Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH OBSERVASI

PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI


SD

Mata Kuliah : Bimbingan Konseling


Dosen Pengampu : YunikaAfryaningsih, M.Pd

DISUSUN OLEH:

NAMA : WIDYA SAHFITRI


NIM : D0120058
KELAS :B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDLATUL
ULAMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, atas nikmat dan karunia
nya saya masih bisa menyusun tugas yang berjudul tentang ” laporan hasil
observasi pelaksanaan program pelayanan bimbingan konseling di SD ” ini
dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada nabi terakhir kita, Nabi Muhammad saw. Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada Ibu Yunika Afryaningsih, M.Pd Selaku dosen mata kuliah
bimbingan dan konseling.
Dalam Laporan ini, saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, baik dari isi laporan maupun dari teknik pengetikan. Walaupun
demikian, saya akan tetap usahakan yang terbaik untuk pembuatan laporan ini.
Kritik dan saran saya terima selaku untuk memperbaiki laporan saya.

Pontianak, 5 Januari 2023

Widya Sahfitri

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 6
A. latar belakang dari dilakukanya observasi 6
B. Tujuan dilakukannya observasi 7
C. Topik dari wawacara yang akan dilakkan observasi 8
D. Waktu dan tempat dilakukannya observasi 10
E. laporan hasil dari dilakukannya observasi tersebut 10
F. Solusi jika siswa mengalami kesulitan belajar 11
G. Laporan hasil wawancara 11

BAB III PENUTUP 20


A. Kesimpulan 20
B. Saran 21

DAFTAR PUSATAKA 22

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan


melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli
serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan
hidup.
Kesulitan belajar atau learning disability adalah kondisi yang dialami
oleh siswa yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu dalam
menerima dan menyerap pelajaran yang disebabkan oleh banyak faktor,
bukan hanya masalah instruksional atau pedagogis saja, tetapi bisa juga
merujuk pada masalah psikologis sehingga siswa mengalami kesulitan
dalam aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menalar atau
menghitung oleh sebb itu di perlukan yang namanya bimbingan belajar yang
dimana Bimbingan belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan di luar
sekoah. Dalam mengikuti bimbingan belajar siswa diharapkan dapat mampu
menyelesaikan berbagai masalah proses belajar di sekolah. bimbingan
belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,sehingga
tercapai tujuan belajar yang diinginkan.
. Bimbngan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu
lembaga untuk memberikan bantuan kepada peserta didik (siswa) yang
bertujuan untuk meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang lebih optimal.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh siswa dengan mengikuti
bimbingan belajar diantaranya, meningkatkan prestasi siswa, menambah
pemahaman terhadap materi yang dianggap sulit, dan meningkatkan
kemampuan untuk bersosialisasi. Selain itu, siswa mendapatkan
pengalaman baru dengan belajar di bimbingan belajar karena dapat bertukar
3
ide, berbagi pengalaman, baik dengan tutor maupun dengan siswa yang
lainnya.
Kemampuan untuk memahami dan prestasi setiap siswa berbeda-beda.
Hal ini menjadi perhatian para orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya
mengikuti bimbingan belajar sebagai solusi untuk menghadapi kesulitan
dalam belajar.Ada beberapa ciri dari bimbingan belajar, yaitu bimbingan
merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan individu secara
optimal, bantuan diberikan dalam situasi yang bersifat demokratis terutama
dalam penentuan tujuan-tujuan perkembangan yang ingin dicapai oleh
individu, serta meningkatkan kemampuan individu agar dia sendiri dapat
menetukan keputusan dan memecahkan masalahnya sendiri.
Untuk mengoptimalkan perkembangan belajar siswa, perlu diberikan
bimbingan belajar. Biasanya, pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan
anak memberikan layanan bimbingan belajar dengan tujuan agar siswa-
siswanya mampu menyesuaikan diri dengan situasi pendidikan yang saat ini
sedang dihadapinya. Bimbingan belajar dengan menerapkan prinsip dan
teknik bimbingan dan konseling berfungsi memahami potensi dan
kemampuan siswa, mengembangkannya kearah pengembangan yang sesuai
dengan potensinya, mengoptimalkannya melalui bantuan-bantuan
pengarahan, penyesuaian, dan melepaskan diri dari kesulitan. Bimbingan
belajar diharapkan dapat membantu segala permasalahan yang dimiliki
siswa baik yang berhubungan dengan materi yang dianggap sulit maupun
kepribadian atau karakter serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
siswa dan Solusi terbaik untuk mengatasi masalah belajar anak adalah
lembaga bimbel. Di lembaga tersebut kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak akan terpecahkan. Anak akan mendapatkan beberapa cara bagaimana
agar belajar menjadi optimal dan efisien. Dengan adanya guru atau tentor
akan meningkatkan minat belajar anak. Serta dituntut untuk memahami
teknik-teknik belajar yang efektif, dengan tujuan agar pembelajaran tidak
membosankan. Sehingga lama kelamaan rasa tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri akan muncul.

