Anda di halaman 1dari 5

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM Prof. Dr. H. AHMAD TAFSIR, MA.

(Pertemuan ke-3)
Mata Kuliah: “Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia” | Prodi PAI | Fakultas Tarbiyah | INSTIKA
Pemakalah : Dr. Ach. Khatib, M. Pd.I (NIDN.: 2117088302) Kelas :-
Presentasi pada : Senin & Selasa, 14 & 15 November 2022 Kelompok :-

LATAR
PEMIKIRAN KARYA KONTRIBUSI
INTELEKTUAL
Nama Buku-buku atau tulisan Tafsir, sangat mudah dipahami. Bahasa yang dipakai 1. Filsafat Umum: Akal  Pendiri Asosiasi
 Nama: Prof. Dr. sangat komunikatif, renyah, tidak mbulet. dan Hati Sejak Sarjana
H. Ahmad Tafsir, Thales Sampai Pendidikan
MA. Buku Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Tahun 2008). Capra, Bandung: Islam (ASPI)
 Nama Panggilan: 1. Mengajukan gugatan: mengapa setiap pendidikan Islam yang ada di Remaja  Tujuan
Prof. Tafsir bawah naungan lembaga atau sekolah-sekolah yang berbasis Islam Rosdakarya, 1990. Pendidikan
secara pukul rata mutunya lebih rendah ketimbang lembaga atau sekolah 2. Filsafat Ilmu: Islam
Lahir pemerintah dan sekolah yang dikelola oleh lembaga Katolik? Mengurai Ontologi,  Kurikulum
 di Bengkulu 19 2. Penelitian lama dan mendalam yang dilakukan, Prof. Tafsir menemukan Epistemologi dan Nasional
April 1942 (usia jawabannya: sekolah-sekolah Islam bukan kekurangan dana atau umat Aksiologi  Pencapaian
796 tahun) Islam miskin, melainkan yang harus dibenahi ialah pola pemikirannya. Pengetahuan, Insan Kamil
Umat Islam tidak sadar akan arti penting pendidikan dan tidak Bandung: Remaja  Guru Besar
Pendidikan memperhatikan mutu sekolah Islam (hlm. 1). Rosdakarya, 2004. Ilmu Pendidikan
 Sekolah Rakyat, 3. Lembaga Pendidikan Islam (LPI) harus terus berbenah. Terdapat 3 (tiga) 3. Filsafat Pendidikan
Bengkulu aspek yang mesti dibenahi: (1) Hendaknya mendahulukan yang wajib dan Islami, Bandung: PT
 PGA, Yogyakarta membelakangkan yang sunnah. (2) Lebih memperhatikan mutu Remaja
 IAIN Sunan pendidikan sekolah Islam, karena mutu sekolah itu menentukan mutu Rosdakarya, 2006.
Kalijaga, umat Islam dan Negara Indonesia. (3) Etos ekonomi hendaknya diubah, 4. Ilmu Pendidikan
Yogyakarta (S-1, keuntungan jangan seluruhnya diberikan kepada orang lain, umat Islam dalam Perspektif
Pendidikan masih membutuhkan pendidikan (hlm. 3). Islam, Bandung:
Umum, 1969) 4. Teori pendidikan ada dua, yaitu: Teori Pendidikan Barat (ini disebut Remaja
modern) dan Teori Pendidikan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Al- Rosdakarya, 1992.
 IAIN Jakarta (S-2,
Hadist (hlm. 7). 5. Teori-Teori
Ilmu Pendidikan
5. Guna keperluan pengembangan metode mengajar tidaklah terlalu sulit. Pendidikan,
Islam, 1982)
Metode-metode mengajar yang dikembangkan di Barat dapat saja Bandung: Fakultas
 IAIN Jakarta (S-3,
digunakan atau diambil untuk memperkaya teori tentang metode Tarbiyah IAIN
Ilmu Pendidikan
pendidikan Islam (hlm. 6). Bandung, 2001.
Islam, 1987)
6. Tujuan pendidikan pada dasarnya ditentukan oleh pandangan hidup (way 6. Filsafat Pendidikan

