Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No.

2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

SIFAT ORGANOLEPTIK BURGER AYAM DENGAN METODE MEMASAK


YANG BERBEDA

Ratnasari Lumbong, R. M. Tinangon*, M. D. Rotinsulu, J. A. D. Kalele

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

ABSTRAK different cooking method on the


characteristics of color, aroma, texture,
Tujuan penelitian ini untuk tenderness and taste of chicken burger.
mengetahui pengaruh metode memasak Research was applied using completely
yang berbeda terhadap sifat organoleptik randomized design with three treatments
warna, aroma, tekstur, keempukan dan involving hedonic scale and forty
citarasa burger ayam. Penelitian ini replications using panelist as follows:
menggunakan metode eksperimental Steaming (R1), Frying (R2), Baking (R3).
dengan menggunakan Rancangan Acak Results showed that these three treatments
Lengkap (RAL), dengan tiga perlakuan dan affected significantly on color. (P<0.01),
memakai skala hedonik dan 40 ulangan texture and tenderness (P<0.05). However,
(Panelis) yang disusun sebagai berikut: these treatments did not significantly affect
R1=Mengukus, R2=Menggoreng, on aroma and taste. Therefore, this research
R3=Memanggang. Hasil penelitian can be concluded that chicken burger
menunjukkan bahwa mengukus, cooked by baking method was mostly
menggoreng dan memanggang preferred by the panellist.
memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata (P<0,01) terhadap warna. Sebaliknya, Keywords: Chicken Burger, Steaming,
terhadap tekstur dan keempukkan, Frying, Baking.
perlakuan memberikan pengaruh berbeda
nyata (P<0,05) dan pengaruh berbeda tidak
nyata (P>0,05) terhadap aroma dan PENDAHULUAN
citarasa. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa burger ayam yang dimasak dengan
menggunakan metode memanggang lebih Hamburger pertama kali muncul di
disukai panelis.
Kota Hamburg, Jerman. Hamburger atau
Kata kunci: Burger Ayam, Mengukus, burger merupakan makanan sejenis
Menggoreng, Memanggang.
sandwich, yang terdiri dari daging segar,
digiling kemudian ditambahkan bumbu-
ABSTRACT
bumbu, biasanya bentuknya agak gepeng
THE ORGANOLEPTIC setebal satu cm. Produk ini telah lama
CHARACTERISTIC OF CHICKEN
dikenal dan disukai oleh masyarakat karena
BURGER WITH DIFFERENT
COOKING METHODS. The objective of rasanya yang nikmat, gurih, dapat
this study was to evaluate the effect of
meningkatkan daya cerna protein, lemak
*Korespondensi (corresponding Author) dan mengandung protein. Pengolahan
Email: rita.tinangon@gmail.com

252
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

burger ayam dapat dilakukan dengan cara


memasak, untuk membuat daging siap MATERI DAN METODE
dikonsumsi. Tujuan memasak adalah PENELITIAN
menyatukan bahan, memperbaiki warna,
meningkatkan juice, menonaktifkan Penelitian ini dilaksanakan sejak
mikroba serta membuat produk siap tanggal 16 Oktober sampai 17 November
dikonsumsi. Memasak terdiri dari beberapa 2016 bertempat di Laboratorium Teknologi
metode antaranya mengukus, menggoreng Hasil Ternak Fakultas Peternakan
dan memanggang. Metode mengukus Universitas Sam Ratulangi Manado. Bahan
adalah teknik memasak dimana memasak yang digunakan adalah daging ayam
bahan makanan dengan uap air mendidih pedaging sebanyak 1200 g, minyak goreng
pada suhu yang 100oC. Metode 1 liter, tepung tapioka 150 g, margarin 6 sm,
menggoreng adalah memasak makanan susu skim 300 g, telur ayam 6 butir, bawang
dalam minyak. Dengan suhu yang biasa merah 72 g, bawang putih 72 g, bawang
dipakai sekitar 175-190oC tergantung pada bombai 105 g, pala 1 ½ st, lada 9 g, garam
kekentalan dan tipe makanan yang 1 ½ sendok teh, gula 2 ¼ g, penyedap 24 g,
digoreng. Metode memanggang adalah air mineral dan mentimun. Peralatan yang
memasak makanan dengan menggunakan digunakan dalam pembuatan burger adalah
oven dimana suhu dan cara kerja diatur. timbangan analitik untuk menimbang
Suhu yang biasa dipakai 150oC. Metode bahan-bahan, kompor, pisau, talenan,
memasak ini dapat diterapkan pada burger belanga, wajan, oven listrik,water bath
daging ayam. Penilaian organoleptik adalah (thermologic), penggiling daging
penilaian mutu suatu produk dengan (maulinex), piring kertas, sendok, baskom,
menggunakan indera manusia melalui tissue, lembar kuisioner, pensil, penghapus
syaraf sensorik meliputi sifat yang dapat dan penunjang lainnya. Penelitian ini
dilihat, diraba, dicium dan dirasa. Penilaian menggunakan metode eksperimental
organoleptik salah satu usaha penyatuan dengan menggunakan Rancangan Acak
dan pemanfaatan kemampuan subjektif, Lengkap (Steel dan Torrie, 1991).
cara ini menggunakan kemampuan Memakai skala hedonik dengan tiga
pengamatan indera manusia (panelis). Dari perlakuan dan 40 ulangan (Panelis).
latar belakang di atas telah dilakukan Sebagai perlakuan disusun sebagai berikut
penelitian burger ayam terhadap sifat :
organoleptik dengan metode memasak
yang berbeda.
253
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

R1 : Mengukus Jujur), menunjukkan bahwa metode


R2 : Menggoreng mengukus berbeda sangat nyata (P<0,01)
R3 : Memanggang dengan menggoreng dan memanggang,
Variabel yang diamati adalah sifat tetapi metode menggoreng berbeda tidak
organoleptik burger ayam yaitu : Warna, nyata (P>0,05) dengan memanggang.
aroma, tekstur, keempukan dan citarasa. Warna burger ayam pada memanggang dan
Menggunakan skala hedonik 1-7, dengan menggoreng disukai panelis. Warna burger
panelis tidak terlatih sebanyak 40 orang ayam sebelum dimasak yaitu kemerahan
(Soekarto, 1985). Data yang diperoleh sesudah dikukus putih kepucatan, digoreng
dianalisis dengan analisis keragaman kuning kecokelatan tua dan dipanggang
(Analisis of Variance). Dan yang berbeda kuning kecokelatan muda. Perubahan
nyata dilanjutkan uji lanjut BNJ (Beda warna setelah digoreng diakibatkan
Nyata Jujur) (Steel and Torrie, 1991). terjadinya perubahan warna dari minyak
goreng ke burger ayam. Setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN dipanggang terjadinya pindah panas secara
konveksi dan konduksi sehingga lemak
Data hasil pengamatan pengaruh mencair memasak burger hingga
metode memasak yang berbeda terhadap kekuningan. Selain itu akibat pemanasan
warna, aroma, tekstur keempukan dan juga terjadi reaksi maillard untuk
citarasa burger ayam, disajikan pada Tabel membentuk melanoit yaitu zat warna
1. burger ayam jadi kuning kecokelatan. Hal
ini sejalan dengan pendapat (Winarno,
Pengaruh Perlakuan Terhadap Warna 1999) bahwa reaksi maillard merupakan
Burger Ayam
reaksi pencokelatan non enzimatis antara
Tabel 1 memperlihatkan bahwa gula pereduksi dan gugus amin bebas dari
nilai rata-rata warna burger ayam tertinggi asam amino atau protein, sehingga
berada pada metode memanggang (5,25 mengakibatkan warna pada bahan pangan
artinya agak suka) sedangkan terendah menjadi cokelat. Selanjutnya Zahra et al.
pada metode mengukus (4,25 artinya (2013) menambahkan bahwa bahan pangan
netral). Hasil analisis sidik ragam yang dimasak bukan saja menjadi matang,
menunjukkan bahwa metode memasak tetapi karena penggunaan suhu yang cukup
memberikan pengaruh berbeda sangat tinggi sehingga menjadi warna cokelat tua
nyata (P<0,01) terhadap warna burger pada bahan pangan.
ayam. Hasil uji lanjut BNJ (Beda Nyata
254
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

Tabel 1. Rata-Rata Pengaruh Perlakuan Terhadap Burger Ayam Dengan Metode Memasak
Yang Berbeda.

Perlakuan Metode Memasak


Variabel
Mengukus Menggoreng Memanggang
Warna 4,25a 5,10b 5,25b
Aroma 5,20a 5,48 a
5,38a
Tekstur 4,95b 4,43a 5,20b
Keempukan 5,15b 4,33 a
5,00b
Citarasa 5,38a 5,30a 5,68a

Keterangan : Superskrip berbeda pada baris yang sama artinya berbeda nyata (P<0,05)

