Disusun oleh :
Satria Dwi Aprilian 202010110311008 (Teradu)
Raihan Maulana 202010110311033 (Pengadu)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KESIMPULAN
Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama PENGADU dengan ini pekenankanlah kami menyampaikan
KESIMPULAN dalam perkara antara:
Setelah membaca surat-surat yang bersangkutan dan setelah mendengar kedua belah
pihak dan saksi-saksi;
4. Bahwa, tindakan TERADU yang menggunakan kata - kata tidak sopan pada teman
sejawatnya yakni PENGADU serta tindakan yang memengaruhi klien PENGADU
agar mengganti kuasa hukumnya adalah merupakan perbuatan melanggar kode etik
advokat Indonesia pasal 5 huruf A, pasal 5 huruf D, pasal 5 huruf B dan telah
melanggar pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2003 yang merugikan
PENGADU;
6. Bahwa, PENGADU telah berusaha bermusyawarah secara kekeluargaan dengan
TERADU, namun selalu menemui jalan buntu dan respon dari TERADU tidak
beritikad baik, sehingga adalah beralasan kalau PENGADU mengajukan aduan ini ke
Dewan Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta;
7. Bahwa dikarenakan aduan PENGADU didasarkan bukti-bukti yang sah dan otentik,
maka hukum membenarkan apabila PENGADU mengajukan putusan yang bersifat
SERTA MERTA dan dapat digunakan terlebih dahulu sekalipun ada upaya banding,
kasasi, atau upaya hukum lainnya (Uitvoerbaar Bij Voeraad).
Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil aduan, pihak PENGADU telah menyerahkan bukti-
bukti berupa:
1. Surat Kuasa Khusus Tandya Pujo, diberi tanda P-1;
2. SHM Nomor 545 atas nama Bambang Suroso, diberi tanda P-2;
3. Screenshoot chat WhatsApp Alda Kharisa mengatur pertemuan dengan Tandya
Pujo sekaligus memengaruhi terkait pencabutan gugatan dan mencermarkan nama
baik rekan sejawatnya, diberi tanda P-3;
4. Rekaman CCTV ketika Alda Kharisa menemui Tandya Pujo dirumahnya, di beri
tanda P-4;
5. Rekaman Suara atas nama Alda Kharisa dengan ucapan “Pengacara tidak becus,
ini perkara perdata, bukan penipuan, kamu tahu bedanya perkara perdata sama
pidana? Lulusan mana kamu? Belajar lagi sana “diberi tanda P-5;
6. foto coppy KTA Muhammad Zaydan, sesuai dengan aslinya diberi tanda P-6;
Dan juga mengajukan saksi-saksi yang didengar dipersidangan di bawah sumpah yaitu:
1. KETERANGAN SAKSI I PENGADU: Damar Satya:
- Bahwa saksi berada dibawah sumpah;
- Bahwa saksi merupakan paralegal pada kantor advokat milik Muhammad Zaydan;
- Bahwa saksi mengenal Alda Kharisa sebagai rekan sejawat Zaydan;
- Bahwa saksi Saksi selalu mendampingi Muhammad Zaydan;
- Bahwa benar Zaydan menjadi lawan daripada Alda pada perkara perbuatan
melawan hukum antara Novanda dan Tandya Pujo dengan mewaklili Tandya Pujo
selaku tergugat;
- Bahwa perkara perdata yang melibatkan keduanya sudah diputus inkracht oleh
Pengadilan Negeri Malang pada Agustus 2022;
- Bahwa dirinya mengetahui jika Alda menawarkan perdamaian kepada Tandya
yang merupakan klien dari Zaydan tanpa adanya pembicaraan terlebih dahulu
dengan dirinya sebagai kuasa hukum;
- Bahwa atas pertemuan tanpa sepengetahuan Zaydan tadi, Zaydan sudah menegur
dengan baik secara langsung sebelum agenda Pembuktian dimulai;
- Bahwa saksi pada Bulan Juli 2022 pada saat agenda pembuktian mendengar
bahwa Alda mengeluarkan kata yang menyinggung dan dengan nada tinggi yaitu
“pengacara tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan. kamu nggak tahu
bedanya perkara perdata sama pidana? lulusan mana kamu? belajar lagi sana” ;
- Menurut saksi, setelah agenda tersebut, Alda tidak pernah hadir untuk
melanjutkan persidangan;
Bahwa dari dalil aduan PENGADU dinyatakan bahwa TERADU menemui klien
PENGADU untuk menawarkan perdamaian dengan membagi dua keuntungan agar
Tandya Pujo mencabut gugatannya serta memengaruhi Tandya Pujo mengganti kuasa
hukumnya dikarenakan TERADU mengetahui PENGADU masih baru disumpah dan
tidak kompeten sebagai Advokat, dalil mana dibuktikan oleh PENGADU sebagaimana
bukti P-3 s.d P-4;
Bahwa bukti P-3 s./d P-4 ini diperkuat oleh kesaksian dari saksi I PENGADU yaitu
DAMAR SATYA yang menerangkan mengetahui jika Alda menawarkan perdamaian
kepada Tandya yang merupakan klien dari Zaydan tanpa adanya pembicaraan terlebih
dahulu dengan dirinya sebagai kuasa hukum. Dan dari kesaksian saksi II PENGADU
yaitu TANDYA PUJO membenarkan bahwa TERADU menemui dirinya tanpa
sepengetahuan Zaydan, Saksi ditawarkan perdamaian oleh TERADU untuk perkara
tersebut namun dirinya menolak. Selama pertemuan tersebut TERADU tidak hanya
