Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SRI RAHAYU

NIM : 2267290090
MATKUL : INDIGENEOUS PSYCHOLOGY (MALAM)
DOSEN : PAK RUDI
Jawaban:

Nomor 1.
Karena indigenous psychology adalah pandangan psikologi yang asli berdasarkan budaya
setempat dan memiliki pemahaman yang mendasar pada fakta atau keterangan yang dihubungkan
dengan kebudayaan setempat, maka indigenous psychology merupakan jalan keluar pada
permasalahan budaya barat dan timur. Hal ini dikarenakan indigenous psychology sebagai
understanding people in context merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi karena
mampu memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya setempat. Hal ini juga sebagai
bukti bahwa setiap perilaku manusia itu akan selalu dan pasti dipengaruhi oleh sistem nilai
masyarakat setempat.

Terkait “masalah” yang ditimbulkan oleh teori western psychology yang selama ini kita
gunakan, jika ditelusuri lebih mendalam, teori western psychology merupakan suatu teori yang
disusun berdasarkan sampel orang-orang bahkan beberapa sampel justru bukan manusia barat
dengan budaya orang barat. Teori tersebut kemudian digeneralisasikan untuk bisa diaplikasikan
hampir di semua orang di dunia ini, termasuk di Indonesia. Padahal belum tentu teori tersebut
sesuai dengan budaya semua negara. Misalnya, apa yang sudah berhasil diterapkan di Barat tidak
selalu dapat diterapkan di Indonesia.

Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan etnik dan kondisi masyarakat negara kita,
misalnya masyarakat desa dan kota. Sehingga, apa yang sudah berhasil diterapkan di satu etnik
belum tentu sesuai untuk etnik lain. Maka, dengan adanya perbedaan yang terdapat di dalam
budaya di tiap-tiap daerah ini, sangat menitikberatkan akan pentingnya indigenous psychology.
Dalam penerapan sebuah teori, dibutuhkan adanya kesesuaian konsep yang hendak dijadikan
acuan secara universal sehingga mampu menjawab permasalahan yang tengah dihadapi
masyarakat setempat. Sehingga, adanya indigenous Psychology ini bukanlah untuk mematahkan
teori psikologi barat melainkan ingin melengkapi tujuan utama psikologi yaitu
menjadi science yang bisa berlaku secara universal.
Nomor 2.
Tugas kelompok adalah Praktik Poliandri di Tibet.

Kebaruan yang ditemukan dalam tugas kelompok tersebut adalah:

1. Poliandri dalam masyarakat Tibet bukan menikah dengan beberapa laki-laki dari keluarga
yang berbeda, melainkan menikahi seluruh laki-laki (kakak beradik) dalam satu keluarga.
2. Poliandri dalam masyarakat Tibet dilakukan bukan karena perempuan ingin mendapatkan
kasih sayang dari beberapa laki-laki, melainkan agar harta keluarga laki-laki tidak terbagi.
3. Poliandri dalam masyarakat Tibet kadang tidak melibatkan afeksi, hubungan seksual
dilakukan secara bergilir dan mungkin tanpa melibatkan emosi yang dalam. Praktik
tersebut merupakan hal yang wajar dan tidak dipandang sebagai hal yang menjijikkan,
kurang pantas atau skandal. Semua pihak sudah memahami dan memiliki sikap
penerimaan terhadap hal tersebut.
4. Poliandri dalam masyarakat Tibet memiliki strata pemegang kekuasaan dimana kakak
pertama merupakan pemimpin atas satu keluarga tersebut.
5. Poliandri dalam masyarakat Tibet mengharuskan anak-anak menjadi anak bersama, dan
semua suami menjadi ayah untuk semua anak-anaknya. Artinya, anak-anak tidak
mengenal konsep paman.
6. Poliandri di Tibet merupakan keberlangsungan hidup. Ada factor keamanan tersendiri
untuk istri, meskipun salah satu suaminya meninggal, maka masih ada suami-suami yang
lain yang akan menjaganya.
7. Poliandri di Tibet tidak se-ekstrim yang orang-orang pikirkan, sistemnya sangat terbuka
baik dalam pembagian kerja hingga dalam hal seksual. Oleh karena itu tidak ada factor
kecemburuan diantara mereka.
8. Poliandri di Tibet merupakan hal yang sangat positif dan menguntungkan bagi warga
setempat, Oleh karena itu praktik tersebut ingin dilestarikan.

