Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH SINAR – X

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Nama : Daniel Nikolas Burju Ltoruan (210418013)
Prodi : D III TEM
Dosen Pengampu : Yuyun Azizah

D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya mengucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala rahmat nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai, tidak lupa saya mengucapkan Terimakasih
kepada Dosen yang telah mengajarkan saya tentang sinar-x yaitu Yuyun Azizah. Adapun tujuan
dibuat makalah ini agar dapat mengetahui tentang sinar -x.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya
berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain,
saya berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari laporan Sinar-x yang dibuat
sebagai makalah. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat
yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih

Minggu, 19 February 2023


Penulis

Daniel Nikolas
DAFTAR ISI

Cover....................................................................................................................................I
Kata Pengantar ..................................................................................................................II
Daftar Isi..............................................................................................................................III
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang.........................................................................................................1.1
Rumusan Masalah ...................................................................................................1.2
Tujuan Penulisan .....................................................................................................1.3
BAB II Pembahasan
Pengertian Sinar-X ..................................................................................................2.1
Sejarah Sinar-X........................................................................................................2.2
Proses Terjadinya Sinar-X.......................................................................................2.3
Manfaat Sinar-X.......................................................................................................2.4
Sifat-Sifat Sinar-X....................................................................................................2.5
Sumber Sinar-X........................................................................................................2.6
Dampak Radiasi Sinar-X..........................................................................................2.7
BAB III Penutup
Kesimpulan................................................................................................................3.1
Saran .........................................................................................................................3.2
Daftar Pustaka ...........................................................................................................3.3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi, banyak manusia memanfaatkan teknologi khususnya dibidang kesehatan
untuk membantu pengobatan. Di sisi lain keamanan tehnologi harus lebih diperhatikan sepuya
tidak  merugikan atau memperburuk keadaan.
Salah satu teknologi yang dikembangkan dikalangan kesehatan atau ahli medis untuk
mengobati pasienya adalah Sinar X. Ahli medis menggunakan Sinar X untuk memotret
kedudukan tulang atau organ dalam tubuh manusia.
Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan
demikian sinar X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran .
Perangkat sinar X untuk diagnosis disebut dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi
disebut Linec (Linier Accelerator). Dengan perkembangan teknologi maka photo Rontgen dapat
di tingkatkan fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan
(Computed Tomography Scan). Adanya peralatan yang menggunakan sinar X maka akan
membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan manusia.
Tetapi apakah penggunaan Sinar X itu tidak berbahaya bagi manusia. Padahal daya tembus
Sinar X cukup besar, apakah jaringan tubuh manusia aman ketika terkena paparan dari sinar-x
terlalu lama. Sinar X juga merupakan salah satu gelombang elektromaknetik yang dimana radiasi
dari gelombang elektromaknetik bisa membahayakan kesehatan manusia.
Pada Tahun 1985 Sinar X pertama kali ditemukan oleh Roentgen. Pada saat ditemukan, sifat-
sifat Sinar X ini tidak dapat langsung diketahui karena sifat-sifat alamiah Sinar X baru secara
pasti ditemukan pada tahun 1912 bersamaan dengan ditemukannya difraksi Sinar X oleh kristal.
Teori difraksi Sinar X dapat melihat objek yang berukuran sekitar orde satu Å (satu Angstroom)
karena panjang gelombang Sinar X berada pada daerah 0,5 Å hingga 2,5 Å. Sinar X merupakan
gelombang elektromagnetik yang tidak dapat ditembus oleh mata serta daya tembusnya sangat
tinggi apabila dibandingkan dengan cahaya tampak sehingga dapat menembus beberapa lapis
logam tebal serta dapat menembus tubuh manusia. Selain itu, salah satu pengaruh penting dari
Sinar X terhadap keberadaan Fisika zat padat antara lain tidak hanya kemampuannya untuk
mendeteksi suatu bahan serbuk atau logam padat dengan cara pola difraksi, tetapi juga dapat
menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif dan kontrol kualitas dari bahan-bahan mentah (raw
materials) dalam zat padat.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang dapat diangkat antara lain
sebagai berikut:
1.      Apa pengertian Sinar X?
2.      Bagaimana Sejarah sinar X ?
3.      Bagaimana cara kerja Sinar X?
4.      Bagaimana sifat-sifat sinar X?
5.      Apa mamfaat Sinar X?
6.      Apa bahaya radiasi Sinar X?