Pemikiran Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA. 1 dari 5


Dr. Ach. Khatib, M. Pd.I
Gelar- of life) orang-orang yang mendesain pendidikan itu. Jika pandangan Islam, Bandung:
Penghargaan hidup (philosophy of life) adalah Islam, maka tujuan pendidikan haruslah Remaja
 Guru Besar Ilmu diambil dari ajaran Islam (hlm. 46). Rosdakarya, 2007.
Pendidikan 7. Ilmu Pendidikan Islam adalah Ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. 7. Metodologi
(1997) di IAIN Maka: Ilmu Pendidikan Islam yaitu ilmu yang berdasar pada Al-Quran, Pengajaran Agama
Bandung. Sunnah Nabi, dan akal. Islam, Bandung:
 Dosen Tetap di 8. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Buku Ilmu Bumi, berisi teori-teori Remaja
Universitas Ibnu tentang bumi. Ilmu sejarah berisi teori-teori tentang sejarah; ilmu alam Rosdakarya, 1995.
Khaldun (fisika) berisi teori-teori tentang alam fisik. 8. Strategi
9. Isi Ilmu Pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan. Peningkatan Mutu
10. Ilmu Pendidikan Islam adalah kumpulan teori tentang pendidikan Pendidikan Agama
berdasarkan ajaran Islam. Islam di Sekolah,
11. Lengkapnya, isi ilmu adalah: teori, penjelasan tentang teori, dan data Bandung: Maestro,
yang mendukung penjelasan itu (hlm. 11). 2008.
9. Epistemologi untuk
Buku Metodologi Pengajaran Agama Islam (Tahun 2008). Ilmu Pendidikan
1. Prof. Tafsir tidak menulis seperti buku-buku lain yang langsung Islam, editor &
membahas sejumlah metode (diskusi, ceramah, dst), tetapi lebih dulu penulis, Bandung:
membicarakan: siapa yang akan diajar, di mana tempatnya, dst. Ini yang Fakultas Tarbiyah
khas dari buku ini. IAIN Bandung,
2. Banyak orang menerjemahkan atau menyamakan pengertian “metode” 1995.
dengan “cara”. Ini tidak seluruhnya salah. Memang metode dapat juga 10. Tasawuf Jalan
diartikan cara. Untuk mengetahui pengertian metode secara tepat, dapat Menuju Tuhan,
melihat penggunaan kata metode dalam Bahasa Inggris. Dalam Bahasa Tasikmalaya: IAILM,
Inggris, ada kata way dan ada kata method. Dua kata ini sering 1995.
diterjemahkan “cara” dalam Bahasa Indonesia. Sebenarnya yang lebih 11. Model Tasawuf
layak diterjemahkan “cara” adalah kata way itu, bukan kata method (hlm. Menurut Syari’ah,
9). Penerapannya
3. Kalau dikatakan Metode Pengajaran Agama Islam, maka maksudnya dalam Perawatan
adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan Agama korban Narkotika
Islam. dan Berbagai
4. Dikatakan pengajaran yang tepat apabila pengajaran itu berfungsi pada Penyakit Ruhani,
murid. “Berfungsi” artinya menjadi milik murid; pengajaran itu membentuk Tasikmalaya: IAILM,
dan mempengaruhi pribadinya. 1995.
5. Sedangkan pengajaran yang cepat ialah pengajaran yang tidak 12. Kuliah-Kuliah
memerlukan waktu yang lama. Tasawuf,
Berkaitan dengan tepat dan cepat: memang sering timbul Kontributor,

Pemikiran Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA. 2 dari 5


Dr. Ach. Khatib, M. Pd.I
masalah. Sesuatu konsep dapat diajarkan dengan cepat, tetapi Bandung: Pustaka
memerlukan peralatan yang mahal. Bila peralatan tidak tersedia, maka Hidayah, 2000.
terpaksa konsep itu diajarkan kurang cepat. Misalnya saja pengajaran
Shalat di sekolah dasar, ini akan cepat bila guru menggunakan rekaman
video. Bila peralatan itu tidak tersedia maka terpaksalah guru
mengajarkannya melalui metode demonstrasi; hasilnya akan tepat juga,
tetapi memerlukan waktu yang lebih lama (hlm. 10).
6. Guru harus memilih metode yang paling tepat. Itu bisa dicapai jika
sejumlah pertimbangan ini dijadikan dasar:
a. Keadaan murid: mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan, perbedaan individu lainnya.
b. Tujuan yang hendak dicapai (menyasar kognitif, afektif, atau
psikomotorik).
c. Situasi: mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi
lingkungan.
d. Alat-alat yang tersedia: kecocokan alat, jumlah alat, mutu alat.
e. Kemampauan mengajar: kemampuan fisik dan keahlian guru (hlm.
33).
7. Ciri manusia yang baik secara umum dapat dibagi menjadi tiga macam:
a. Badan sehat, kuat, mempunyai keterampilan (aspek jasmani)
b. Pikiran cerdas serta pandai (aspek akal)
c. Hati berkembang dengan baik (rasa, kalbu, ruhani). (hlm. 14).
8. Evaluasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengetahui hasil
pengajaran pada khususnya, dan hasil pendidikan pada umumnya. Juga
bagi pertimbangan utama dalam menentukan kenaikan kelas, bahkan
bagi perbaikan program pendidikan secara umum.
9. Langkah-langkah evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Buatlah rencana evaluasi (berupa post test pada setiap akhir lesson
plan).
b. Lakukanlah test sumatif pada tengah semester dan akhir semester.
c. Penilaian tidak hanya aspek kognitif (pemahaman), tetapi juga aspek
afektif dan psikomotor siswa (hlm. 40).