Pengaruh Perlakuan Terhadap Aroma pemasakan sebagian merupakan aroma dari


Burger Ayam
senyawa-senyawa kimia yang ikut
Tabel 1 memperlihatkan bahwa menguap bersama air bebas yang
nilai rata-rata aroma burger ayam tertinggi terkandung dalam bahan pangan tersebut.
pada metode menggoreng (5,48 artinya Manusia dapat mencium bau yang keluar
agak suka) dan terendah pada mengukus dari makanan kerena adanya sel-sel epitel
(4,90 artinya agak suka). Hasil analisis alfaktori dari bagian dinding atas rongga
sidik ragam menunjukkan bahwa metode hidung yang peka terhadap komponen bau
memasak memberikan pengaruh berbeda (Soekarto, 1985).
tidak nyata (P>0,05) terhadap aroma burger
ayam. Pengolahan burger dari ketiga Pengaruh Perlakuan Terhadap Tekstur
Burger Ayam
metode memasak belum terjadi perbedaan
hal ini karena bahan pangan mengandung Tabel 1 memperlihatkan bahwa
karbohidrat dan protein jika dipanaskan nilai rata-rata tekstur burger ayam tertinggi
akan mengalami pencoklatan non pada metode memanggang (5,20 artinya
enzimatis, apabila bahan tersebut agak suka) dan terendah pada menggoreng
dipanaskan (reaksi maillard) akan dapat (4,95 artinya agak suka). Hasil analisis
menghasilkan bau enak. Komponen sidik ragam menunjukkan bahwa metode
karbonil yang terbentuk selama proses memasak yang berbeda memberikan
pemasakan dapat bereaksi dengan asam pengaruh nyata (P<0,05) terhadap tekstur
amino, amin, dan protein menghasilkan burger ayam. Hasil uji lanjut BNJ (Beda
flavor yang diinginkan (Negroni et al., Nyata Jujur), menunjukkan bahwa metode
2001). Aroma yang timbul dalam proses menggoreng berbeda nyata (P<0,05)

255
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

dengan mengukus dan memanggang, tertinggi pada metode mengukus (5,15


selanjutnya metode mengukus berbeda artinya agak suka) dan terendah pada
tidak nyata (P>0,05) dengan memanggang. menggoreng (4,33 artinya netral). Hasil
Tekstur pada metode memanggang dan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
mengukus disukai panelis karena pada metode memasak yang berbeda
metode mengukus terjadi pemasakan memberikan pengaruh nyata (P<0,05)
dengan uapan air mendidih akibatnya terhadap keempukan burger ayam. Hasil uji
protein ikut terlarut sehingga menghasilkan lanjut BNJ (beda nyata jujur), menunjukkan
tekstur yang disukai. Hal ini didukung bahwa metode menggoreng berbeda nyata
Ikram dan Ismail, (2004) menyatakan (P<0,05) dengan memanggang dan
bahwa pengukusan menyebabkan protein mengukus, tetapi metode memanggang
terlarut dalam media pengukusan sehigga berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan
bahan makanan menghasilkan tekstur yang mengukus. Keempukan pada metode
baik. Sedangkan pada metode mengukus dan metode memanggang
memanggang energi panas terjadi secara disukai hal ini karena terjadi perubahan
konduksi dan konveksi, sehingga stuktur protein terutama aktin dan miosin
kandungan bahan pangan terlarut terutama pada saat bahan pangan dimasak sehingga
protein. Hal ini sejalan dengan penelitian menghasilkan keempukan yang baik. Hal
Nikmaram et al. (2011) bahwa ini didukung (Bouton et al., 1971 dan
pemanggangan dengan lama dan suhu Soeparno, 2005) menyatakan tiga
tertentu memberikan suatu hasil bahwa komponen yang menentukan keempukan
nilai tekstur daging berbeda nyata (P<0,05) daging antara lain struktur miofibrilar
artinya nilai teksturnya baik. Ditambahkan (miosin, aktin dan tropomiosin) dan status
juga hasil penelitian perlakuan lama kontraksi otot, kandungan jaringan ikat dan
pemanggangan dalam microwave pada ikatan silangnya, dan daya ikat air oleh
daging steak ayam memberikan pengaruh protein daging serta jus daging. Vural
yang sangat nyata (P<0,01) terhadap tekstur (2003) mengemukakan bahwa lemak
(Nazhar et al., 2012). memiliki arti penting dalam produk olahan
daging karena berpengaruh terhadap

Pengaruh Perlakuan Terhadap keempukan dan juiciness. Selanjutnya


Keempukan Burger Ayam ditambahkan (Sudrajat, 2003) bahwa

Tabel 1 memperlihatkan bahwa perlakuan pemasakan akan mempengaruhi

nilai rata-rata keempukan burger ayam kualitas daging, karena panas akan
menguapkan air, mendegradasi protein,
256
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

dekomposisi asam amino dan menyatakan bahwa penggunaan rempah


mengakibatkan jaringan ikat mengalami pada umumnya akan meningkatkan aroma
pengembangan sehingga akan menambah dan citarasa pada pangan olahan.
keempukan dan kesan jus daging.
Ditambahkan Sundari et al. (2015) bahwa KESIMPULAN
proses pengolahan bahan pangan yang
dapat mengakibatkan penurunan Berdasarkan analisis data dan
kandungan gizi yang sangat signifikan pembahasan untuk semua variabel dapat
karena menggunakan suhu lebih dari disimpulkan bahwa burger ayam yang
1600C, sehingga protein mengalami dimasak dengan menggunakan metode
kerusakan. memanggang lebih disukai panelis.