4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya yaitu:

a. Apa latar belakang dari dilakukanya observasi ?

b. Apa maksud dan tujuan dilakukannya observasi ?

c. Apa topik dari wawacara yang akan dilakkan observasi ?

d. Di mana waktu dan tempat dilakukannya observasi ?

e. Bagaimana laporan hasil dari dilakukannya observasi tersebut ?

f. bagaimana solusi jika siswa mengalami kesulitan belajar ?

C. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu:

a. Untuk mengetahui apa latar belakang dari dilakukanya observasi

b. Untuk mengetaui apa maksud dan tujuan dilakukannya observasi

c. Untuk mengetaui apa topik dari wawacara yang akan


dilakukanya observasi

d. Untuk mengetahui di mana waktu dan tempat


dilakukannya observasi

e. Untuk mengetaui bagaimana laporan hasil dari dilakukannya


observasi tersebut

f. untuk mengetahui bagaimana solusi jika siswa mengalami


kesulitan belajar dan fungsi Bimbingan Konseling.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Bimbingan Konseling


Menurut Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan
bahwa Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara
optimal. Selain itu, bimbingan yang diberikan juga meliputi bimbingan sosial,
belajar, karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Secara etimologis, kata bimbingan
adalah terjemahan dari kata “guidance” dalam bahasa Inggris, yang memiliki arti
menunjukkan ataupun membantu. Sementara menurut istilahnya, bimbingan
dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Sedangkan konseling
berasal dari bahasa latin consilium, yang memiliki arti menyerahkan atau
menyampaikan. Secara umum, konseling dapat dimaknai sebagai proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (pembimbing/konselor)
kepada individu yang mengalami masalah.

Kemudian dikutip dari laman itjen.kemdikbud.go.id, para ahli


menyampaikan berbagai pendapat mengenai bimbingan dan konseling. Abu
Ahmadi (1991: 1) berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan
kepada individu (peserta didik) agar mengembangkan diri secara optimal melalui
potensi yang dimiliki dengan jalan memahami diri, lingkungan, mengatasi
hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Kemudian Bimo Walgito (2004: 4-5) mendefinisikan bimbingan sebagai


bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar
individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Sedangkan
konseling, Jones (Insano, 2004 : 11) berpendapat bahwa konseling merupakan
suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien.

6
Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun
kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang.

Dari semua pendapat yang telah disebutkan, dapat dirumuskan dengan


singkat bahwa bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi, serta
memanfaatkan potensi yang ada pada diri dan sarana yang ada, agar individu atau
kelompok individu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai
perkembangan yang optimal.

B. Fungsi Bimbingan Konseling


Fungsi bimbingan konseling terkadang tidak mendapatkan perhatian dari
para siswa. Padahal, fungsi bimbingan konseling ini juga ikut berperan dalam
perkembangannya di sekolah. Fungsi bimbingan konseling di sekolah antara lain
adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman. Membantu peserta didik untuk memahami dirinya dan


lingkungan sekitarnya agar dapat mengembangkan potensi dirinya
secara optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.

2. Fasilitasi. Memberi kemudahan dalam mencapai pertumbuhan dan


perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh
aspek dalam diri peserta didik.

3. Penyesuaian. Peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan


lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

7
4. Penyaluran. Membantu peserta didik untuk menentukan kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karier yang sesuai dengan kampung, minat, dan bakat.

