Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Peranan Media Massa Dalam Memberi Komunikasi Kesehatan

Oleh:
Michelle Mary Moses
NIM. 200131259

Pembimbing:
dr. Ivana Alona,MPH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2023
MAKALAH

Peranan Media Massa Dalam Memberi Komunikasi Kesehatan

Oleh:
Michelle Mary Moses
NIM. 200131259

Pembimbing:
dr. Ivana Alona,MPH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2023
Peranan Media Massa Dalam Memberi Komunikasi Kesehatan
“Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan
dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.”

Oleh:
Michelle Mary Moses
NIM. 200131259

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Peranan Media Massa Dalam Memberi Komunikasi Kesehatan


Nama : Michelle Mary Moses
NIM : 200131259

Medan, 2 Februari 2023


Pembimbing,

dr. Ivana Alona,MPH


NIP. 198203092012122002

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Peranan Media Massa Dalam Memberi Komunikasi Kesehatan”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dokter


pembimbing yaitu Dr Ivana Alona,MPH yang telah meluangkan waktunya kepada
penulis dan memberikan bimbingan serta masukan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
isi maupun susunan bahasanya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat berguna dalam perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang ilmu kedokteran di kemudian hari.

Medan, 2 Februari 2023

Penulis
iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan Makalah ....................................................................... 3
1.3. Manfaat Makalah ..................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4


2.1. Definisi Media Massa .............................................................. 4
2.2. Definisi Komunikasi Kesehatan .............................................. 4
2.3. Manfaat dan Tujuan Penggunaan Media Dalam
Komunikasi Kesehatan ........................................................... 5
2.4. Klasifikasi Media Komunikasi Kesehatan .............................. 6
2.5. Macam/Jenis Media Komunikasi Kesehatan .......................... 8
2.6. Langkah-Langkah Penetapan Media Kesehatan ..................... 9

BAB III. KESIMPULAN ............................................................................. 12


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi kesehatan merupakan pemanfaatan jasa komunikasi untuk
menyampaikan pesan dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan upaya peningkatan dan pengelolaan kesehatan oleh individu
maupun komunitas masyarakat. Selain itu, komunikasi kesehatan juga meliputi
kegiatan menyebarluaskan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat agar
tercapai perilaku hidup sehat, menciptakan kesadaran, mengubah sikap dan
memberikan motivasi pada individu untuk mengadopsi perilaku sehat yang
direkomendasikan menjadi tujuan utama komunikasi kesehatan. Komunikasi
kesehatan di era yang semakin canggih sangat besar manfaatnya dan
jangkauannya dengan melibatkan media massa yang semakin di gemari dan
banyak digunakan oleh semua kalangan (Rahmadiana, 2012)
Komunikasi kesehatan pada hakikatnya merupakan kegiatan komunikasi di
ranah kesehatan untuk mendorong tercapainya keadaan yang sehat secara utuh,
baik fisik, mental, maupun sosial (Junaedi, 2018). Komunikasi kesehatan dapat
berupa informasi mengenai pencegahan sebuah penyakit, promosi kesehatan dan
kebijakan dalam pemeliharaan kesehatan. Dalam hal ini komunikasi kesehatan
ditujukan dalam memperbaharui kesehatan masyarakat dengan
mempertimbangkan ilmu pengetahuan. Sebagai sebuah bidang ilmu pengetahuan,
komunikaasi kesehatan sedang dibutuhkan dalam situasi saat ini. Sebagai sebuah
konsep ilmu pengetahuan, komunikasi kesehatan relevan dengan usaha kesehatan
dan usaha promosi kesehatan. Hal ini semakin nyata dimana masyarakat
memerlukan literasi media yang baik mengenai komunikasi kesehatan.
Komunikasi kesehatan memberi kontribusi dan menjadi bagian dari upaya
pencegahan penyakit serta promosi kesehatan. Komunikasi kesehatan juga
dianggap relevan dengan beberapa konteks dalam bidang kesehatan, termasuk
didalamnya terdapat hubungan antara ahli medis dengan pasien, daya jangkau

