Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL

“ANALISIS TERANCAMNYA HABITAT MAKHLUK HIDUP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN


SECARA LIAR DI DESA WAKAPSIR KECAMATAN ALOR BARAD DAYA SELATAN”

OLEH

SEBA YODINIA MAPING

2001100026

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dampak kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu
hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan
obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi.
Kerugian lainnya berupa kerugian ekologis yaitu berkurangnya luas wilayah hutan, tidak
tersedianya udara bersih yang dihasilkan vegetasi hutan serta hilangnya fungsi hutan
sebagai pengatur tata air dan pencegah terjadinya erosi.
Dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang langsung dirasakan adalah
pencemaran udara
dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan pernapasan dan mengganggu
aktifitas sehari-
hari. Peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 – 1998 dan
2002 – 2005
menghasilkan asap yang juga dirasakan oleh masyarakat Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam
serta mengancam terganggunya hubungan transportasi udara antar negara.

Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang sangat
berpotensi terjadinya bencana kebakaran hutan. Sesuai laporan Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Selain itu, di sebagian besar wilayah NTT juga
terdeteksi titik panas dan semakin bertambah setiap saatnya (LAPAN, 2020).
Selanjutnya, di tahun 2021 Kabupaten Alor merupakan salah satu daerah yang berpotensi
terjadinya kebakaran hutan, berdasarkan data BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak
Juni hingga Agustus 2021 telah terdeteksi sebanyak 165 jumlah titik panas yang
diprediksi akan terus meluas ke wilayah timur mengikuti arah pergerakan angin dan
musim kemarau di wilayah NTT (BMKG Kupang, 2021).
Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang lebih sering
terjadi. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan cukup besar meliputi
kerusakan ekologi, penurunan keanekaragaman hayati, penurunan nilai ekonomi
produktivitas hutan dan tanah, perubahan iklim mikro dan global serta asapnya merusak
kesehatan manusia darat, sungai , danau, laut dan udara. Mengingat dampak kebakaran
hutan tersebut, maka upaya perlindungan kawasan hutan menjadi sangat penting. Dalam
upaya pengendalian kebakaran hutan perlu dilakukan pemetaan kerawanan kebakaran
hutan yang dipersiapkan untuk mengetahui daerah mana saja yang memiliki potensi
kebakaran. 

Anda mungkin juga menyukai