5. Adaptasi. Membantu proses mengajar untuk menyesuaikan program


pendidikan dengan latar belakang pendidikan, kemampuan, minat, dan
bakat peserta didik.

6. Pencegahan/Preventif. Mengantisipasi berbagai masalah yang dapat


terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, agar tidak dialami oleh
peserta didik.

7. Perbaikan. Memperbaiki kekeliruan peserta didik dalam berpikir,


berperasaan, dan bertindak dengan melakukan intervensi (memberi
perlakuan) agar pola pikir peserta didik menjadi sehat, rasional dan
perasaan yang tepat kepada tindakan yang produktif dan normatif.

8. Penyembuhan/Kuratif. Pemberian bantuan kepada peserta didik yang


telah mengalami masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier.

9. Pemeliharaan. Membantu peserta didik agar dapat menjaga dan


mempertahankan situasi kondusi yang telah tercipta dalam dirinya agar
terhindar dari penurunan produktivitas diri.

10. Pengembangan. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif


dengan memfasilitasi perkembangan peserta didik. Untuk itu, program
bimbingan harus sistematis dan berkesinambungan dalam upaya
membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangannya.

C. Gangguan yang di Hadapi Peserta Didik

Kesulitan belajar atau learning disability adalah kondisi yang dialami


oleh siswa yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu dalam
8
menerima dan menyerap pelajaran yang disebabkan oleh banyak faktor,
bukan hanya masalah instruksional atau pedagogis saja, tetapi bisa juga
merujuk pada masalah psikologis sehingga siswa mengalami kesulitan
dalam aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menalar atau
menghitung.
Kesulitan belajar siswa bermacam-macam baik dalam hal menerima
pelajaran, menyerap pelajaran, atau keduanya. Setiap siswa pada prinsipnya
mempunyai hak untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun
kenyataannya, siswa memiliki perbedaan, baik dalam hal kemampuan
intelektual, maupun fisik, latar belakang keluarganya, kebiasaan maupun
pendekatan belajar yang digunakan. Perbedaan itulah yang menyebabkan
perbedaan tingkah laku belajar setiap siswa sehingga menimbulkan
kesulitan dalam belajar.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar biasanya mengalami beberapa
hambatan yang ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti prestasi yang
rendah atau di bawah rata- rata yang dicapai oleh kelompok. Hasil yang
dicapai oleh siswa tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, padahal
siswa telah usaha berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendah.
Selain itu siswa juga lambat dalam mengerjakan tugas-tugas, dimana siswa
selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam mengerjakan soal-soal atau
tugas-tugas yang diberikan. Oleh sebab itu diperlukan yang namanya
bimbingan belajar yang dimana pengertian dari bimbingan belajar adalah
kegiatan belajar yang dilakukan di luar sekoah. Dalam mengikuti bimbingan
belajar siswa diharapkan dapat mampu menyelesaikan berbagai masalah
proses belajar di sekolah. Oleh karena itu siswa harus mendapatkan
bimbingan belajar yang dimana pengertian dari bimbingan belajar adalah
suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan
masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,sehingga tercapai tujuan
belajar yang diinginkan.
Bimbingan belajar ini berfungsi untuk membantu siswa dalam
pemahaman diri sesuai dengan kecakapan bakat dan minat,dan dari
bimbingan belajar ini adalah membantu siswa agar mencapai perkembangan
yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan siswa. siswa
yang perkembangannya terhambat atau terganggu akan berpengaruh

9
terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya. bimbingan belajar
sangat berfungsi bagi anak yaitu membantu memahami dan menyerap
pelajaran.
Tujuan utama dari bimbel adalah memberikan kemudahan serta
membantu dalam mengatasi persoalan pelajaran yang mereka anggap sulit.
Persoalan yang dihadapi setiap anak akan terpecahkan dengan bantuan dari
tentor, sehingga lebih mudah dalam menyerap dan memahami pelajaran.
Disisi lain pada saat anak mengikuti bimbel pasti akan mendapatkan teman
baru. Dengan seperti ini maka anak akan terbiasa lebih aktif dan mudah
bersosialisasi. Sikap terbuka dari tentor kepada anak akan menumbuhkan
karakter pemberani dan tidak minder. Dari terkait penjelasan tentang fungsi
bimbingan konseling di Sekolah Dasar, saya juga diberi penjelasan bahwa
Peran Bimbingan Sekolah bisa memotivasi siswa yang mengalami
kesulitan belajar dapat dibantu dengan mengikuti bimbingan belajar.
Bimbingan belajar tersebut disini kami diminta untuk melakukan observasi
kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan kebetulan disini
kami diitempatkan di SD Negeri 58 Sungai Raya untuk melakukan
observasi.