1
2

individu dalam mengakses serta memanfaatkan informasi kesehatan, kepatuhan


individu pada proses pengobatan yang harus dijalani serta kepatuhan dalam
melakukan saran medis yang diterima, bentuk penyampaian pesan kesehatan dan
kampanye kesehatan, penyebaran informasi mengenai resiko kesehatan pada
individu dan populasi, gambaran secara garis besar profil kesehatan di media
massa dan budaya, pendidikan bagi pengguna jasa kesehatan bagaimana
mengakses fasilitas kesehatan umum serta sistem kesehatan dan perkembangan
aplikasi program (Rahmadiana, 2012)
Pada dasarnya komunikasi kesehatan dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Komunikasi kesehatan secara tidak langsung dapat
dilakukan melalui media sosial (Florettira, 2021) dan Media massa merupakan
ujung tombak komunikasi. Dalam hal ini media massa mempunyai peran besar
dalam memberikan informasi akurat untuk mengedukasi masyarakat agar
mengikuti kegiatan vaksinasi. Media massa merupakan media komunikasi massa
yang merupakan produk dari pers yang menyajikan informasi kepada masyarakat
mengenai fenomena-fenomena atau gejala-gejala sosial yang terjadi ditengah-
tengah kehidupan masyarakat sendiri, baik yang menyangkut masalah sosial,
ekonomi, budaya, politik maupun berbagai sektor kehidupan masyarakat lainnya
(Turner, 2008).
3

1.2. Tujuan Makalah


Tujuan penyusunan makalah ini adalah menambah pengetahuan mengenai
“Pemanfaatan media massa dalam komunikasi kesehatan” Penyusunan makalah
ini sekaligus untuk memenuhi persyaratan kegiatan Program Pendidikan Profesi
Dokter (P3D) di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.

1.3. Manfaat Makalah


Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis maupun
pembaca khususnya peserta P3D dan menjadi suatu tolak ukur bagi penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Media Massa


Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah,
perantara,atau pengantar. Media massa merupakan alat atau sarana penyampaian
informasi kepada masyarakat luas melalui media massa seperti media cetak
maupun elektronik. Sesuai dengan definisinya, media massa merupakan suatu
istilah yang digunakan untuk mengistilahkan sebuah media yang mampu
mencakup dan memberikan informasi langsung kepada masyarakat luas
(Putra,2019).
Perkembangan teknologi dinilai memiliki dampak positif dalam
penyebaran informasi atau pesan positif sehingga mudah tersampaikan
kepada masyarakat luas (Hasyim, et al, 2020).

2.1.1 Jenis-Jenis Media Massa


Media massa dapat dibagi atas tiga jenis yang selama ini sudah tidak asing
lagi di mata masyarakat, yaitu media elektronik seperti televisi dan radio, media
cetak yaitu koran, majalah, poster, leaflet dan terakhir merupakan suatu hal yang
sangat populer dan sedang menjadi alat yang dikonsumsi hampir semua
masyarakat di era globalisasi yang maju saat ini yaitu media online seperti internet,
streaming televisi dan informasi yang dapat diakses melalui internet (Putra, 2019).

2.2 Definisi Komunikasi Kesehatan


Komunikasi merupakan suatu proses melalui seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang
lain (komunikan). Dunia medis juga menggunakan teknik komunikasi sebagai alat
untuk membantu dalam mempercepat penyembuhan pasien. Kepercayaan pada
pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh mutu hubungan dokter dan pasien.
Komunikasi efektif dokter-pasien merupakan fungsi klinikal yang utama dalam
membangun hubungan (Rachmat and Ganiem, 2020).

4
5

Komunikasi Kesehatan adalah Usaha yang sistematis untukmempengaruhi


secara positif perilaku kesehatan masyarakat, denganmenggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi baik menggunakankomunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok maupun komunikasi massa. Komunikasi kesehatan adalah
proses penyampaian pesan kesehatan olehkomunikator melalui saluran/media
tertentu kepada komunikan dengantujuan untuk mendorong perilaku manusia
tercapainya kesejahteraansebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status)
sehat utuhsecara fisik, mental (rohani), dan social (Harahap, 2019).
Media Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga
pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke
arah positif terhadap Kesehatan.