C.    Tujuan
Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah, sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui apa pengertian Sinar X
2.    Untuk mengetahui bagaimana sejarah Sinar X
3.    Untuk mengetahui bagaimana cara kerja Sinar X
4.    Untuk mengetahui sifat-sifat sinar X
5.    Untuk mengetahui apa mamfaat Sinar X
6.    Untuk mengetahui bahaya radiasi Sinar X
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sinar-X
Sinar X atau sinar roentgen adalah gelombang elektromagnetik yang dapat menembus benda-
benda lunak seperti daging dan kulit akan tetapi tidak dapat menembus tulang, gigi dan
logam karena hanya memilki panjang gelombang 10-8 sampai 10-12 dan frekuensi sekitar
1016 sampai 1021 Hz.
Sinar X adalah gelombang elektromagnetik  dari elektron yang menabrak atom dengan
kecepatan tinggi.
Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang
radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek
sehingga dapat menembus benda-benda.

2.2 Sejarah Sinar-X


Sinar X  pertama kali oleh fisikawan berkembangsaan jerman wilhelm C. roentgen pada
tanggal 8 november 1895. Saat itu roentgen bekerja mengunakan tabung. Dia mengamati nyala
hijau pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian crookes. Roentgen selanjutnya mencoba
menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang
dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen
menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tak tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut.
Pada saat roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk penelitian sinar katoda. Beliau
mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar  pada layar yang terbuat dari barium platino
cyanide yang kebetulan berada didekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar
pun hilang. Roentgen segera mennyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul
dari dalm tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal. Maka sinar ini diberi
nama sinar X. namun untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan ini maka sering kali sinar X
itu dinamai dengan sinar roentgen. Nyala hijau yang terlihat oleh crookes dan roentgen akhirya
diketahui bahwa sinar tersebut tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding
kaca pada tabung sewaktu electron menabrak dinding itu. Sebagai akibat terjadinya pelucutan
listrik melalui gas yang masih tersisa didalam tabung. Pada saat yang bersamaan electron itu
merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang panjang
gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar X. sejak saat itu para ahli fisika telah
mengetahui bahwa sinar X dapat dihasilkan bila electron dengan kecepatan yang sangat tinggi
menabrak atom.
Rasa penasaran roentgen dengan penemuan yang tidak disengaja, roentgen ingin memusatkan
perhatiannya untuk meneliti sinar X lebih dalam lagi dan dari penelitian itu beliau mendapatkan
bahwa sinar X dapat menembus berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar
tampak seperti sinar lampu. Disamping itu, roentgen juga bisa melihat bayangan tulang
tangannya pada layar yang terpendar dengan cara menempatkan tangannya diantara tabung sinar
katoda dan layar. Dari hasil penyelidikan berikutnya roentgen mengetahui bahwa sinar
X dapat merambat  lurus dan tidak dibelokan baik oleh medan listrik maupun medan magnet.
Atas jasa Roentgen dalam menemukan dan mempelajari sinar X, dan pada tahun 1901 beliau
dianugerahi hadiah nobel bidang fisika yang untuk pertama kalinya diberikan dalam bidang ini.
Dari proses terjadinya sinar X dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1.      sinar X bremsstrahlung
sinar X bremsstrahlung adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk apabila partikel
bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar
X bremsstrahlung mempunyai energi paling tinggi sama energi kinetik partikel bermuatan pada
waktu terjadinya perlambatan.

Gambar. Eksitasi Elektron Sinar-X

Ketika terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar x, sinar X yang terjadi umumnya memiliki
energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada saat terbentuknya sinar X
dan juga tergantung pada arah pancarannya.

Gambar. Proses Sinar-X memakai tabung katoda-anoda


Sinar X bremsstrahlung dapat dihasilkan melalui pesawat sinar X atau pemercepat partikel.
Pada dasarnya pesawat sinar X tersiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar X, sumber
tegangan tinggi yang menentu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar X, dan
unit mengatur. Bagian pesawat sinar X yang biasa terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang
bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesawat sinar X
dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara
dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang dipanasi oleh arus listrik bertengan rendah
(If) menjadi sumber elektron. Makin besar  arus filamen IF, akan makin tinggi suhu filamen dan
berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu.
Elektron yang  dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial yang
besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber tegangan tinggi
(potensial katode beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih randah dibandingkan
potensial anode ). Elektron ini menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan
bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung. Khusus pada
pemercepat  partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang dipercepat dapat agak
menyimpang dan menabrak dinding sehungga menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda
potensial atau tegangan antara kedua elektrode menentukan energi maksimum sinar X yang
terbentuk, sedangkan fluks sinar X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang
sampai ke bidang anode yang terakhir ini disebut arus tabung It yang sudah barang tentu
bergantung pada arus filamen It. Namun demikian batas tertentu, tegangan tabung juga dapat
mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawar sinar X biasanya hanya
memunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya
dalam tingkat ampere.