Pengaruh Perlakuan Terhadap Citarasa DAFTAR PUSTAKA


Burger Ayam

Tabel 1 memperlihatkan bahwa Bouton, P. E., Harris and Shorthose. 1971.


Effect of ultimate pH upon the water
nilai rata-rata citarasa burger ayam tertinggi
holding capacity and tenderness of
pada metode memanggang (5,68 artinya mutton. Journal Food Sci. 36 : 435-
439.
suka) dan terendah pada menggoreng (5,30
artinya agak suka). Hasil analisis sidik Hughes E., S. Cofrades and D. J. Troy.
1997. Effects of fat level, oat fiber
ragam menunjukkan bahwa perlakuan
and carrageenan on frankfurters
metode memasak yang berbeda formulated with 5, 12 and 30% fat.
Journal. Meat Sci., 45(3): 273-2810.
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
(P>0,05) terhadap citarasa burger ayam. Ikram E. H. K, and A. Ismail. 2004. Effects
of cooking practices (boiling and
Citarasa merupakan gabungan antara rasa
frying) on the protein and amino acids
dan aroma. Citarasa pada metode contents of four selected fishes.
Journal of Food Sciencesand
mengukus, menggoreng, dan memanggang
Nutrition 34(2): 54-59.
disukai panelis hal ini karena pada saat
Nazhar, V.B.R., D. Rosyidi, dan A. S.
memasak terjadi peningkatan citarasa yang
Widati. 2012. Pengaruh lama
disebabkan oleh adanya degradasi atau pemanggangan dalam microwave
terhadap kualitas fisik steak daging
penguraian senyawa makromolekul daging
ayam. Universitas Brawijaya. Jurnal
broiler. Penilaian citarasa dilihat dari Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak.Hal
6-11 Vol. 7, No. 1.
tekstur dan penampilan warna (Hughes et
al., 1997). Selanjutnya De Souza et al. Negroni, M., A. D’Agustina, and A.
Arnoldi. 2001. Effects of olive oil,
(2005) dalam Tinangon et al. (2014)
257
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 252 - 258 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

canola, and sunflower oils on the Engineering and Technology, 2014;


formation of volatiles from the 2(6B):886-889.
maillard reaction of lysinewith xylose
and glucose. Journal Agric Food Vural, H. 2003. Effect of replacing beef fat
Chem 49:439–45. and tail fat with interesterified plant
oil on quality characteristic of turkish
Nikmaram. P., M.S. Yarmand, Z. semi-dry fermented sausages. Eur.
Emamjomeh and H. K. Darehabi Journal Food Res. Technol. Vol
2011. The effect of cooking methods 217:100-10.
on textural and microstructure
properties of veal muscle Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan
(longissimus dorsi). Journal Global Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,
Veterinaria 6 (2): 201-207 Jakarta.

Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Zahra, S. L., S.B. Dwiloka dan Mulyani.
Organoleptik untuk Industri Pangan 2013. Pengaruh penggunaan minyak
dan Hasil Pertanian. Bhratara Karya goreng berulang terhadap perubahan
Akasara. Jakarta. nilai gizi dan mutu hedonik pada ayam
goreng. Universitas diponegoro.
Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi Semarang. Animal Agriculture Journal,
Daging. Cet 4, Gadja Mada Vol. 2. No. 1, 2013, P 253 – 260 Online
University Press. Yogyakarta. At :
Http://EjournalS1.Undip.Ac.Id/Index.Ph
p/Aaj
Steel, R. G. D. and J.H. Torrie. 1991.
Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu
Pendekatan Biometrik. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Sudrajat, A. 2015. Pengaruh Temperatur


Lama Pemasakan Terhadap
Karakteristik Fisik dan Organoleptik
Daging Ayam Broiler. Skripsi.
Fakultas Peternakan, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.

Sundari, D., Almasyhuri, dan Lamid. 2015.


Effect of cooking process of
composition nutritional substances
some food ingredients protein source.
Journal Media Litbangkes 25(4): 235
-242.

Tinangon, R., D. Rosyidi, L. Radiati and


Purwadi. 2014. The influence of clove
addition onphysico-chemical and
organoleptical characteristics of
burger meat. Brawijaya University,
Malang. Scholars Journal of

258

Anda mungkin juga menyukai