Kebaruan-kebaruan ini merupakan temuan unik yang diperoleh dari sistem poliandri masyarakat
Tibet yang tentunya sangat berbeda dengan poliandri di negara lain.
Nomor 3.

Indigenous psychology berasal dari dan mencerminkan realitas sosial dari masyarakat setempat.
Sehingga, indigenous psychology merupakan psikologi yang appropriate (cocok; tepat; pantas)
untuk setiap budaya yang ada di negara manapun, hal ini karena:

1. Pengetahuan psikologi tidak dipaksakan dari luar, melainkan dimunculkan dari tradisi
budaya setempat
2. Psikologi yang sesungguhnya bukan berupa tingkah laku artifisial (buatan) yang diciptakan
(hasil studi eksperimental), melainkan berupa tingkah laku keseharian.
3. Tingkah laku dipahami dan diinterpretasikan tidak dalam kerangka teori yang diimport,
melainkan dalam kerangka pemahaman budaya setempat.
4. psikologi indigenous mencakup pengetahuan psikologi yang relevan dan didesain untuk
orang-orang setempat

Hal ini menjelaskan bahwa Psikologi Indigenous sangat berkaitan dengan ilmu psikologi yang
mengarah pada budaya dan perilaku orang setempat. Dimana, Kultur yang ada di masyarakat
setempat seperti sejarah, geografik, politik, bahasa, filsafat dan juga keyakinan (agama) sangat
memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan psikologis seseorang. Kultur yang dalam hal
ini juga bersifat genetik, mampu membentuk diri kita untuk berperilaku sedemikian rupa baik
dalam keadaan normal atau dalam menghadapi satu keadaan tertentu.

Nomor 4.

Karakterisktik Dari Indigenous Psychology, Yaitu:

1. Menekankan pemeriksaan fenomena psikologis dalam konteks ekologi, sejarah dan budaya.
Hal ini menguji bagaimana orang memandang diri mereka, berhubungan dengan orang lain
dan mengelolah lingkungan mereka.
2. Indigenous psychology perlu dikembangkan untuk semua kelompok budaya, pribumi dan
etnis. Indigenous psychology dibutuhkan untuk semua kelompok kultural, pribumi dan etnik,
termasuk negara-negara yang sedang berkembang secara ekonomis, negara-negara yang baru
menjadi negara industri, dan negara-negara yang sudah maju secara ekonomi.
3. Menganjurkan penggunaan beberapa metode. Artinya Indigenous psychology tidak
menghalangi pemakaian metode tertentu (kuantitatif, kualitatif, eksperiment, komparatif,
multi method ataupun analisis folosofis).
4. Menganjurkan integrasi "insiders", "outsider" dan berbagai perspektif untuk mendapatkan
pemahaman yang komprehensif dan terintegrasi. Artinya, Meskipun seorang lahir dan
dibesarkan disebuah masyarakat tertentu bisa menjadi insight tentang fenomena indigenous,
tetapi hal itu mungkin tidak selalu terjadi. Sudut pandang internal maupun eksternal perlu
dalam memberikan pemahaman yang komprehensif dan terintegrasi tentang fenomena
psikologi
5. Diakui bahwa orang memiliki pemahaman yang kompleks dan canggih tentang diri mereka
sendiri dan perlu menerjemahkan pemahaman praktis dan episodik mereka ke dalam
pengetahuan analitis.
6. Merupakan bagian dari tradisi ilmiah yang menganjurkan banyak perspektif, bukan
relativisme absolut.
7. Meskipun analisis deskriptif adalah titik awal penelitian, tujuan akhirnya adalah menemukan
universal psikologis yang dapat diverifikasi secara teoretis dan empiris
8. Merupakan bagian dari tradisi ilmu budaya, makna dan konteks dimasukkan ke dalam desain
penelitian
9. Mengadvokasi keterkaitan humaniora (yang berfokus pada pengalaman dan kreativitas
manusia) dengan ilmu sosial (yang berfokus pada analisis dan verifikasi empiris). Artinya,
Analisis teoritik dan empiric teori-teori psikologi, ide-ide dari ilmu filsafat, sejarah dan
agama dapat memberikan pengetahuan dan insight yang berharga.
10. Dua titik awal penelitian dalam psikologi pribumi dapat diidentifikasi: indigenization from
without dan indigenization from within.

Anda mungkin juga menyukai