2.3 Manfaat Dan Tujuan Penggunaan Media Dalam Komunikasi Kesehatan

2.3.1 Manfaat Penggunaan Media Dalam Komunikasi Kesehatan


Adapun manfaat penggunaan media dalam komunikasi Kesehatan yaitu
sebagia berikut (Kencana,W.H, 2020) :
1. Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
2. Mencapai sasaran
3. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepadaorang
lain
4. Mempermudah penyampaian informasi
5. Menimbulkan minat sasaran Pendidikan

2.3.2 Tujuan Penggunaan Media Dalam Komunikasi Kesehatan


Konsep komunikasi menggunakan komunikasi kesehatan dimana tujuan
dari komunikasi kesehatan pertama untuk menyampaikan informasi mengenai
kesehatan. Kedua ,komunikasi kesehatan bertujuan untuk mempengaruhi
orang lain, mulai dari pengaruh kognitif, afektif dan psikomotorik (Kenvana,
6

W.H, 2020). Selain itu tujuan penggunaan media dalam komunikasi Kesehatan
yaitu :
1. Menciptakan iklim bagi penerimaan dan perubahan nilai, sikap dan
perilaku kesehatan
2. Mengajarkan keterampilan mendengarkan, membaca, menulis hal-hal
yangberkaitan dengan kesehatan dll
3. Pengganda sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan anjuran
tidakankesehatan
4. Membentuk pengalaman baru terhadap perilaku hidup sehat dari statis
kedinamis
5. Meningkatkan aspirasi dibidang Kesehatan
6. Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika penyebar luasan
informasi di bidang kesehatan atau layanan komunikasi kesehatan
7. Berpartisipasi dalam keputusan atas hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan
8. Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan konsumen di bidang
kesehatan
9. Menciptakan rasa kebanggaan/kesetiaan terhadap produk, dll.

2.4 Klasifikasi Media Komunikasi Kesehatan


Media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu :
2.4.1 Berdasarkan Jenisnya
 Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suarasaja, seperti tape recorder.
 Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra
penglihatandalam wujud visual, seperti tv, layar plasma, dll.
 Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan
mediaini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
- Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film
soundslide
7

- Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara


dangambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD

2.4.2 Berdasarkan Fungsinya


 Media cetak
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar, atau
fotodalam tata warna. Contohnya poster, leaflet, brosur, majalah, surat
kabar,lembar balik, stiker, dan pamflet. Fungsi utamanya adalah memberi
informasi dan menghibur. Kelebihan yang dimiliki media cetak antara
laintahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak terlalu tinggi, tidak
perluenergi listrik, dapat dibawa, mempermudah pemahaman, dan
meningkatkan gairah belajar. Kelemahannya tidak dapat menstimulasi efek
suara dan efek gerak serta mudah terlipat.

 Media elektronik
Media elektronik aitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar,
dandalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Contohnya
televisi, radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show, CD interaktif, dan
lain-lain. Kelebihan media elektronik antara lain sudah dikenal masyarakat,
melibatkan semua pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena
ada suara dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan,
janagkauan relatif lebih besar/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan
sebagai alat diskusi. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit,
memerlukan energi listrik, diperlukan alat canggih dalam proses
produksi,perlu persiapan matang, peralatan yang selalu berkembang dan
berubah, perlu keterampilan penyimpanan, dan perlu keterampilan dalam
pengoprasian

 Media luar ruang / media papan (billboard)


8

Media luar ruang yaitu suatu media yang penyampaian pesannya di luar
ruangsecara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis.
Contohnya papan reklame, spanduk, pameran, banner, TV layar lebar, dan
lain-lain.Kelebihan media luar ruang diantaranya sebagai informasi umum
danhiburan, melibatkan semua pancaindra, lebih menarik karena ada suara
dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan
relatif lebih luas. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, ada
yang memerlukan listrik atau alat canggih, perlu kesiapan yang matang,
peralatanyang selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan
penyimpanan