2. Sinar X karekteristik
sinar X karekteristik adalah  energy yang khas untuk setiap jenis atom yang terbentuk dalam
proses perpindahan elektron-eloktron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke
tingkat yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek foto listrik. Sinar
X karekteristik yang terbentuk dengan cara sepeti ini mempunyai energi yang sama dengan
selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. sinar X karekteristik mempunyai energi
farik dan Sinar x karekteristik yang timbul oleh perpindahan elektron dari suatu tingkat energi
menuju ke lintasan k, disebut sinar x garis k, sedangkan yang menuju ke lintasan l,
dan Seterusnya.

2.3 Proses Terjadinya Sinar-X


Sinar-X dapat terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang
lebih tinggi menuju tingkat energi yang lebih rendah. Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini
mempunyai energi sama dengan selesih energi antara kedua tingkat energi elektron tersebut.
Keunggulan dari sinar-X ini sendiri yaitu memiliki daya tembus yang tinggi dan tidak bermuatan
netral, sehingga tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik tidak
dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik Helmy, 2011. Keadaan fisik dari sinar-X yang
menjadi sifat-sifat sinar-X antara lain adalah daya tembusnya besar dengan frekuensi yang
tinggi, memiliki berkas sinar yang lurus dan koheren, dalam medan magnet maupun medan
listrik tidak dibelokkan karena tidak bermuatan tidak dipengaruhi oleh medan magnet dan medan
listrik, dapat menghitamkan plat film Roy, 2012. Syarat-syarat terbentuknya sinar-X didalam
tabung sinar-X yaitu sumber elektron, gaya pemercepat, ruang yang hampa udara, alat pemusat
berkas elektron, dan benda penghenti gerakan elektrontarget. Komponen- komponen utama
tabung sinar-X adalah katoda elektroda negatif sumber elektron. Katoda ini terbuat dari nikel
murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi kawat pijar filamen yang menjadi sumber
elektron pada tabung sinar-X.
Filamen terbuat dari kawat wolfram tungsten digulung dalam bentuk spiral. Bagian yang
mengubah energi kinetik elektron yang berasal dari katoda adalah sekeping logam wolfram yang
ditanam pada permukaan anoda. Arus yang diberikan pada tabung sinar-X pada kisaran
milliampere mA berfungsi untuk memijarkan filamen sehingga terbentuk awan elektron pada
filamen. Selanjutnya beda potensial dalam kisaran kilovolt kV berfungsi untuk memeberikan
energi kinetik pada elektron- elektron tersebut Radiologi Sciences, 2011. Anoda atau elektroda
positif biasa disebut sebagai target, jadi anoda disini berfungsi sebagai tempat tumbukan
elektron. Focussing cup ini terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat untuk mengarahkan
elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak terpancar kemana- mana. Rotor atau
stator terdapat pada bagian aoda yang berfungsi sebagai alat untuk memutar anoda. Glass metal
envelope vacum tube adalah tabung yang gunanya membungkus komponen-komponen penghasil
sinar- X agar menjadi vacum atau menjadikan ruang hampa udara. Oil adalah komponen yang
cukup penting karena saat elektron-elektron menabrak target pada anoda, energi kinetik yang
berubah menjadi sinar-X hanyalah 1 selebihnya berubah menjadi panas mencapai 2000 C, jadi
peran oil ini sebagai pendingin tabung sinar-X. Window atau jendela adalah tempat keluarnya
sinar-X, window ini terletak dibagian bawah tabung.
Tabung bagian bawah dibuat lebih tipis dari tabung bagian atas, dikarenakan agar sinar-X
dapat keluar melalui window tersebut tanpa mempengaruhi komponen-komponen lain. Gambar
2.2. Skema proses terjadinya sinar-X Pada Gambar 2.2, menunjukkan proses pembentukan sinar-
X yang terjadi didalam tabung sinar-X yaitu didalam tabung sinar-X terdapat katoda dan anoda
sebagai filamen dan tabung tersebut merupakan tabung hampa udara. Filamen merupakan bagian
yang berfungsi sebagai penghasil elektron. Untuk menghasilkan elektron, filamen harus
dipanaskan dengan cara mengalirkan arus listrik pada filamen tersebut. Setelah filamen berpijar,
maka akan terbentuk awan-awan elektron disekitar filamen tersebut. Setelah eleketron terbentuk,
elektron siap ditembakkan ke anoda dengan kecepatan yang tinggi. Untuk menembakkan
elektron ke anoda diperlukan suatu tegangan yang tinggi hingga ribuan volt kilovolt. Elektron-
elektron yang ditembakkan akan menumbuk target dan akan berinteraksi dengan atom-atom dari
target tersebut. Setelah itu, sinar-X akan keluar melalui jendela tabung yang terletak dibagian
bawah tabung. Arus mA berpengaruh pada filamen agar filamen tersebut panas sehingga
menghasilkan elektron. Semakin besar arus yang diberikan semakin banyak elektron yang
dihasilkan. Semakin besar arus filamen semakin tinggi suhu filamen dan berakibat semakin
banyak elektron dibebaskan persatuan waktu. Sedangkan tegangan kV berpengaruh pada katoda,
sehingga semakin besar tegangan kV yang diberikan semakin cepat elektronditembakkan ke
target anoda Susanto, 2011. Tegangan dan arus ini saling berhubungan dalam menghasilkan
sinar-X. Tegangan dibutuhkan untuk menghasilkan sumber elektron, arus dibutuhkan untuk
memanaskan filamen. Sinar-X Karakteristik . Setiap jenis atom memiliki tingkat-tingkat energi
yang berbeda- beda, maka sinar-X yang terbentuk dari proses ini disebut sinar-X karakteristik.
Sinar-X dapat terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang lebih
tinggi menuju tingkat energi yang lebih rendah. Proses terbentuknya sinar-X karakteristik
ditunjukan pada Gambar 2.3. Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai energi sama
dengan selisih energi antara kedua tingkat energi elektron tersebut, sehingga energi sinar-X
karakteristik tergantung dari bilangan kuatum awal dan akhir transisi elektron serta nomor atom
target anoda. Secara umum dapat dituliskan seperti pada persamaan 2.3 dan 2.4. 2.3 2.4 dimana
EK α merupakan energi karakteristik K α , EL α merupakan energi karakteristik L α , h adalah
tetapan planck 6,626 x 10 -34 Js, sedangkan c kecepatan cahaya 3x10 8 ms dan R
menunjukkan konstanta Rydbeg 1,097x10 7 m -1 , Z merupakan nomor atomik target anoda, n f
adalah bilangan kuantum keadaan akhir, dan n i bilangan kuantum keadaan awal Beiser
1982:241. Gambar 2.3 . Proses terjadinya sinar-X karakteristik Sinar-X Bremsstrahlung Elektron
sebagai partikel yang beruatan listrik bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat
inti suatu atom, maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat menyebabkan elektron
membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan elektron kehilangan energinya dengan
memancarkan radiasi elektromagnetik yang sebagai sinar-X bremsstrahlung . Sinar-X
bremsstrahlung mempunyai spektrum kontinyu dan lebar.Proses sinar-X bremsstrahlung
ditunjukkan pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 . Proses terjadinya sinar-X Bremsstrahlung Apabila
sebuah muatan listrik dipercepat maupun diperlambat, maka muatan listrik akan memancarkan
energi elektromagnetik. Jika seberkas elektron telah mencapai enrgi eV setelah dipercepat
melalui suatu potensial V menumbuk suatu sasarantarget logam, maka elektronnya akan
diperlambat sehingga nantinya akan berhenti karena bertumbukan dengan atom-atom materi
sasaran. Proses tumbukan tersebut terjaditransfer momentum dari elektron ke atom, sehingga
kecepatan elektron menjadi berkurang dan memancarkan foton. Energi kinetik dapat diabaikan,
karena enegi kinetik atom yang sangat kecil karena massa atom cukup besar. Jika energi
kinetik elektron sebelum tumbukan K, dan setelah tumbukan menurun menjadi K’ maka energi
foton dapat dihitungdengan menggunakan persamaan 2.5. 2.5 Elektron akan memancarkan
banyak foton dengan energi yang berbeda-beda, apabila melakukan tumbukan dan elektron
akan diam. Dengan demikian, energi foton dengan energi yang rendah berhubungan dengan
panjang gelombang yang besar, berhubungan dengan kehilangan energi kecil hingga energi
maksimum K dan kehilangan seluruh energi dalam satu kali tumbukan. Oleh sebab itu, panjang
gelombang terpendek yang dipancarkan ditentukan oleh kehilangan energi maksimum,
persamaannya ditunjukkan dalam persamaan 2.6 berikut: 2.6 Tegangan pemercepat dalam
rentang 10.000 V, λ min berada dalam rentang beberapa puluh nm yang berkaitan denga
spektrum sinar-X. distribusi kontinyu sinar-X disebut bremsstrahlung. Radiasi yang dihasilkan
dengan cara tersebut disebut dengan radiasi bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk melalui
proses ini disebut sebagai sinar-X bremsstrahlung . Sinar-X bremsstrahlung mempunyai energi
maksimal sama dengan energi kinetik elektron pada saat terjadinya perlambatan. Spektrum
radiasi dari sinar-X karakteristik adalah diskrit, sedangkan spektrum radiasi dari sinar-X
Bremstrahlung adalah kontinyu, maka pada Gambar 2.5 menunjukkan bentuk spektrum radiasi
yang dihasilkan oleh tabung sinar-X, grafik hubungan antara energi dengan nomor
fotonnya.Bagian-bagian kontinyu akibat dari gerakan elektron- elektron yang diperlambat dan
bagian yang diskrit akibat dari elektron- elektron dari katoda ada yang menumbuk elektron atom
anoda. Sehingga untuk sinar-X karakteristik terlihat seperti puncak-puncak sedangkan untuk
sinar-X bremstrahlung lurus kontinyu. Gambar 2.5 . Bentuk spektrum radiasi sinar-X
Bremstrahlung dan Karakteristik.
2.4 Manfaat Sinar-X
Manfaat Sinar X pada kehidupan manusia yaitu sebagai berikut:
1.      Bidang Kesehatan
a.       Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai
radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian yang lebih
tumpat seperti tulang.

Gambar. foto sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang


patah dan mempelihatkan keadaan organ-organ dalam badan.
b.      Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai
radioterapi.
2.      Dalam bidang Perindustrian
a.    mengetahui kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian dalam mesin dan engin.
b.    memperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.
c.    memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
3.       Dalam bidang penyelidikan
a.       Penyelidikan Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan
antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.
4.      Kegunaan lainnya
a.       Sinar X digunakan untuk mengesahkan pada suatu lukisan atau objek seni purba benar atau
tiruan.
b.      Dilapangan kapal terbang, sinar X digunakan untuk memeriksa barang atau beg penumpang.

2.5 Sifat-sifat Sinar-X


Sinar-x ditemukan pertamakali oleh Roentgen pada tahun 1895. Pada saat ditemukan, sifat-
sifat sinar-x tidak langsung dapat diketahui. Sifat-sifat alamiah (nature) sinar-x baru secara pasti
ditentukan pada th 1912 seiring dengan penemuan difraksi sinar-x oleh kristal. Difraksi sinar-x
ini dapat “melihat” atau “membedakan” objek yang berukuran kurang lebih1 angstroom. Sifat-
sifat sinar-x tersebut adalah:
a. tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam lintasan lurus, dan dapat mempengaruhi film
fotografi sama seperti cahaya tampak.
b. daya tembusnya lebih tinggi dari pada cahaya tampak, dan dapat menembus tubuh
manusia,kayu, beberapa lapis logam tebal.
c. dapat digunakan untuk membuat gambar bayangan sebuah objek pada film fotografi
(radiograf).
d. sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik dengan energi E = hf.
o
e. orde panjang gelombang sinar-x adalah 0,5-2,5A . (sedangkan orede panjang gelombang
o
untuk cahaya tampak = 6000 A ). Jadi letak sinar-x dalam diagram spektrum gelombang
elektromagnet adalah antara sinar ultra violet dan sinar gama.
f. satuan panjang gelombang sinar-x sering dinyatakan dalam dua jenis satuan yaitu o o
angstroom (A ) dan satuan sinar-x (X Unit = XU). 1 kXU = 1000 XU = 1,00202 A . r
g. Persamaan gelombang untuk medan listrik sinar-x yang terpolarisasi bidang adalah E = A sin
2π(x/λ − ft) = A sin (kx-ωt). Intensitas sinar-x adalah dE/dt (rata-rata aliran energi per satuan
waktu) per satu satuan luas yang tegak lurus arah rambat. Nilai rata-rata intensitas

sinar-x ini adalah berbanding lurus dengan A2. Satuan intensitas adalah ergs
2
. det.cm

z
Gambar 1. Arah vektor medan listrik dan
r y medan magnet dari sebuah
B gelombang yang terpolarisasi
r
E bidang.

v
x

2.6 Sumber Sinar-X


Salah satu cara untuk membangkitkan sinar-x adalah dengan cara menembakan elektron yang
berenergi kinetik (berkecepatan) tinggi pada suatu target (anoda). Pembangkit (sumber) sinar-x
jenis ini berdasarkan keadaan target (anoda) dapat dibedakan menjadi dua jenis sumber sinar-x,
yaitu sumber sinar-x yang beranoda diam (fixed anode x-ray source) dan sumber sinar-x dengan
anoda berputar (rotating anode x-ray source). Kedua jenis sumber sinar-x ini akan dijelaskan
pada bagian berikut ini.

Sumber sinar-x beranoda diam. Komponen utama sumber sinar-x yang beranoda diam adalah
sebuah anoda, sebuah katoda (K), sebuah filamen (F) sebagai sumber elektron, sebuah sumber
tegangan tinggi (HV) untuk anoda dan katoda, dan sebuah tegangan rendah (V) untuk filamen.
Sumber sinar-x jenis ini secara skema ditunjukkan pada gambar 2

berkas sinar-x

HV

Gambar 2. Skema sumber sinar-x beranoda tetap.

Filamen yang diberi catu daya dari sumber tegangan rendah (V) akan mengeluarkan elektron
secara termal. Elektron-elektron ini selanjutnya dipercapat oleh tegangan tinggi (HV) yang
timbul antara anoda dan katoda, sehingga mereka memperoleh energi kinetik yang sangat besar.
Pada saat menumbuk anoda elektron-elektron ini akan melepaskan energi kinetiknya. Sebagian
kecil dari energi tersebut berubah menjadi energi gelombang elektromagnetik yang kita sebut
sinar-x, sedangkan sebagian besar dari energi kinetik itu berubah menjadi panas yang numpuk
pada anoda. Berkas sinar-x yang dihasilkan dapat terdiri atas dua jenis sinar-x. Jenis pertama
adalah sinar-x polikhromatik, yaitu sinar-x yang berasal dari akibat pengereman elektron oleh
anoda. Berkas sinar-x jenis ini sering disebut sinar-x bremsstrahlung (sebuah kata dalam bahasa
Jerman yang berarti pengereman). Jenis kedua adalah sinar-x monokhromatik, yaitu sinar-x
yang berasal dari adanya transisi eksitasi di dalam anoda. Kedua jenis sinar-x ini akan dijelaskan
secara rinci di dalam pasal berikutnya. Disamping komponen-komponen utama tersebut di atas,
sumber sinar-x ini sering juga dilengkapi dengan komponen lainnya, seperti aliran air dingin
melaui anoda yang berfungsi untuk mengeluarkan panas yang timbul pada anoda.
Sumber sinar-x dengan anoda berputar. Pada prinsipnya, komponen utama dari sumber sinar-x
dengan anoda berputar adalah sama dengan komponen utama dari sumber sinar-x yang beranoda
diam. Tetapi perbedaan yang paling mencolok diantara keduanya adalah bahwa anoda pada
sumber sinar-x ini diputar oleh sebuah motor listrik dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini
dimaksudkan supaya elektron-elektron akan menumbuk anoda pada tempat yang selalu berbeda.
Keuntungan dari cara ini adalah untuk mengurangi panas yang timbul pada anoda sehingga
sumber sinar-x jenis ini dapat menghasilkan berkas sinar-x yang berdaya besar. Sebagai
perbandingan, sumber sinar-x beranoda diam hanya mampu menghasilkan sumber sinar-x yang
berdaya kurang lebih 2 kilowatt (kW) sementara sumber sinar-x yang beranoda berputar mampu
menghasilkan berkas sinar-x dengan daya maksimum sebesar 18 kW.
Keuntungan lain dari sumber sinar-x yang beranoda berputas adalah :
a. bahan anoda dapat diubah dengan mudah tanpa harus menggati tabung sumber sinar-x secara
keseluruhan. Penggatian bahan anoda sering dilakukan apabila energi berkas sinar-x
karakteristik yang dibutuhkan harus bermacam-macam.
b. jenis dan ukuran filamen juga dapat diubah dengan mudah, sehingga ukuran noktah sinar-x
yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
c. oreintasi anoda dan filamen dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanpa harus memilih arah
berkas sinar-x yang dihasilkan. Hal ini sangat menguntungkan karena kita tidak pelru
mengubah susunan alat-alat eksperimen lainnya, seperti goniometer θ - 2θ misalnya, yang
biasanya sangat sulit untuk setel dan kalibrasi ulang. Oreintasi yang dapat dibuat oleh sumber
sinar-x ini adalah orientasi geometri titik dan orientasi geometri garis. Kedua jenis oreintasi
ini ditunjukkan dalam gambar 3.

noktah sumber
sinar-x pada anoda
anoda

jendela

arah putaran anoda

filamen/katoda

a
arah putaran anoda

jendela
anoda

noktah
filamen/katoda sumber sinar-
x pada anoda

Gambar 3. Orientasi anoda dan filamen pada sumber sinar-x dengan anoda berputar. (a) orientasi
geometri titik, (b) orientasi geometri garis.

Pada orientasi geometri titik, noktah sumber sinar-x pada anoda akan tampak dari jendela seperti
sebuah titik sumber, sedangkan pada orientasi geometri garis noktah tersebut akan tampak dari
jendela seperti sebuah garis sumber. Kedua jenis orientasi ini dengan mudah dapat diperoleh
dari sumber sinar-x jenis ini tanpa harus mengganggu susunan alatalat eksperimen lainnya. Di
sisi lain, kelemahan sumber sinar-x dengan anoda berputar adalah :
a. harganya jauh lebih mahal
b. untuk memperoleh sinar-x dengan daya yang besar, sumber ini memerlukan
pompa pengisap udara yang sangat baik untuk dapat memvakumkan ruang anoda-
katoda.

2.7 Dampak Sinar-X


Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pemakaian secara berlebihan kepada
sinar X dapat menyebabkan yaitu:
a.       pemusnahan sel-sel dalam badan
b.      perubahan struktur genetik suatu sel
c.       penyakit kanser barah
d.      kesan-kesan buruk seperti rambut gugur
e.       kulit menjadi merah dan berbisul
f.       radiasi sinar X dapat membunuh monosit (salah satu jenis sel darah putih) yang terdapat pada
dinding arteri sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya kadar monocyte chemo-attractant
protein 1 (MCP-1) yang dapat mengarah kepada penyakit kardiovaskular.
g.      kanker.
Selain penyebab yang disebutkan diatas ada beberapa efek merugikan yang muncul pada
tubuh manusia karena terpapari sinar-X segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua
jenis radiasi tersebut yaitu berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di
Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X,
sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911
di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar X. Meskipun
beberapa efek merugikan dari sinar X telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya
penyinaran sinar X belum terfikirkan.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sinar X  pertama kali oleh fisikawan berkembangsaan jerman wilhelm C. roentgen pada
tanggal 8 november 1895 yang merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang
yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda. 10-8 sampai 10-12 dan frekuensi
sekitar 1016 sampai 1021 Hz menembus benda- benda lunak  seprti kulit. Dan proses terjadinya
dibagi menjadi dua yaitu sinar X bremsstrahlung dan sinar X karekteristik.
Sinar X memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia terutama dibidang kesehatan,
perindustrian dan penyelidikan. Dibalik manfaat sinar X yang banyak juga terdapat dampak atau
bahaya seperti, kanker, rambut rontok dan kerusakan pada kulit.

B.     Saran
Agar terus belajar supaya nanti bisa menciptakan teknologi pengobatan dengan
menggunakan Sinar X yang semakin aman dan Agar berhati- hati menggunakan Sinar X
DAFTAR PUSTAKA

https://virgo-dam.blogspot.com/2013/06/makalah-sinar-x.html
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEFI4315-M1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195905271985031-
KARDIAWARMAN/MAKALAH_SINAR-X.pdf

Anda mungkin juga menyukai