Solusi terbaik untuk mengatasi masalah belajar anak adalah lembaga


bimbel. Di lembaga tersebut kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak akan
terpecahkan. Anak akan mendapatkan beberapa cara bagaimana agar belajar
menjadi optimal dan efisien. Dengan adanya guru atau tentor akan
meningkatkan minat belajar anak. Serta dituntut untuk memahami teknik-
teknik belajar yang efektif, dengan tujuan agar pembelajaran tidak
membosankan. Sehingga lama kelamaan rasa tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri akan muncul.
D. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk mengetahui


pelaksaan bimbingan konseling di sekolah.
E. Topik Wawancara

Topik dari wawancara tersebut adalah tentang peran pelayanan


bimbingan konseling di sekolah dasar.

10
F. Waktu dan tempat kegiatan
Hari / tanggal : Kamis , 05 Januari 2023

Waktu : 10:00 WIB


Tempat : SD Negeri 58 Sungai Raya

G. Laporan Hasil Wawancara


Narasumber : Suryati, S.Pd
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling (BK)
Masalah yang dialami : Program Pelayan BK di sekolah

Pewancara : Widya Sahfitri

HASIL WAWANCARA

No. Pewancara Narasumber


1. Apa saja faktor yang menyebabkan Faktor yang mempengaruhi
masalah kesulitan belajar bagi ialah lingkungan belajar itu
peserta didik? sendiri yaitu teman sejawat.
Biasanya teman sejawat/sekelas
sering sekali mengganggu
konsentrasi siswa untuk belajar
dan kurangnya perhatian dari
orang tua.
2. Apa saja permasalahan yang Kesulitan yang dialami peserta
sering dihadapi peserta didik? didik ialah dalam memahami
pelajaran, malu bertanya di
kelas dan tidak ada motivasi
untuk belajar,

11
3. Ap saja fungsi dari Bimbingan Untuk membantu Guru dalam
dan Konseling di Sekolah? mengatasi masalah yang
dihadapi oleh peserta didik.
Misalnya ada siswa yang jarang
masuk maka akan di panggil BK
dan dilakukan observasi yang
lebih mendalam.

H. Solusi Jika Siswa Mengalami Kesulitan Dalam Belajar.

Di sini siswa yang saya wawancarai sebelumnya memiliki kesulitan


dalam belajar yang di mana kesulitan yang dimiliki tersebut adalah malas
belajar dan malas mengerjakan tugas atau PR baik di rumah maupun di
sekolah. solusi yang bisa saya ambil jika siswa malas belajar adalah
 yang pertama jika nantinya kita menjadi seorang guru alangkah
baiknya kita buat kegiatan belajar menjadi aktivitas yang
menyenangkan. Apabila siswa belajar dengan perasaan senang atau
gembira, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk menyerap
materi pelajaran yang diajarkan. Cara mendidik anak yang malas
belajar dengan membentak atau memarahi adalah salah besar. Guru
Pintar juga harus melakukan refleksi apakah kegiatan belajar yang
diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.
Sebagai contoh, sebelum belajar ajak siswa untuk menyanyi atau
melakukan permainan-permainan edukatif yang membuat siswa
merasa sudah siap untuk menerima pelajaran. Bukan belajar karena
terpaksa.