2.5 Macam/Jenis Media Komunikasi Kesehatan


Alat-alat peraga yang dapat digunakan yaitu :
1. Benda asli
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun
mati. Jenis ini merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan
cepat dikenalserta mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan
alat peraga initidak selalu mudah dibawa kemana-mana sebagai alat bantu
mengajar. Termasuk dalam alat peraga, antara lain benda sesungguhnya
(tinjadikebun, lalat di atas tinja, dan lain-lain), spesimen (benda yang
telahdiawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-lain),
sampel (contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit,
dan lain-lain).
2. Benda tiruan
Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda
sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga
dalam promosi kesehatan karena benda asli mungkin digunakan (misal,
ukuran benda asliyang terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain). Benda
tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu,
semen, plastik, dan lain-lain.
3. Gambar atau media grafis
9

Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis adalah


penyajian visual (menekankan persepsi indra penglihatan) dengan
penyajian dua dimensi. Media grafis tidak termasuk media elektronik.
Termasuk dalam media grafis antara lain, poster, leaflet, reklame,
billboard, spanduk, gambar karikatur, lukisan, dan lain-lain (Marsantika, et
al,2020).
a. Poster
Pada dasarnya poster merupakan suatu media yang lebih menonjolkan
kekuatan pesan, visual, dan warna untuk dapat mempengaruhi perilaku,
sikap seseorang dalam melakukan sesuatu (Sumartono, et al, 2018).
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar
dengan sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk
gambar dnegan tujuan memengaruhi seseorang agar tertarik atau
bertindakan pada sesuatu. Makna kata-kata dalam poster harus jelas dan
tepat serta dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter.
Poster biasanyaditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan
banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan,
ilustrasi, kartun, gambar atau foto.
b. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimatsingkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang
sederhana. Leaflet atau sering juga disebut pamflet merupakan selembar
kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk
sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang
berisi tulisan 200 – 400 kata. Ada beberapa leaflet yang disajikan secara
berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat
tentang suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air ditingkat
rumah tangga, deskripsi tentang diare serta pencegahannya, dan lain-lain.
Isi harus bisa ditangkap dengan sekali baca. Leaflet dapat diberikan atau
disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan
10

Focus Group Discussion (FGD), pertemuan posyandu, kunjungan rumah,


dan lain-lain.
c. Papan pengumuman
Papan pengumuman biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120
cm,biasa dipasang di dinding atau ditempat tertentu seperti balai desa,
posyandu, masjid, puskesmas, sekolah, dan lain-lain. Pada papan tersebut
gambar-gambar atau tulisan.

2.6 Langkah-Langkah Penetapan Media Kesehatan


Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media komunikasi
kesehatan adalah sebagai berikut (Ardian, 2014) :
1. Menetapkan Tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur,
siapa sasaranyang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur,
berapa lama dan dimana pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan
merupakan dasar untuk merancang media promosi dan merancang evaluasi.
2. Menetapkan Segmentasi Sasaran
Merupakan suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yangtepat
dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya,memberikan kepuasan pada masing-masing segmen,
menentukanketersediaan jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung
jenis danpenempatan media.
3. Memposisikan Pesan (Positioning)
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu
prosuk perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran
atau konsumennya. Positioning membentuk citra.
4. Menentukan Strategi Positioning
Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen,
menentukan posisi pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran,
11

menetukan posisi merek produk sendiri, serta mengikuti perkembangan


posisi.
5. Memilih media promosi Kesehatan
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media
yang dipilihharus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan
memberikan peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa media secara
serempak danterpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan
efektivitas pesan.

Media yang digunakan dilihat dari situasi dan kondisi, jika akan
melakukan komunikasi kesehatan di daerah pedesaan yang belum terjamah
oleh teknologi modern dan listrik yang belum menjangkau seluruh daerah
pelosok, maka media yang baik digunakan adalah media Cetak Contohnya
poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, stiker,
danpamphlet, ataupun media gambar/media grafis yang tentunya dibarengi
dengan komunikasi antarpribadi dan kelompok agar pesan yang
disampaikan dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh masyarakat
(Suhertusi, et al, 2015). Sebaliknya jika pesan kesehatan ingin di ketahui
oleh masyarakat luas, serempak ingin diketahui oleh seluruh masyarakat
dimanapun berada, memberikan dampak yang luas, maka media yang
digunakan adalah media massa atau media elektronik yang cakupannya
lebih luas, bisa langsung diterima oleh masyarakat luas dimanapun berada
dan menghemat biaya dalam penggunaannya.
12

