Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap biaya utang pada Industri barang konsumsi subsektor

Makanan dan minuman

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Pajak merupakan kontribusi wajib yang dibayarkan kepada negara terutang yang
bersifat memaksa oleh orang pribadi atau badan sebagai wajib pajak dengan tidak
mendapatkan timbal balik secara langsung dan pemungutannya dilakukan berdasarkan
undang-undang. Dengan kata lain penerimaan pajak merupakan sumber utama
pembangunan dan pembiayaan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
sosial. Untuk perspektif sosialnya, pembayaran pajak digunakan untuk membiayai fasilitas
atau asset public. Selain berfungsi sebagai anggaran, pajak juga memiliki fungsi yang lain,
salah satu nya adalah mengatur, dengan cara memeberikan proteksi terhdapa barang
produksi dalam negeri. Pajak juga memiliki fungsi untuk menjaga supaya inflasi dapat
dikendalikan. Pajak juga berfungsi sebagai Redistribusi atau yang kita kenal dengan
pemerataan pendapatan.

Dalam struktur APBN penerimaan negara yang sangat besar adalah pajak, data
Kementerian Keuangan pada November 2021 mengatakan penerimaan pajak telah
mencapai Rp 1.082,56 triliun. Meningkatnya komposisi yang besar pada penerimaan pajak
tiap tahun sangat ironi dengan tingkat kepatuhan pajak di Indonesia, data statistik
menunjukkan jumlah badan usaha yang terdaftar sebanyak 5 juta, sedangkan yang terdaftar
sebagai WP hanya 1,9 juta dan yang membayar pajak atau melapor Surat Pemberitahuan
(SPT) hanya 845 ribu badan usaha. Rendahnya kepatuhan pajak di Indonesia merupakan
salah satu indikasi adanya praktik Tax Avoidance. (www.pajak.go.id).

Wajib pajak terutama badan usaha biasanya akan berusaha memperkecil jumlah
pembayaran pajak sehingga target pendapatan atau laba yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Hal tersebut dimungkinkan apabila ada peluang untuk memanfaatkan celah dari
kelemahan peraturan perpajakan. Menekan jumlah pajak yang harus dibayarkan secara legal
disebut dengan penghindaran pajak atau tax avoidance. Jika hal tersebut banyak terjadi
dapat memperlambat pergerakan ekonomi suatu negara. Selain itu, penghindaran pajak
yang terjadi bisa di lihat dari realisasi penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang tidak mencapai target.

Fenomena yang terdapat pada perusahaan makanan dan minuman yang melakukan
penghindaraan pajak melibatkan salah satu perusahaan dalam kelompok Coca-cola
company, yaitu PT Coca cola Indonesia. Perusahaan ini diduga mengakali pajak mereka
sehingga menimbulkan kekurangan pembayaran pajak senilai Rp 49,24 miliar. Hasil
penelusuran Direktorat Jendral Pajak, bahwa perusahaan tersebut telah melakukan
Tindakan penghindaran pajak yang menyebabkan setoran pajak berkurang dengan
ditemukannya pembengkakan biaya yang besar pada perusahaan tersebut. Beban biaya
yang besar menyebabkan penghasilan kena pajak berkurang, sehingga setoran pajak
mengecil. Beban biaya itu antara lain untuk iklan dari rentang waktu 2002-2006 dengan total
sebesar Rp 566,84 milyar. Akibatnya, ada penurunan penghasilan kena pajak
Selanjutnya terdapat kasus penghindaran pajak yang melibatkan PT Indofoof Sukses
Makmur Tbk yang melakukan pemekaran usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru
dan mengalihkan asset, kewajiban dan operasional pabrik mie instann dan bumbu kepada PT
Indofood CBP Sukses Makmur. Kemudian , Pihak Indofood mengajukan permohonan surat
keterangan bebas pajak penghasilan atas pengalihan ha katas tanah dan/atau bangunan ke
pihak Ditjen Pajak, namun hal ini ditolak. Alsannya, pengalihan ha katas tanah dan/atau
bangunan tidak dikecualikan dari kewajiban pembayaran pajak penghasilan.

Penghindaran pajak ( tax avoidance) merupakan salah satu caa menghindari pajak
secara legal yang tidak melanggar peraturan perpajakan. Penghindaran pajak ini dapat
dikatakan persoalan yang rumit dan unik karena disatu sisi diperbolehkan tetapi tidak
diinginkan. Hal ini menimbulkann resiko bagi perusahaan antara lain denda dan buruknya
reputasi perusahaan di mata public. Apabila penghindarann pajak melebihi bata atau
melanggar hukum dan ketetuan yang berlaku, maka tergolong penggelapan pajak.

Pajak Tax avoidance atau praktik penghindaran pajak adalah suatu skema transaksi yang
dilakukan oleh Wajib Pajak untuk mengurangi atau bahkan menghapus beban pajak dengan
memanfaatkan celah/loophole dalam kebijakan dan peraturan perpajakan. Dan dalam
beberapa tahun terakhir pemerintah menegakkan Batasan yang pasti antara Tax Avoidance
dan Tax Evasion

Rumusan Masalah

Permasalahan utama penelitian ini adalah menganalisis pegaruh penghindaran pajak


terhadap biaya utang pada Industri makanan dan minuman

Anda mungkin juga menyukai