 Solusi malas belajar kedua adalah dengan menanamkan dalam


pikiran siswa bahwa mereka mampu berbuat atau mempelajari
sesuatu dengan baik.
 Dorong siswa untuk aktif bertanya, Cara agar tidak malas belajar
yang paling mudah dan efektif untuk belajar adalah aktif bertanya.
12
Guru Pintar harus mendorong siswa untuk aktif bertanya. Buat
kelompok-kelompok
diskusi yang dapat memberikan kesempatan semua siswa untuk
bertanya. Dengan bertanya, siswa akan memiliki pemahaman yang
baik pelajaran yang diberikan dan akan meningkatkan semangatnya
dalam belajar.
 Atur waktu belajar, Cara menghilangkan rasa malas belajar
berikutnya adalah dengan mengatur waktu belajar yang efektif.
Belajar secara terus menerus akan menguras tenaga dan pikiran.
Oleh karena itu, Guru Pintar
harus merancang pembelajaran dengan baik. Atur waktu untuk
menjelaskan konsep dan mengerjakan tugas. Selingi dengan
kegiatan- kegiatan menyenangkan yang dapat menurunkan
ketegangan.
 Ciptakan suasana yang nyaman untuk belajar, Sebagai orangtua, Anda
juga
bisa mengatasi anak yang malas belajar dengan cara menciptakan
suasana belajar yang kondusif di rumah. Pastikan bahwa kebutuhan
belajar anak di rumah juga tersedia agar motivasi belajar anak
meningkat. Sebagai contoh, alat-alat tulis seperti kertas, pensil, dan
pena tersedia agar memudahkan anak dalam belajar. Jika kebutuhan
belajar anak tidak tersedia, dikhawatirkan waktu yang dimiliki anak
untuk belajar justru terpakai untuk mencari kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Di samping itu, Anda juga harus mengontrol suara-suara di
rumah yang mungkin saja menjadi salah satu faktor yang
mengganggunya belajar. Semakin sulit anak belajar secara kondusif
di rumah, ia akan semakin malas untuk belajar. Maka itu, cara
mengatasi anak yang malas belajar adalah mengurangi suara-suara
seperti televisi, musik, atau suara lain yang membuatnya terganggu
atau terdistraksi. Saat suasana tenang dan nyaman, anak yang tadinya
tidak mau belajar mungkin menjadi lebih bersemangat.
Keluarga merupakan salah satu wahana yang sangat penting dalam
pelaksanaan pendidikan, orang tua sebagai pendidik sekaligus sebagai
penanggungjawab, sudah sepantasnya menyediakan sarana dan prasarana
kebutuhan belajar yang diperlukan oleh anak-anaknya. Selain itu orang tua
13
sebagai pendidik di rumah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan anak-anaknya. Orang tua bertanggung jawab untuk
mendukung pendidikan anak sehingga tanggung jawab pendidikan bukan
hanya terletak pada sekolah saja, tetapi menjadi tanggung jawab
masyarakat dan lingkungan sekitar utamanya adalah orang tua.

Orang tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan


sebagai pendidik anak-anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan
anak- anaknya menjadi orang yang pandai, cerdas, dan berakhlak. Untuk
mewujudkan keberhasilan anak yang diinginkan orang tua, faktor orang
tua sangat besar pengaruhnya, sebagaimana dikemukakan oleh M.
Dalyono (2009: 59) faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pengetahuan orang tua,
besar kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurang perhatian dan
bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau
tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya
situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil
belajar anak.
Salah satu faktor dari orang tua yang mempengaruhi keberhasilan
belajar anak adalah perhatian. Perhatian dapat diartikan sebagai menaruh
hati. Menaruh hati pada seluruh anggota keluarga adalah dasar pokok
hubungan yang baik diantara para anggota keluarga. Perhatian orang tua
memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak.
Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih
bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja
yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian.
Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh perhatian orang tua tetapi
juga dipengaruhi oleh motivasi belajar. Motivasi adalah daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari
subjek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan (Sardiman,
2007: 71). Motivasi sebagai dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang untuk bertingkah laku, hal ini tidak lepas dari adanya
rangsangan yang berupa hadiah atau hukuman. Motivasi belajar
merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan
diri. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan dan memelihara
14
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar dan hendaknya dalam diri
anak perlu ditanamkan suatu motivasi sehingga dengan motivasi tersebut
maka prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.

