Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SEMARANG

Jalan Dokter Cipto No.121A, Karangturi, Kota Semarang


smkn2smg@gmail.com (024) 8455757

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Layanan dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Dampak Cybersex Terhadap Perilaku Pornografi Pada
Remaja
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum  Peserta didik mampu memahami dampak cybersex terhadap
perilaku pornografi pada remaja
F Tujuan Khusus - Peserta didik dapat menjelaskan dampak cybersex terhadap
perilaku pornografi pada remaja (C2)
- Peserta didik dapat menyatakan pendapat mengenai
dampak cybersex terhadap perilaku pornografi pada remaja
(A3)
- Peserta didii dapat menanggapi dampal cybersex terhadap
perilaku pornografi pada remaja (P2)
G Sasaran Layanan Kelas X
H Materi Layanan 1. Definisi cybersex
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi cybersex
3. Media yang rawan akan penyebaran cybersex
4. Definisi pornografi
5. Ciri – ciri pornografi
6. Cara menghindari pornografi
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit.
J Sumber Materi  Perilaku Cybersexpada Generasi Milenial
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/
article/viewFile/2050106/pdf
 Faktor – faktor yang mempengaruhi cybersex
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/5094/3/BAB
%20II.pdf
 Dampak Cyersex
https://www.youtube.com/watch?
v=J_fZhCOKCmM&feature=youtu.be
 Definisi pornografi
https://paralegal.id/pengertian/pornografi/
 Ciri – ciri pornografi
https://health.kompas.com/read/
2020/02/20/073100168/11-ciri-ciri-anak-kecanduan-
pornografi?page=all
 Cara menghindari pornografi
https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/
sarrah-ulfah/darurat-pornografi-pada-anak-berikut-
cara-mencegahnya/7

K Metode/Teknik Pembelajaran Demonstrasi


L Media / Alat Zoom meeting, WAG, PPT, HP / Laptop yang terkoneksi
internet dan LCD.
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. PernyataanTujuan 1. Guru Bimbingan dan Konseling menyiapkan siswa
untuk masuk kedalam Zoom Meeting dan ruang kelas
2. Sambil menunggu semua siswa masuk kedalam
Room Zoom, Guru memutarkan lagu Nasional
3. Guru Bimbingan dan Konseling menyapa siswa, lalu
berdoa
4. Guru Bimbingan dan Konseling menanyakan kabar
siswa dan mengecek daftar hadir siswa (absensi)
melalui google form dan lisan
5. Guru bimbingan dan konseling lalu menjelaskan
tujuan dari jam pembelajaran yang akan berlangsung
b. Penjelasan tentang 1. Guru bimbingan konseling menjelaskan langkah –
langkah-langkah langkah kegiatan layanan
kegiatan 2. Memberikan rules untuk siswa agar siswa juga
bertanggung jawab pada saat jam pembelajaran
berlangsung baik di dalam Zoom meeting maupun di
dalam kelas
c. Mengarahkan kegiatan Guru bimbingan konseling mulai menjelaskan materi
(konsolidasi) tentang “Dampak Cybersex Terhadap Perilaku Pornografi
Pada Remaja”
d. Tahap peralihan 1. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan ice
( Transisi) breaking yang menarik. (mengajak siswa untuk
bernyanyi bersaut – sautan)
2. Guru bimbingan konseling menanyakan kesiapan
siswa terhadap materi yang telah diberikan sebelum
melanjutkan ke tahap selanjutnya “Apakah adik –
adik mengerti materi yang telah dijelaskan?” “Sudah
siapkah adik – adik lanjut ke materi selanjutnya?”
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Memperhatikan materi yang disampaikan guru BK/
didik konselor
2. Memperhatikan media video dan poster yang
berisikan materi
3. Siswa duduk dengan nyaman dan mendengarkan
materi dan menonton video yang sudah di sediakan
oleh Guru Bimbingan dan Konseling
4. Siswa mencatat poin – poin penting yang mereka
dapat dari pembelajaran
5. Menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan guru
BK/ konselor
6. Siswa menyiapkan diri untuk melakukan diskusi
dengan kelompok
b. Kegiatan Guru 1. Menyiapkan diri dengan pakaian yang rapi
BK/Konselor 2. Guru Bimbingan dan Konseling menyiapkan materi
dan media/alat yang di gunakan untuk proses
pengajaran (video Youtube, laptop, materi ppt, LCD
dll)
3. Mengecek kelas yang akan di gunakan dan Room
Zoom yang sudah di sediakan
4. Membagikan link Zoom Meeting kepada siswa di
WAG
5. Mengecek kehadiran siswa baik di Zoom Meeting
dan kelas
6. Melakukan pemaparan materi kepada siswa
7. Memberikan ruang kepada siswa untuk merespon
materi pembelajaran yang sedang berlangsung
3. Tahap Penutup 1. Guru Bimbingan dan Konseling mengajak siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan
penguatan dan merencanakan tindak lanjut.
3. Guru Bimbingan dan Konseling menutup kegiatan
layanan dengan mengajak siswa berdoa dan
mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Mengamatik eaktifan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan baik melalui Zoom meeting maupun secara
langsung.
2. Mengamatisuasana pelaksanaan layanan baik melalui
Zoom meeting maupun yang ada di dalam kelas selama
kegiatan berlangsung.
3. Mengamati kerjasama antar peserta didik.
2. Evaluasi Hasil Evaluasiini dilakukan denganinstrumen yang
sudahdisiapkan secara daring melalui google form yang
berisi:
1. Evaluasitentang suasana pertemuan denganinstrumen:
menyenangkan.
2. Evaluasiterhadap topik yang dibahas : sangat penting.
3. Evaluasiterhadap cara Guru BKdalam
menyampaikanmateri: mudah dipahami.
4. Evaluasiterhadap kegiatan yang diikuti : menarik.
LAMPIRAN :
1. Uraian materi
2. Tabel evaluasi
3. Link video
4. Poster
5. Ice Breaking