membahas terkait perkara, namun juga terkait PENGADU sebagai advokat yang masih
baru 2020 berpraktik, pengalaman yang kurang disbanding dirinya yang sudah lama
berkecimpung di dunia peradilan;
Bahwa terhadap dalil aduan PENGADU dinyatakan bahwa TERADU dalam suatu
persidangan di Pengadilan Negeri Malang mewakili kliennya masing-masaing dalam
dalam sebuah perkara hukum yang sama. TERADU sebagai pihak tergugat merasa
tersudutkan oleh PENGADU hingga mengeluarkan kata yang tidak sopan kepada teman
sejawatnya yakni PENGADU yang merupakan pihak penggugat diantaranya “Pengacara
tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan, kamu tahu bedanya perkara perdata
sama pidana? Lulusan mana kamu? Belajar lagi sana”, dalil mana dibuktikan oleh
PENGADU sebagaimana bukti P-5;
Bahwa dalam bukti P-5 ini diperkuat oleh kesaksian dari saksi I PENGADU yaitu
DAMAR SATYA yang mengetahui jika pada Bulan Juli 2022 pada saat agenda
pembuktian mendengar bahwa Alda mengeluarkan kata yang menyinggung dan dengan
nada tinggi yaitu “pengacara tidak becus, ini perkara perdata, bukan penipuan. kamu
nggak tahu bedanya perkara perdata sama pidana? lulusan mana kamu? belajar lagi
sana”dan Saksi II PENGADU yaitu TANDYA PUJO yang mendengar juga mengetahui
peristiwa dipersidangan terkait kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh TERADU,
saksi kaget dan saat itu hakim sudah memperingatkan.;
KESIMPULAN
Kepada Yang Terhormat.
Majelis Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta
No 220/Pdt.G/2022/Dkd.Jkt
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama TERADU dengan ini perkenankanlah kami menyampaikan
KESIMPULAN dalam perkara antara:
Melawan
Setelah membaca surat-surat yang bersangkutan dan setelah mendengar kedua belah pihak
dan saksi-saksi;
Bahwa atas aduan TERADU tersebut di atas, maka pihak TERADU telah menyampaikan
jawaban secara tertulis tertanggal 21 Desember 2022, yang pokoknya seperti tersebut dalam
jawabanya dan secara lengkap dianggap telah tercakup dalam kesimpulan ini;
Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil aduan, pihak TERADU telah menyerahkan bukti-
bukti berupa:
1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Alda Kharisa, S.H. NIK
3507130101660038;
2. Fotocopy Kartu Tanda Advokat (KTA) atas nama Alda Kharisa, S.H. dengan Nomor
201011454;
3. Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 September 2022 antara Alda Kharisa, S.H. dengan
Novanda Kalia;
4. Foto Mediasi pertama antara Alda Kharisa sebagai advokat dari Novanda Kalia dengan
Tandya Pujo sebagai Klien dari Muhammad Zaydan;
5. Bukti Transfer sebesar Rp.75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) Ke Bank BRI
6. Surat Pembagian Hasil jual beli sebidang tanah seluas 500 m2 terletak di Jalan Teluk
Etna Kota Malang, SHM nomor 545 atas nama Bambang Suroso;
7. Surat Jawaban Teradu atas Surat dugaan Pelanggaran Kode Etik;
8. Bukti Rekaman Suara antara Novanda Kalia dengan Tandya Pujo.
Dan juga mengajukan saksi-saksi yang didengar dipersidangan di bawah sumpah yaitu:
1. KETERANGAN SAKSI I TERADU : Sugianto
- Bahwa saksi berada dibawah sumpah;
- Bahwa saksi merupakan asisten dari advokat Alda Kharisa, S.H;
- Bahwa saksi mengenal Alda Kharisa sebagai rekan sejawat Zaydan;
- Bahwa saksi turut serta dalam mediasi pertama dirumah Tandya Pujo klien daripada
Muhammad Zaydan;
- Bahwa benar Zaydan menjadi lawan daripada Alda pada perkara perbuatan melawan
hukum antara Novanda dan Tandya Pujo;
Bahwa selanjutnya kepada TERADU diberi kesempatan untuk membuktikan dalil dari
pada bantahannya, oleh karena itu TERADU dipersidangan menyerahkan surat-surat:
Bahwa, untuk singkatnya seluruh bukti surat dinggap tercakup dalam kesimpulan ini;
Bahwa, untuk singkatnya seluruh saksi dan keterangannya dianggap tercakup dalam
kesimpulan ini;
Bahwa dari dalil aduan TERADU dinyatakan bahwa tidak ada kesepakatan yang
dilakukan oleh TERADU dengan klien TERADU sebagaimana telah dibuktikan dalam
bukti T-5;
Bahwa dari pihak TERADU tidak ada satu bukti pun yang menunjukan kalau
TERADU melakukan pelanggaran kode etik, baik bukti surat maupun bukti saksi, bahkan
dalil bantahan TERADU;
Bahwa oleh karenanya kesimpulan yang bisa diberikan adalah Pihak TERADU telah
mampu membuktikan kebenaran dalil aduannya sepanjang mengenai adanya perbuatan
pelanggaran kode etik sementara karena PENGADU tidak mampu membuktikan dalil-
dalil bantahannya, maka dianggap TERADU tidak bersalah dan tidak melakukan
pelanggaran kode etik ;