Dari hasil observasi yang saya lakukan di salah satu SD yaitu 58


Sungai Raya, Hal tersebut terjadi karena orang tua mereka merasa kalau
sudah kelas III sudah dianggap dewasa dan tidak perlu diperhatikan lagi
kegiatan belajarnya selain itu, orang tua sibuk bekerja dan kurangnya
motivasi dalam belajar pada diri siswa. Sebagian besar orang tua mereka
bekerja sebagai buruh dan petani yang selalu sibuk mencari nafkah
membanting tulang untuk memenuhi perekonomian keluarga sehingga
pendidikan dan kegiatan belajar anak- anak mereka kurang diperhatikan.
Jadi rendahnya prestasi belajar siswa diduga karena kurangnya kesadaran
siswa dalam belajar yang juga disebabkan kurangnya perhatian dari orang
tua terhadap pendidikan dan kegiatan belajar siswa terutama saat siswa
belajar di rumah. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Slameto (2003:
61) orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-
kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya,
tidak menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan
apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu tentang kemajuan belajar
anaknya dan kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, dapat
menyebabkan anak kurang/tidak berhasil dalam belajarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kurangnya perhatian dari orang tua ini
dikarenakan orang tua mereka beranggapan bahwa pendidikan itu adalah
tugas guru di sekolah, jika anak mereka sudah disekolahkan maka
tanggung jawab mereka terhadap pendidikan anaknya sudah dipenuhi.
Mereka menyerahkan pendidikan anak-anak mereka kepada sekolah dan
mereka beranggapan belajar di sekolah sudah cukup. Selain itu
pengetahuan orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak masih
rendah, mereka juga kurang menyadari pentingnya perhatian orang tua dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan orang tua rata-rata
lulusan SD. Jadi, dapat dikatakan bahwa kurang maksimalnya prestasi
15
belajar yang dicapai sebagian peserta didik di SD Negeri 58 Sungai Raya
dipengaruhi oleh kurangnya perhatian orang tua dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa, terutama ketika belajar di rumah.
Untuk itu hal ini harus segera ditindaklanjuti dan dicari solusi yang terbaik
yang dapat menumbuhkan kesadaran orang tua akan pentingnya perhatian orang
tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar anak. Bagaimanapun kesibukan
orang tua, harus bisa meluangkan waktu untuk memberikan perhatian lebih
kepada anak-anaknya dalam belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah.
1. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai
kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk
mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang
dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya
baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan
motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, banyak yang hanya
ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan
motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan
dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun
demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian
angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati,
hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya
yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan
angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di
dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa
sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan
afeksinya.
2. Hadiah, Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi
tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan,
mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan
tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh
hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat
menggambar.

16
3. Saingan/kompetisi, Saingan atau kompetisi dapat digunakan
sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan,
baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini
banyak dimanfaatkan dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi
juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar
siswa.
4. Ego Invelement, Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup tinggi. Seseorang
akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang
baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan
baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk
siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa
jadi karena harga dirinya.
5. Memberi ulangan, Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui
akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga
merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru,
adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa
membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus
terbuka, maksudnya kalau ada ulangan harus diberitahukan kepada
siswanya.
6. Mengetahui hasil, Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi
kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk giat belajar.
Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka
ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu
harapan hasilnya terus meningkat.
7. Pujian, Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil
menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian
ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempeartinggi gairah
belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

17
8. Hukuman, Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi
kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian
hukuman.Hasrat untuk belajar, Hasrat untuk belajar, berarti ada
unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih
baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu
memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu
hasilnya akan lebih baik.
9. Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses
belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat
Adapun ruang lingkup lingkungan sekolah meliputi, 1) Lingkungan fisik
sekolah: kurikulum, keadaan gedung sekolah dan fasilitas sekolah. 2) Lingkungan non
fisik sekolah: metode mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa
dan disiplin sekolah. Abdul Saman mendefinisikan motivasi sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai. Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian
manusia dan perubahan tersebut ditampilkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasan,
pahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah dan bertahan lama.8 Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
suatu dorongan atau energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada
diri seseorang sehingga mendorong seseorang untuk melakukan proses belajar. Berikut
Ciri-ciri siswa yang yang memiliki motivasi belajar menurut Sardiman dalam Siti
Suprihatin antara lain sebagai berikut: 1)Tekun menghadapi tugas, 2)Tidak cepat putus
asa, 3)Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, 4)Lebih senang kerja

mandiri, 5)Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.9 Macam- macam motivasi terdiri
dari motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut “motivasi
intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi
18
ekstrinsik”.
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dari pendapat tersebut maka
faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik antara lain tekun, keinginan diri,
kepuasan, kebiasaan baik, dan kesadaran.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang adanya rangsangan dari luar
individu seperti pujian, nasehat, semangat, hadiah, hukuman, dan meniru
sesuatu.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan


melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli
serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan
hidup.
Kesulitan belajar atau learning disability adalah kondisi yang dialami
oleh siswa yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu dalam
menerima dan menyerap pelajaran yang disebabkan oleh banyak faktor,
bukan hanya masalah instruksional atau pedagogis saja, tetapi bisa juga
merujuk pada masalah psikologis sehingga siswa mengalami kesulitan
dalam aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menalar atau
menghitung.
Kesulitan belajar siswa bermacam-macam baik dalam hal menerima
pelajaran, menyerap pelajaran, atau keduanya. Setiap siswa pada prinsipnya
mempunyai hak untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun
kenyataannya, siswa memiliki perbedaan, baik dalam hal kemampuan
intelektual, maupun fisik, latar belakang keluarganya, kebiasaan maupun
pendekatan belajar yang digunakan. Perbedaan itulah yang menyebabkan
perbedaan tingkah laku belajar setiap siswa sehingga menimbulkan
kesulitan dalam belajar.
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa
dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi
siswa,sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan.
bimbingan belajar ini berfungsi untuk membantu siswa dalam
pemahaman diri sesuai dengan kecakapan bakat dan minat,dan dari

20
bimbingan belajar ini adalah membantu siswa agar mencapai perkembangan
yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan siswa.
Tujuan utama dari bimbel adalah memberikan kemudahan serta
membantu dalam mengatasi persoalan pelajaran yang mereka anggap sulit.
Persoalan yang dihadapi setiap anak akan terpecahkan dengan bantuan dari
tentor, sehingga lebih mudah dalam menyerap dan memahami pelajaran.

Di sisi lain pada saat anak mengikuti bimbel pasti akan mendapatkan teman
baru. Dengan seperti ini maka anak akan terbiasa lebih aktif dan mudah
bersosialisasi. Sikap terbuka dari tentor kepada anak akan menumbuhkan
karakter pemberani dan tidak minder.
Solusi terbaik untuk mengatasi masalah belajar anak adalah lembaga
bimbel. Di lembaga tersebut kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak akan
terpecahkan. Anak akan mendapatkan beberapa cara bagaimana agar belajar
menjadi optimal dan efisien. Dengan adanya guru atau tentor akan
meningkatkan minat belajar anak. Serta dituntut untuk memahami teknik-
teknik belajar yang efektif, dengan tujuan agar pembelajaran tidak
membosankan. Sehingga lama kelamaan rasa tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri akan muncul.

A. Saran

Saya sebagai penulis menyadari bahwa hasil laporan observasi diatas ini
masih banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saya dapat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
terkait dengan laporan hasil observasi diatas.

21
DAFTAR PUSTAKA
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :
Rineka Cipta, 2010
Soejanto, Agoes, Bimbingan Ke arah Belajar yang Efektif, Jakarta :
Rineka Cipta, 1999
Ikhsan. A., Sulaiman, S., & Ruslan, R., Pemanfaatan Lingkungan Sekolah
Sebagai Sumber Belajar di SD Negeri 2 Teunom Aceh Jaya. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1): 6, 2017.
Jusmawati, J., Satriawati, S., & Irman, R. (2018). Pengaruh Motivasi Berafiliasi
Terhadap Keaktifan Belajar Matematika Siswa SD Inpres Perumnas
Antang Kota Makassar. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 1(2),
2018.
Jusmawati, Satriawati, R. Irman. 2018. Strategi Belajar Mengajar. Makassar:
Rizky Artha Mulia

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai