Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan Pragmatik

A. Hakikat Pendekatan Pragmatik

Secara umum pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan
dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Munculnya pendekatan pragmatik bertolak dari teori
resepsi sastra dalam khasanah pemahaman karya sastra yang merupakan reaksi terhadap kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada pendekatan struktural. Sebab pendekatan struktural ternyata tidak
mampu berbuat banyak dalam upaya membantu seseorang dalam menangkap dan memberi makna
karya sastra. Pendekatan struktural hanya dapat menjelaskan lapis permukaan dari teks sastra karena
hanya berbicara tentang struktur atau interalasi unsur-unsur dalam karya sastra. Banyak segi lain yang
diperlukan untuk lebih menjelaskan makna karya sastra. Untuk dapat menangkap segi-segi lain itu para
pakar mengemukakan sebuah pendekatan baru, yaitu pendekatan pragmatik.

Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk
menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral agama atau tujuan
yang lainnya. Pendekatan pragmatik mengkaji karya sastra berdasarkan fungsinya untuk memberikan
tujuan-tujuan tertentu bagi pembacanya. Semakin banyak nilai-nilai, ajaran-ajaran yang diberikan
kepada pembaca maka semakin baik karya sastra tersebut.

Berdasarkan beberapa literatur yang berkaitan dengan pendekatan pragmatik, ada pula yang
menekankan kepada struktur bahasa, aspek makna tertentu, dan hakikat ketergantungan dengan
konteks sebagai berikut.

1. Pragmatik adalah studi tentang hubungan-hubungan antarbahasa dengan konteks yang


gramatikalisasi atau dikodekan dalam struktur suatu bahasa.

2. Pragmatik adalah studi tentang semua aspek makna yang tidak terliput dalam teori semantik.

3. Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bahasa dengan konteks yang merupakan dasar
untuk uraian pemahaman bahasa.

4. Pragmatik adalah studi tentang kemampuan pemakaian bahasa untuk memadankan kaliamat dengan
kontek yang tepat.

5. Pragmatik adalah studi tentang dieksis, implikasi, prasuposisi, tidak ujar, dan aspek struktur wacana.

B. Pengertian Pendekatan Pragmatik Menurut para Ahli


Secara umum pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan
dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra dalam zaman ataupun sepanjang

Sedangkan menurut para ahli mendefinisikan pendekatan pragmatik adalah sebagai berikut:

1. Menurut Teeuw, 1994 teori pendekatan pragmatik adalah salah satu bagian ilmu sastra yang
merupakan pragmatik kajian sastra yang menitik beratkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan
pemberi makna terhadap karya satra.

2. Relix Vedika (Polandia), pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang tak ubahnya artefak
(benda mati) pembacanyalah yang menghidupkan sebagai proses konkritasi.

3. Dawse dan User 1960, pendekatan pragmatik merupakan interpensi pembaca terhadap karya sastra
ditentukan oleh apa yang disebut “horizon penerimaan” yang mempengaruhi kesan tanggapan dan
penerimaan karya sastra.Pendekatan ini menganut prinsip bahwa sastra yang baik adalah sastra yang
dapat memberi kesenangan dan kaidah bagi pembacanya dengan begitu pendekatan ini
menggabungkan unsur pelipur lara dan unsur dedaktif.

C. Sejarah Pendekatan Pragmatik

Pada tahun 1960 muncul dua orang tokoh ilmu sastra di Jerman Barat kedua tokoh itu adalah Hans
Robert dan Wolfgangler. Keduanya mengembangkan ilmu sastra yang memberikan penekanan terhadap
pembaca sabagai pemberi makna karya satra.

Pada tahun 1967 (Teeuw, 1984: 5) ia mengatakan bahwa penelitian sejarah di Eropa sejak lama telah
melalui jalan buntu. Hal ini karena pendekatan penulisan sejarah sastra tidak berdasarkan situasi zaman
sejak zaman Romantik, dengan adanya paham Nasionalisme, maka pendekatan penulis sejarah sastra
disejajarkan dengan sejarah nasional, dan pendekatan lain yang tidak menghiraukan dinamika sastra
terus menerus, entah pada suatu bangsa, suatu periode, suatu angkatan dan suatu zaman.

Anda mungkin juga menyukai