam
jawabanya dan secara lengkap dianggap telah tercakup dalam kesimpulan ini;

Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil aduan, pihak TERADU telah menyerahkan bukti-
bukti berupa:
1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Alda Kharisa, S.H. NIK
3507130101660038;
2. Fotocopy Kartu Tanda Advokat (KTA) atas nama Alda Kharisa, S.H. dengan Nomor
201011454;
3. Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 September 2022 antara Alda Kharisa, S.H. dengan
Novanda Kalia;
4. Foto Mediasi pertama antara Alda Kharisa sebagai advokat dari Novanda Kalia dengan
Tandya Pujo sebagai Klien dari Muhammad Zaydan;
5. Bukti Transfer sebesar Rp.75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) Ke Bank BRI
6. Surat Pembagian Hasil jual beli sebidang tanah seluas 500 m2 terletak di Jalan Teluk
Etna Kota Malang, SHM nomor 545 atas nama Bambang Suroso;
7. Surat Jawaban Teradu atas Surat dugaan Pelanggaran Kode Etik;
8. Bukti Rekaman Suara antara Novanda Kalia dengan Tandya Pujo.

Dan juga mengajukan saksi-saksi yang didengar dipersidangan di bawah sumpah yaitu:
1. KETERANGAN SAKSI I TERADU : Sugianto
- Bahwa saksi berada dibawah sumpah;
- Bahwa saksi merupakan asisten dari advokat Alda Kharisa, S.H;
- Bahwa saksi mengenal Alda Kharisa sebagai rekan sejawat Zaydan;
- Bahwa saksi turut serta dalam mediasi pertama dirumah Tandya Pujo klien daripada
Muhammad Zaydan;
- Bahwa benar Zaydan menjadi lawan daripada Alda pada perkara perbuatan melawan
hukum antara Novanda dan Tandya Pujo;

2. KETERANGAN SAKSI II TERADU : Novanda Kalia


- Bahwa saksi berada dibawah sumpah;
- Bahwa saksi merupakan klien dari pada Alda Kharisa;
- Bahwa saksi selalu hadir saat persidangan bersama Alda Kharisa;
- Bahwa benar Muhammad Zaydan menjadi lawan daripada Alda Kharisa pada perkara
dugaan perbuatan melawan hukum;
- Bahwa saksi menolak jika Alda Kharisa melanggar kode etik advokat indonesia,
menurut saksi Alda Kharisa yaitu berusaha dalam membela kepentingan kliennya
agar permasalahan keluarga tidak berlarut-larut;

Bahwa selanjutnya kepada TERADU diberi kesempatan untuk membuktikan dalil dari
pada bantahannya, oleh karena itu TERADU dipersidangan menyerahkan surat-surat:

Bahwa, untuk singkatnya seluruh bukti surat dinggap tercakup dalam kesimpulan ini;

Bahwa, TERADU juga mengajukan saksi-saksi yang telah didengar keterangannya


dibwah sumpah;

Bahwa, untuk singkatnya seluruh saksi dan keterangannya dianggap tercakup dalam
kesimpulan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Bahwa adapun maksud dan tujuan aduan TERADU adalah sebagaimana di


ungkapkan di atas;

Bahwa dalam jawaban TERADU dapat disimpulkan kalaulah aduan TERADU


dibantah kebenarannya oleh TERADU, maka menurut Hukum Acara Perdata yang harus
dibebani pembuktian terlebih dahulu adalah pihak TERADU, sebagaimana dalam
yurisprodensi MA-RI No. 1121K/Sip/1971, tanggal 15 April 1975, bahwa siapa yang
mendalilkan sesuatu, maka haruslah membuktikan dalil-dalilnya;
Bahwa untuk menguatkan dalil aduannya TERADU dipersidangan telah
menyerahkan bukti tertulis yang diberi tanda T-1 s.d T-8, serta dua orang saksi masing-
masing SUGIANTO asisten dari advokat Alda Kharisa, S.H dan NOVANDA KALIA,
yang semuanya memberikan keterangan dibawah sumpah. Sedangkan PENGADU untuk
membuktikan dalil bantahannya dipersidangan telah menyerahkan bukti tertulis tanda T-1
s.d T-6 dan mengajukan dua saksi yaitu SUGIANTO, danSABAR yang semunanya
memberikan keterngan di bawah sumpah;
Bahwa dalam pokok perkara TERADU sebenarnya telah mengakui tentang telah
terjadinya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh TERADU;

Bahwa dari dalil aduan TERADU dinyatakan bahwa tidak ada kesepakatan yang
dilakukan oleh TERADU dengan klien TERADU sebagaimana telah dibuktikan dalam
bukti T-5;
Bahwa dari pihak TERADU tidak ada satu bukti pun yang menunjukan kalau
TERADU melakukan pelanggaran kode etik, baik bukti surat maupun bukti saksi, bahkan
dalil bantahan TERADU;
Bahwa oleh karenanya kesimpulan yang bisa diberikan adalah Pihak TERADU telah
mampu membuktikan kebenaran dalil aduannya sepanjang mengenai adanya perbuatan
pelanggaran kode etik sementara karena PENGADU tidak mampu membuktikan dalil-
dalil bantahannya, maka dianggap TERADU tidak bersalah dan tidak melakukan
pelanggaran kode etik ;

Bahwa dengan demikian TERADU telah berhasil membuktikan dalil-dalil aduannya


secara keseluruhannya dan memang tidak terjadi perbuatan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh TERADU yang berupa penghinaan verbal dan non-verbal serta
penghasutan terhadap kien TERADU;
Bahwa oleh karena seluruh dalil-dalil TERADU telah dapat dibuktikan seluruhnya,
maka secara hukum seluruh petitum dari TERADU harus dikabulkan semuanya. Dan
karena sanggahan TERADU tidak mampu dibuktikannya, maka TERADU dianggap
sebagai pihak yang dikalahkan.
Demikian kesimpulan dari TERADU, segala kearifan Hakim untuk memberi kepastian
hukum kepada para justiable akan selalu TERADU nantikan dalam perkara ini. AMIEN

Jakarta Selatan, 4 Januari 2023


Hormat Kami
Teradu

Alda Kharisa, S.H.

Anda mungkin juga menyukai