Kepemimpinan dalam konsep Al- Qur’an

Hadirin sekalian, sebangsa dan setanah air.

14 abad yang silam, Rosulullah menyampaikan: akan hadir pemimpin yang berkualitas, sang
penakluk konstantinopel. Kota konstantinopel akan jatuh ketangan Islam. Pemimpin yang
menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin. Dan pasukan yang berada di bawah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan. Demikianlah ungkapan Rosulullah yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Tafsir Ibnu Hanbal.

Hadirin sekalian, sebangsa dan setanah air.

Selama 450 tahun, konstantinopel berada dalam kekuasaan katolik Persia timur. Tepatnya di
hari jum’at pada tanggal 18 april 1453, konstantinopel jatuh ke tangan Islam. Di bawah
kepemimpinan Sultan Muhammad Al- Fatih, sang pemimpin yang realtif muda pada usia 23
tahun. Sebelum penaklukkan dimulai, ada pertanyaan yang mengagumkan dari Sultan
Muhammad Al- Fatih kepada seluruh pasukan yang mengimami sholat jum’at. “ Siapa
diantara kita, sejak baliq tidak pernah meninggalkan sholat fardhu? Siapa diantara
kita, sejak baliq tidak pernah meninggalkan sholat Tahajjud?”. Tak satupun di antara
250.000 pasukan yang menjawab. Lalu Sultan Muhammad Al- Fatih bangkit dari duduknya
dan mengimami sholat jum’at pada waktu itu. Sebagai pertanda, dialah raja yang tidak pernah
meninggalkan Sholat Tahajjud. Akankah hadir di tengah hiruk pikuknya bangsa ini nantikan
tampilnya pemimpin, seperti Sultan Muhammad Al- Fatih. Oleh karena itu, izinkan kami
membuka tema syarahan kami, dengan lantunan sebuah syair:

Maqrib mengaji jadi kebiasaan

Akhlah Rosulullah jadi pedoman
Izinkan kami menyampaikan syarahan
Semoga hadirin, hadirin semua jadi terkesan

Dengan landasan surah Al- Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

             
   
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah.