Anda di halaman 1dari 2

CATATAN BAHASA INDONESIA KELAS 5

“TEKS PANTUN”

Jenis Puisi:
1. Puisi lama (terikat aturan): pantun, syair, gurindam, dll.
2. Puisi baru/modern (tidak ada aturan/bebas): puisi-puisi yang sering kita baca saat ini

Contoh Puisi Baru Contoh Puisi Lama (Pantun)


Matahari Makan rujak bersama-sama
Engkau menerangi bumi Rasa pedasanya diobati durian
Menghangatkan embun pagi Jangan suka mengejek sesama
Menyinari tumbuh-tumbuhan Jika kau tak ingin dikucilkan
Dan seluruh isi alam

A. PENGERTIAN PANTUN
 Kata pantun berasal dari bahasa Jawa yaitu tuntun (yang berarti menyusun atau menuntun).
 Pantun adalah jenis puisi lama dengan beberapa aturan yang digunakan untuk mengungkapkan
perasaan mengenai suatu kejadian atau peristiwa.

B. CIRI-CIRI PANTUN
1. Satu bait terdiri dari 4 baris
2. Satu baris terdiri dari 4-6 kata
3. Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
4. Bersajak/rima a-b-a-b
Rima adalah permainan bunyi pada akhir baris pantun. Jenis rima: rima rata (aaaa), rima silang (abab),
rima peluk (abba), dan rima kembar (aabb).
5. Terdiri dari dua bagian: a. sampiran (baris 1 dan 2), b. isi (baris 3 dan 4)

C. JENIS PANTUN

BERDASARKAN PENUTUR (usia pembuatnya)

 Pantun kanak-kanak:  Pantun muda:  Pantun tua: berisi


berisi pengalaman yang menceritakan pengalaman nasihat/pesan kepada anak.
berhubungan dengan atau kehidupan masa muda Lapun-melapun ke Indragiri
kehidupan anak-anak (perkenalan, asmara, kasih Singgah sebentar ke Batipuh
(keceriaan/kesedihan). sayang) Ampun hamba tegak berdiri
Wujudnya duduk dengan bersimpuh
Senja hari pun segera tiba Enak sekali masakan mama
Pertanda malam segera tiba Aku makan sebelum pergi
Hatiku kini tengah berduka Hanya dirimulah yang aku cinta
Teman baikku telah tiada Dari hatiku yang terdalam ini

BERDASARKAN ISINYA

 Pantun nasihat: berisi  Pantun teka-teki: berisi  Pantun Kiasan: makna/isi


pesan agar seseorang teka-teki pertanyaan. pantun tersembunyi atau tidak
berperilaku baik. Jalan-jalan ke rumah teman, secara langsung dikemukakan.
Masak nasi dalam kukusan pulangnya bertemu luwak. Suara petir kian menderu
Nasi goreng di atas nampan Lebih lebar kepala dibanding Pertanda hujan ‘kan berdatangan
Belajar jangan pernah bosan bandan, Barang siapa melempar batu
Agar cerah di masa depan hewan apa itu coba tebak? (jawaban Maka janganlah sembunyi tangan
ikan pari)

 Pantun jenaka: berisi  Pantun Agama: berisi


lelucon yang membuat nasihat yang berpedoman pada
tertawa/untuk hiburan. aturan dalam agama.
Paling segar minum limau Sungguh indah meja dipahat
Campur madu tambah nikmat Tambah nikmat untuk makan
Ayam berani sama harimau Kalau hidup hendak selamat
Itu ayam super nekat Taat selalu perintah Tuhan

D. UNSUR-UNSUR PANTUN

Ada beberapa unsur yang membangun sebuah pantu.


1. Tema : inti permasalahan yang dibahas dalam pantun
2. Amanat : pesan atau pelajaran positif yang ingin disampaikan dalam pantun
3.Perasaa : suasana yang tergambar dalam pantun
4.Nada : sikap penulis terhadap masalah yang dibahas (rendah hati, mengagumi, mendikte,
persuasif)
5.Rima : permainan bunyi pada akhir setiap baris
6.Citraan : nilai rasa yang berhubungan dengan imajinasi (perasaan: sedih, gembira, haru; penciuman:
wangi, harum, semerbak; pendengaran: sunyi, merdu, gemericik; perabaan: kasar, halus, lembut,
penglihatan: terang, indah, gelap; pengecap: asin, tawar, pahit.)

Contoh:
Masak nasi dalam kukusan
Nasi goreng di atas nampan
Belajar jangan pernah bosan
Agar cerah di masa depan

Unsurnya:
1. Tema : Pendidikan (Belajar)
2. Amanat : Kita harus giat belajar agar sukses di masa depan.
3. Perasaan : Bahagia
4. Nada : persuasif
5. Rima : a-a-a-a
6. Citraan : perasaan, yaitu gembira

Anda mungkin juga menyukai