Mengetahui : Semarang, 07 Juni 2021


Kepala Sekolah, Guru BK / Konselor

Sri Haryanti, M.Pd Yessieka W


Lampiran 1. Uraian Materi

1. Definisi cybersex
Cybersex menurut Carners (dalam Carners dan Griffin, 2001) adalah
aktivitas mengakses pornografi di internet, terlibat dalam real-time yaitu
percakapan tentang seksual online dengan orang lain, dan mengakses
multimedia software. Tujuan seseorang melakukan cybersex menurut Cooper
& GriffinShelley adalah untuk kesenangan seksual dan untuk dapat
merasakan orgasme, baik itu hanya dengan berfantasi melalui alam pikiran
atau bisa juga diimbangi dengan melakukan onani atau masturbasi (Sari &
Purba, 2012). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Suler bahwa seseorang
mengakses situs yang berhubungan dengan seks di internet karena alasan
untuk memuaskan kebutuhan biologisnya dan untuk memenuhi kebutuhan
psikis dan sosialnya. Kebutuhan biologis adalah seks itu sendiri, sedangkan
kebutuhan psikis dan sosial adalah kebutuhan untuk berkomunikasi secara
mendalam dengan orang lain tentang hal-hal yang berhubungan dengan seks
(Shvoong, 2011).

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi cybersex


a. Faktor yang berasal dari kondisi personal individu (internal) Faktor
kepribadian, kontrol diri dan jenis kelamin yaitu:
1) Faktor kepribadian merupakan faktor internal yang membedakan antara
satu individu dengan individu lainnya.
2) Kontrol diri mengungkap bagaimana individu mengendalikan emosi dan
perilaku serta dorongan-dorongan yang terdapat dalam dirinya agar
dapat diterima kelompok dan tidak menganggu kenyamanan orang lain.
3) Jenis kelamin yang merupakan suatu konsep yang digunakan untuk
mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari
sudut anatomi atau biologis.
b. Faktor yang berasal dari luar diri individu (Eksternal) Faktor Eksternal
terdiri dari faktor interaksional, faktor lingkungan dan faktor situasional
yaitu:
1) Faktor interaksional berasal dari aspek interaksi aplikasi dua arah yang
ada di dalam internet yang bersifat adiktif, karena memungkinkan
adanya interaksi yang dapat membangun suasana kondusif bagi
pengguna untuk mencari persahabatan, kesenangan seksual dan
perubahan identitas.
2) Faktor lingkungan berupa faktor pendidikan seks secara formal
maupun informal dan juga lingkungan itu sendiri, seperti adanya
kontrol sosial sebelum menikah berupa agama, keluarga, teman dan
masyarakat.
3) Faktor situasional merupakan faktor yang merujuk pada riwayat
kesehatan dan kehidupan seks.

3. Media yang rawan akan penyebaran cybersex


- TV
- VCD / DVD
- Youtube
- Grup whatsapp
- Telegram
- Aplikasi berlangganan untuk menonton film

4. Dampak cybersex
- Mati rasa pada respon kepuasan otak
- Lebih tidak sensitif
- Disfungsi ereksi
- Mempunyai perilaku sexual yang tidak terduga seperti agresif dalam hal
sexual

5. Definisi pornografi
Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di
muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang
melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

6. Ciri – ciri pornografi


- Sering tampak gugup apabila ada yang mengajaknya berkomunikasi
- Malas, enggan belajar, enggak bergaul enggan lepas dari gawainya
(gadget)
- Senang menyendiri, terutama di kamarnya Tidak punya gairah beraktivitas
- Melupakan kebiasaan baiknya Cemas rahasianya terbongkar Sulit
bersosialsiasi, baik dengan keluarga maupun dengan teman-temannya
- Mudah marah dan tersinggung
- Pikiran kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi
- Pelupa

7. Cara menghindari pornografi


- Terapkan peraturan dan disiplin di keluarga sejak dini
- Beri pondasi agama yang kuat
- Beri edukasi seks sejak dini
- Batasi penggunaan internet untuk anak
- Isi hari – hari dengan kegiatan positif
- Tanamkan bahaya pornografi bagi otak dan mentalnya
- Berikan kepercayaan pada anak
Lampiran 2. Tabel Evaluasi

Sangat Kuran
Aspek yang dinilai baik Baik g baik
Respon siswa  
Partisipasi siswa    
Keaktifan siswa    
Suasana kelas    
Kerjasama antar siswa    
Catatan khusus

Lampiran 3. Isi Video

Link video :

- https://youtu.be/6N9Z4skxcNU
- https://youtu.be/C7Hljz20aasLampiran 4. poster

Lampiran 5. Ice breaking

Sedang apa, sedang apa


sedang apa sekarang

Sekarang sedang apa, sedang apa sekarang

Anda mungkin juga menyukai