Contoh Media Komunikasi Kesehatan :

Leaflet
13

Poster
BAB III
KESIMPULAN

Media Komunikasi kesehatan merupakan suatu sarana atau upaya


menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga
pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke
arah positif terhadap kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, terdapat beberapa
metode dalam menyampaikan informasi berupa alat belajar yaitu leaflet, poster,
maupun video, yang dalam hal ini banyak digunakan dalam praktik komunikasi
kesehatan.
Dalam komunikasi kesehatan, alat peraga juga berperan penting yang
digunakan secara tunggal maupun kombinasi, seperti papan tulis dengan foto dan
sebagainya yang dalam hal ini perlu diperhatikan, alat peraga harus mudah
dimengerti sehingga ide atau gagasan yang disampaikan dapat diterima oleh
sasaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Afriyani, L. D., & Salafas, E. (2019). Efektivitas media promosi kesehatan ASI perah
terhadap peningkatan pengetahuan ibu bekerja untuk memberikan ASI
eksklusif. Jurnal Siklus, 8(1), 60-66.

Ardian, I. (2014). Langkah-langkah merencanakan penggunaan media promosi


kesehatan dalam lingkup kesehatan reproduksi. Jurnal Keperawatan Tropis Papia, 1-
16.

Florettira, M. T., & Syakurah, R. A. (2021). Komunikasi Kesehatan Terkait Covid-19:


Perspektif Mahasiswa Kedokteran. HIGEIA (Journal of Public Health Research and
Development), 5(3).

Gejir, I. N., Agung, A. A. G., Ratih, I. A. D. K., Mustika, I. W., Suanda, I. W., Widiari,
N. N., & Wirata, I. N. (2017). Media komunikasi dalam penyuluhan kesehatan.
Penerbit Andi.

Hasyim, H., Rizki Pratama Suroso, R., & Profesional Makassar, S. (2020).
Peranan Teknologi Informasi Dalam Upaya Pencegahan Virus COVID-19 di
Lingkungan Universitas. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 4(2),
124–129.

Harahap, R. A. (2019). Buku Ajar Komunikasi Kesehatan. Prenada Media.

Jatmika, S. E. D., Jatmika, S. E. D., Maulana, M., KM, S., & Maulana, M. (2019).
Pengembangan Media Promosi Kesehatan.

KENCANA, W. H. (2020). PERAN DAN MANFAAT KOMUNIKASI


PEMBANGUNAN PADA APLIKASI PELACAK COVID-19 SEBAGAI MEDIA

15
16

KOMUNIKASI KESEHATAN: Kajian Media Komunikasi Dalam Perspektif


Sosial. Commed: Jurnal Komunikasi Dan Media, 5(1), 83-95.

Marsatika, K., & Zubaidah, Z. (2020). PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DAN


MEDIA MODEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
BIDANG SENI RUPA KELAS X IPA-5 DI SMA NEGERI 13 PADANG. Serupa The
Journal of Art Education, 9(3), 347-353.
Putra, R. A. (2019). Tantangan Media Massa Dalam menghadapi era disrupsi
teknologi informasi. JUSIFO (Jurnal Sistem Informasi), 5(1), 1-6.

Rachmat, D.A. and Ganiem, L.M. (2020) ‘Tahapan Komunikasi Terapeutik Dokter
pada Pasien di Klinik Kecantikan’, Jurnal Komunikasi Global, 9(1), pp. 61–79.
Available at: https://doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16107.

Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi kesehatan: sebuah tinjauan. Jurnal


Psikogenesis, 1(1), 88-94.

Suhertusi, B., Desmiwarti, D., & Nurjasmi, E. (2015). Pengaruh media promosi
kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap peningkatan pengetahuan ibu di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
Andalas, 4(1).

Sumartono, S., & Astuti, H. (2018). Penggunaan poster sebagai media komunikasi
kesehatan. Komunikologi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 15(1).
17

Anda mungkin juga menyukai