Tambahan dari sumber lain:


1. Manusia memiliki 3 modal penting: Indera, Akal, Hati. Ketiganya harus
dikelola dengan seimbang.
2. Salah satu kekurangan dalam pendidikan hari ini adalah kurang
Pemikiran Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA. 3 dari 5
Dr. Ach. Khatib, M. Pd.I
mengelola “hati”. Sehingga jika ada yang menyesalkan bahwa hasil
pendidikan tidak segera bisa dipakai dalam dunia kerja, bagi Tafsir, justru
pada persoalan tumpulnya hati anak didik.
3. Kelemahan pendidikan di Indonesia, salah satunya, karena kelemahan
guru dalam mengelola potensi peserta didik.
4. Kurikulum di negeri ini terlalu sentralistik.
5. Sebelum berbicara tentang Pendidikan, bicarakan dulu tentang Hakikat
Manusia.
6. Penjelasan tentang Hakikat Manusia harus diambil dari penjelasan
pencipta manusia itu sendiri.
7. Dalam Al-Qur’an, manusia itu terdiri dari Jasmani dan Ruhani. Jasmani itu
sangat penting.
8. Pendidikan Islam untuk membentuk Insan Kamil. Konsep Insan Kamil, ia
ambil dari Tasawuf. Tasawuf dipengaruhi Filsafat di Era Al-Ghazali.
9. Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang
kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
ajaran Islam. Singkatnya: pendidikan Islam ialah bimbingan terhadap
seseorang agar ia menjadi Muslim semaksimal mungkin.
10. Dari ini muncul gagasan pembentukan Insan Kamil.
11. Insan Kamil, pengertiannya, tidak mungkin di luar hakikatnya.
12. Tujuan Umum Pendidikan Islam adalah (a) Muslim yang sempurna:
manusia yang takwa, beriman, atau manusia yang beribadah kepada
Allah, (b) Muslim yang sempurna.
13. Muslim yang sempurna memiliki: (1) Akal cerdas/pandai; (2) jasmani kuat;
(3) hati takwa kepada Allah; (4) terampil; (4) mampu menyelesaikan
masalah secara ilmiah dan filosofis; (5) memiliki dan mengembangkan
sains; (6) memiliki dan mengembangkan filsafat; (7) hati yang
berkemampuan berhubungan dengan alam gaib.
14. Karena itu, kurikulum harus dirancang untuk mencapai tujuan tersebut.
15. Pendidikan Karakter upaya membimbing perilaku manusia menuju
standar-standar baku.
16. Pendidikan karakter fokus kepada tujuan-tujuan etika, moralitas yang
mulia serta kecakapan dalam perkembangan sosial siswa. Pendidikan
karakter tidak bisa dilepaskan dari pendidikan keluarga serta pendidikan
agama Islam di sekolah.
17. Prof. Tafsir tertarik dengan dunia tasawuf. Ia mengkaji, mendalami,
mengamalkan, dan menulis buku dalam bidang ini.

Pemikiran Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA. 4 dari 5


Dr. Ach. Khatib, M. Pd.I
Data Tambahan:
Website pribadi Prof. Tafsir: www.aatafsir.blogspot.com.

Kajian Pendidikan oleh Prof. Tafsir di Youtube:


1. https://www.youtube.com/watch?v=-RTPDddJBR0
2. https://www.youtube.com/watch?v=8MeVcPOxJW0
3. https://www.youtube.com/watch?v=H8WDp2AK8RE
4. https://www.youtube.com/watch?v=69cAPXiDeeE
5. https://www.youtube.com/watch?v=ydwVHj7nfag

Pemikiran Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA. 5 dari 5


Dr. Ach. Khatib, M. Pd.I

Anda mungkin juga menyukai